Raina sedang berjalan sendirian di koridor yang sepi saat mendengar suara seorang siswi merengek dan memohon
"Kembalikan.. Kumohon itu baru aku beli" seseorang memohon di lorong sekolah
Raina yang lewat saat itu mendengar suara tersebut dan mencari asal suara, Stuart dan Eliezer sedang mengambil sesuatu milik seorang gadis dan saling melemparkannya
Sebuah album k-pop yang terlihat mahal itu terlempar ke arah Raina untung saja Raina dapat menangkapnya, Raina menghampiri gadis yang tengah menangis tersedu duduk di lantai
"Apa ini mahal? " gadis tersebut mengangguk lemah
"Ayo pergi" Raina memberikan album tersebut dan membantu gadis tersebut berdiri
"Kau baik baik saja? " tanya Raina
"Ya.. terimakasih" lirih gadis tersebut
"Kalian kenapa jahil sekali? Berhenti mengganggu murid lain, kalian pikir kalian hebat? " ketus Raina seraya membawa gadis itu pergi
"Hei.. tunggu, kau boleh pergi tapi tidak dengan dirimu" Stuart menarik tangan Raina dan menyuruh gadis lain pergi
"Apa apaan ini? jangan menyentuhku" Raina menepis tangan Stuart
"Kau memang tidak kenal takut.. aku penasaran apa yang membuatmu sangat berani? " Stuart menopangkan tangannya di dinding disamping Raina begitu pun Eliezer di samping satunya lagi
"Apa yang kalian lakukan? jangan berlagak seperti orang paling tampan, minggir" Raina mendorong dada keduanya
"Eits.. tunggu nona" Eliezer dan Stuart memegangi tangan Raina dan kembali menyandarkannya di dinding
"Bagaimana rasanya di cium Sky? " goda Eliezer
"A.. ap.. apa yang kalian katakan? aku tidak mengerti" jawab Raina dengan gugup
"Ayo katakan saja" Stuart semakin mencondongkan wajahnya kearah Raina
"Ternyata kalian disini? ayo bantu aku melakukan sesuatu" Tiba tiba Sky datang dan menyeret kedua temannya dengan cara mencengkram kerah belakang baju mereka
"Apa kau tidak rela kami menggoda Raina? hmm? " Goda Eliezer
"Jangan bicara omong kosong atau gigimu akan ku rontokan" Eliezer segera mengatupkan bibirnya
...🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝...
"Raina.. aku dengar kau membantu adik kelas yang di ganggu Stuart dan Eliezer? " tanya Rose ketika berada di kamar
"Hmm.. mereka membuat gadis itu menangis" jawab Raina
"Apa mereka menyulitkan mu? "
"Tidak.. aku rasa lebih menyebalkan bosnya di banding mereka" Raina mengambil sesuatu di dalam lemari
"Wooww.. ini handphonemu? bagaimana kau bisa mempunyai handphone mahal ini? " Rose terkejut ketika Raina yang dihina miskin nyatanya memiliki handphone mahal
"Aku merampoknya" Raina menanggapi seraya tertawa
"Aku jadi takut berteman denganmu" Cicit Rose
"Kau pikir wajahku ini seperti wajah penjahat? aku mendapatkan ini dari orang tuaku sebagai hadiah atas keberhasilanku bisa masuk ke sekolah ini"
"Benarkah.. apa sebenarnya kau berasal dari keluarga kaya? baju bajumu saja aku perhatikan dari merk terkenal" Rose mengelilingi Raina mengecek bajunya
"Mana ada.. ini hanya tiruan, sudahlah cepat tidur jangan sampai besok ke siangan" Raina merebahkan tubuhnya serta memakai selimut
Tak.. tak.. tak..
Suara kaca jendela ketika di lempar batu kerikil dari luar, mendengar itu Raina segera bangun untuk memeriksanya. Rose awalnya melarang Raina karena takut itu orang jahat yang berusaha masuk ke kamar melalui halaman belakang
"Tenang saja, kita intip dulu" Raina membuka sedikit gorden nya melihat siapa yang malam malam mengganggunya
"Sudah aku duga" gumam Raina
"Hei kau mau kemana? " tanya Rose saat Raina masuk ke kamar mandi
Raina keluar dengan satu ember air di tangannya, ketika baru saja membuka jendela sebuah ular mainan menjulur ke kepala Raina membuatnya menjerit ketakutan
"Aaaaaaaaaa.... " Mendengar jeritan Raina sontak saja ke empat pemuda di bawah tertawa
Raina geram setelah tahu itu hanya ular mainan dan menariknya hingga tali yang mengikatnya putus, Raina berjalan ke balkon menenteng satu ember air lalu dia siramkan ke arah empat pemuda itu
"Wooaahh.. Hei beraninya kau" Pekik Sky, keempatnya basah kuyup terkena air yang di siramkan Raina
"Rasakan itu... jangan menggangguku lagi berandal" pekik Raina
"Hei siapa disana kenapa ribut ribut? " tegur para penjaga asrama ketika mendengar keributan yang di buat Sky dan teman temannya
Keempatnya sontak saja berlari kabur setelah para penjaga berlari mendekat, Raina segera masuk dan mengunci jendelanya seraya tertawa
Penjaga asrama putri sengaja di pilih dari orang kepercayaan ibunya Sky, mereka tidak bisa Sky ancam atau pun sogok karena mereka berada di bawah perintah ibunya itu untuk berjaga agar anaknya tidak macam-macam dengan para gadis disana
"Kenapa kau tertawa? " tanya Rose
"Kau tidak melihat saat mereka berlari terbirit-birit, itu lucu sekali" Raina masih tertawa seraya berjalan ke ranjang
"Mereka akan terus mengerjai mu sebelum kau menyerah"
"Aku tidak peduli.. Sudahlah ayo tidur" Raina menggeliat merebahkan tubuhnya
"Hihihi.. aku akan membuat perhitungan besok" Batin Raina
...🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝...
Keesokan harinya Raina kini memiliki tiga teman yang dia tolong sebelumnya, mereka menyapa Raina dan mengikutinya ke dalam kelas
"Apa aku boleh memanggilmu kakak? " tanya gadis itu
"Boleh.. siapa namamu? " tanya Raina
"Aku Diandra.. kakak Raina kan? kakak menjadi perbincangan akhir akhir ini" Ucap Diandra
"Benarkah? apa aku akan menjadi populer di sekolah ini? " Raina terkekeh saat mengatakannya
"Raina aku lapar, mau ikut ke kantin? " ajak Rose
"Kalian bertiga pergi lebih dulu, aku mau ke toilet"
"Baiklah.. ayo" Setelah ketiga teman barunya pergi Raina tersenyum jahat mendekat kearah tas Sky
...🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝🥝...
"Sky lihat itu Raina" Ucap Eliezer menunjuk ke arah Raina yang sedang makan bersama teman-temannya
Sky berdiri melangkahkan kakinya lalu duduk di kursi berhadapan dengan Raina, dia menatap Raina dengan menopang dagu dengan tangan di atas meja
Raina biasa saja bahkan tidak melihat ke arah Sky dia menatap mangkuk yang masih tersisa setengah makanannya, malah yang di buat gugup adalah ketiga temannya
"Apa apaan dia ini" Gumam Raina saat Sky mengambil mangkuknya dan memakan makanan milik Raina
"Apa kau tidak punya cukup uang untuk membeli makananmu sendiri? " Ketus Raina, namun Sky tidak menjawab
"Uangku tidak akan pernah habis" Jawab Sky dengan wajah sombongnya
"Ohh.. begitu, kalian sudah selesai ayo pergi? " Raina menarik tangan teman temannya
"Semua makanan di meja ini dia yang bayar" ucap Raina pada penjaga kantin
Mendengar perkataan Raina yang lantang membuat tiga pria itu mentertawakan Sky, mungkin Sky berhasil membuat Raina kesal namun dia juga kesal karena di tertawakan teman temannya
"Aku ke kelas dulu, sampai jumpa nanti makan siang" Diandra melambaikan tangannya begitupun Raina sebelum masuk ke kelas masing-masing
Guru masuk bersamaan dengan Sky dan gengnya, Sky sempat menarik rambut Raina ketika melewatinya namun tidak seperti biasanya dia hanya diam mengetuk jemarinya di meja
Raina tersenyum saat Sky sudah duduk di kursinya, Raina menghitung dalam hati lalu tiba-tiba seisi kelas di buat terkejut oleh teriakan Sky
"Aaaarrrrgghhh" Ketika keadaan kelas hening dan guru mulai menulis di papan tulis suara teriakan Sky mengejutkan semua orang, Sky sampai terjatuh dari kursinya membuat semua orang menahan tawanya namun tidak dengan Raina, dan ke tiga temannya
"Ada apa ribut ribut? " guru itu terlihat kesal
Namun saat melihat Sky yang terjatuh guru itu tidak memarahinya, seolah tidak terjadi apapun sang guru kembali menulis di papan tulis
Sky menatap Raina dengan tajam ketika Raina menoleh ke arahnya seraya menjulurkan lidah, Sky meremas ular mainan yang ada di dalam tasnya hingga otot otot di tangannya mengeras
Dia lupa ular mainan itu adalah miliknya yang semalam digunakan untuk mengerjai Raina, Raina diam diam memasukkannya kedalam tas Sky saat kelas sedang sepi
"Pecundang" ucap Raina tanpa bersuara, hanya gerakan bibirnya saja dan jempol yang dia arahkan ke bawah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
ririn
suka dgn karekter ceweknya ngk mudah ditindas
2023-06-26
0