Bab 2

Keesokan harinya

Baru saja Raina membuka pintu kelas satu ember air jatuh tepat di atas kepalanya, Semua murid tertawa saat Raina mengusap wajahnya kasar

Raina melangkahkan kakinya masuk sedalam kelas dan tiba tiba teman temannya melempari Raina dengan plastik yang di isi tepung, sontak membuat tubuh Raina menutupi wajahnya

Sky tertawa paling kencang meskipun dia tidak melempari Raina namun gadis itu tahu siapa dalang di balik semua ini, Raina berjalan terburu buru mendekati Sky tangannya mengusap seluruh tepung di tubuhnya lalu mengusapkannya ke wajah Sky yang sedang duduk

Sky berdiri seketika mengusap wajahnya dengan tissu semua Murid di buat melongo dengan tingkah Raina yang berani

"Beraninya kau... " Sky berdiri menatap tajam kearah Raina

"Aku tahu siapa dalang di balik semua ini, asal kau tau.. aku tidak takut sedikitpun meski satu sekolah merundung ku" Tegas Raina

"Kau gadis miskin yang masuk ke sekolah elite karena bantuan beasiswa, apa kau butuh uang untuk bertahan hidup disini? jika kau membutuhkannya aku akan menerimamu sebagai pelayanku"

"Jangan bermimpi tuan muda, aku memang tidak punya harta tapi itu lebih baik karena otak dan hatiku tidak miskin sepertimu" Jawab Raina

"Kau... " Sky menunjuk wajah Raina

"Ya.. aku? " Raina mengejek Sky dengan menunjuk dirinya sendiri

"Kau tidak akan bertahan lebih dari satu bulan disini" ucap Sky penuh kemarahan

"Dan kau akan menerima setiap perlakuan buruk mu padaku selama aku masih sekolah disini" Raina tahu Sky tidak akan membiarkannya hidup tenang, Raina akan membalikkan keadaan dimana Sky akan merasakan tindakan usilnya pada Raina

Sky pergi dengan kesal menabrak bahu Raina hingga gadis itu mundur beberapa langkah, Raina menjulurkan lidahnya ke arah Sky yang berjalan semakin jauh

Tatapan para murid berbeda beda ada yang menatap takjub yaitu para murid yang suka di bully oleh sky juga ada yang menatapnya sinis yaitu tatapan dari para gadis yang menyukai Sky

"Raina.. " Rose memanggil Raina ketika di luar kelas

"Maaf aku tidak menolong mu, aku takut mereka akan kembali merundung ku" lanjut Rose

"Tidak apa apa.. aku bisa menghadapinya sendiri, kau hanya perlu bicara denganku saat dikamar" jawab Raina

"Terimakasih"

"Untuk apa berterima kasih? aku harus membersihkan ini di toilet" Raina berlalu menuju toilet

Raina masuk ke dalam toilet wanita namun saat dia masuk Sky sudah menunggunya di balik pintu, Sky menarik Raina dan mengungkungnya dari belakang hingga tubuh Raina sedikit mencondong di depan cermin

"Apa yang kau lakukan? menyingkir atau aku akan berteriak" ancam Raina

"Silahkan.. mereka akan tahu jika kau masuk ke dalam toilet pria diam diam"

"Apa maksudmu? bukankah kau yang masuk toilet wanita? " pekik Raina

"Lihatlah.. siapa yang salah" Sky menunjuk pintu memang benar pintu itu bergambar toilet pria

"Kau... ini ulah mu? " Raina menginjak kaki Sky lalu menendang kakinya hingga Sky terjatuh meringis kesakitan

"Rasakan itu" Raina segera kabur keluar

...🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝...

"Bagaimana keadaan Raina disana pa? mama khawatir dia tidak pernah pergi jauh dari rumah" lirih Sherina

"Anak itu keras kepala, apapun yang dia mau harus dia dapatkan " jawab Arga sang suami

"Dia anak kita satu satunya, apa papa tidak bisa membujuknya? "

"Bagaimana cara membujuknya teleponnya saja tidak pernah dia hidupkan, sekolah itu juga ketat kita tidak bisa sembarangan masuk atau menaruh orang kepercayaan kita di dalam"

"Bukankah hari libur dia bisa pulang? " tanya Sherina

"Iya.. kita tunggu saja siapa tahu dia pulang"

...🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝...

"Hei anak baru" empat orang gadis menghalangi langkah Raina saat keluar dari toilet setelah membersihkan diri

"Ada apa? "

"Kau mencari gara gara dengan Sky, apa kau tidak tahu siapa dia? " ucapnya penuh kesombongan

"Tidak tahu dan tidak ingin tahu, kalian sama pelajar sepertiku apa yang harus aku takutkan darinya? kau tidak perlu ikut ikutan memikirkan Masalahku dan Si gila itu, gunakan saja otakmu untuk menghafal mata pelajaran"

"Satu hal lagi katakan pada tuan muda pujaan kalian itu kenapa dia sangat membenciku, apa salahku padanya" jawab Raina lalu pergi menerobos mereka yang menghalanginya

"Dari keluarga kaya mana gadis itu? " tanya ketua geng tersebut

"Entahlah.. Mari kita cari tahu asal usul nya" Salah seorang temannya mengajak mereka ke kantor untuk mencari biodata Raina

...🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝...

Malam malam pintu kamar Raina dan Rose di ketuk seseorang, awalnya mereka mengacuhkannya namun semakin lama orang itu mengetuk semakin keras

"Kenapa kau bisa masuk asrama putri? "

"Aku bisa melakukan segalanya, Jadi ini kamarmu? sempit sekali" Sky mendorong Raina lalu menerobos masuk ke dalam kamar, Rose yang ketakutan menggulung diri dengan selimut berpura-pura tidur

Ketiga temannya mengalihkan penjaga asrama untuk memberi akses Sky masuk ke dalam, penjaga asrama putri adalah orang kepercayaan ibunya dia tidak akan secara terang-terangan masuk kesana karena bisa bisa dia di hukum oleh ibunya

"Pergi.. apa kau tidak tahu malu masuk ke kamar seorang gadis? "

"Cih... Aku kesini hanya untuk mengatakan sesuatu padamu" ucap Sky

"Cepat katakan"

"Keluar dari sekolah ini atau fotomu saat mencium ku akan tersebar" Raina tertawa mendengar ucapan Sky

"Apa ada yang lucu? "

"Foto yang mana? kau yang tiba tiba mencium ku dan kau bilang aku yang menciummu? terserah kau saja, sudah pergi sana dan ingat ini baik baik aku tidak akan pernah keluar dari sini sebelum aku lulus dengan nilai tertinggi" Raina mendorong tubuh Sky keluar lalu mengunci pintunya

"Huh.. menyebalkan, dia pikir dia siapa? aku mencium dia? untuk apa aku tidak tertarik sama sekali" gerutu Raina

"Kau mencium Sky? " Raina terlonjak saat tiba tiba Rose bangun

"Woaahh.. kau membuatku terkejut" pekik Raina

"Jawab pertanyaanku" Rose berpindah ke ranjang Raina

"Bukan aku.. dia yang tiba tiba mencium ku setelah itu mengusir ku" Jawab Raina

"Daebak.. banyak wanita yang ingin dekat dengannya tapi kau malah mendapatkan ciumannya, ohh.. aku iri" Raina melongo mendengar perkataan Rose

"Kau iri padaku karena di cium orang yang telah merundung mu, Apa kau gila?" Raina terheran heran

"Dia memang menyebalkan dan berlagak  berkuasa tapi jujur dia sangat tampan dan populer, perhatikan matanya, alisnya, hidungnya, bibirnya yang merah muda" ucap Rose dengan membayangkan wajah Sky

"Astaga... aku tidak mengerti jalan pikiran kalian, sana kembali tidur jangan menggangguku" Raina mendorong pelan tubuh Rose

"Dia bukan tipe mu? lalu seperti apa tipe pria idamanmu? " tanya Rose

"Aku tidak peduli dia tampan atau jelek, miskin atau kaya aku hanya ingin pria baik dan setia bukan bajingan tengil" Jawab Raina

"Tapi.. jika Sky baik dan setia apa dia juga tipe mu? " goda Rose

"Yang penting dia pria " Jawab Raina membuat Rose terkekeh

"Tampan? Apa mata mereka sudah rusak? Mereka suka pria tampan meskipun dia bajingan sangat sangat gila" gumam Raina

"Tapi bagaimana jika foto itu tersebar? Ah.. aku yakin dia yang akan malu karena dia yang menindihku, mereka juga punya mata bukan? tidak mungkin mereka salah menilai " Begitu banyak yang dia pikirkan hingga matanya tidak kunjung terpejam

"Sudah jangan di pikirkan.. Mungkin dia hanya menggertak" Ucap Rose saat melihat Raina gelisah terus berguling-guling

"Siapa yang memikirkan dia? aku hanya rindu kedua orang tuaku" jawab Raina terpaksa berbohong

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!