Satu pria dan satu perempuan menghampiri alvin dan Amanda yang sedang asik ngobrol di dekat meja.
"Hai Amanda," ucap Melena yang langsung
memeluk Amanda dari arah belakang yang tak lain ia sedang duduk.
Namanya melena, umurnya 22 tahun, Yah' bisa dikatakan dia yang paling kecil diantara teman temannya. Dia sangat jahil apalagi menjahil Barnett, live streaming adalah kesehariannya dan itu adalah pekerjaan sehari hari dirinya.
"Hay Bro," ucap Barnett pada alvin.
Nah, ini adalah Barnett. Umurnya 23 tahun, hobinya adalah makan dan..makan! tapi berat bada ia tetap sama. Ia juga suka bermain basket bersama teman temannya di sekolah.
"Buset, gue daritadi di kagetin mulu sih pertma Alvin dan sekarang!!," batin Amanda.
"Uh semangat...," Amanda sambil memegang dadanya yang masih kaget.
Amanda pun menoleh kearah sumber suara itu ."Eh, Melena!! Dan...Barnett, "Amanda melihat di samping yang memeluknya ia pun langsung kaget Dan ia menggenggam tangan Melena sambil tersenyem melihat kelakuan temannya ini. "Kalian dah sampai??," ucap Amanda lagi pada mereka.
"Yah, hanya saja ini nyetirnya goblok
di suruh ambil jalan pintas. ealah malah ambil jalan sesak penuh dengan kendaraan, dah tahu rame gitu karena kecelakaan," cibir Melena pada Barnett.
"Eh, luh enak kali nyalahin gue luh sendiri yang salah karena lambat ke 'nenek nenek...," cibir balik Barnett ke Melena yang gak mau kalah.
"Apa luh bilang," bentak Melena yang mendengar perkataan Barnett , aku pun menatapnya dengan tajam."Gue yang salah gitu," kata Melena menunjuk diri sendiri menggunakan jari manis.
"Menurut loh??, siapa lagi yang gak salah?!Pastinya luh...," ucap Barnett ia pun membalas tatapan Melena. Siapa suruh bolak balik ke kamar mandi ah??," ucap Barnett lagi.
"Kan, gue sakit perut goblok," ucap Melena sambil mencibir bibirnya.
"Yaelah, makanya jangan makan banyak sambel kali," ucap Barnett . "Seperti ini jadinya," aku membuat ejekan dengan memegang perut ku sendiri.
"Ada apa dengan gerakan buat buat loh ah!!!, ngejek gue gitu?," ucap Melena.
"Tahu loh," ucap Barnett.
"Tahu aku, mulut luh busuk . bilang aja luh iri gak di kasih sambel buatan emak gue 'yah kan...," ucap Melena dengan nada penuh ejekan.
"Ih, gak kali. norak amat luh,Bleee....," ucap Barnett menjulurkan lidahnya kepada Melena penuh dengan ejekan.
"au nyalahin ku, lihat dulu siapa yang kau tantang," batin Melena dengan penuh percaya diri.
"Ini bocah, selalu aja menang kalau di ajak debat kalah telak gue. benar kata orang jangan bermain main mulut dengan wanita, karena mereka adalah sang ahlinya," batin Barnett.
"Lah, kok malah debat sih?!," ucap melanda yang melihat kegaduhan dari kedua sahabatnya ini.
"Yah, kenapa berhenti lanjut aja...,"tambah alvin.
"Vin...," ucap Melena yang mendengar respon dari alvin, ia tahu alvin pasti sangat senang melihat Keberantaman Melena Dan Barnett, aku pun melototnya dengan tajam tidak mau masalah ini panjang lebar.
"Oke, oke..Kita di sini mau nyelesain kerjaan sekolah, bukan dengerin masalah kalian.Mendingan kita langsung ke intinya saja!!," ucap balik alvin, ia tahu jika katanya tadi tak di Terima oleh Amanda.
"Dia sih, duluan...," ucap Melena sambil menunjuk ke arah Barnett tak Terima jika ia yang akan di salahin.
"Mana ada, luh kali," ucap Barnett yang mendengar jika Melena ingin menyalahkan semua kesalahan ia padanya. nuduh nuduh aja tahunya!!," tambh Barnett.
"Udah udah...," ucap Amanda menyela perkataannya, kalau tidak di sela
bisa bisa mereka akan debat panjang lebar lagi.
"Yaudah, kalian ikut aku aja aku dah siapin
tempat duduk kita semua untuk belajar.Kalau disini takutnya berisik, gak bisa konsetrasi," ucap alvin, ia pun langsung berjalan mengarah bagain tempat duduk belakang cafe.
"Okelah..," ucap Melena, yang langsung mengikuti langkah kaki alvin.
"Uh," ucap Barnett, ia pun langsung berjalan melewati Melena.
"Apa dia mau mengejek ku lagi," batin Melena.
Amanda pun berjalan mengikuti langkah kaki Alvin, dan juga Barnett. Melihat situasi ini Amanda langsung memegang bahu Melena," Yuk Melena," ajak Amanda.
Kami pun menuju ke ruang tempat duduk yang alvin katakan.
"Ya," ucap Melena tersenyum. "Eh!!,"aku berlari kecil kearah Amanda, dan ku tarik lengan kanannya untuk ku gandeng.
"Ahh!!," ucap Amanda yang kaget akan tingkah laku Melena buat.
"Ih, geli gue." Batin Barnett balik badan melihat apa yang di lakukan Melena.
***
"Wah," Amanda takjub melihatnya apa yang ada di depan matanya.
"Keren..Luh, ngerjain ini sendiri Vin?!," ucap Melena yang melihat ruang di sekitar.
"Yah, kayaknya terlihat jelas kan.Semua kayak dah lengkap, dari meja sampe kursi ada lima lagi, dan juga lampu.Luh, kira ini malam..," ucap Barnett.
"Biar terang, enak kita semua belajarnya," ucap alvin.
"Gue jamin...kalau Alvin kencan sama seorang cewek, cewek itu bakal beruntung
ini aja udah So sweet...," ucap Melena yang masih kagum akan perhatian yang di berikan alvin kepada semua temannya.
"Mana ada cewek dekat dia, suasana hati dia suka berubah bagaimana mau pacaran...," sindir Barnett yang mendengar perkataan Melena.
"Dan kau... Apakah kau punya pacar," ucap alvin tersinggung.
"Kamu dah siapinnya ini semua yah Vin," ucap Amanda.
"kayak ngrepotin gini sih, padahal kan cuma kerja kelompok aja," batin Amanda.
"Tempat tadi aja udah bagus, kok malah...Seharusnya kamu gak usah repot repot Vin," ucap Amanda yang merasa gak enak.
"Gak, gak..ngerepotin kok
aku malah suka!!," ucap alvin tersenyum.
"Yeee gue di kacangin," batin Barnett.
"Yaelah kata kata ku di telan bumi sama Alvin," batin Melena kesal.
"Aku ke dapur bentar yah!!, mau buat cemilan buat kalian,"ucap alvin yang hendak menuju pintu.
"Oke, sip yang banyak Bro," ucap Barnett yang melihat alvin sudah menuju ke arah dapur.
"Yelah, dengerin kata makanan langsung berbinar matanya.Kayak, gak makan satu abad aja...," sindir Melena yang mendengar respon perkataan Barnett ia tahu kalau temannya ini suka sekali makan.
"Dih, anggap aja angin lewat..," batin Barnett.
Kami semua pun berjalan mendekati meja yang sudah di tata sama Alvin, setelah itu kami duduk di bangku masing masing pilihan sendiri.
Amanda pun duduk, tapi baru teringat sesuatu,"Eh, mana laptop ku sama buku yang ku catat yah," ucap Amanda. Aku mengeluarkan semua alat yang ku bawa, "Mana yah," ucap Amanda mencari cari. Aku pun menggaruk garuk kepala, karena kebingungan.
"Cari apa Amanda??," ucap Melena yang melihat temannya yang kebingungan.
"Gak, Aku hanya cari laptop ku seingatku
aku tadi bawa kok dari rumah?!," ucap Amanda.
"Owh, pasti masih ada di situ kenapa lupa banget sih aku," Amanda pun berdiri , lalu menuju ke tempat duduk yang tidak lama ia dudukin di meja depan.
"Kau mau kemana Amanda??, tanya Melena.
"Ngambil laptop dan buku yang tertinggal di meja depan tadi," ucap Amanda yang mendengar respon dari Melena, ia pun bergegas pergi menuju meja depan.
"Oww, oke deh..," ucap Melena yang melihat Amanda sudah pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
🟢⏤͟͟͞R🔰π¹¹™𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆❤
kayak Tom and Jerry ya si Melena sama Bernart itu, ribut terus aja kerjaannya😅😅😅😅
2023-05-30
0
🟢⏤͟͟͞R🔰π¹¹™𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆❤
nah lho, ngapa jadi main salah2an ya nich akhirnya??
2023-05-29
0
K4k3k 8¤d¤
Melena vs Barnet berdebat terus karna tidak ada mau disalahkan
2023-05-29
0