Akibat Rasa Ingin Tahu

Entah sudah berapa lama Eliana melakukan tugasnya melayani Morgan agar segera hamil, dia tidak pernah mau tahu karena yang dia tahu dia harus melakukan tugasnya sampai dia hamil.

Lagi-lagi untuk entah yang keberapa kali, Eliana harus datang. Sekarang dia benar-benar menikmatinya. Apa yang dia dapat terasa sepadan walaupun dia harus mengikuti peraturan yang tidak masuk akal. Karena takut melanggar, Eliana mulai menjauhi rekan kerja khususnya rekan laki-laki.

Sebelum pergi bekerja, Eliana selalu bersama dengan ibunya. Rumah sakit dengan pelayanan terbaik, ibunya mendapat perlakuan berbeda berada di rumah sakit itu. Tentunya Eliana sangat senang karena pengorbanan yang dia lakukan tidaklah sia-sia. Ibunya pun tidak bertanya lagi, itu karena ibunya percaya dengan ucapan Ray. Eliana benar-benar lega tapi sebuah perasaan takut tiba-tiba muncul dihati ibunya.

Sebelum pergi, Eliana selalu membantu ibunya untuk memberihkan tubuh ibunya dan menukar pakaian bersih. Sebisa mungkin dia ingin menghabiskan waktu dengan ibunya karena dia tahu, setelah dia hamil maka dia akan sulit untuk bersama dengan ibunya apalagi jika sampai dia diasingkan ke pulau.

Entah apa yang harus dia katakan dengan ibunya, Eliana belum memikirkan alasan yang tepat untuk mengatakan hal itu pada ibunya. Dia juga tidak yakin bisa meninggalkan ibunya yang sedang sakit, semua jadi terasa berat dan terasa sulit baginya nanti.

"Eliana, ada yang ingin Mommy tanyakan padamu," ucap ibunya.

"Ada apa, Mom? Apa ada yang Mommy inginkan?" tanya Eliana pula.

"Tidak, bukan itu. Mommy hanya takut saja," jawab ibunya.

"Apa yang Mommy takutkan? Tidak ada yang perlu Mommy takutkan selama ada aku. Aku akan melakukan yang terbaik untuk Mommy, jadi Mommy tidak perlu mengkhawatirkan apa pun lagi."

"Mommy hanya ingin tahu, apakah Mommy akan tetap dirawat di sini sampai waktu Mommy tiba, bukan?" tanya ibunya memastikan.

"Yes, Mom. Mommy akan dirawat di sini sampai Mommy sembuh," Eliana lebih suka menyebutnya demikian dari pada harus mengatakan hal yang menyedihkan. Arti sembuh yang dia ucapkan berarti ibunya sudah tidak merasakan rasa sakit lagi dan akan damai nantinya walau dia masih mengharapkan sebuah keajaiban yang tidak mungkin terjadi.

"Jika begitu Mommy tidak akan takut dengan apa pun lagi. Mommy akan menjalani sisa hidup Mommy yang tinggal sedikit lagi bersama denganmu."

"Mom, please. Jangan mengatakan sesuatu yang bisa membuat aku sedih," pinta Eliana sambil menghapus air mata.

"Itu pasti akan terjadi dengan Mommy, Eliana. Mommy hanya berharap kau tidak pergi dan selalu menemani di sisa waktu Mommy yang tinggal sedikit saja."

Pemintaan ibunya membuat Eliana tak kuasa menahan kesedihan hatinya. Eliana berusaha menahan air mata agar tidak dilihat oleh ibunya tapi air matanya jatuh tanpa bisa dia bendung. Ini yang dia khawatirkan, dia harus pergi setelah dia hamil dan harus meninggalkan ibunya. Eliana memeluk ibunya dan menangis tersedu, ibunya bahkan terkejut dan tidak mengerti kenapa putrinya menangis seperti itu.

"Kenapa, Eliana. Apa kau tidak bisa menemani Mommy menjalani hari yang sudah tidak banyak lagi?" tanya ibunya.

"Bukan begitu, Mom. Bukan begitu!" ucap Eliana yang masih menangis tersedu.

"Baiklah, jangan menangis. Mommy hanya ingin kau berada di sisi Mommy saat Mommy pergi dari dunia ini. Bagaimanapun Mommy ingin melihat wajahmu untuk terakhir kalinya," ucap ibunya sembari memberikan usapan lembut di bahu putrinya.

"Aku berjanji padamu, Mom. Aku akan selalu berada di sisi Mommy dan aku akan bersama dengan Mommy saat hal itu terjadi. Aku berjanji," ucap Eliana. Semoga saja dia bisa berada di sisi ibunya saat hal itu terjadi, sepertinya dia harus meminta keringanan pada Ray agar dia bisa menjenguk ibunya walau dia harus diasingkan ke pulau nantinya.

"Mommy sangat lega, Sayang. Maaf Mommy terlalu banyak meminta padamu," ucap ibunya.

"Tidak apa-apa, aku tidak keberatan sama sekali," Eliana menghapus air matanya. Seamakin hari, perasaan mereka akan berpisah semakin dekat. Dia harap tidak begitu cepat sampai tugasnya selesai dan setelah itu, dia akan memberikan seluruh waktunya pada sang ibu. Lagi pula pada saat itu tiba, dia sudah bebas sehingga dia bisa selalu bersama ibunya.

"Baiklah, Mom. Aku sudah harus pergi bekerja. Besok aku akan datang lebih pagi," pelukan dilepaskan, Eliana tersenyum saat tangan ibunya berada di pipi dan memberikan usapan pelan di wajah ibunya.

"Mommy menyayangimu, Sayang," ucap ibunya.

"Aku juga sayang dengan Mommy," Eliana kembali memeluk ibunya sejenak.

Eliana pamit pergi karena sudah waktunya untuk pergi bekerja. Hari ini terasa sedikit berbeda, dia mendapat tatapan sinis dari rekan-rekan yang bekerja dengannya. Tidak saja dari rekan kerja laki-laki yang dia jauhi tapi kini rekan wanita juga menatapnya sinis dan membicarakan dirinya sambil berbisik. Eliana sadar jika dia menjadi bahan gunjingan mereka saat ini.

Eliana tidak mempedulikannya, dia bekerja seperti biasa. Beberapa rekan wanita masih mau menyapa walau dia menjadi bahan gosip. Setelah selesai bekerja, Eliana pun pergi ke rumah itu untuk melakukan tugasnya. Seorang pria yang belum dia ketahui identitasnya sampai sekarang selalu datang saat tengah malam.

Jujur saja dia sangat penasaran, benar-benar penasaran pada sosok pria yang telah bercinta dengannya setiap malam. Rasa penasaran itu bisa membunuhnya, oleh sebab itu Eliana memberanikan diri untuk Berbalik setelah mereka selesai bercinta.

Pria itu tertidur di sisinya, Eliana menelan ludah dengan kasar. Satu sentuhan saja, mungkin dengan meraba wajah pria itu dia bisa menerka-nerka bagaimana bentuk wajah pria itu. Dia sudah pernah menyentuh tubuhnya tanpa sengaja, tubuhnya berotot, kekar dan perutnya tidaklah buncit. Bayangan akan pria tua dengan perut buncit mulai dia singkirkan.

Eliana memberanikan diri meraba wajah Morgan, sungguh dia sangat ingin tahu tapi sayangnya tindakan yang dia lakukan justru membawanya ke dalam masalah. Mata Morgan terbuka, amarah menguasi hati karena tangan Eliana mengusap wajahnya seperti ingin mengenali dirinya.

Morgan begitu marah, tangan Eliana diraih lalu ditekuk ke belakang. Eliana berteriak kesakitan, Morgan mendorongnya dengan kasar lalu beranjak dari ranjang. Morgan menatapnya dengan tajam walau pun dalam keadaan gelap. Beraninya wanita itu mencoba mencari tahu siapa dirinya?

Rasanya ingin memaki dan mengusir wanita itu pergi tapi jika dia berbicara, maka wanita itu akan mengenali suaranya ketika mereka bertemu tanpa sengaja. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Morgan pergi dari tempat itu dengan amarah tertahan.

Eliana seperti orang linglung, celaka. Apa pria itu marah? Dia harap tidak namun apa yang terjadi? Keesokan harinya Ray datang dan tentunya Eliana tahu ada yang tidak beres.

"Nona, aku sudah memperingati dirimu untuk tidak melakukan kesalahan tapi kenapa kau masih saja melakukannya?" tanya Ray.

"A-Aku tidak sengaja, Ray. Sungguh. Tolong katakan padanya aku tidak sengaja," ucapnya.

"Maaf, Nona. Tuan Muda sangat marah dengan apa yang telah Nona lakukan oleh sebab itu, Tuan Muda ingin membatalkan perjanjiannya!" ucap Ray.

"Apa?" Eliana terkejut. Apa dia harus senang atau dia harus sedih?

"Nona harus membayar penalti dalam waktu satu minggu, ibu Nona tidak akan dirawat di tempat itu lagi dan kami akan membuat seluruh rumah sakit tidak menerima ibu Nona karena pelangggaran yang telah Nona lakukan!" ucap Ray.

"Apa? Tuan, tolong jangan lakukan hal itu padaku, aku mohon padamu. Aku sungguh tidak sengaja, tolong katakan padanya aku benar-benar tidak sengaja dan maafkan aku!" pinta Eliana memohon.

"Maaf, Nona. Aku hanya menjalankan perintah saja. Aku sudah memberikan peringatan pada Nona tapi Nona masih saja melanggar!"

"Aku benar-benar tidak sengaja, Ray. Aku mohon!" Eliana memohon sambil menangis. Sungguh bodoh, akibat rasa ingin tahu kini dia dalam masalah besar.

Ray tidak peduli, dia tidak bisa melakukan apa pun walau dia iba. Eliana masih memohon pada Ray, namun pria tua itu pergi meninggalkannya dan berkata dia harus membayar penalti jika tidak hukum akan bertindak.

Eliana berteriak memohon, rasa ingin tahu benar-benar membuatnya berada di dalam masalah. Sekarang bagaimana dia bisa membayar penalti dan bagaimana dia harus megatakan hal itu pada ibunya?

Ray benar-benar iba, apalagi teriakan Eliana dan permohonannya masih terdengar tapi sungguh, dia hanya menjalankan perintah. Eliana hanya bisa jatuh terduduk dan menangis namun nasi sudah menjadi bubur. Apakah perbuatannya yang hanya menyentuh wajah pria itu tidak bisa dimaafkan? Seharusnya tidak dia lakukan, seharusnya tidak.

Terpopuler

Comments

Alanna Th

Alanna Th

mafia kejam, dr awal sdh djelaskn othor

2024-03-05

0

Elisanoor

Elisanoor

hadeuh

2024-02-17

1

Alanunyu Alan

Alanunyu Alan

ok lah

2024-01-30

0

lihat semua
Episodes
1 Tawaran
2 Keputusan
3 Menjalankan Tugas Pertama
4 Dusta
5 Pelanggaran Pertama
6 Terasa Berbeda
7 Perjajian Gila
8 Memenuhi Kesepakatan
9 Akibat Rasa Ingin Tahu
10 Kau Tidak Akan Menyesal
11 Kesempatan Terakhir
12 Dipecat
13 Hanya Wanita Bayaran
14 Kabar Baik
15 Permintaan Terakhir
16 Berpisah
17 Tertekan Dan Depresi
18 Tidak Senang
19 Twins Baby
20 Where's My Baby?
21 Jangan Tinggalkan Aku
22 Untuk Terakhir Kalinya
23 Kembar Namun Tidak Sama
24 Hari Yang Luar Biasa
25 Kembar Nakal
26 Kenapa Kita Tidak Memiliki Mommy?
27 Visual
28 Kami Mau Mommy
29 Anak-Anak Yang Manis
30 Rencana Untuk Kabur
31 Si Kembar Yang Cerdik
32 Kembar Nakal VS Berandalan
33 Rengekan Si Kembar Nakal
34 Perasaan Khawatir
35 Sedang Promosi
36 Promosi Besar-Besaran
37 Perkataan Asal Kelima Berandalan
38 Penyusup
39 Pertemuan Pertama
40 Debat
41 Rengekan Maut Si Kembar
42 Tawaran
43 Merasa Menjadi Pembantu
44 Tidak Mau Yang Lain
45 Sudah Tidak Sabar
46 Taman Bermain
47 Rumah Hantu
48 Rasa Penasaran
49 Akal Licik Si Kembar Nakal
50 Gara-Gara Si Kembar Nakal
51 Tidak Terima
52 Gara-Gara Perkataan Eliana
53 Provokator Kecil
54 Barang Berharga Yang Terbuang
55 Keracunan
56 Dia Jahat
57 Tidak Terima
58 Jangan Pergi
59 Maksud Tersembunyi
60 Si Kembar Yang Bermulut Manis
61 Kau Hanya Orang Asing
62 Kecurigaan Edwin Dan Elvin
63 Malam Naas Camella
64 Sudah Aman
65 Dia Bukan Ibu Kalian
66 Kenakalan Yang Semakin Menjadi
67 Sang Penguasa Yang Tidak Berdaya
68 Anggap Kami Tidak Ada
69 Rasa Takut
70 Misi Berhasil
71 Kembalilah Denganku
72 Diculik
73 Pagi Yang Kacau
74 Sebuah Rencana Licik
75 Akting Luar Biasa Si Kembar Nakal
76 Sudah Terjebak
77 Jangan Memancing
78 Tidak Terima
79 Tiga Pria Yang Mengincar
80 Mission One, Gagal.
81 Persekongkolan Ayah Dan Anak
82 Awas Saja
83 Perasaan Itu Kembali
84 Kau Berbeda
85 Harus Berkorban
86 Ayah Dan Ibu Tiri Yang kejam
87 Balasan
88 Ada Imbalannya
89 Permintaan Si Kembar
90 Debaran Aneh
91 Tanda Terima Kasih
92 Jangan Pilih Kasih
93 Dua Pelayan
94 Mulai Curiga
95 Sandiwara
96 Kecurigaan Morgan
97 Semakin Curiga
98 Tidak Rela
99 Rahasia Yang Mulai Terbongkar
100 Hari Yang kacau
101 Permohonan Eliana
102 Kembalinya Camella
103 Gara-Gara Dirimu
104 Meminta Maaf
105 Akhir Dari Camella
106 Syarat
107 Menikah Denganku
108 Jawaban
109 Harga Diri Terakhir
110 Perjanjian
111 Hari Pernikahan
112 Mencari Tahu
113 Baby Girl
114 Promo
115 Extra Part
116 Extra Part End
117 promo
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Tawaran
2
Keputusan
3
Menjalankan Tugas Pertama
4
Dusta
5
Pelanggaran Pertama
6
Terasa Berbeda
7
Perjajian Gila
8
Memenuhi Kesepakatan
9
Akibat Rasa Ingin Tahu
10
Kau Tidak Akan Menyesal
11
Kesempatan Terakhir
12
Dipecat
13
Hanya Wanita Bayaran
14
Kabar Baik
15
Permintaan Terakhir
16
Berpisah
17
Tertekan Dan Depresi
18
Tidak Senang
19
Twins Baby
20
Where's My Baby?
21
Jangan Tinggalkan Aku
22
Untuk Terakhir Kalinya
23
Kembar Namun Tidak Sama
24
Hari Yang Luar Biasa
25
Kembar Nakal
26
Kenapa Kita Tidak Memiliki Mommy?
27
Visual
28
Kami Mau Mommy
29
Anak-Anak Yang Manis
30
Rencana Untuk Kabur
31
Si Kembar Yang Cerdik
32
Kembar Nakal VS Berandalan
33
Rengekan Si Kembar Nakal
34
Perasaan Khawatir
35
Sedang Promosi
36
Promosi Besar-Besaran
37
Perkataan Asal Kelima Berandalan
38
Penyusup
39
Pertemuan Pertama
40
Debat
41
Rengekan Maut Si Kembar
42
Tawaran
43
Merasa Menjadi Pembantu
44
Tidak Mau Yang Lain
45
Sudah Tidak Sabar
46
Taman Bermain
47
Rumah Hantu
48
Rasa Penasaran
49
Akal Licik Si Kembar Nakal
50
Gara-Gara Si Kembar Nakal
51
Tidak Terima
52
Gara-Gara Perkataan Eliana
53
Provokator Kecil
54
Barang Berharga Yang Terbuang
55
Keracunan
56
Dia Jahat
57
Tidak Terima
58
Jangan Pergi
59
Maksud Tersembunyi
60
Si Kembar Yang Bermulut Manis
61
Kau Hanya Orang Asing
62
Kecurigaan Edwin Dan Elvin
63
Malam Naas Camella
64
Sudah Aman
65
Dia Bukan Ibu Kalian
66
Kenakalan Yang Semakin Menjadi
67
Sang Penguasa Yang Tidak Berdaya
68
Anggap Kami Tidak Ada
69
Rasa Takut
70
Misi Berhasil
71
Kembalilah Denganku
72
Diculik
73
Pagi Yang Kacau
74
Sebuah Rencana Licik
75
Akting Luar Biasa Si Kembar Nakal
76
Sudah Terjebak
77
Jangan Memancing
78
Tidak Terima
79
Tiga Pria Yang Mengincar
80
Mission One, Gagal.
81
Persekongkolan Ayah Dan Anak
82
Awas Saja
83
Perasaan Itu Kembali
84
Kau Berbeda
85
Harus Berkorban
86
Ayah Dan Ibu Tiri Yang kejam
87
Balasan
88
Ada Imbalannya
89
Permintaan Si Kembar
90
Debaran Aneh
91
Tanda Terima Kasih
92
Jangan Pilih Kasih
93
Dua Pelayan
94
Mulai Curiga
95
Sandiwara
96
Kecurigaan Morgan
97
Semakin Curiga
98
Tidak Rela
99
Rahasia Yang Mulai Terbongkar
100
Hari Yang kacau
101
Permohonan Eliana
102
Kembalinya Camella
103
Gara-Gara Dirimu
104
Meminta Maaf
105
Akhir Dari Camella
106
Syarat
107
Menikah Denganku
108
Jawaban
109
Harga Diri Terakhir
110
Perjanjian
111
Hari Pernikahan
112
Mencari Tahu
113
Baby Girl
114
Promo
115
Extra Part
116
Extra Part End
117
promo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!