Possessive Brother| 5

Matahari mulai tergelincir dari peraduannya ke arah barat, langit biru yang berhiaskan awan putih berubah menjadi jingga yang memancar cari barat. Tugasnya akan segera digantikan sang rembulan yang bersiap naik takhta. Ditengah-tengah hingar bingar ibukota, seorang gadis duduk termenung sendiri disalah satu bangku taman kota. Wajahnya kusut, auranya terasa suram. Dipipi gembulnya masih terlihat sedikit bekas aliran air mata, pasti dia baru saja menangis.

"Kenapa Kak Elang bisa bebas berdekatan dan berteman dengan siapapun, apalagi dengan Kak Anna? Aku tidak suka", Gumamnya lirih, nada bicara gadis itu terdengar sedih.

Nafasnya terhembus dengan kasar untuk kesekian kalinya, " Bukankah itu sangat tidak adil?". Lagi-lagi gadis itu bergumam.

Itu pastilah kakakmu suka dengan wanita itu!

Bukan orang lain yang mengatakannya, tetapi Aletha sendiri, hatinya bergejolak menciptakan sisi jahatnya muncul dari dirinya. Mulai membisikkan kalimat dugaan buruk, hatinya bergemuruh mendengar bisikan dari dirinya sendiri. Aletha tidak akan rela kakak kesayangannya menyukai orang yang tidak Aletha suka, apalagi Annastasia Atmadja.

"Tidak, itu tidak benar. Pikiranku salah" Katanya sambil menggelengkan kepalanya, mencoba menghilangkan pemikiran yang sangat tidak ia sukai.

Drt..drt..

Ponselnya bergetar dari saku celananya, dengan malas gadis itu mencoba mengambilnya dari saku sempit miliknya. Sebuah pesan baru dari kakaknya, tanpa minat Aletha membukanya.

**Kak Elang

Kakak minta maaf karena membentakmu, kakak tidak sengaja tadi.. Kamu dimana**?

Dia mengetik beberapa huruf, lalu mengirimkannya sebagai balasan untuk Elang. Ponselnya kembali ia masukkan kedalam saku, punggung kecilnya disandarkan pada sandaran bangku kayu itu. Aletha menatap langit itu penuh harapan, gadis itu berharap suatu hari nanti hidupnya akan terasa bebas seperti awan yang bergerak kesana kemari mengikuti hembusan angin. Aletha mulai berkhayal apa yang akan dilakukannya jika itu terwujud, mungkin sebaiknya gadis itu pergi berjalan-jalan keliling dunia seorang diri. Menikmati keindahan dunia yang tidak akan ia abadikan dalam wujud yang bisa dilihat orang lain, hanya Aletha yang akan mengingat betapa indahnya hidup bebas.

Tanpa gadis itu sadari seorang laki-laki yang rapi dengan pakaian casualnya itu mendekat, duduk di sampingnya yang masih menatap langit yang selalu indah. "Langitnya indah sekali ya?", suara berat itu mengejutkan Aletha tubuhnya berjengit pelan, namun dengan segera ia membiasakan diri.

Gadis itu diam seribu bahasa, tidak berminat berkata apa-apa dengan laki-laki yang menatapnya dengan tatapan penuh penyesalan. "Kamu nggak mau maafin kakak ya?", lagi-lagi Elang yang kembali bersuara mencairkan suasana yang tiba-tiba terasa begitu dingin.

"Aletha nggak suka kakak dekat dengan Kak Anna" Nada suaranya begitu datar, tersirat akan ketidaksukaan pada topik yang sedang mereka bicarakan. Elang menghembuskan nafasnya kasar mencoba bersabar menghadapi adiknya, sejak dia mengenalkan Anna sahabatnya sikap gadis itu mulai berubah. Bukan sikap seorang gadis yang ia kenal, ia akan terlihat sangat berbeda dengan Aletha seperti biasanya.

"Memangnya apa yang membuat Aletha tidak suka dengan Kak Anna? Dia selalu baik denganmu kan?".

"Nggak, dia bukan orang baik-baik seperti yang kakak kira!", Nadanya kali ini mulai meninggi, namun Elang masih mencoba bersabar karena tujuannya adalah meminta maaf bukan untuk melanjutkan masalah.

"Aletha! Kamu nggak boleh sembarang nge-judge orang".

"Tapi Aletha nggak asal kok kak, jangan-jangan Kak Elang suka sama Kak Anna? dari dulu belain kak Anna terus!".

"Sudah cukup, lebih baik kita pulang. Apapun yang kamu minta pasti kakak turuti dan kakak minta maaf soal tadi sore", setelah mengatakannya Elang segera berjalan lebih dulu meninggal Aletha yang bahkan belum berminat untuk pulang. Aletha mulai memikirkan perkataan kakaknya tentang permintaan apapun, permintaan yang ingin Aletha hanya kebebasan dan jangan berlaku terlalu posesif dengannya. Diperbolehkan seperti remaja lainnya berjalan-jalan ke mall, mengerjakan tugas kelompok dirumah teman juga bisa ikut acara tanpa diikuti kakaknya. Tetapi, Aletha masih terlalu takut untuk mencoba menantang dengan sendirinya kakak yang begitu ia sayangi sampai ia tidak rela melepaskan begitu saja.

Gadis itu mengikuti langkah kaki tegap kakaknya yang sudah mulai menjauh, Laki-laki itu terlihat begitu sempurna dilihat dari manapun. Seperti tanpa cacat pada tubuhnya yang tinggi, berparas tampan, dan otak yang begitu cerdas. Tetapi , laki-laki itu terlalu naif dalam hal percintaan sampai usia yang matang untuk menjalani sebuah kehidupan baru dengan pasangan saja ia masih terlalu takut. Bukan takut tidak dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya pada pasangannya nanti, tetapi terlalu takut melepaskan gadis kecil yang selalu menjadi pengisi hatinya.

Parkiran sudah sepi, tetapi jalanan semakin ramai orang-orang berlomba untuk pulang ke rumah dengan cepat. Jalan raya begitu padat, akhirnya mereka berdua terjebak ditengah kemacetan. Canggung menyelimuti mereka berdua yang sibuk dengan pikiran masing-masing, lalu dengan sengaja gadis itu menghidupkan musik di mobil itu. Musik yang mengalun begitu indah, menghanyutkan perasaan yang tumbuh dihati mereka tanpa disadari.

"Em, Aletha udah maafin kakak kok! Aletha cuma mau kakak jauhin Kak Anna, seperti aku menjauhi Arka. Kalo kakak tidak bisa, Aletha juga sama!", Tubuh Elang terasa kaku ketika mendengar perkataan lembut Aletha, lidahnya kelu untuk sekedar memberikan jawaban. Ada rasa tidak rela jika harus menjauhi Anna, gadis yang sudah tujuh tahun terakhir menjadi sahabatnya. Ia juga yang membantu melewati masa-masa sulit dalam hidupnya, dimana ia masih tinggal jauh dari keluarganya satu-satunya yang menjadi penolong adalah Anna. Tetapi, Elang juga tidak ingin melihat adiknya berdekatan dengan Arka yang jelas tidak baik untuknya. Akhirnya Elang hanya diam, hatinya gundah harus apa. Keinginan Aletha begitu berat untuk dipilih, biasanya ia akan dengan mudah memberikan apapun tetapi memilih salah satu diantaranya kedua gadis yang ia sayangi adalah kesulitan yang sangat tidak ingin ia hadapi.

_______________________________________

"Bajumu kotor sekali? kamu kenapa sayang?".

"Eh, mama. Enggak ada ma, tadi ketumpahan minum", Gadis yang mungkin lebih pantas disebut wanita itu bergegas pergi ke kamarnya yang berada didekat ruang keluarga kediaman Atmadja.

Ia segera membersihkan tubuhnya dari baju lengket yang terkena jus apel milik Elang, ia benar-benar kesal dengan kelakuan Aletha. Entah kenapa dia selalu melakukan hal-hal diluar dugaannya seperti itu, bukan berarti ia tidak tahu jika adik dari orang yang ia suka itu tidak menyukainya.

"Ini gara-gara Aletha! kalau bukan karena dia aku masih bisa menghabiskan waktu dengan Elang".

"Aku harus meminta papi melakukan sesuatu!".

Wanita itu berjalan tergesa-gesa mencari laki-laki berumur lima puluh tahunan, yang selalu sibuk diruang pribadinya. Pintu cokelat yang besar itu ia ketuk pelan, sampai terdengar suara dari dalam ruangan yang jelas menginjinkannya masuk. Anna masuk kedalamnya, ruangan yang penuh dengan buku-buku tebal dan ada sebuah piano akustik disudut ruangan, memperindah ruangan itu.

"Papi masih ingat sama Elang nggak?", Laki-laki itu menggelengkan kepalanya bukan untuk menjawab putrinya, tetapi karena kelakuan putrinya yang selalu to the point.

Anna mendesah pelan ketika melihat ayahnya menggeleng, ia mengira ayahnya lupa tetapi ia salah karena itu bukanlah jawaban. "Elang pewaris Wijaya's Group? tentu Papi ingat ada apa, bukankah dia sahabatmu?", Anna mengangguk dengan malu ia mengutarakan keinginannya.

"Anna ingin, Papi coba bilang sama om Andre buat jodohin sama Elang dong pa!".

Uhuk..

Laki-laki itu terbatuk karena tersedak air liurnya sendiri mendengar putrinya meminta untuk dijodohkan, setelah berusaha menetralkan rasa terkejutnya ia mencoba mengangguk. Karena Anna merupakan putri tunggalnya ia berusaha mewujudkan semua keinginan putri tercintanya.

"Baiklah akan papi coba, tapi jangan terlalu berharap kamu sendiri tahu bagaimana Elang?" Anna mengangguk, mencium pipi ayahnya dan mengatakan perasaannya lalu pergi dari ruang kerja pemilik pengusaha sukses dalam bidang kuliner itu.

Anna tersenyum puas dengan rencananya, ia tidak akan tinggal diam untuk mempertahankan Elang. Jika boleh egois ia tidak akan pernah membagi kasih sayang Elang dengan Aletha lagi jika ia berhasil menjadi seorang menantu dikeluarga kaya raya bermarga Wijaya itu, sekarang Aletha boleh saja berusaha mengusirnya dari rumah bak istana itu tetapi setelah rencananya berhasil ia akan menunjukkan pada adik dari Elang itu jika hidupnya sangat beruntung mendapatkan seorang Elang.

Seseorang yang menjadi incaran banyak wanita diluaran sana, laki-laki yang terlihat begitu sempurna sangat berbeda dengan saudara kembarnya. "Hayo kamu lagi mikir apa senyum-senyum sendiri?".

"Hehe nggak ada ma, aku cuma lagi bahagia aja ma". Wanita berambut hitam ikal itu tersenyum, aura yang sangat positif terpancar begitu kuat dari putrinya.

"Pasti lagi mikirin Elang ya?".

"Ih mama! udah Anna mau ke kamar aja".

Terpopuler

Comments

Sinsin Nur Syifa Karimah

Sinsin Nur Syifa Karimah

kalo gak salah si Anna jadinya sama adek kembarnya elang deh.. yg aku enggak suka dr cerita ini Anna jdinya sm adek kembar elang 🙄

2021-05-24

1

Sinsin Nur Syifa Karimah

Sinsin Nur Syifa Karimah

pantesan letha enggak suka dia

2021-04-01

0

I'm back

I'm back

Just die 2 bullies🙄🙄😒😤😤😠😤😠😠😡🤬🤬🤬🤬🤯🤯

2020-12-31

1

lihat semua
Episodes
1 Possessive Brother| 1
2 Possessive Brother| 2
3 Possessive Brother| 3
4 Possessive Brother| 4
5 Possessive Brother| 5
6 Possessive Brother| 6
7 Possessive Brother| 7
8 Possessive Brother| 8
9 Possessive Brother| 9
10 Possessive Brother| 10
11 Possessive Brother| 11
12 Possessive Brother| 12
13 Possessive Brother| 13
14 Possessive Brother| 14
15 Possessive Brother| 15
16 Possessive Brother| 16
17 Possessive Brother| 17
18 Possessive Brother| 18
19 Possessive Brother| 19
20 Possessive Brother| 20
21 Possessive Brother| 21
22 Possessive Brother| 22
23 Possessive Brother| 23
24 Possessive Brother| 24
25 Possessive Brother| 25
26 Possessive Brother| 26
27 Possessive Brother| 27
28 Possessive Brother| 28
29 Possessive Brother | 29
30 Possessive Brother | 30
31 Possessive Brother| 31
32 Possessive Brother | 32
33 Possessive Brother| 33
34 Possessive Brother | 34
35 Possessive Brother | 35
36 Possessive Brother | 36
37 Possessive Brother | 37
38 Possessive Brother | 38
39 Possessive Brother | 39
40 Possessive Brother | 40
41 Possessive Brother | 41
42 Possessive Brother | 42
43 Possessive Brother | 43
44 Possessive Brother | 44
45 Possessive Brother | 45
46 Pengumuman
47 Expart# 01
48 Expart# 02
49 Marriage without blessing
50 Possessive Brother 2 – 01
51 Possessive Brother 2 – 02
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Possessive Brother| 1
2
Possessive Brother| 2
3
Possessive Brother| 3
4
Possessive Brother| 4
5
Possessive Brother| 5
6
Possessive Brother| 6
7
Possessive Brother| 7
8
Possessive Brother| 8
9
Possessive Brother| 9
10
Possessive Brother| 10
11
Possessive Brother| 11
12
Possessive Brother| 12
13
Possessive Brother| 13
14
Possessive Brother| 14
15
Possessive Brother| 15
16
Possessive Brother| 16
17
Possessive Brother| 17
18
Possessive Brother| 18
19
Possessive Brother| 19
20
Possessive Brother| 20
21
Possessive Brother| 21
22
Possessive Brother| 22
23
Possessive Brother| 23
24
Possessive Brother| 24
25
Possessive Brother| 25
26
Possessive Brother| 26
27
Possessive Brother| 27
28
Possessive Brother| 28
29
Possessive Brother | 29
30
Possessive Brother | 30
31
Possessive Brother| 31
32
Possessive Brother | 32
33
Possessive Brother| 33
34
Possessive Brother | 34
35
Possessive Brother | 35
36
Possessive Brother | 36
37
Possessive Brother | 37
38
Possessive Brother | 38
39
Possessive Brother | 39
40
Possessive Brother | 40
41
Possessive Brother | 41
42
Possessive Brother | 42
43
Possessive Brother | 43
44
Possessive Brother | 44
45
Possessive Brother | 45
46
Pengumuman
47
Expart# 01
48
Expart# 02
49
Marriage without blessing
50
Possessive Brother 2 – 01
51
Possessive Brother 2 – 02

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!