Hari pertama bekerja

Hari ini tidak seperti biasanya yang di mana Zahra akan bangun pada jam delapan namun hari ini, Ia harus berusaha bangun lebih awal agar bisa segera ke tempat kerjanya.

Setelah selesai bersiap, Zahra membawa kopernya yang di mana di dalam koper tersebut telah berisi beberapa pakaiannya.

Dengan berat hati, gadis tersebut melangkah meninggalkan rumah tempat yang menjadi kenangan satu-satunya bersama kedua orang tuanya.

“Ma, Pa jaga Zahra, “ ucapnya lalu melangkahkan kakinya meninggalkan gubuk berharganya tersebut.

“Mau kemana? “ tanya Tika, tetangganya yang kebetulan lewat di depan rumah Zahra.

Seolah tidak memperdulikan pertanyaan wanita tersebut, Zahra melangkah begitu saja meninggalkannya.

“Hiih, sombong banget jadi orang. Paling kerjanya jual diri tuh. " kesal Tika lalu melangkah pergi sembari menghentakkan kakinya.

“Bodoh ah, nanti digosipin yang aneh-aneh lagi sama sih mulut busuk itu, " ujar Zahra.

Bukan nanti, tapi sekarang namanya sudah tidak harum lagi ketika Tika sudah jauh darinya.

Sembari menarik kopernya, Zahra berjalan menuju jalanan umum setelah berhasil melewati gang yang selalu Ia lewati.

Saat Zahra melewati halaman gereja, Ia tersenyum dan meletakkan kopernya di balik pohon Pinus, lalu melangkah masuk kedalam.

“Berkati setiap pekerjaan ku okay? Kalau bosnya galak, gak apa-apa aku terima. Ini bayaran nafas untuk hari ini, “ ucapnya di depan altar, lalu memasukkan dermanya kedalam sebuah kotak.

Setelah selesai, Zahra kembali melangkah keluar gereja mengambil kopernya dan berjalan menuju halte menunggu angkot.

Tak menjelang lama, angkot yang di nanti pun tiba. Dengan segera, Zahra memasukkan kopernya dan melangkah masuk kedalam angkot. Kang supir pun melajukan angkotnya setelah penumpangnya telah duduk dengan nyaman.

“Kiri pak! “ teriak Zahra, saat telah tiba di jalanan yang dekat dengan komplek perumahan Tuan Kenzo.

Zahra melangkahkan kakinya menuju ke arah komplek perumahan Kenzo. Saat hendak melangkah lebih jauh, tangannya di tahan oleh security komplek.

“Mau kemana kamu? “ tanya sang security yang terlihat sangat tidak ramah.

“Kesana om, “ jawab Zahra dengan santainya.

Saat hendak melangkah lagi, tangannya kembali di tahan oleh sang security. Zahra menarik nafasnya panjang, lalu melepaskan tangannya dari genggaman sang security.

“Astaga om, Zahra udah telat. “ ujarnya sembari melangkah pergi.

Lagi dan lagi, langkahnya terhenti dan kembali di tahan oleh security perumahan tersebut.

“Heh, kamu pikir saya om kamu apa? Lagian komplek ini gak boleh ada orang yang tidak di kenal masuk sembarangan. Paham kamu?! “ ucap sang security dengan sedikit berteriak.

“Tapi, saya sudah di tunggu di sana. Nanti bosnya ngamuk gimana? “

“Saya tidak peduli! “ bentak sang security dan berlalu meninggalkan Zahra di luar pagar.

“Yah, pasti Tuan Kenzo udah nungguin aku nih, “ ucap Zahra pasrah dengan keadaannya.

Sedangkan di kediaman Kenzo, tepatnya dalam kamar seorang Kenzo. Vino memijat pelipisnya karena saat ini, Tuan mudanya sudah mara-mara tak jelas sembari mencari dasinya.

“Apa yang kau lihat huh, bantu cari dimana dasi bodoh itu berada! “ pintah Kenzo sembari mengitari seluruh kamarnya.

Tanpa menunggu lama lagi, Vino ikut menelusuri seluruh penjuru kamar Kenzo mencari keberadaan dasi tersebut.

“Nah, ketemu. "

Kenzo mengangkat tinggi-tinggi dasinya, yang baru saja di temukan dari bawah kasur.

"Lain kali simpan pada tempatnya! " batin Vino menjerit.

Sudah hampir dua puluh delapan tahun Ia bekerja bersama Kenzo, hari ini Ia baru benar-benar merasakan yang namanya di repotkan oleh pria itu.

Setelah selesai memakai dasinya, Kenzo berlalu begitu saja keluar kamar tanpa memperdulikan yang terengah-engah membantunya tadi.

“Dasar kekanak-kanakan. ” umpat Vino.

“Aku masih bisa mendengarnya Vino! “ teriak Kenzo.

Setelah mendengar teriakan Tuannya tersebut, Vino berlari cepat meninggalkan kamar Kenzo menunju meja makan.

“Hallo, apa ada orang?! “ teriakan Zahra menggema di seluruh penjuru rumah Kenzo, setelah gadis tersebut melewati banyak rintangan.

Dari dalam, Seorang penjaga Kenzo yang di tugaskan menjaga pintu, dengan segera berlari menuju arah pintu setelah mendengar suara Zahra yang menggema.

Saat penjaga itu hendak membuka pintu, Ia di tahan Vino yang sudah berada di hadapannya.

“Ha-

Ucapan Zahra terpotong, saat pintu rumah Kenzo terbuka dan tampaklah seorang pria gagah menyambut kedatangannya yang tidak lain adalah Vino

“Apa ini di surga? mengapa ada pria setampan ini ya Tuhan? “ pintah Zahra tanpa mengalihkan pandangannya dari wajah Vino.

Sedangkan pria tersebut menatapnya dengan kebingungan. Karena saat ini, Zahra tengah tersenyum manis dengan sesekali tertawa kecil.

“Apa kalian akan terus berdiri di sana seharian ?! “

lagi dan lagi, teriakan Kenzo menyadarkan keduanya. Dengan segera, Vino memerintahkan penjaga tadi mengambil alih koper Zahra, lalu membawanya masuk kedalam rumah menuju ruang makan tempat di mana Kenzo berada.

Setelah meletakkan koper Zahra, Vino bersama penjaga itu berlalu meninggalkan ruang makan meninggalkan kedua manusia tersebut.

“Kamu tau ini sudah jam berapa? “ tanya Kenzo, yang nada suaranya terdengar sangat dingin.

Namun, seolah tidak peduli dengan pertanyaan Kenzo, Zahra mengambil air yang berada di atas meja dan meneguk habis air tersebut.

"Marah-marahnya nanti dulu, aku capek, " ucapnya tanpa dosa.

Kenzo menganga lebar melihat tingkah gadis di hadapannya, lalu menatap tajam wajah Zahra.

“Haus om, “ ujar Zahra enteng, meskipun saat ini tatapan mata Kenzo begitu sangat tajam dan menakutkan bagi setiap orang yang melihatnya.

“Beraninya kamu! “ teriak Kenzo menggema di seluruh ruangan.

“Diam dulu Pak, kalem biar saya jelaskan. Jadi gini Pak, Security komplek Anda sangat menyebalkan dan rese. Jadi yah saya telat karena harus manjat pagar di ujung jalan sana, “ jelas Zahra panjang lebar.

Kenzo yang mendengar penjelasan Zahra, mengambil ponselnya lalu menghubungi seseorang. Karena kepo, Zahra ikut menempelkan telinganya pada ujung ponsel Kenzo.

“Kepo banget jadi orang, “ ucap Kenzo setelah menjauhkan ponselnya dari telinga Zahra.

"Cih, bukan kepo tapi penasaran aja, " oceh Zahra.

"Hallo Tuan Kenzo, ada apa? " ujar seseorang dari balik telepon.

"Temui Vino sejam lagi, "

Setelah menutup teleponnya secara sepihak, Kenzo memanggil Vino lalu membisikkan sesuatu, yang langsung membuat pria tersebut berlalu meninggalkan rumah Kenzo.

“Dan kamu, bereskan ini semua. Setelah itu, mbok Ina akan menunjukkan di mana kamar mu. Ingat! Sejam sebelum aku pulang, kamar ku sudah bersih, air mandi sudah di sediakan. Itu saja pekerjaan mu, gaji pertama akan aku transfer setelah seminggu agar aku bisa tau bagaimana kinerja mu. “ jelas Kenzo panjang lebar, lalu melangkah pergi.

Namun, saat baru selangkah tangganya di tahan oleh Zahra. “Bukannya saya kerjanya di perusahaan yah pak? “

Kenzo melepaskan tangan Zahra dengan pelan, lalu berbalik menatap gadis yang tengah menatapnya dengan tatapan imutnya.

“Kalau kamu kerja di perusahaan saya, baru dua hari perusahaan itu sudah bangkrut. “

Kenzo melangkah pergi meninggalkan meja makan. Kali ini benar-benar pergi yah, karena Zahra juga males nahanya lagi.

Setelah kepergian Kenzo, Zahra menuju meja makan lalu membereskan semua bekas makan Kenzo. Saat tengah asik mencuci, sebuah tangan yang sudah berkeriput menyentuh bahunya yang seketika membuat Zahra berbalik menatapnya.

“Nona Zahra yah? “ tanya wanita tua tersebut.

“Iya, mbok Ina yah? “ ucap Zahra sembari menampilkan deretan giginya.

Mbok Ina ikut tersenyum lalu mengangguk ramah. Setelah itu, keduanya saling memperkenalkan diri masing-masing yang menjadikan keduanya sangat akrab meski baru beberapa menit bertemu.

bersambung.....

Tbc.

Wahh makkasih yang sudah mau mampir ke cerita aku, jika ada yang kurang atau tyypo atau apalah bisa di koreksi di komen Makasih 😘

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!