"Apakah Ojek online ini dah nunggu lama". Aku membantin.
"Kalau iya, kan gak enak hati aku-Nya
sudah sesuai jam malah aku yang gak tepat waktu. aku tahu banget, bagaimana rasanya nunggu di cuaca terik yang panas ini. Ih...Membayangkannya saja sudah kayak gini, apalagi mengalaminya lagi," pikir Amanda.
Ku singkirkan pikiran ku, lalu Amanda menuju ke arah pak Ojek.
"Apa??, Dengan atas nama Amanda". Pak ojek melihat gadis yang menghampiri ke arahnya.
"Ya, pak," ucap Amanda.
"Baiklah". Pak ojek, menyerah kan helm kereta kepada gadis itu.
"Terima kasih pak". Amanda, mengambil helm berkuran kecil tapi tidak terlalu kecil amat pas alh dikepala ku yang disodorkan pada pak ojek.
"Apakah bapak sudah nunggu lama??," tanya Amanda.
"Tidak, baru saja sampai," ucap pak ojek melihat kekhawatiran gadis yang ada di hadapannya.
"Ooo," ucap Amanda.
Amanda pun menaiki kursi penumpang belakang kereta, Kereta pun melaju ke jalan raya, benar yang dikatakan melena. Jalan raya hari ini padat sampai gak bisa bernafas, menurut Amanda.
"Kita, ngambil jalan pintas saja yah". Tanya pak ojek memastikan pada gadis itu.
" Iyah pak," ucap Amanda.
"Wah, benar yang dikatakan jalanan hari ini padet, kira kira ada apa yah??," ucap melana kepada diri sendiri.
"Hari ini ada kecelakan lalu lintas". Pak ojek mendengar lontaran kata yang di ucapkan oleh gadis itu, lalu ia pun menjawabnya.
"Makanya kita ngambil Rute jalan yang gak terlalu padet," ucapnya lagi pada Amanda.
"Yah gak masalah, yang penting cepat sampai". Ucap Amanda, yang ia pikirkan adalah sampai ke tempat tujuan dengan tepat waktu.
Tak lama kemudian, Amanda pun sampai ke tampat tujuan yang sudah di janji kan oleh teman teman kelompoknya. Amanda turun dari kereta dan melepaskan helm yang ada diatas kepalanya.
"Makasih yang bang". Amanda memberikan helm yang tak lama ia pakai dan Amanda lepas helm itu, dan ia berikan kepada tukang ojek itu.
"Oke, sama sama". Pak ojek pun menjawab perkataan gadis itu.
***
"Akhirnya sampai juga". Amanda melihat jam di pergelangan tangannya.
Amanda segera melangkahkan kaki ia menuju sebuah kafe kecil nan mungil.
"Untung saja, sepertinya belum telat-kan?!," ucap Amanda melihat bangunan cafe kecil yang ada di hadapannya, ia pun masuk ke dalam cafe, Amanda celangak celinguk mencari tempat duduk yang pas menurutnya.
"Nah itu sempurna".... setelah Amanda memastikan pas lalu ia pun menuju meja yang berdekatan dengan jendela yah hitung hitung bisa lihat kendaran yang berlalu lalang.
"Sepertinya mereka belum pada datang deh??," ucap Amanda yang duduk di bangku, sambil melihat sekitar cafe. lalu Amanda mengeluarkan laptop dan sebagian perlengkapan yang ia bawah dari rumah diatas meja yang ia tempatin sekrang.
Amanda membuka/ menghidupkan laptopnya, lalu tangan jari lentik ia mulai menelusuri web demi web yang Amanda kunjungin kemudian ia mencatet nya dibuku.
"Amanda".... Lelaki misterius memegang pundak gadis itu dari belakang punggungnya.
Seketika Amanda buyar dari tatapan maupun jari ia terhenti. Ada yang memanggil ku dari arah belakang ku. Amanda pun pun langsung menoleh ke arah belakang dan mendapatin sosok orang yang ia kenal.
"Alvin," ucap Amanda yang melihat temannya Alvin yang sedang tersenyum jahil terhadap dirinya.
Ini Alvin dia teman ku yang paling nyebelin, umurnya 23 tahun tak beda jauh dari umur Amanda, hanya beda beberapa bulan. Hobi dan kemampuannya adalah bermain basket dan menghacker. Kebiasaannya sehari hari ngeledekin teman² , ia jago dalam meracik beberapa resep kopi.
"Kau mengagetkan ku saja tahu." ucap Amanda menganggap dadanya yang masih kaget, aku pun berpura pura marah dan cemberut pada Alvin.
"Ah, maaf lagian sih kau fokus banget sama kerjaan mu di laptop," ucap Alvin yang gak merasa bersalah terhadap teman di hadapannya.
"Jadi membuat marah mu dikit deh," ucap Alvin sambil membuat jari kelingking seperting sendok gula.
"Uh...kau yah alvin," ucapan Amanda yang kembali fokus beraktivitas mencatat yang ada di atas layar laptopnya.
"Healah, gue di cuekin," ucap alvin, yang merasa bersalah tapi kayaknya sih gak.
"Kata yang lebih tepat luh di kacangin sama gue". Amanda berbicara tanpa menoleh sedikit pun pada alvin, fokus ia hanya tertuju pada layar laptopnya.
"Dih, marah yee." Ucap alvin yang mulai jahil kembali.
"Gak". arah mata dan tangan Amanda masih asik fokus menulis.
"Ooo," ucap alvin.
"Katanya gak marah tapi gue di cuekin nih," batin Alvin
"Eh, jangan marah aku buatin minuman yah," tawar Alvin, ia jera jahilin temannya amanda.
Gratis," ucap Amanda yang mulai menoleh melihat wajah sahabatnya alvin.
"Ah, gak lah bayar". Ucap alvin, yang mendengar kata temannya Gratis, Tentu saja ia menolak.
"Uh, dasar pelit". batin Amanda.
"Aku pesan Es Teh aja," ucap Amanda yang dimana ia kembali fokus terhadap layar laptopnya.
"Sedikit amat, biasa kau paling rakus???," tanya alvin pada Amanda.
"Setara gue lah, kan mulut mulut ku," jawab Amanda ketus.
"Ya, ya lah...setara loh". Ucap alvin yang melihat Amanda sudah kesal dengannya.
"Eh, mana yang lain belum pada datang?!," tanya alvin.
"Kau gak bareng pergi sama mereka??," ucap alvin lagi.
"Dan Lestie, biasa kau kan pergi sama dia??," tambah alvin.
"Gak tahu Aku, kupikir Lestie udah pergi duluan. Kenapa sih kau cerewet vin, sampai aku bingung yang mana mau ku jawab." Kesal Amanda.
"Yah, hanya tanya. Mungkin, mereka dalam perjalanan. Tapi masa sih lama," tanya alvin.
"Yah mungkin aja, lagian jalan raya
tadi rame tentu pasti lama melewatinya". Ucap Amanda.
"Terus kenapa kau cepat banget sampenya gak mungkin terbang kan??," tanya alvin.
"Ngaco kau Vin, mana ada aku punya sayap kau pikir aku malaikat," ucap Amanda.
"Yah, terus apa?!," tanya alvin yang pura pura gak tahu.
"Pake ilmu goib". Jawab Amanda.
"Who...Keren abis". Puji alvin.
"Astaga aku pake jalan pintas Vin,
kau ini bisa bisa aja berfikir begitu". Ucap Amanda memutar bola matanya.
"Eh, sorry," ucap alvin.
"Emang ada apa sampe rame gitu jalanannya, kan tumben?!," tanya alvin lagi.
"Ini bocah, banyak banget pertanyaannya, sampai jera gue," batin Amanda.
"Terjadi kecelakaan Vin". Jawab Amanda yang menahan amarah yang terkumpul di hatinya.
"Terus, bagaimana si korban kecelakaan-Nya apakah selamat???," ucap alvin.
"Gak tahu aku Vin," ucap Amanda, sabar Amanda timpalnya.
"Lah kok loh, gak tahu si Amanda?!, tanya alvin.
"Yah, mana gue tahu, emang aku chenyang apa tahu segalanya," ucap Amanda dengan nada kesal.
"Habisnya sih kau ngomong setengah-setengah". Ucap alvin.
"Uhmm," ucap Amanda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
🟢⏤͟͟͞R🔰π¹¹™𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆❤
nah lho, siapa itu yg ngagetin Amanda??
2023-05-29
0
🟢⏤͟͟͞R🔰π¹¹™𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆❤
sepertinya teman2 Amanda masih terjebak kemacetan akibat kecelakaan itu, makanya telat datang..
2023-05-29
1
K4k3k 8¤d¤
karena ada kecelakaan jalanan jadi macet
2023-05-29
0