Raina baru saja keluar dari toilet seseorang membekap mulutnya dari belakang dan menyeretnya ke tempat sepi, Raina jelas berontak dia sampai mencakar tangan orang tersebut
"Apa apan ini? " pekik Raina
"Kau sudah mempermalukan aku" geram Sky menekan kedua rahang Raina dengan satu tangannya
"Itu karena dirimu yang lebih dulu membuat ulah" jawab Raina
"Aku.. tidak.. pernah.. mencari.. masalah denganmu" ucap Raina selanjutnya seraya menunjuk dan menusuk nusuk dada Sky dengan jari telunjuknya di setiap perkataannya
"Tapi aku suka mencari masalah denganmu" Ucap Sky dengan senyum smirk dan wajah menyebalkan nya mendekati Raina yang semakin terdesak di dinding
"Apa yang kau ingin? aku tidak mencari musuh, aku disini ingin belajar" Raina menepis tangan Sky dari wajahnya
"Cari tahu sendiri jawabannya" Jawab Sky seraya mencabut handphone dari saku seragam depan Raina
"Hei.. kembalikan ponselku" Pekik Raina, Raina mengejar Sky yang mengacungkan handphone Raina seraya berlari menuju asramanya
Sky sudah masuk sementara Raina di usir oleh penjaga asrama putra, dia kembali ke asrama putri dengan kekesalan yang memuncak
"Kenapa wajahmu? di tekuk seperti itu? " tanya Rose
"Aku benar-benar kesal.. dia mengambil handphoneku" Raina menjatuhkan dirinya kasar di ranjang
"Siapa? "
"Siapa lagi kalau bukan si laki-laki gila hormat itu.. " ketus Raina
"Aku kesal.. kesal.. kesal.. " Raina bergerak bergerak seperti ikan kehabisan air
"Kau ini kenapa? "
"Rose.. handphoneku tidak memakai password bagaimana ini? " Raina baru saja sadar hal itu
"Aku harus bagaimana? maaf aku tidak bisa membantu mu " ucap Rose dengan raut wajah merasa bersalah
"Tidak apa apa.. Lagi pula ini bukan salah mu, apa aku bisa masuk ke asrama putra? " Raina mondar mandir memikirkan cara agar handphonenya bisa kembali
"Tapi pasti akan sulit" Sahut Rose yang ikut ikutan berjalan di belakang Raina
Raina tiba-tiba berbalik membuat keduanya saling bertabrakan, keduanya meringis merasakan bokongnya terbentur lantai
"Aduuhh... Aku sudah putuskan" ucap Rose seraya bangun mengusap bokongnya
"Apa yang kau putuskan?" tanya Raina seraya menerima uluran tangan Rose
"Apa lagi, kita harus mengambil ponsel muq" Jawab Rose
"Apa kau mau membantuku? " Raina memegangi tangan Rose serta mengedipkan matanya beberapa kali
"Tentu saja.. aku akan meminta bantuan Reno" Raina memeluk Rose dia begitu senang teman temannya mau membantunya
...🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝...
Mama
"Sayang bagaimana kabarmu? pulanglah jika hari libur mama merindukanmu"
Me
"Aku tidak bisa pulang ma.. aku tidak mau di kekang di rumah lagi
Mama
" Ini demi kebaikan kamu sayang, orang orang itu mencari masalah lagi"
Me
"Aku akan pulang jika semuanya sudah aman"
Mama
"Sayang hari ini apa kabar? bagaimana aktivitasmu di sekolah? apakah menyenangkan? "
Sky membaca pesan dari kontak yang bertuliskan nama mama, dia juga penasaran dengan kontak bernama Death yang banyak mengirim pesan namun tidak di buka sama sekali
Death
"Kemana kau pergi? Begitu marahnya dirimu sampai harus meninggalkan sekolah ini? aku minta maaf"
"Aku mohon kembalilah padaku, aku tidak akan mengulanginya lagi"
"Kenapa kau tidak membalas pesanku? kau juga menolak panggilan ku "
"Aku sudah mengakhiri semuanya dengan Shera, aku mohon beri aku kesempatan kedua"
Sky membuka pesan dari handphone Raina yang terus menerus berdering, Sky sampai tertawa membaca pesan yang di duga dari mantan pacar Raina tersebut
"Hahahaaa" tawanya sampai terdengar ke luar membuat ketiga temannya masuk bersamaan ke kamar Sky
"Sky apa yang terjadi padamu? " tanya Stuart
"Kau baik baik saja?" tanya George, Sky langsung bangun merapikan rambutnya
"Aku kira kau kerasukan " ucap Eliezer seraya menyilangkan tangan di dadanya bersandar di pintu
"Apa yang kalian lakukan di sini? sana keluar.. keluar aku sedang menonton film.. pergilah"
"Cih.. kami mengkhawatirkan mu kenapa malah mengusir kami? ayo pergi biarkan saja dia tertawa sendiri" Eliezer membawa kawanannya pergi
"Mengganggu saja" Kemudian Sky kembali tertawa
...🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝...
"Masuk ke mansion nya dan cari tahu tentang kehidupan mereka, Aku ingin apa yang ayahku perjuangkan selama ini kembali pada yang berhak"
"Siap tuan.. saya akan informasikan tentang kehidupan mereka setiap saat"
"Pergilah.. " pria itu menatap sebuah foto berisi dua pria yang sedang tertawa tampaknya mereka sangat akrab
"Ayah aku berjanji akan merebut kembali apa yang seharusnya menjadi milik kita" gumamnya
...🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝...
"Ayolah Reno sedang mengalihkan perhatian mereka" Rose dan Raina masuk diam diam ke dalam asrama putra
"Kamarnya dimana? " tanya Rose
"Lantai paling atas, lebih tepatnya itu rumah bukan kamar" bisik Raina
Reno mengajak para penjaga untuk pergi ke kamarnya dengan alasan ada seekor ular di bawah ranjang, demi ketenangan para penghuni asrama akhirnya mereka mencarinya untuk di singkirkan
"Cepat masuk aku berjaga disini" Rose mendorong Raina ke pintu
"Kenapa kau tidak ikut? aku takut masuk sendirian" Raina menarik tangan Rose
"Takutnya penjaga datang, cepatlah jika mereka macam macam kau hanya perlu berteriak" Raina meyakinkan diri
Sangat kebetulan pintunya tidak di kunci membuat Raina dapat masuk dengan mudah, baru saja Raina menutup pintu dia segera bersembunyi ketika suara mereka terdengar
Pantas saja pintu tidak di kunci mereka masih menonton pertandingan bola di televisi, Raina perlahan menutup pintu dan bersembunyi beruntunglah posisi mereka membelakangi pintu
"Arrrggghhh.. aku tidak Terima" pekik Stuart serta Eliezer yang kalah dalam taruhan
"Hahaha.. kita menang" Sky dan George melakukan tos
"Kamar Sky yang mana? " batin Raina
Raina berjalan mengendap membuka salah satu pintu kamar lalu menutupnya kembali perlahan, melihat didalam ruangan tersebut sangat rapih dan wangi membuat Raina takjub dirinya saja yang seorang wanita tidak serapih dan sewangi ini
"Kamar siapa ini?" batin Raina menatap sekeliling
.
.
"Pertandingan selesai.. aku mengantuk sekali" ujar Eliezer
"Bubar.. kita tidur" sergah George yang lebih dulu masuk ke kamarnya
"Sky aku ingin mengambil charger di kamarmu"
"Ambil saja" Eliezer masuk kedalam kamar Sky
Baru saja Raina membuka laci terdengar suara gagang pintu di putar dengan sigap Raina langsung bersembunyi, setelah orang itu pergi Raina keluar dari tempat persembunyiannya
"Ternyata ini kamar Eliezer" gumam Raina
Raina membuka pintu hendak keluar namun dia di kejutkan dengan seseorang yang mendorong pintu lebih dulu, Pemuda tersebut tersenyum smirk seraya melangkah maju sementara Raina berjalan mundur
"Kau.. untuk apa masuk ke kamarku tengah malam begini, penyusup ?"
"Ss.. Ssky.. aku ingin mengambil ponselku" Raina tergagap menjawab pertanyaan Sky
"Apa tidak ada waktu lain? atau kau sengaja masuk malam malam karena mengira aku sedang tidur? dan ingin melakukan sesuatu diam diam padaku? " Sky melangkah mendekat membuat Raina tersudut di meja belajar
Sky mengungkung dan meletakkan kedua tangannya di samping Raina membuat gadis itu semakin gugup, Sky semakin mendekatkan wajahnya membuat Raina menunduk
"Ambil ponselmu dan pergi"Bisik Sky di telinga Raina membuatnya bergidik
Raina mengira Sky akan berbuat kurang ajar nyatanya dia hanya mengambil ponsel Raina dari leci di bawah meja belajarnya, setelah merampas kasar handphonenya Raina langsung kabur keluar
Sky tertawa melihat wajah Raina yang memerah serta nyalinya jadi menciut, Di luar Eliezer dan Stuart terkejut saat Raina berlari dari kamar Sky
" Wooaahh.. Sky menyembunyikan seorang gadis di kamarnya" pekik Stuart
"Bukannya itu Raina? " keduanya segera menggeruduk kamar Sky untuk meminta penjelasan
Saat mereka masuk Sky sedang tertawa seraya berbaring di ranjang, Sky langsung terdiam saat melihat kedua sahabatnya berdiri di pintu
"Apa yang kalian lakukan? " tanya Eliezer
"Aku tidak melakukan apapun.. Apa yang bisa aku lakukan dengan waktu yang singkat? tidak ada yang terjadi, sudah sana pergi" jawab Sky dengan ambigu
Sky mendorong kedua temannya keluar lalu menutup dan mengunci pintunya, kedua temannya saling menatap
"Memangnya apa yang tidak bisa mereka lakukan dengan waktu singkat? " tanya Eliezer seraya menggaruk kepalanya, Stuart menggeleng seraya mengangkat kedua bahunya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments