Possessive Brother| 4

"Papa, bilangin sama Kak Elang kalo Letha nggak mau makan!", gadis itu sekarang seperti anak kecil yang merajuk, laki-laki paruh baya yang sedang duduk bersandar pada headboard itu mengerutkan keningnya. Putri bungsunya memang selalu seperti itu, dia sering datang padanya jika merajuk.

"Elang, ada apa ini?", suaranya berat dan masih seperti biasanya sangat berwibawa Andrea Wijaya memang sosok lelaki yang selalu berwibawa, walaupun sakit tengah menggerogoti tubuhnya tetapi tidak dengan sikapnya. Elang sangat menghormati ayahnya tidak pernah menolak permintaan sang ayah yang baginya adalah seorang yang patut dicontoh, selain ajaran kedisiplinan yang ia terima juga pelajaran tentang kasih sayang yang tiada tandingannya.

" Aletha marah padaku, katanya aku jahat pa", kalimatnya sangat mirip dengan ayahnya, memang ini sebagian dari contoh 'buah jatuh tidak jauh dari pohonnya' . Tetapi Elang lebih seperti Renata versi laki-laki, sifat mereka berdua sama walaupun sering berdebat tentang suatu hal yang menurut mereka lebih baik. Berbeda dengan Geandra yang lebih seperti dirinya, seorang laki-laki penyayang tidak segan-segan memberikan apapun untuk orang yang ia sayangi.

"Aletha? benar begitu nak?".

"Pa, Kak Elang mukulin temen Letha. Terus Letha juga nggak boleh temenan lagi sama dia", lagi-lagi gadis itu mengerucutkan bibirnya dan menggembungkan pipinya, terlihat begitu menggemaskan. Andre tersenyum tipis mendengar perkataan putri bungsunya, ternyata masalah yang sama. Tentang bagaimana cara Elang selalu menjauhkan Aletha dengan banyak laki-laki seusianya yang berusaha menjalin hubungan hati, memang dari dulu ia sendiri selalu melarang Aletha berpacaran tetapi jika sekedar berteman tidak apa. Tetapi bagi Elang sama saja, dia dan Renata selalu menjadi tembok tebal yang membatasi putri yang kini mulai beranjak dewasa bergaul dengan lawan jenis.

"Elang biarlah Aletha berteman, lagipula putri kecil papa sudah beranjak dewasa."

"Tidak! Aku tidak akan mengijinkan Aletha dekat dengan laki-laki manapun termasuk Arka!", Perkataan Elang selalu mutlak baginya dan orang lain, ia akan berusaha mempertahankan yang menjadi prinsip dan prioritasnya. Selanjutnya Elang berlalu pergi begitu saja dari kamar utama rumah megah nan luas itu, ada sesuatu yang membuat pikirannya sedikit terganggu. Kepalan tangan Elang yang tadi sempat ia lihat ketika Putra sulungnya itu pergi, kentara sekali jika ia menahan amarahnya sendiri.

"Paa, Tuh kan kakak kaya gitu!", tangan Andre yang sudah tidak sekuat dulu itu terulur, mengelus lembut kepala Aletha yang masih merajuk.

"Kak Elang itu sangat menyayangi Aletha, jadi jangan pernah berpikir jika Kak Elang itu jahat. Kamu mengerti?", Anggukan kepala yang pelan itu membuat lelaki paruh baya itu tersenyum lembut, tatapan mata yang hangat itu membuat gadis yang masih bersandar pada dirinya tersenyum lebar. Ia jadi ingat dengan Aletha kecil yang selalu manja dan menjadi kesayangan semua orang, ia selalu terlihat ceria dan bersemangat melakukan apapun. Bahkan sekarang gadis kecil itu sudah tumbuh menjadi seorang gadis cantik yang masih seperti putri kecil baginya.

"Bagaimana sekolahmu?", hal yang selalu membuat lelaki paruh baya itu bahagia adalah mendengarkan putrinya yang selalu bersemangat bercerita tentang sekolah, tanpa sadar dia selalu bercerita tentang laki-laki seusianya yang sangat tidak disukai Elang. Arka, dulu Andre juga begitu tidak menyukai laki-laki remaja itu. Nakal dan ia takut jika akan berpengaruh buruk terhadap Aletha yang merupakan gadis polos.

_________________________________________

Didalam kamar yang khas dengan laki-laki, Elang membanting tubuhnya. Rasanya ia ingin sekali melampiaskan amarahnya pada sesuatu tetapi apa, tiba-tiba ia bangkit dari rebahannya yang singkat. Mungkin berlatih karate lagi akan menghilangkan amarahnya saat ini, laki-laki berparas tampan itu tidak ingin membuat gadis yang ia sayangi itu melihat amarahnya yang akan meledak-ledak. Ia berjalan kearah lemari kayu yang besar, mengambil baju karate nya dan segera pergi ke ruang latihan. Rumah yang lebih mirip mansion itu memang memiliki ruang latihan sendiri, sengaja disiapkan oleh Andre untuk istri dan kedua putranya yang suka dengan karate dan sejenisnya.

Sementara Aletha dan dirinya lebih suka melihat dan menikmati buku-buku tebal karya seseorang, ruang latihan dan perpustakaan berada diruangan yang sama hanya diberi sekat kaca besar yang sangat tebal. Tujuannya agar ruangan itu berfungsi sebagai ruang keluarga kedua, walaupun waktunya lebih dihabiskan diruang kerja pribadinya dirumah.

Elang memposisikan diri dengan kuda-kuda yang kuat dan kokoh, menendang dengan kuat sebuah alat berlatih diruangan yang penuh dengan ornamen khas karate. Mengeluarkan semua jenis jurus yang sudah ia hafal sejak kecil.

"Wah sekarang kamu semakin terlihat tampan ya", suara itu bukan dari Aletha tetapi suara Anna, sahabatnya sejak SMA yang katanya sekarang menjadi seorang pemilik cafe yang sukses. Gadis yang sangat cantik tidak kalah dengan kecantikan Aletha, mereka sama-sama gadis pintar dan terlihat selalu menyenangkan orang yang melihatnya.

"Sejak kapan kamu disana?", Elang bahkan bisa berbicara lembut dengan Anna, seperti ketika ia berbicara dengan Aletha. Bedanya Anna terlihat lebih dewasa, pakaiannya yang selalu rapi mencerminkan kepribadiannya yang disiplin. Satu hal lagi, Elang selalu suka dengan gadis yang disiplin. Laki-laki itu menghentikan acara latihannya dan yang lebih penting amarahnya menguap begitu saja karena melihat Anna, sejak Elang menggantikan ayahnya diperusahaan membuat mereka jarang bertemu. Apalagi terdengar berita jika Anna sedang mengurus perijinan dengan bangunan cafe cabang barunya.

"Baru saja, ayo aku buatkan minuman segar. Sepertinya tuan muda haus", Elang terkekeh geli mendengar Anna, selalu seperti biasanya meledeknya. Kemudian mereka berlalu meninggalkan ruangan yang penuh dengan senjata karate, bahkan ada sebuah shuriken. Seperti senjata di anime Naruto yang tidak disukai Aletha, senjata yang Elang pesan khusus dengan harga mahal.

"Selama ya dengan pembukaan cafe cabang baru mu, ku dengar akhir pekan ini akan diresmikan?".

"Terimakasih, dan tujuanku kesini adalah mengundangmu secara pribadi ke peresmian itu. Dan kamu wajib datang, aku tidak menerima alasan apapun Lang!", Elang memutar bola matanya malas selalu seperti ini, dia yang mengatur segala hal dan Elang wajib mengikutinya. Ia mengambil minuman yang dibuatkan oleh Anna, jus apel yang dicampur dengan sedikit madu. Entahlah orang lain akan suka atau tidak, orang memiliki selera masing-masing. Mereka melanjutkan pembicaraan antar sahabat lama dimini bar, Anna sudah terlalu sering ke rumah keluarga Wijaya dan sangat hafal seluk beluk rumah besar itu. Mereka terlihat sangat asyik bercanda, tampak jelas tawa mereka yang memenuhi dapur itu.

"Kakak Aletha mau minta, Kak Anna ngapain disini?", Nada suara gadis itu tiba-tiba berubah tidak suka, wajahnya yang tadinya sedikit berbinar kini berubah kusut dan tersenyum kecut melihat teman kakaknya.

"Hai Aletha, kamu sedang dirumah?".

"Memangnya kenapa inikan rumahku? Dan kamu ngapain sini?", Aletha memang tidak menyukai gadis bernama Anna itu, menurutnya Anna adalah seorang yang memakai topeng. Bukan karena wajahnya cantik itu karena memakai topeng untuk mempercantik tampilan dirinya, sikapnya seolah-olah menutupi sesuatu dan hanya berpura-pura baik.

"Aletha, Kak Anna ini kan juga tamu dirumah kita jadi kamu yang sopan!".

"Dia itu bukan tamu kak dirumah kita tapi benalu, Aletha nggak suka dia disini. Kak Anna pergi saja sana, jangan gangguin Kak Elang!" Elang tidak habis pikir dengan sikap Aletha yang selalu berubah menjadi tidak baik ketika bertemu dengan Anna, dia bahkan pernah mengatakan hal yang kasar. Tetapi sepertinya Aletha mulai kehilangan kontrol dirinya sekarang, Elang sangat terkejut ketika melihat Aletha menyiram baju Anna dengan sisa minuman jus yang ia minum. Tidak banyak tetapi itu cukup membuat dress biru hijau tosca milik Anna basah dan kotor, Elang dan Anna tiba-tiba berdiri karena terkejut dengan apa yang dilakukan Aletha.

"Aletha!" Nada suara Elang begitu tinggi ketika menggertak Aletha, membuat gadis itu mematung. Wajahnya begitu pias, tangannya bergemetaran dan hal terakhir yang membuat Elang menyesali perbuatannya. Aletha menitihkan air matanya, wajahnya terlihat begitu terluka karena jujur saja ini pertama kalinya Elang menggertak gadis kesayangannya.

"Aletha", nada bicara melemah tersirat penyesalan yang mendalam, tetapi gadis itu terlanjur sakit. Aletha pergi begitu saja meninggalkan Elang yang masih mematung ditempatnya, dan Anna yang berusaha menenangkan Elang.

"Sebaiknya aku pulang, maafkan aku sudah membuat kalian bertengkar", Anna mengatakannya dengan tulus dan mengelus bahu lebar Elang lembut memberikan kekuatan.

"Tidak, aku yang salah seharusnya aku tidak perlu menggertak. Aku minta maaf dengan perilaku Aletha tadi".

"Baiklah, tidak apa. sebaiknya aku pulang sekarang baju ku lengket!" Elang mengangguk mengiyakan Anna dan mengantarkan gadis itu keluar melalui pintu utama rumahnya yang megah.

Terpopuler

Comments

Sinsin Nur Syifa Karimah

Sinsin Nur Syifa Karimah

baca yang kesekian kalinya... suka bngt ceritanya..

2021-05-24

0

I'm back

I'm back

Plus Thor aku gak suka cewek matre mood ku hilang😭😭😭😭😭😭😭

2020-12-30

0

Tiara Holika

Tiara Holika

semangkin menarik

2020-10-17

2

lihat semua
Episodes
1 Possessive Brother| 1
2 Possessive Brother| 2
3 Possessive Brother| 3
4 Possessive Brother| 4
5 Possessive Brother| 5
6 Possessive Brother| 6
7 Possessive Brother| 7
8 Possessive Brother| 8
9 Possessive Brother| 9
10 Possessive Brother| 10
11 Possessive Brother| 11
12 Possessive Brother| 12
13 Possessive Brother| 13
14 Possessive Brother| 14
15 Possessive Brother| 15
16 Possessive Brother| 16
17 Possessive Brother| 17
18 Possessive Brother| 18
19 Possessive Brother| 19
20 Possessive Brother| 20
21 Possessive Brother| 21
22 Possessive Brother| 22
23 Possessive Brother| 23
24 Possessive Brother| 24
25 Possessive Brother| 25
26 Possessive Brother| 26
27 Possessive Brother| 27
28 Possessive Brother| 28
29 Possessive Brother | 29
30 Possessive Brother | 30
31 Possessive Brother| 31
32 Possessive Brother | 32
33 Possessive Brother| 33
34 Possessive Brother | 34
35 Possessive Brother | 35
36 Possessive Brother | 36
37 Possessive Brother | 37
38 Possessive Brother | 38
39 Possessive Brother | 39
40 Possessive Brother | 40
41 Possessive Brother | 41
42 Possessive Brother | 42
43 Possessive Brother | 43
44 Possessive Brother | 44
45 Possessive Brother | 45
46 Pengumuman
47 Expart# 01
48 Expart# 02
49 Marriage without blessing
50 Possessive Brother 2 – 01
51 Possessive Brother 2 – 02
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Possessive Brother| 1
2
Possessive Brother| 2
3
Possessive Brother| 3
4
Possessive Brother| 4
5
Possessive Brother| 5
6
Possessive Brother| 6
7
Possessive Brother| 7
8
Possessive Brother| 8
9
Possessive Brother| 9
10
Possessive Brother| 10
11
Possessive Brother| 11
12
Possessive Brother| 12
13
Possessive Brother| 13
14
Possessive Brother| 14
15
Possessive Brother| 15
16
Possessive Brother| 16
17
Possessive Brother| 17
18
Possessive Brother| 18
19
Possessive Brother| 19
20
Possessive Brother| 20
21
Possessive Brother| 21
22
Possessive Brother| 22
23
Possessive Brother| 23
24
Possessive Brother| 24
25
Possessive Brother| 25
26
Possessive Brother| 26
27
Possessive Brother| 27
28
Possessive Brother| 28
29
Possessive Brother | 29
30
Possessive Brother | 30
31
Possessive Brother| 31
32
Possessive Brother | 32
33
Possessive Brother| 33
34
Possessive Brother | 34
35
Possessive Brother | 35
36
Possessive Brother | 36
37
Possessive Brother | 37
38
Possessive Brother | 38
39
Possessive Brother | 39
40
Possessive Brother | 40
41
Possessive Brother | 41
42
Possessive Brother | 42
43
Possessive Brother | 43
44
Possessive Brother | 44
45
Possessive Brother | 45
46
Pengumuman
47
Expart# 01
48
Expart# 02
49
Marriage without blessing
50
Possessive Brother 2 – 01
51
Possessive Brother 2 – 02

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!