Permintaan Terakhir

Sebelum terasing ke pulau dan tinggal di sana, Eliana memanfaatkan waktu untuk menghabiskan waktu bersama dengan ibunya. Eliana mengajak ibunya berjalan-jalan di taman, ini kali pertama mereka akan menghabiskan waktu di luar karena Eliana sudah tidak bekerja lagi.

Dengan alasan cuti yang diberikan oleh Eliana, ibunya tentu percaya. Selama ini Eliana memang tidak pernah meminta cuti, sebab itu ibunya sangat senang bisa menghabiskan waktu berdua dengan putrinya di luar. Kesempatan ini juga akan dimanfaatkan oleh Eliana untuk mengatakan pada ibunya jika dia akan pergi untuk waktu yang lama. Semoga ibunya tidak curiga sama sekali dengan alasan yang dia berikan nanti.

Sebuah taman yang pernah mereka datangi dulu menjadi tujuan. Eliana membawa ibunya menggunakan kursi roda. Tentunya setelah mendapatkan persetujuan dari dokter yang merawat ibunya. Lagi pula ibunya sudah didiagnosa tidak akan lama lagi oleh sebab itu ibunya diperbolehkan untuk keluar.

Taman yang damai, sejuk dan menenangkan. Eliana dan ibunya sudah tiba di taman itu, sebuah kursi taman menjadi tujuan. Ibunya tersenyum saat Eliana memutar kursi roda agar ibunya bisa menghadap ke arah taman. Dulu mereka memang sering mengunjungi taman itu, ketika Eliana masih kecil.

"Mommy masih ingat dulu kau berlari di bawah pohon itu bersama dengan ayahmu," ucap ibunya.

"Yeah... dulu aku masih kecil," Eliana duduk di samping ibunya, tatapan mata tidak lepas dari pohon besar yang dimaksud oleh ibunya.

Dulu mereka adalah keluarga harmonis, seperti pada umumnya tapi kedatangan seorang wanita penggoda menghancurkan keluarga mereka apalagi saat itu ibunya memang sudah sakit sehingga ayahnya pun melakukan perselingkuhan yang membuat perceraian tidak bisa terelakkan.

"Dulu ayahmu sangat menyayangimu tapi setelah dia menikah, dia benar-benar melupakan dirimu!" ucap ibunya.

"Sudahlah, Mom. Tidak perlu diingat lagi, Daddy sudah bahagia dengan kehidupannya sebab itu dia tidak peduli dengan kita lagi. Walau tidak ada Daddy, walau tidak ada bantuan darinya tapi kita masih mampu jadi lupakan pria seperti itu."

"Mommy hanya tidak tega padamu yang harus berjuang sendirian, Sayang."

"Mom, kita datang ke sini untuk bersenang-senang jadi tidak perlu mengingat pria yang tidak memiliki tanggung jawab sama sekali itu," pinta Eliana.

"Kau benar, Sayang. Mommy sangat senang kau membawa Mommy ke sini, terima kasih. Sudah sangat lama rasanya tidak pernah keluar dan menikmati waktu seperti ini denganmu. Tiba-Tiba Mommy merasa hidup lagi setelah sekian lama Mommy berbaring di rumah sakit."

Eliana berpaling, menatap ibunya lalu tangan ibunya diraih dan diusap dengan perlahan.

"Aku berjanji padamu, Mom. Aku berjanji akan mengajak Mommy menikmati waktu di luar lagi saat aku ada maktu. Aku akan memberikan kebahagiaan untuk Mommy sebisa yang aku lakukan."

"Mommy benar-benar bangga dan bahagia memiliki dirimu, Sayang," ucap ibunya.

"Aku juga bahagia memiliki Mommy," Eliana memeluk ibunya dari samping.

Mereka berdua menikmati waktu mereka di taman, Eliana beranjak dari tempat duduk lalu mendorong ibunya untuk memutari taman. Mereka bardua bernostalgia akan kebersamaan yang pernah mereka lalui di taman itu. Tawa ibunya terdengar, itu sebuah kebahagiaan bagi Eliana. Sudah lama tidak melihat ibunya tertawa seperti itu oleh sebab itu, Eliana belum mengutarakan niatnya karena dia tidak ingin menghancurkan kebahagiaan ibunya.

"Tolong bantu Mommy karena Mommy ingin duduk di bawah pohon itu, Sayang," pinta ibunya saat berada di sebuah pohon besar.

Eliana membantu ibunya, untuk berdiri dari atas kursi roda lalu Eliana menuntun ibunya dengan perlahan menuju bawah pohon. Eliana juga membantu ibunya untuk duduk lalu dia duduk di sisi ibunya. Walau tidak ada tikar, namun rerumputan yang tumbuh di bawah pohon sudah cukup nyaman. Angin yang berhembus pun membuat suasana semakin nyaman dan menenangkan.

"Mommy harap kita bisa datang lagi dan menikmati waktu seperti ini," ucap ibunya.

"Sudah aku katakan, aku pasti membawa Mommy ke sini lagi," Eliana kembali memeluk ibunya dari samping.

"Kemarilah, Sayang. Mommy ingin kau berbaring di kaki Mommy seperti dulu karena ada yang hendak Mommy sampaikan padamu," pinta ibunya.

Eliana memandangi ibunya sejenak lalu dia berbaring di kaki ibunya sesuai dengan yang ibunya inginkan. Tangan ibunya membelai rambutnya dengan perlahan, senyuman menghiasi wajahnya yang pucat.

"Sesungguhnya, ada yang ingin aku sampaikan pada Mommy juga," ucap Eliana.

"Oh, ya? Coba katakan, apa yang ingin kau bicarakan pada Mommy?" tanya ibunya.

"Mommy dulu," pinta Eliana.

"Kau dulu, Sayang. Setelah itu Mommy," tangan ibunya masih mengusap rambutnya dengan perlahan, membuat kedua mata Eliana terpejam.

"Mom, sebenarnya sebentar lagi aku harus pergi," dengan berat hati dia harus mengatakan hal itu.

"Kau mau pergi ke mana?"

"Bo-Bosku memindahkan aku ke tempat lain tapi tidak akan lama, hanya beberapa bulan saja. Mommy tidak keberatan, bukan?" Eliana membukan mata, menatap ke arah ibunya.

"Aku sangat tidak ingin meninggalkan Mommy tapi aku terpaksa," air mata Eliana mengalir, rasa bersalah campur aduk di dalam hati karena dia harus menipu ibunya lagi dan lagi, "Jika aku tidak mau melakukannya maka aku akan dipecat dan Mommy tidak akan dirawat di rumah sakit itu lagi, oleh sebab itu aku harus pergi meninggalkan Mommy," ucapnya lagi.

"Anak bodoh," air mata putrinya diusap dengan perlahan, lalu ibunya kembali berkata, "Tidak perlu mengkhawatirkan Mommy. Kau melakukan yang terbaik untuk Mommy jadi Mommy tidak apa-apa ditinggal sendirian tapi ada satu hal yang Mommy ingin kau lakukan, kau mau mengabulkan permintaan Mommy, bukan?" tanya ibunya sambil tersenyum.

"Apa yang Mommy inginkan?" Eliana beranjak dari pangkuan ibunya dan duduk di samping ibunya.

"Dengarkan Mommy, Sayang," tangan Eliana digenggam dan diusap perlahan, "Kau tahu waktu Mommy sudah tidak banyak. Mommy takut ketika kau tidak ada, waktu Mommy justru habis," ucap ibunya.

"Mom, tolong jangan berbicara seperti itu," air mata Eliana kembali mengalir, dia tidak mau mendengarnya tapi ibunya kembali berkata.

"Tidak, dengarkan permintaan Mommy dan mungkin saja ini adalah permintaan terakhir dari Mommy. Jika Mommy sudah tiada, Mommy ingin kau mengkremasi jasadku lalu bawa aku pulang ke kampung halamanku. Aku ingin kau membuang abuku di sana, maukah kau mengabulkan permintaan terakhir Mommy, Eliana? Mommy memang hanya bisa menyusahkan hidupmu saja tapi ini adalah permintaan terakhir Mommy."

Eliana memeluk ibunya dan menangis tersedu, kenapa ibunya meminta hal demikian seolah-olah ibunya akan pergi saat dia tidak ada? Sekarang dia jadi takut pergi, dia jadi tidak ingin pergi ke pulua karena dia takut ibunya tiada saat dia berada di pulau.

"Jangan mengucapkan perkataan seperti itu, Mom. Mommy pasti akan baik-baik saja sampai aku kembali," ucapnya di sela isak tangisnya.

"Ini hanya permintaan karena Mommy takut tidak bisa bertemu denganmu lagi. Kau mau mengabulkan permintaan terakhir Mommy, bukan? Mommy juga ingin kau hidup dengan baik setelah Mommy tiada, Mommy ingin kau menikmati hidupmu setelah itu dan menggapai mimpimu yang tertunda karena belum terlambat."

Eliana mengangguk, tidak sanggup berkata-kata. Tangisanya semakin terdengar, apakah dia harus mengatakan pada ibunya jika sebentar lagi dia akan memiliki seorang cucu? Tidak, jangan sampai ibunya pergi sambil memendam kekecewaan yang teramat sangat karena tindakan yang dia lakukan karena dia tahu ibunya tidak akan senang.

"Mommy menyayangimu, Eliana. Maaf Mommy hanya bisa mempersulit hidupmu saja."

"Jangan berbicara seperti itu, Mom. Jangan berbicara superti itu!" tangisan Eliana semakin menjadi, apakah dia tidak bisa bersama dengan ibunya saat ibunya pergi? Dia harap dia memiliki kesempatan untuk menemani saat terakhir ibunya.

Terpopuler

Comments

Win Kuncung

Win Kuncung

Helen....yakin tak akan menyentuh nya LG setelah hamil

2024-03-04

0

Alanunyu Alan

Alanunyu Alan

😭😭😭

2024-01-30

0

Astri

Astri

😭😭😭😭

2023-12-15

0

lihat semua
Episodes
1 Tawaran
2 Keputusan
3 Menjalankan Tugas Pertama
4 Dusta
5 Pelanggaran Pertama
6 Terasa Berbeda
7 Perjajian Gila
8 Memenuhi Kesepakatan
9 Akibat Rasa Ingin Tahu
10 Kau Tidak Akan Menyesal
11 Kesempatan Terakhir
12 Dipecat
13 Hanya Wanita Bayaran
14 Kabar Baik
15 Permintaan Terakhir
16 Berpisah
17 Tertekan Dan Depresi
18 Tidak Senang
19 Twins Baby
20 Where's My Baby?
21 Jangan Tinggalkan Aku
22 Untuk Terakhir Kalinya
23 Kembar Namun Tidak Sama
24 Hari Yang Luar Biasa
25 Kembar Nakal
26 Kenapa Kita Tidak Memiliki Mommy?
27 Visual
28 Kami Mau Mommy
29 Anak-Anak Yang Manis
30 Rencana Untuk Kabur
31 Si Kembar Yang Cerdik
32 Kembar Nakal VS Berandalan
33 Rengekan Si Kembar Nakal
34 Perasaan Khawatir
35 Sedang Promosi
36 Promosi Besar-Besaran
37 Perkataan Asal Kelima Berandalan
38 Penyusup
39 Pertemuan Pertama
40 Debat
41 Rengekan Maut Si Kembar
42 Tawaran
43 Merasa Menjadi Pembantu
44 Tidak Mau Yang Lain
45 Sudah Tidak Sabar
46 Taman Bermain
47 Rumah Hantu
48 Rasa Penasaran
49 Akal Licik Si Kembar Nakal
50 Gara-Gara Si Kembar Nakal
51 Tidak Terima
52 Gara-Gara Perkataan Eliana
53 Provokator Kecil
54 Barang Berharga Yang Terbuang
55 Keracunan
56 Dia Jahat
57 Tidak Terima
58 Jangan Pergi
59 Maksud Tersembunyi
60 Si Kembar Yang Bermulut Manis
61 Kau Hanya Orang Asing
62 Kecurigaan Edwin Dan Elvin
63 Malam Naas Camella
64 Sudah Aman
65 Dia Bukan Ibu Kalian
66 Kenakalan Yang Semakin Menjadi
67 Sang Penguasa Yang Tidak Berdaya
68 Anggap Kami Tidak Ada
69 Rasa Takut
70 Misi Berhasil
71 Kembalilah Denganku
72 Diculik
73 Pagi Yang Kacau
74 Sebuah Rencana Licik
75 Akting Luar Biasa Si Kembar Nakal
76 Sudah Terjebak
77 Jangan Memancing
78 Tidak Terima
79 Tiga Pria Yang Mengincar
80 Mission One, Gagal.
81 Persekongkolan Ayah Dan Anak
82 Awas Saja
83 Perasaan Itu Kembali
84 Kau Berbeda
85 Harus Berkorban
86 Ayah Dan Ibu Tiri Yang kejam
87 Balasan
88 Ada Imbalannya
89 Permintaan Si Kembar
90 Debaran Aneh
91 Tanda Terima Kasih
92 Jangan Pilih Kasih
93 Dua Pelayan
94 Mulai Curiga
95 Sandiwara
96 Kecurigaan Morgan
97 Semakin Curiga
98 Tidak Rela
99 Rahasia Yang Mulai Terbongkar
100 Hari Yang kacau
101 Permohonan Eliana
102 Kembalinya Camella
103 Gara-Gara Dirimu
104 Meminta Maaf
105 Akhir Dari Camella
106 Syarat
107 Menikah Denganku
108 Jawaban
109 Harga Diri Terakhir
110 Perjanjian
111 Hari Pernikahan
112 Mencari Tahu
113 Baby Girl
114 Promo
115 Extra Part
116 Extra Part End
117 promo
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Tawaran
2
Keputusan
3
Menjalankan Tugas Pertama
4
Dusta
5
Pelanggaran Pertama
6
Terasa Berbeda
7
Perjajian Gila
8
Memenuhi Kesepakatan
9
Akibat Rasa Ingin Tahu
10
Kau Tidak Akan Menyesal
11
Kesempatan Terakhir
12
Dipecat
13
Hanya Wanita Bayaran
14
Kabar Baik
15
Permintaan Terakhir
16
Berpisah
17
Tertekan Dan Depresi
18
Tidak Senang
19
Twins Baby
20
Where's My Baby?
21
Jangan Tinggalkan Aku
22
Untuk Terakhir Kalinya
23
Kembar Namun Tidak Sama
24
Hari Yang Luar Biasa
25
Kembar Nakal
26
Kenapa Kita Tidak Memiliki Mommy?
27
Visual
28
Kami Mau Mommy
29
Anak-Anak Yang Manis
30
Rencana Untuk Kabur
31
Si Kembar Yang Cerdik
32
Kembar Nakal VS Berandalan
33
Rengekan Si Kembar Nakal
34
Perasaan Khawatir
35
Sedang Promosi
36
Promosi Besar-Besaran
37
Perkataan Asal Kelima Berandalan
38
Penyusup
39
Pertemuan Pertama
40
Debat
41
Rengekan Maut Si Kembar
42
Tawaran
43
Merasa Menjadi Pembantu
44
Tidak Mau Yang Lain
45
Sudah Tidak Sabar
46
Taman Bermain
47
Rumah Hantu
48
Rasa Penasaran
49
Akal Licik Si Kembar Nakal
50
Gara-Gara Si Kembar Nakal
51
Tidak Terima
52
Gara-Gara Perkataan Eliana
53
Provokator Kecil
54
Barang Berharga Yang Terbuang
55
Keracunan
56
Dia Jahat
57
Tidak Terima
58
Jangan Pergi
59
Maksud Tersembunyi
60
Si Kembar Yang Bermulut Manis
61
Kau Hanya Orang Asing
62
Kecurigaan Edwin Dan Elvin
63
Malam Naas Camella
64
Sudah Aman
65
Dia Bukan Ibu Kalian
66
Kenakalan Yang Semakin Menjadi
67
Sang Penguasa Yang Tidak Berdaya
68
Anggap Kami Tidak Ada
69
Rasa Takut
70
Misi Berhasil
71
Kembalilah Denganku
72
Diculik
73
Pagi Yang Kacau
74
Sebuah Rencana Licik
75
Akting Luar Biasa Si Kembar Nakal
76
Sudah Terjebak
77
Jangan Memancing
78
Tidak Terima
79
Tiga Pria Yang Mengincar
80
Mission One, Gagal.
81
Persekongkolan Ayah Dan Anak
82
Awas Saja
83
Perasaan Itu Kembali
84
Kau Berbeda
85
Harus Berkorban
86
Ayah Dan Ibu Tiri Yang kejam
87
Balasan
88
Ada Imbalannya
89
Permintaan Si Kembar
90
Debaran Aneh
91
Tanda Terima Kasih
92
Jangan Pilih Kasih
93
Dua Pelayan
94
Mulai Curiga
95
Sandiwara
96
Kecurigaan Morgan
97
Semakin Curiga
98
Tidak Rela
99
Rahasia Yang Mulai Terbongkar
100
Hari Yang kacau
101
Permohonan Eliana
102
Kembalinya Camella
103
Gara-Gara Dirimu
104
Meminta Maaf
105
Akhir Dari Camella
106
Syarat
107
Menikah Denganku
108
Jawaban
109
Harga Diri Terakhir
110
Perjanjian
111
Hari Pernikahan
112
Mencari Tahu
113
Baby Girl
114
Promo
115
Extra Part
116
Extra Part End
117
promo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!