Possessive Brother

Possessive Brother

Possessive Brother| 1

"Aletha! Sedang apa kamu?" Suara keras itu membuat Aletha mengkerut seperti daun yang layu, laki-laki yang memakai setelan suit itu berjalan dengan cepat menuruni tangga depan rumah megah itu.

"Kakak, kok kakak dirumah?" Aletha bertanya basa-basi sambil memberikan kode melewati tatapan matanya kepada laki-laki yang memakai seragam sekolah yang sama dengannya, tetapi lelaki itu hanya mengerutkan kening dan bingung harus apa. Memangnya ada apa dengan kakak Aletha, tapi jangan lupakan tatapan tajam yang mirip seekor Elang itu.

Bugh!!

"Arka!," Jerit Aletha dengan keras ketika melihat temannya dipukul oleh Elang.

Laki-laki bernama lengkap Erlangga Narendra Wijaya itu melayangkan tinju mentah-mentah kepada teman Aletha, membuatnya mengaduh kesakitan. Aletha mencoba menolong Arka yang sudah terjengkang, sudut bibirnya berdarah dan bekas pukulan Elang akan hilang setelah beberapa hari.

“Arka, maaf"

Tetapi belum sempat Aletha berhasil merangkul Arka dan membantunya berdiri, Elang sudah lebih dulu menarik lengan Aletha dan mencekal–nya dengan kuat.

"Kak, kasihan Arka! Lepasin aku kak" Aletha merengek dan berusaha melepaskan tangannya, tetapi kekuatan tangan Elang jelas lebih kuat darinya.

"Dan kamu, lebih baik jauhi Aletha! Saya tidak suka ada yang macam-macam dengan adik saya, sekarang pergi dari rumah saya!" Mendengar bentakan keras Elang membuat Arka pergi walaupun terlihat enggan, niatnya hanya ingin mengantarkan Aletha justru malah mendapatkan tinju dari kakaknya. Aletha menatap Arka dengan sendu, setelah berhasil melepaskan diri dari Elang, Aletha berlari masuk ke dalam rumah.

“Aletha!”

Elang berteriak memanggil adiknya, lalu menghembuskan napasnya pelan setelahnya mengikuti Aletha yang sudah berlari masuk ke rumah, baru saja masuk kedua matanya langsung disuguhkan dengan pemandangan yang sangat ia tidak sukai. Geandra memeluk Aletha-nya dengan erat, dan Aletha menangis didalam pelukan laki-laki yang tak lain adalah saudara kembar Elang.

"Lo apain lagi sih?"

"Enggak ada, cuma kasih pelajaran sama cowok yang kurang ajar dengannya" Mendengar perkataan Elang yang datar itu membuat Gean melotot tidak percaya, dia melirik adiknya yang masih menangis dalam pelukannya.

"Benar Aletha?" Gean memastikan , tetapi gadis dalam pelukannya menggeleng.

“Tidak kak, Arka hanya mengantar Aletha pulang” Gumamnya lirih, tetapi masih didengar oleh kedua kakaknya yang kembar tersebut.

‘Tidak, katanya?’ batin Elang.

Elang tersenyum meremehkan Aletha dan berlalu meninggalkan mereka diruang tamu, langkahnya pelan dan meninggalkan derap pelan dilantai pualam.

"Kenapa kak Elang jahat banget sih sama Aletha, kak?" Aletha bertanya dengan Gean, setelah selesai dengan acara menangis–nya.

"Tidak Aletha. Elang sangat menyayangimu , jadi kamu jangan membuatnya marah. Jika Elang bilang tidak, kamu cobalah ikuti keinginannya. Kamu tahu sendiri kan Elang bagaimana?" Gadis itu menghapus air matanya yang masih membasahi pipi, mengangguk paham dengan apa yang dikatakan oleh kakaknya. Aletha adalah putri bungsu keluarga Wijaya, dia memiliki dua kakak laki-laki yang membuatnya selalu menjadi gadis yang dimanjakan. Apalagi mamanya sejak dulu selalu mendambakan seorang putri, dengan kedatangan Aletha membuatnya selalu bahagia. Aletha sebentar lagi lulus sekolah, ujian akan dilakukan minggu depan.

Kesibukannya dengan terus belajar membuatnya bosan dan terkadang berjalan-jalan keluar rumah atau ke taman hiburan yang dekat dengan rumahnya, yang paling menghibur adalah bertemu dengan sahabatnya. Arka, dia adalah laki-laki yang tadi dipukuli dan diusir oleh Elang.

Aletha pergi ke kamar Elang, berniat untuk meminta maaf padanya. Mungkin Gean benar jika Elang berbuat seperti itu untuk melindunginya, karena yang dikatakan Elang tentang dirinya dan Arka benar. Tadi Arka ingin menciumnya dan Aletha bisa apa jika laki-laki yang ia suka yang merupakan sahabatnya itu, juga sangat ia sukai. Aletha tidak mampu menolak, tetapi sepertinya Elang benar apa yang dilakukan Arka salah.

Gadis itu mengetuk pintu kayu yang dicat putih itu pelan, tidak ada jawaban dari dalam kamar.

“Kak, Apa kakak didalam?”, panggil Aletha. Tetapi, masih tidak ada jawaban dari pemilik kamar.

Dengan memberanikan diri, pelan-pelan Aletha membuka pintu itu, mengintip ruangan yang didominasi warna abu-abu dan biru tua. Semua ornamen yang ada disana sangat khas dengan laki-laki, bau kamar itu juga khas dengan parfum Elang yang berbau maskulin. Diatas tempat tidur yang tertutup sprei berwarna hitam itu, Elang berbaring napasnya teratur dan kedua matanya terpejam. Dengan langkah hati-hati, Aletha masuk mendekati Elang yang sedang tertidur.

Gadis itu mengamati wajah tampan kakaknya.

"Kak, Aletha minta maaf tadi marah dengan kakak!" Aletha mengatakannya dengan lirih takut membangunkannya, duduk disamping kakaknya yang masih tertidur. Karena sudah selesai mengatakannya Aletha berdiri, tetapi tangannya sudah dicekal lebih dulu oleh Elang karena memang tidak ada orang lain selain mereka berdua.

Aletha ambruk disamping Elang yang kini berposisi miring, dia tersenyum lebar dan terlihat semakin tampan.

“Astaga kakak!”.

"Kakak kira kau tidak mau meminta maaf", kata Elang pelan dan kembali pada posisinya berbaring, menatap langit-langit kamarnya yang terlihat seperti langit malam. Bintang gemintang bertebaran di langit-langit kamar Elang, rembulan terlukis indah disudut ruangan. Aletha ikut memandangi langit-langit kamar dan bergumam sesuatu yang hanya di dengar oleh dirinya sendiri.

“Kakak memaafkan Aletha kan?”. Elang mengangguk singkat, lalu kembali memandangi langit-langit kamarnya.

“Kau ingat Aletha? Kapan terakhir kali kau minta tidur dengan kakak?”.

Aletha menggeleng pelan, lalu menoleh pada kakaknya yang terlihat mau bicara lagi. Elang mendengar bunyi gesekan antara rambut Aletha dengan sprei, ia tersenyum kecut.

“Kau memang melupakannya, Aletha!”.

"Maaf. Em– m Aletha kembali ke kamar ya kak, mau belajar. Iya belajar”. Aletha tidak suka perasaan canggung seperti saat ini, ia akhirnya berpamitan untuk segera pergi. Aletha juga berbohong tentang belajar, ia sudah terlalu kenyang dengan pelajaran.

"Pergilah! Jangan berpacaran atau berhubungan dengan laki-laki selain aku, Gean dan Bang Aga. Apalagi dengan laki-laki tadi, jika kau masih nekad juga bukan hanya satu pukulan saja yang kakak berikan untuknya", Aletha memajukan bibirnya dan menggembungkan pipinya membuat Elang menjadi gemas.

***

(Setelah revisi)

Terpopuler

Comments

Oh Dewi

Oh Dewi

Wah seru banget ceritanya kaya Novel (Siapa) Aku Tanpamu

2022-05-21

0

Queenmf😉

Queenmf😉

Enak kayakya punya kk perhatian

2022-05-18

0

Sinsin Nur Syifa Karimah

Sinsin Nur Syifa Karimah

aku baca lagi yang ke lima apa ke empat sih, suka bngt..

2022-03-26

0

lihat semua
Episodes
1 Possessive Brother| 1
2 Possessive Brother| 2
3 Possessive Brother| 3
4 Possessive Brother| 4
5 Possessive Brother| 5
6 Possessive Brother| 6
7 Possessive Brother| 7
8 Possessive Brother| 8
9 Possessive Brother| 9
10 Possessive Brother| 10
11 Possessive Brother| 11
12 Possessive Brother| 12
13 Possessive Brother| 13
14 Possessive Brother| 14
15 Possessive Brother| 15
16 Possessive Brother| 16
17 Possessive Brother| 17
18 Possessive Brother| 18
19 Possessive Brother| 19
20 Possessive Brother| 20
21 Possessive Brother| 21
22 Possessive Brother| 22
23 Possessive Brother| 23
24 Possessive Brother| 24
25 Possessive Brother| 25
26 Possessive Brother| 26
27 Possessive Brother| 27
28 Possessive Brother| 28
29 Possessive Brother | 29
30 Possessive Brother | 30
31 Possessive Brother| 31
32 Possessive Brother | 32
33 Possessive Brother| 33
34 Possessive Brother | 34
35 Possessive Brother | 35
36 Possessive Brother | 36
37 Possessive Brother | 37
38 Possessive Brother | 38
39 Possessive Brother | 39
40 Possessive Brother | 40
41 Possessive Brother | 41
42 Possessive Brother | 42
43 Possessive Brother | 43
44 Possessive Brother | 44
45 Possessive Brother | 45
46 Pengumuman
47 Expart# 01
48 Expart# 02
49 Marriage without blessing
50 Possessive Brother 2 – 01
51 Possessive Brother 2 – 02
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Possessive Brother| 1
2
Possessive Brother| 2
3
Possessive Brother| 3
4
Possessive Brother| 4
5
Possessive Brother| 5
6
Possessive Brother| 6
7
Possessive Brother| 7
8
Possessive Brother| 8
9
Possessive Brother| 9
10
Possessive Brother| 10
11
Possessive Brother| 11
12
Possessive Brother| 12
13
Possessive Brother| 13
14
Possessive Brother| 14
15
Possessive Brother| 15
16
Possessive Brother| 16
17
Possessive Brother| 17
18
Possessive Brother| 18
19
Possessive Brother| 19
20
Possessive Brother| 20
21
Possessive Brother| 21
22
Possessive Brother| 22
23
Possessive Brother| 23
24
Possessive Brother| 24
25
Possessive Brother| 25
26
Possessive Brother| 26
27
Possessive Brother| 27
28
Possessive Brother| 28
29
Possessive Brother | 29
30
Possessive Brother | 30
31
Possessive Brother| 31
32
Possessive Brother | 32
33
Possessive Brother| 33
34
Possessive Brother | 34
35
Possessive Brother | 35
36
Possessive Brother | 36
37
Possessive Brother | 37
38
Possessive Brother | 38
39
Possessive Brother | 39
40
Possessive Brother | 40
41
Possessive Brother | 41
42
Possessive Brother | 42
43
Possessive Brother | 43
44
Possessive Brother | 44
45
Possessive Brother | 45
46
Pengumuman
47
Expart# 01
48
Expart# 02
49
Marriage without blessing
50
Possessive Brother 2 – 01
51
Possessive Brother 2 – 02

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!