Kecelakaan

"Ini fotonya. Lihatlah!" dengan penuh semangat Richard menunjukkan foto kekasihnya yang ia simpan dalam ponsel miliknya. "Bagaimana menurutmu?"

Eliz memperhatikan gadis itu dengan penuh kekaguman. Ia cantik, berkulit putih dengan rambutnya yang lurus panjang. Dalam foto itu ia tersenyum hingga lesung pipit di salah satu pipinya terlihat. Pantas jika Richard menyukainya karena memang dari segi paras wanita itu memang lah cantik.

"Bagaimana menurutmu?" tanya Richard kembali lantaran Eliz tak kunjung memberikan pendapatnya di pertanyaan awalnya tadi.

"Cantik." Jawab Eliz singkat. Ia bisa melihat Richard tersenyum bahagia dengan jawaban yang ia berikan.

"Ya, aku tau itu. Itu salah satunya kenapa aku menyukainya. Dia juga gadis riang dan suka bercanda," katanya sambil terus menatap foto itu tanpa berkedip. "Dia juga pekerja keras. Aku suka."

Mata Eliz memanas merasai ada air mata yang merembes di sana.

"Tinggi badannya hampir sama dengan tinggi mu!"

Meski tiba-tiba hatinya merasakan sakit, Eliz tetap berusaha untuk tersenyum demi Richard. "Aku bisa lihat kau sungguh mencintainya!"

"Ya, El. Cinta pertama pada pandangan pertama."

"Baguslah. Aku pikir kau tidak suka dengan lawan jenis." Eliz masih mencoba untuk bercanda.

"Jangan mengada-ngada. Aku tidak pernah mengatakan itu." Richard menyenggol bahu Eliz. "Sekarang giliranmu cari kekasih. Aku sudah dapat!"

"Aku takut." Jawaban Eliz berhasil membuat dahi Richard mengerut.

"Takut apa? Apa ada yang pernah menggodamu? Katakan, siapa dia. Dia akan berurusan denganku!"

Eliz tertawa, lalu mengusap air mata yang hampir saja menetes. "Aku takut kalau bertemu pria sepertimu, menyebalkan dan suka sekali membully ku!"

"Hei, kapan aku membully mu. Yang ada aku selalu memujimu. Jangan fitnah ya!"

"Seringlah. Masa lupa!"

"Contohnya?"

"Kadang kau bilang aku tidak cantik!"

"Ya memang kadang tidak cantik. Apalagi kalau market rame, penampilanmu udah nggak ada yang beres!"

"Nah kan, menyebalkan!"

"Aku bicara kenyataan, Sayangku Eliz!" Richard mengacak rambut Eliz.

Sikap Richard yang demikian semakin membuat hati Eliz sakit dan sulit menerima kenyatan kalau Richard sudah menemukan tambatan hatinya.

"Kita pulang, ini sudah malam!"

Mereka berdua berjalan kembali hingga ke depan rumah masing-masing.

"Masuklah dulu!" pinta Richard. Kebiasannya jika mereka berdua telah sampai di depan rumah masing-masing. Richard selalu memastikan Eliz masuk rumah dengan aman.

"Kali ini kau dulu yang masuk bagaimana?"

"Kenapa begitu, kau mau keluar lagi?"

"Tidak Cad, aku hanya mau duduk di teras sebentar. Rahma barusan mengirim pesan padaku, jadi aku mau membalas pesannya di sini."

"Oh. Ok, aku juga mau menelpon Lusi ... nama gadis yang saat ini jadi pacarku!"

Eliz menanggapinya dengan anggukan.

Setelah Richard masuk ke dalam rumah, Eliz terduduk lesu lalu menumpahkan air matanya yang sudah tak mampu dibendung lagi.

"Hatiku sakit sekali. Ada apa?" sambil sesenggukan Eliz memukuli dada kirinya yang benar-benar sakit tak tertahan. Apalagi ketika Richard menceritakan Lusi, sakitnya teramat sangat.

Harusnya dia bahagia karena Richard sudah mendapat kekasih seperti yang pernah ia sarankan sebelumnya.

Eliz selalu bosan, dan kesal jika Rahma menggodainya, dan mengatakan kalau dia dan Richard pantas jika jadi sepasang kekasih. Mereka berdua cocok kata Rahma.

Dari segi sifat, paras, sikap, semua dibeberkan Rahma bahwa mereka bisa saling melengkapi jika mereka bersatu dalam ikatan pernikahan.

Tapi kenyataan berkata lain. Di saat sarannya diikuti Richard, hatinya sangat sakit. Sakit sekali.

Setelah puas menumpahkan tangis, Eliz berdiri dan mencuci wajahnya di kran depan teras, lalu masuk ke dalam rumah.

"Liz, sudah pulang?" tanya mama Eliz yang menonton TV di ruang tengah.

"Sudah Ma."

"Sama Richard apa pulang sendiri?"

"Sama Icad. Kebetulan dia ada di supermarket tadi!"

"Syukurlah. Kalau pulang sendiri mama khawatir. Tapi kalau sama Richard mama bisa tenang." Senyum Wati mengambang.

"Jangan bebani Icad dengan disuruh terus selalu menjagaku, Mama. Icad juga punya kehidupan sendiri."

"Mama tahu. Tapi Richard sendiri yang suka jagain kamu. Mama tahu kalian, jadi jangan kira mama yang selalu minta Richard jagain kamu!"

"Mama selalu tak mau kalah kalau debat!"

Wati tertawa mendengarnya.

"Jangan lupa makan. Lauknya ada di lemari biasanya."

Eliz mengangguk lalu berlalu masuk ke dalam kamar.

**

Semua tentang Richard yang memiliki kekasih membayangi Eliz setiap detik matanya terbuka. Tidur susah, makan tak enak. Hingga lingkaran hitam di matanya muncul, menandakan dirinya sedang tidak baik-baik saja.

Rahma memperhatikan Eliz dan beberapa kali mendapati Eliz melamun. "Ada masalah, Liz?" tanyanya ketika mereka sedang makan siang bersama di lantai dua supermarket.

Eliz tersentak. Ia menghentikan tangannya yang sedang mengaduk mie sejak tadi. "Apa Rahma?"

Rahma menghela napasnya. "Sejak kak Icad datang kemarin lusa, kau jadi murung. Kenapa? Ada masalah dengan kalian berdua?"

"Tidak," ia memakan mie nya. "Kami baik-baik saja."

"Jangan bohong. Aku tau kalian berdua. Kau selalu penuh semangat, apalagi saat kak Icad datang menjemputmu. Tapi akhir-akhir ini keceriaanmu hilang."

'Apa terlalu mencolok? Kenapa aku seperti ini sih?' Eliz memejamkan mata sebentar seraya membuang napasnya.

Ia harus kembali menjadi Eliz seperti biasanya jika tidak ingin ditanyai oleh orang-orang di sekitar.

"Liz?" tegur Rahma kembali.

"Ya, memang ada sedikit masalah. Seharusnya aku tidak terlalu memikirkannya berlarut-larut seperti ini. Maaf membuatmu khawatir Rahma."

"Matamu sampai menghitam. Sebenarnya masalah apa yang sedang kau pikirkan. Apa kak Icad mengatakan sesuatu yang buruk padamu?"

"Aku baik-baik saja, Rahma sayang. INti bukan masalah Icad kok. Hanya perang batin saja yang membuatku agak kalut. Tapi aku bisa mengatasinya!" katanya meyakinkan Rahma bahwa ia baik-baik saja.

"Hemmm. Ya sudah, lebih baik kau makan dengan baik, biar kau cantik lagi. Matamu hitam sudah seperti kuntilanak saja."

Eliz mengiyakan saran yang diberikan Rahma padanya.

Dan seperti biasa, Richard menjemput Eliz di supermarket tanpa menghubungi lebih dulu.

"Cad, bisa mampir ke tempat makan sebentar, aku lapar."

"Ok, El. Mau makan apa, aku yang traktir!"

"Eh, tidak jadi." Ia tiba-tiba menyadari bahwa ia dan Richard sudah tak seperti dulu lagi. Richard memiliki kekasih yang sewaktu-waktu bisa cemburu jika melihat Richard dan Eliz berjalan bersama. Ia harus menghargai kekasih Richard.

"Lah, kenapa. Tadi katanya lapar."

"Makan di rumah saja. Tadi mama sudah memasakkan makanan lezat untukku!"

"Oh. Kalau begitu aku makan di rumahmu saja. Sudah lama kita tidak makan bersama!"

Mata Eliz membulat. "Tidak, jangan. Aku mau tidur setelah sampai rumah."

"Tadi katanya lapar!"

"Iya, makan lalu tidur. Kalau kau makan di rumah, nanti kau tidak pulang-pulang. Mengganggu istirahatku saja."

Richard memperhatikan Eliz selama beberapa detik. "Yakin?"

"Yakin, Icad. Pulang ajalah!"

Richard pun mengabulkan permintaan Eliz.

Mereka hampir sampai rumah ketika ponsel Richard berdering. Terdapat panggilan dari Lusi. Richard pun menghentikan laju mobilnya.

"Lusi menelpon, bentar ya El."

Eliz mengangguk. Kali ini Richard tak meninggalkan kursi kemudinya. Ia berbicara dengan Lusi tepat di sebelah Eliz, dan tentu Eliz bisa mendengarkan apa yang mereka berdua bicarakan.

"Apa, kau kecelakaan di dekat rumahmu?" seru Richard panik. "Baik, aku akan segera ke sana, Sayang."

"Ada apa Cad?" tanya Eliz ikut panik.

"Ikut aku sebentar ya! Lusi kecelakaan dan sekarang dia ada di rumah sakit!"

Terpopuler

Comments

khey

khey

cinta tak terbalas memanglah terasa amat sakit

2023-01-25

2

Yudi Saputra

Yudi Saputra

aku tau rasanya diposisi Eliz, sakit banget rasanya.

2023-01-16

4

⭕ BluJoker

⭕ BluJoker

Persahabatan itu ruang yg terlalu lega... selalu ada tempat untuk orang" baru.

2023-01-04

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!