Emang bisa?

Begitu kelasnya selesai Anara tak kunjung keluar dari kelasnya membuat Nat bingung melihatnya.

"Ara ayok! Rajin amat kelas udah selesai masih mau belajar." Sungutnya, sambil menatap jengah sahabatnya itu.

"Aku malas pulang ke rumah Nat."Sahut Anara membuat wanita itu mendengus.

"Terus kamu mau menginap di kampus begitu? Kalau mau kabur bukan duduk di tempat Ara." Kesal Nat, wanita itu tidak mungkin meninggalkan sahabatnya di kelas sendiri.

"Terus gimana dong! Aku pengen pergi tapi aku nggak bisa ngelawan sama orang tua, kamu kan tahu sendiri pak Mardi itu udah seperti orang tua aku." Natalia kembali menghembuskan nafasnya dengan kasar.

Gini nih kalau jiwa malaikat pengen merasakan pekerjaan iblis, pertentangan batinnya kuat.

"Pakai itu, aku yakin pak Mardi nggak akan mengenal kamu, kebetulan tadi aku parkirin mobil aku jauh dari mobil pak Mardi." Ucap Nat setelah melempar jaket kulitnya kepada Anara.

"Kamu yakin, tapi aku takut."

"Kalau takut nggak usah berpikir untuk kabur, sana pulang ke rumah cuci kaki terus tidur, tunggu waktu keluar kamu besok." Kesabaran Nathalia sudah sampai pada puncaknya, menghadapi kelabilan seorang Anara.

Lagian dimana-mana tuh kalau orang pengen kabur tinggal pergi aja, nggak usah banyak berpikir seperti Anara begini.

Tidak ingin membuat sahabatnya itu semakin kesal Anara langsung memakai jaketnya Nat.

" Sudah ayok." Ajak Anara wanita itu kembali yakin dengan keputusannya untuk kabur.

" Tunggu dulu." Ucap Nathalia membuat Anara yang sudah melangkah kakinya kembali berhenti.

" Apa lagi Nat."

" Mana ponsel kamu?" Tanya Nat.

Anara merogoh tasnya untuk mencari benda pipih itu setelah menemukannya ia langsung memberikan ponsel itu kepada Natalia." Ini." Ucapnya

" Ponsel kamu tinggalin disini aja." Ucap Nathalia kemudian berjalan ke tempat duduk Anara, sebelumnya setelah itu dia meletakkan benda pipih itu di sana. " Ayok." Ucapnya lagi sembari menarik tangan Anara untuk pergi.

"Nat kamu gila itu ponsel terbaru." Protes Anara tapi tidak di hiraukan oleh Nathalia, wanita itu terus berjalan sembari menarik tangan Anara untuk mengikutinya.

"Biarkan saja Ara! Keluarga angkat kamu nggak akan jatuh miskin hanya karena kehilangan sebuah ponsel yang tidak seberapa itu." Ucap Nathalia dengan santainya. " Kita lewat pintu samping, mobil aku terparkir tidak jauh dari sana dan kemungkinan bertemu pak Mardi pun sangat kecil." Lanjutnya lagi tapi tidak di hiraukan oleh Anara.

Wanita itu justru tengah berkutat dengan pikirannya saat ini, bagaimana dia mengganti rugi kepada suaminya nanti.

Terlalu lama berpikir hingga Anara tidak menyadari jika saat ini keduanya telah berada tepat di samping mobil Nat.

"Ara cepat masuk, mikirin apa sih?" Teriak Nat membuat gadis itu tersadar dari lamunannya, kemudian menatap sekelilingnya setelah itu menatap kepada Natalia." Cepat."

" Iya." Antara langsung masuk kedalam mobil Nathalia dan keduanya langsung meninggalkan pelataran parkir kampus itu.

...\=\=\=\=\=\=\=...

"ARAAAA." Teriakkan itu terdengar dari luar kamar Nat dan tidak lama kemudian pintu kamar Natalia terbuka. " ARAAAA."

Bhuk.

Gadis yang berteriak itu langsung menghempaskan tubuhnya di atas tubuh anara begitu saja.

" Aduuh, Chika sakit mana berat lagi, kebanyakan dosa loh." Sungut Anara, sementara Nat yang sedang duduk di bangku depan meja riasnya hanya menertawakan mereka berdua.

"Maaf Ara, tadi itu Chika kangen sama Ara." Ucap gadis itu dengan tampang tanpa dosa-nya padahal di baru habis membuat remuk tubuh Anara." Kan kita udah seminggu nggak ketemu, gimana sih." Lanjutnya beralasan.

"Iya di maafkan, jangan ulangi lagi." Pesan Anara dan diangguki Chika dengan polosnya.

Gadis itu memang terlihat lugu dari Nat dan Anara, tapi bukan lugu-lugu bego, karena Chika sangat pintar, karakter Chika itu lebih mendekati lugu-lugu bang-sat.

Kenapa, karena dia tahu club malam, tempat balap liar dan yang paling kerennya bisa bela diri serta playgirl. Jika Indra menganti cewek seminggu dua atau tiga kali. Chika masih mending seminggu sekali hanya karena alasan dia bosan ya gadis itu memang cepat sekali bosan dengan sesuatu termasuk pasang, tapi untuk sahabat dia tidak pernah merasa bosan dengan keempat sahabatnya, sungguh aneh bukan.

"Dari mana chik, kok baru datang?" Tanya Nat, sembari mendaratkan bokongnya di samping. kedua sahabatnya itu.

" Biasa, kerjain tugas dulu! Soalnya malam ini ada balapan, pada mau ikutan nggak, Chika udah bawah Vespa Chika. Ara nanti Chika bonceng-in ya."

" Nggak, makasih."

" Loh kenapa? nanti kita balapan pakai Vespa." Tawarnya.

" Chika, Ara nggak mau! Ara itu sukanya motor sport." Ujar Nat, membuat Chika menatap gadis bermata biru itu.

"Emangnya Ara bisa bawa motor? Entar motornya masuk rumah sakit Ara-nya masuk bengkel loh kalau sok tau." Ucap Chika dengan wajah tanpa dosa-nya.

" Kebalikan Chika." Sela Nathalia.

"Oh iya, heheheh."

" CK, menyebalkan." Kesal Anara, wanita itu memilih mengabaikan Chika.

Tapi gadis itu seakan tak puas dengan apa yang dia dengar dari Nat. "Kalau Ara bisa bawah motor ayok buktiin, Chika mau lihat. Jago mana Ara apa Chika. Ayok kenapa diam, nggak bisa kan! Iya ya, kan selama ini Ara cuma tahu di antara jemput sama pak Mardi dan nggak pernah keluar rumah jadi nggak bisa ya, kasihan."

" Nat, mana kunci motor kamu." Anara yang tidak tahan dengan ocehan Chika langsung meminta kunci motor sport Natalia.

" Oke aku ambil-in, tunggu." Nat kemudian beranjak meninggalkan mereka.

" Ara emang bisa, kalau nggak bisa nggak papa nanti Chika ajarin pelan-pelan." Makin panas saja hati dan telinga Anara.

Jangan salah, walaupun selalu terkurung dalam rumah, Anara bisa bawah motor, mobil bahkan bisa bela diri pun dia bisa. Jika di tanya kok bisa. Jawabnya karena tidak sengaja, Anara yang bosan di rumah selalu mencari alasan untuk keluar, agar bisa bergaul dengan sebagaimana mestinya.

Mulai dari ingin belajar beladiri sempai belajar bawa motor pun di turutin suaminya, tapi semua itu dalam pengawasan paman Ben dan atas izin dari Evan, suami tanpa wujudnya itu, karena Evan tidak pernah mengizinkan Anara bebas keluar dari jangkauannya.

Ada baju model terbaru di mall saja, maka mall-nya yang mengunjungi Anara, semua pakaian model apa saja langsung di antara ke rumah untuk gadis itu pilih sendiri. Ingin spa atau treatment apa saja maka orang klinik kecantikan yang akan datang untuk melakukan itu di rumah bahkan Evan menyiapkan semua alat-alatnya di sana agar Anara tidak perlu keluar rumah dengan alasan apapun.

"Ara yakin_"

"Chika Diam." Bentak Anara membuat gadis itu langsung terdiam.

Saat ini keduanya telah berada di atas salah satu motor sport Natalia dan Chika berboncengan dengan Anara, sementara Nathalia dengan motor lainnya.

" Ara ayok." Desak Chika, karena Anara tidak kunjung menjalankan motor itu. Sebab wanita itu sedikit gugup, pasalnya ia belum pernah turun langsung ke jalanan dan ini pertama kali.

"Ar AHKK." Hampir saja Chika terjungkal ke belakang saat Anara tiba-tiba tancap gas dengan kecepatan tinggi.

Hal itu membuat Chika takjub, wanita itu tanpa sadar bertepuk tangan dan terus bergerak di atas motor, membuat Anara kehilangan keseimbangan bersamaan dengan sebuah mobil melintas depannya mereka dan.

Bruk.

Tabrakan itu tidak dapat di hindari.

...\=\=\=\=...

Anara.

Nathalia.

Chika

Terpopuler

Comments

fima12

fima12

aku kok malah lebih suka visual nya Nat ya

2023-07-22

0

Emak Kam

Emak Kam

cantik benar anaranya thor

2023-01-12

0

Raffa Iskandar

Raffa Iskandar

mudah"an yg d tabrak orang baik

2023-01-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!