Sherly begitu terkejut melihat siapa yang datang.
Sherly begitu terpesona dengan ketampanan Tuan Muda Andrew.
Namun tatapan matanya begitu dingin dan cuek.
Sherly seperti berada di sebuah dunia yang sangat asing ia merasa seperti terintimidasi oleh keadaannya sendiri di ruangan tersebut. Tatapan mata Andrew yang begitu sangat membuatnya seakan tersudut di sebuah ruangan yang sangat sempit.
Sementara David begitu senang melihat pertemuan mereka yang tanpa ia rencanakan sama sekali.
Sherly berusaha mengontrol dirinya agar tidak terlihat begitu terpojok.
Andrew menatapnya bagaikan bongkahan es yang besar yang sedang berdiri kokoh dihadapannya. Gunung es yang tidak seorangpun dapat menyentuhnya. Siapa saja yang berada di dekatnya bisa merasakan aura dingin mencekam yang menusuk hingga ke tulang.
Dimata Sherly Andrew laki-laki dengan wajah yang dingin dan datar dan sedatar- datarnya. Andrew laki-laki yang kaku saat sedang bercengkrama terlihat dari caranya menatap dirinya.
Andrew dengan cuek dan dingin bertanya kepada Serly kenapa gadis itu menatapnya Andrew merasa sedikit kesal ditatap seperti itu. meskipun ia sudah terbiasa dengan tatapan wanita manapun. Akan tetapi entah mengapa ia merasa sedikit tidak suka saat Sherly menatapnya begitu.
Sherly yang tertangkap basah oleh Andrew sedang memandangi pria tersebut gelagapan dan berusaha untuk mengelak kalau ia benar sedang menatap wajah tampan bak dewa Yunani tersebut.
Sherly mengutuk dirinya sendiri yang begitu ceroboh dan terhanyut oleh pesona pria tampan di depannya tersebut. Itu adalah hal yang wajar seseorang akan bereaksi sepertinya saat melihat pahatan berjalan yang begitu sempurna.
Namun ada rasa yang membuatnya untuk enggan mengakuinya. Sherly berusaha keras untuk mengendalikan dirinya agar tidak terlihat oleh Andrew.
Andrew tersenyum kecut. dalam hatinya ia tersenyum geli melihat tingkah gadis yang boleh dikatakan cantik tersebut. Meskipun otak Andrew menolaknya namun jauh di lubuk hatinya mengagumi sosok cantik tersebut.
" CK.. katakan saja kalau lo begitu terpesona dengan gue " Kata Andrew dengan kepedean tingkat dewa bahkan melebihi langit ketujuh diatas sana.
(" cih... pede amat nih orang") batin Sherly
Melihat apa yang terjadi diantara mereka David tersenyum sendiri. Ia semakin yakin kalau Sherly dan Andrew sepatu hari nanati pasti akan bisa saling mencintai dan hidup bahagia. Tanpa menunggu banyak waktu David memutuskan untuk memperkenalkan mereka masing-masing.
David memberitahu Sherly bahwa pria tampan itu adalah anak semata wayangnya dan sebaliknya. Namun belum sempat David memperkenalkan Sherly.
Andrew masih dengan gaya kulkasnya memotong perkataan David bahwa ia telah mengetahui siapa gadis yang ada di hadapannya saat ini.
Sherly yang sedikit terkejut menatap Andrew dalam benaknya berfikir bagaimana Andrew tahu akan dirinya. Sherly berkata pada dirinya sendiri bahwa wajar Andrew tahu segalanya.
Andrew pasti akan menggunakan kekuasaannya untuk mencari tahu siapa yang akan di nikahkan dengannya dan dengan alasan apa Sherly sudah dapat menebak kalau Andrew juga tahu. Dengan hati yang sedikit kecewa ia mengiyakan.
Apa yang ada dalam pikirannya saat ini. Yang membuatnya sedih adalah Andrew Bastian pasti berfikir kalau dirinya mengemis untuk pernikahan ini agar perusahaan milik Bram bisa terselamatkan. Sherly menangis dalam hatinya.
( " Ahhh.. Sherly... nih manusia pasti jelas berfikir aku begitu menginginkan pernikahan ini dan mengemis untuk menyelamatkan perusahaan Papa. Tapi apa boleh buat hanya ini yang bisa aku lakukan untuk Papa.") Batin nya sedih dan begitu sangat kecewa dengan dirinya sendiri.
Sherly hanya bisa menundukkan kepalanya tidak berani menatap ataupun berkomentar apapun.
Sementara David begitu senang karena Sherly mau menerima pernikahan tersebut. David tersenyum bahagia terpancar dari wajah tuanya yang masih tetap tampan di usianya yang sudah berumur tersebut.
Andrew dengan tegas mengatakan kalau ia tidak benar-benar menyetujui pernikahan tersebut. Ia lakukan itu karena ancaman David yang akan menyita semua fasilitasnya.
Kalau hal tersebut terjadi itu akan membuat Andrew mati secara berlahan buatnya. Dengan kata tegas dan menatap tajam kearah Sherly Andrew menjelaskan hal tersebut dengan gamblang dan tanpa memikirkan perasaan gadis tersebut yang terlihat sangat terluka karena keadaan itu Andrew sama sekali tidak peduli. Sebaliknya Andrew merasa senang karena Sherly sangat terluka dan sedih.
" Terserah kau saja. Yang penting kau menikah dengan Sherly. " jawab David.
Sherly yang sama sekali tidak berani berkata apapun hanya bisa diam ia ingin segera pergi dari neraka itu.
Tanpa terduga Andrew kembali mengatakan sesuatu yang membuat harga dirinya semakin hancur bagaikan kaca yang jatuh dari ketinggian ribuan meter. Andrew mengatakan kalau Bram ayahnya telah menjualnya kepada keluarga Bastian demi perusahaan bukan karena ada perasaan ataupun hal yang lain . Andrew semakin mengintimidasi Sherly mengatakan kalau ia adalah barang baginya bukan istri ataupun semacamnya. Andrew meminta Sherly untuk tidak berharap terlalu banyak dalam pernikahan. tersebut.
Sherly semakin sedih dan terluka direndahkan seperti itu. Ia bagaikan barang yang dibuang begitu saja. Kini hidupnya telah jatuh kedalam lubang buaya buas. Ia harus bersiap untuk di terkam dan dimangsa. Tidak ada jalan untuk melarikan diri ataupun keluar dari lubang tersebut.
Harga dirinya telah hancur dan sama sekali sudah tidak ada artinya lagi. Air mata yang berusaha ia tahan sedari akhirnya pecah begitu saja.
Andrew semakin bahagia dan senang dalam hatinya melihat wanita yang akan menjadi istrinya ini begitu sedih dan merasa terhina.
🌷🌷🌷🌷
PERJODOHAN
Satu kata yang mewakili hubungan Andrew dan SHerly menikah tanpa cinta dan tanpa bisa menolaknya. Di usianya yang masih sangat muda harus menikah dengan laki-laki yang 8 THN lebih tua darinya. SHerly awalnya begitu menolak namun karena keadaan ia harus terpaksa menerima perjodohan ini dengan berat hati.
Satu permohonan dari Mamanya yang membuatnya tidak bisa menolak. Mamanya adalah orang yang paling berarti dalam hidupnya. bahkan ia mampu mengorbankan apapun demi Mamanya yang sangat ia cintai. Apalagi setelah ia tau kenyataan kalau ia bukan anak kandung ayahnya yang selama ini merawat dan menjaganya. hal tersebut semakin membuat SHerly tidak bisa menolak perjodohan yang sebenarnya untuk menjaga perusahaan ayahnya yang hampir bangkrut. Sherly semakin tidak bisa menolaknya setelah ia tau kenyataan pahit itu karena ayahnya begitu berjasa besar terhadapnya.
Dan akhirnya dengan.
berat hati Sherly harus menerima pernikahan yang sama sekali tidak ia inginkan. Sherly harus berbesar hati dan berlapang dada di usianya yang muda harus menikah dengan orang yang sama sekali tidak ia kenal dan tidak ia cintai.
Sherly harus ikhlas menerima Andrew sebagai suaminya.
Andrew laki-laki yang dingin, kaku dan datar. Serly hanya takut tidak akan sanggup hidup berdampingan dengan sebongkah es yang bahkan sulit untuk di sentuh.
🌷🌷🌷🌷
Di suatu pagi yang indah dan cerah. Sherly berlahan membuka matanya pagi ini ia berencana akan menjenguk Bram di rumah sakit. sejak berita Serly menerima perjodohan tersebut. Bram berangsur pulih dan bahkan sudah membaik.
tiba-tiba saja suara handphone nya berbunyi.
ia raih handphone miliknya yang ada diatas nakas tempat tidurnya.
Sherly bergumam seorang diri seraya menatap layar ponselnya yang tertera jelas nomor telepon yang tidak pernah ia ketahui.
Sherly berfikir kalau yang telah menghubunginya mungkin salah satu teman nya di kampus. Sherly tersenyum dan mengangkat panggilan tersebut tanpa ragu.
" haloo." jawab Sherly.
(" Ini gue..") jawab seorang laki-laki yang terdengar tidak asing di telinga Sherly
"opss . Tuan muda, dari mana dia tahu nomor ku." batin Sherly.
(" weiii... Lo denger gue nggak sih, apa Lo budek ya") teriak Andrew yang membuat Sherly tersadar.
Dengan cepet ia mengendalikan dirinya. meskipun jantungnya berdetak kencang dan seakan mau keluar dari tempatnya.
"..ahh.. iya Tuan muda. A..ada apa menelpon saya" jawab Sherly sedikit gugup karena saking gugupnya tangannya bergetar hebat.
" Gue ada di depan rumah lo. Cepetan keluar. kita pergi bersama bertemu dengan Bram." jawab Andrew dengan sinis dan sedikit jutek.
" a...apa Tuan." jawab Sherly yang belum sadar dengan apa yang baru saja ia dengar.
" haisssstt...!!! Lo budek apa tuli sih.. gue ada di depan rumah lo. Gue jemput Lo kita pergi bareng jenguk Bram Papa Lo."jawab Andrew dengan nada kesalnya.
Sherly mengumpulkan kesadarannya yang keluar secara mendadak mendengar apa yang dikatakan Andrew padanya. Sherly begitu tidak percaya kalau Andrew sudah ada di depan rumahnya.
Dengan spontanitas yang tinggi ia keluar dari kamar dengan masih menggunakan piyama dan wajah bantal ya melekat jelas diwajahnya.
Sherly berlari ke cepat menuju gerbang rumahnya. setelah sampai ia melihat ada sebuah mobil mewah yang terparkir. Sherly yakin kalau itu adalah Andrew.
Yang membuat Sherly tidak mengerti kenapa Andrew datang ke rumah nya lalu dengan pedenya mengatakan kalau akan menjemputnya.
Yang Sherly ingat bahwa Andrew tidak akan memperlakukannya dengan baik meskipun ia adalah istrinya sekaligus.
Sherly masih tetap diam berdiri di depan gerbang sampai sebuah suara yang tinggi menganggarkannya. Andrew memanggilnya seraya menyentil jidat Sherly sehingga gadis itu kembali ke alam sadarnya.
Sherly tersenyum kaku kepada pria yang sudah berdiri di depannya. Meskipun mereka terhalang pagar besi namun aura dingin tetap di rasakan Sherly sehingga membuatnya menggigil.
Andrew yang menatap tak suka dengan gadis di depannya.
" Kayak gini gaya Lo kalo mau keluar ahh..." kata Andrew sedikit dengan tatapan kejamnya.
Sherly yang baru menyadari penampilannya segera menunduk dan meminta maaf karena jujur ia masih sangat terkejut dengan kedatangan Andrew dirumahnya. Dengan cepat ia mempersilahkan Andrew untuk masuk dan ia meminta ijin untuk kembali bersiap.
Andrew yang tetap menatapnya tidak suka hanya memandang sekilas dan mengikuti Sherly masuk ke dalam rumah. Matanya memperhatikan setiap sudut rumah tersebut meskipun tidak semewah rumahnya. Namun boleh dikatakan rumah Sherly juga sangat besar. Setelah mempersilahkan Andrew duduk dan menunggu, Sherly segera tancap gas untuk ke kamarnya. Ia segera membersihkan dirinya dan bersiap.
Sebelumnya ia tidak lupa mengunci pintu kamarnya ia sedikit khawatir dengan tamu yang datang. Karena kebetulan pagi itu hanya ada mereka berdua. Asisten rumah tangga nya belum datang.
Andrew duduk di sofa ruang tamu rumah Sherly. Ia sangat kesal karena harus menunggu seorang gadis yang sama sekali tidak ia suka. Kalau bukan karena ancaman David lagi Andrew tidak akan Sudi melakukan hal tersebut. Biasanya gadis-gadis akan menunggunya.
Beberapa jam kemudian Sherly turun dengan pakaian yang kasual sangat cantik dan sederhana. Andrew terdiam saat gadis itu sudah ada di hadapannya.
Sherly terdiam menatap Andrew aneh baginya.
" Ada apa dengannya" batin Sherly.
Sherly memanggil nama Andrew sehingga membuat pria itu kembali sadar.Lalu ia berdehem untuk menghilangkan rasa canggung karena kedapatan memperhatikan wajah cantik Sherly.
Andrew dengan cepat mengembalikan wajahnya ke mode dingin. Ia berjalan cepat keluar rumah Sherly seraya menarik kasar tangan gadis yang tengah terkejut karena tiba-tiba ditarik oleh Andrew dengan kasar.
Meskipun Sherly sudah meringis kesakitan akan tetapi Andrew sama sekali tidak peduli.
Sesampainya di depan mobil Andrew membuka pintu sebelah kemudi dan melempar tubuh mungil itu ke kursi penumpang. Sherly merasakan sakit di pergelangan tangannya karena cengkraman keras dari Andrew yang menariknya tiba-tiba. Andrew segera menutup pintu dan berputar menuju kursi kemudi di sebelah Sherly.
Wajahnya tidak menampakkan rasa kasihan sedikit pun pada gadis yang memegangi
tangannya yang sudah memerah akibat ulahnya.
🌷🌷🌷🌷
Sebuah mobil sport hitam mewah sudah sampai di depan sebuah rumah sakit. Andrew membentak Sherly untuk segera turun. Dalam perjalanan tadi tidak ada sepatah katapun yang terlontar diantara mereka hanya tangisan Sherly yang pilu dalam hatinya yang bisa ia dengar sendiri. Ia kembali meratapi hidupnya kelak.
Perlakuan Andrew yang kasar membuatnya kembali takut untuk melanjutkan pernikahan yang telah di rencanakan kedua orang tua mereka. Akan tetapi Sherly sama sekali tidak bisa berbuat apapun selain pasrah dan menangisi dirinya sendiri dalam lubuk hatinya yang paling dalam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments