"Tidak Sekar aku tidak bisa menikah dengan wanita lain, aku tidak sanggup jika harus berpisah denganmu, aku sangat mencintaimu. Kita harus berjuang untuk dapat bersatu dan membina rumah tangga yang bahagia," ucap Gilang.
Sekar pun menegaskan kepada Gilang kalau dia bukanlah wanita yang layak diperjuangkan, karena dia hanyalah orang miskin, berasal dari keluarga broken home dan tidak mempunyai pendidikan yang tinggi yang pantas untuk dibanggakan. Sedangkan diluar sana masih banyak wanita-wanita cantik, baik, berpendidikan, yang sepandan dengan keluarga Gilang dan tentu saja bisa membuat bunda Reni bangga, dengan nada sedih Sekar mengatakan semua itu.
Menurut Gilang wanita cantik diluar sana memang banyak, mereka memang berpendidikan tapi Gilang tidak pernah mencintai mereka. Hanya Sekarlah hatinya mampu berlabuh dan hanya kerumah Sekarlah kelak dia ingin pulang dan hanya untuk keluarga kecilnya kelak Gilang mencari uang.
" Bagaimana kalau kita sama-sama menemui Bunda, mungkin dengan dia mengenalmu lebih dekat, bunda akan memberikan restunya untuk kita.
Gilang mencoba menerka-nerka mungkin bunda menolak Sekar karena belum mengenal Sekar, belum tahu bagaimana budi baiknya.
"Tapi aku takut kak, takut mengecewakanmu, takut bunda murka bila bertemu denganku," ucap Sekar sembari tertunduk.
Sekar merasa Khawatir kalau dikira wanita yang tidak tahu diri, Sekar terus menolak untuk bertemu bunda, namun dengan gigih Gilang terus menyakinkannya. Sampai pada akhirnya pak Hadi yang sejak tadi mendengarkan perdebatan mereka mencoba menengahi.
"Sekar sebaiknya kamu ikuti saja ajakan nak Gilang untuk bertemu dengan bundanya"
Pak Hadi pun menasehati Sekar bahwa cintanya harus diperjuangkan. Karena tidak ada kebahagiaan yang datang begitu saja, kebahagiaan harus diusahakan, kebahagiaan harus ciptakan dengan berbagai usaha. Pak Hadi juga berpesan pada putrinya seandainya nanti sudah bertemu bundanya Gilang dan bundanya Gilang tetap bersikeras menolaknya, maka dia harus berlapang dada, mungkin mereka tidak berjodoh.
"Bunda hari ini Gilang akan membawa Sekar untuk berkenalan dengan bunda. Mungkin bunda akan mempertimbangkan untuk menerima Sekar menjadi menantu bunda. Kapan bunda ada waktu," ucap Gilang sambil memeluk bundanya.
"Terserah kamu Gilang, bunda sudah bilang puluhan kali, kalo bunda tidak setuju kamu punya hubungan dengan gadis itu. Tapi kamu sungguh keras kepala"
Dengan wajah kesal bunda Reni menanggapi keinginan Gilang dan mengatakan Kalau Gilang mau membawa Sekar menemuinya, besok siang sekitar jam satu sampai sore bundanya ada waktu. Bunda Reni juga berpesan agar jangan menyalahkan bundanya kalau nanti keputusan yang bundanya ambil akan menyakitinya.
Keesokan harinya Gilang mengirim pesan kepada Sekar lewat aplikasi hijau bahwa bundanya bersedia bertemu dan berkenalan dengan Sekar setelah tengah hari nanti, Sekar pun menyetujuinya.
Tepat pukul satu siang mobil Gilang telah terparkir dihalaman rumah Sekar. Dengan menggunakan celana panjang kulot warna hitam dipadukan dengan batik bermotif bunga-bunga. Sekar dan Gilang akhirnya berangkat menuju kekediaman bunda Gilang.
"Siang ma, ucap Gilang sembari mencium punggung tangan bundanya. Kenalkan ma ini Sekar yang sering Gilang ceritakan,"
Sekarpun menyalami bunda Reni kemudian mencium punggung tangannya.
"Oh jadi kamu yang namanya Sekar sudah lama kenal Gilang"
Bunda Reni menyapa Sekar dengan tatapan dingin. Seketika nyali Sekar pun menciut menyaksikan tatapan bunda Reni yang begitu dingin dan datar.
"I...iya bunnda, sudah sekitar satu tahun saya mengenal kak Gilang," ucap Sekar dengan gugup.
"Bagaimana kabar bapak dan ibumu, mereka sehat,"
Bunda Reni bertanya dengan muka penuh selidik. Sekar pun menjawab kalau dia hanya tinggal dengan ayahnya. Sedangkan dia tidak tahu dimana keberadaan ibunya.
"Gilang bisakah kamu tinggalkan kami berdua, supaya kita bisa ngobrol lebih dekat sebagai sesama wanita.
Gilangpun menyetujuinya, kemudian dia berlalu pergi masuk kedalam kamarnya, setelah pamit kepada Sekar dan dibalas dengan anggukan kepala. Kini hanya tinggal bunda Reni dan Sekar yang ada diruang tamu.
"Kok ada yah, seorang ibu tega. meninggalkan anaknya yang masih kecil, ibu macam apa itu, benar-benar ibu yang tidak punya hati," ujar bunda Reni.
"Sekar kamu tahukan Gilang itu siapa?, dia itu CEO dari perusahaan Reni Baskara Grup. Dia lelaki yang terpandang dan berpendidikan, dia pewaris tunggal dikeluarga kami. Coba kamu bertanya pada dirimu sendiri, pantaskah wanita sepertimu mendampingi dia yang setiap hari harus bertemu dengan orang-orang penting, orang-orang dari kalangan atas. Bagaimana jika kamu tidak bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan Gilang. Pikirkan baik-baik sebelum kamu memutuskan sesuatu. Gilang memerlukan seorang pendamping yang bisa diajak sharing saat dia punya masalah dengan profesinya sebagai seorang Ceo, dia juga perlu pendamping yang selalu siap memberikan masukan dan ide-ide cemerlang yang akan membesarkan perusahaannya. Apakah kamu mampu untuk itu, apakah kamu mengerti tentang seluk beluk sebuah perusahaan.
Bagaimana seandainya dia sakit dan tidak dapat melaksanakan tugasnya diperusahaan apakah kamu bisa menghandle tugas- tugas dia. Sekarang Gilang masih muda, dia baru saja mengenal yang namanya cinta, ambisinya untuk memilikimu begitu besar, bagaimana kalau disuatu hari nanti dia jenuh dengan semua aktifitasnya. Sedangkan kamu sebagai seorang istri yang seharusnya bisa memberikan saran dan masukan tidak mengerti tentang perusahaan," ucap bunda Reni.
Sejenak bunda Reni berhenti bicara, menarik nafas dalam-dalam dan menatap tajam kearah Sekar, membuat Sekar menjadi salah tingkah dan akhirnya menunduk.
Bunda Reni menatap dan mengingatkan Sekar bahwa menikah bukan cuma sebulan atau dua bulan, bukan pula setahun atau dua tahun. Akan ada banyak halangan dan rintangan yang hadir sebagai ujian pernikahan. Bagaimana kalau Sekar tidak mampu mendampingi Gilang dengan baik. Apa dia tidak takut kalau nasib rumah tangganya juga seperti rumah tangga orang tuanya. Sekar mencoba mencerna apa yang di ucapkan oleh bunda Reni.
"Sebagai orang tua, tentu aku menginginkan yang terbaik untuk putraku, untuk generasi penerusku yang akan melanjutkan dan membesarkan perusahaan yang telah orang tuaku bangun mulai dari nol. Untuk itu maka Gilang memerlukan seorang pendamping yang enggak kaleng-kaleng. Pikirkan kembali Sekar, karena aku menginginkan seorang menantu yang mempunyai dedikasi tinggi terhadap profesi suaminya," ucap bunda Reni kembali.
Sekar mencoba memahami maksud bunda Reni, dia akan menjauh dari Gilang, Sekar akan memutuskan hubungan mereka, karena Sekar tahu diri siapa dia. sekar merasa tidak pantas untuk menjadi istri Gilang, dengan suara yang pelan sembari menahan air matanya yang hampir jatuh dia ungkapan isi hatinya di depan bunda Gilang.
"Bagus, ternyata kamu wanita yang cukup cerdas"
Bunda meminta agar Sekar tidak memutuskan hubungan dulu, dia tidak mau melihat Gilang patah hati dan hancur. karena itu akan mengganggu kinerjanya dalam mengelola perusahaan. Jika kinerja Gilang menurun dan perusahaan terancam bangkrut yang kasian para karyawan, mereka otomatis akan kena PHK. Jadi Sekar harus faham kehidupan ribuan karyawan bergantung dipundak Gilang.
Bunda Reni memberi masukan jika Sekar ingin memutuskan hubungan dengan Gilang, putuskanlah secara diam-diam yaitu dengan cara pergi dari kota ini. Sekar bisa pergi jadi TKW ke Hongkong. Bunda Reni yang akan mengurus semuanya. Sedangkan Sekar tinggal berangkat saja.
Keluarga Gilang mempunyai rekan bisnis disana, dan Sekar akan dipekerjakan disana juga.
"Nanti kamu tiap bulan bisa kirim uang untuk bapakmu, biar bapakmu tidak perlu bekerja keras, kamu juga bisa menabung untuk masa depanmu. Bagamana?," ucap bunda Reni Setelah berfikir sejenak akhirnya Sekar pun menyetujui saran bunda Reni.
Mungkin ini lebih baik, untuk masa depan Sekar dan masa depan Gilang ucap Sekar dalam hati. Bunda Reni pun mengucapkan terima kasih atas pengertian Sekar.
"Ternyata tidak sulit mempengaruhi gadis bodoh ini," dalam hati bunda Reni.
*********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Ayano
Modelan emak-emak julid
2023-06-12
1
Ayano
Dan emaknya model nyinyir 😫
2023-06-12
0
Ayano
Ngerayu emak buat ngenalin calon mantu ya
2023-06-12
0