ezio marah

sore yang indah kini di nikmati oleh ezio, namun ia tak menikmati dengan senang karena kini Andini duduk di hadapannya, ia sangat muak berlama lama dengan Andini.

"bagaimana tentang hubungan kita?" tanya Andini menatap ezio dengan penuh harap

"maaf, aku tak bisa!!" ucap ezio dingin

"kenapa?" tanya Andini kesal mendengar jawaban ezio

"jangan tanya kenapa, yang jelas karena tak cinta!!" ucap ezio dingin

"seiring berjalannya waktu cinta itu bisa tumbuh sendiri!!" ucap Andini meyakinkan ezio.

ezio menatap tak suka ke Arah Andini, ia sempat berpikir kenapa ayahnya harus menjodohkan dia dengan wanita yang ada di hadapannya saat ini.

"sudah lama kita tau kalau kita akan di jodohkan, dan seiring berjalannya waktu itu aku sama sekali tak memiliki perasaan kepadamu!!" ucap ezio terang terangan yang jelas membuat hati Andini sakit.

"kalau papa ku tau, pasti dia akan marah padamu. dan kalau alm papa mu tau pasti dia juga akan kecewa dengan kamu!!" ucap Andini tak mau patah semangat mendapatkan seorang ezio

"tidak usah bawa papa ku, tetap saja aku tidak akan mau menikah dengan mu!!" ucap ezio lagi

"itu tandanya kamu sudah durhaka kepada papa dan mama mu!!" ucap Andini lagi.

"saya pamit, tidak akan ada ujungnya berbicara dengan kamu!!" ucap ezio langsung bangkit dari kursinya. Andini langsung menahan tangan ezio agar tidak pergi.

"bagaimana kalau kita pura pura nikah aja, untuk membahagiakan kedua orang tua kita!!" tawar Andini mendekati ezio sedekat mungkin.

kini dekat mereka tidak jarak bahkan Andini bisa merasakan nafas ezio yang ia hembuskan. bukannya suka malah ezio merasa geli dekat dengan Andini.

"tawaran mu sangat bagus, tapi maaf aku tak punya waktu pura pura mencintai mu!!" ucap ezio menatap tak suka le arah Andini.

dret........dret........dret.......

tiba tiba ponsel ezio berdering, ia langsung menjauhkan diri dari Andini dan mengangkat telepon tersebut.

pembicaraan lewat telepon

"ada apa?" tanya ezio

"maaf tuan menganggu, sekarang kami sudah menemukan wanita yang bernama Alaska, ia berada di markas untuk saat ini tuan!!" ucap anak buah ezio

"bagus, saya akan segera ke sana!!" ucap ezio

"baik tuan" ucapnya, setelah nya ezio langsung mematikan ponselnya.

"ada apa?" tanya Andini ingin tau

"bukan urusanmu!!"ucap ezio langsung pergi meninggalkan Andini.

Andini Sangat kesal dengan perlakuan ezio terhadapnya, dari dulu sampai sekarang ezio tetap saja dingin dan cuek kepadanya.

"awas saja kamu ezio, aku pastikan kau akan selalu bersama ku!!" gumam Andini sambil menatap punggung ezio yang mulai hilang dari pandangan nya.

________________

ezio langsung melajukan mobil ke markas, kini ia mengendarai mobilnya sendiri, untungnya sore itu tidak macet akhirnya ezio tiba dengan cepat.

kini ia sudah berada di markas anak buahnya, ia di sambut oleh semua anak buahnya bagaikan pangeran yang sedang masuk istana.

"tuan, wanita itu ada di dalam!!" ucap salah seorang anak buahnya menunjukkan gudang ke arah ezio

"baik!!" ucapnya langsung membuka gudang itu.

di sana ada seorang wanita yang terbaring lemah dengan tali yang mengikat tangan dan kakinya, ia di dudukkan di sebuah bangku, ezio menatap lekat ke arah wanita itu, di lihatnya ada sedikit darah di ujung bibir gadis itu.

"apa mereka menghajar wanita ini?" ucap ezio bertanya tanya.

ezio mendekati wanita itu, kemudian menendang pelan kaki gadis itu yang tak memakai sendal.

"bangun!!" ucap ezio dingin, tak ada respon dari gadis tersebut, ezio kembali menendang kaki gadis itu.

"bangun, atau kau ingin mati di sini!!" ucap ezio dingin

gadis itu terbangun, ia merasakan sakit di sekujur tubuhnya, ia merasakan lemas tak berdaya, ia juga merasakan sakit di ujung bibirnya.

"bangun!!!" ucap ezio sambil menendang kaki gadis itu lagi. gadis itu menoleh ke arah ezio, ia lihat laki laki di depannya dengan mata yang sudah rabun. ia tak bisa melihat jelas siapa yang ada di depannya.

"kamu siapa tuan?" tanya gadis itu

"kenapa kamu begitu lemah? apakah anak buah ku melukaimu?" tanya ezio

"aku tak tau!!" ucap gadis tu tak berdaya lagi. menit berikutnya gadis itu pingsan lagi membuat ezio sedikit panik.

ezio langsung keluar dari gudang untuk menemui anak buahnya yang tengah bersantai di ruang tamu.

"ada apa dengan gadis itu?" tanya ezio dingin. serempak mereka langsung berdiri tegap saat mendengar suara ezio

"kenapa dia sangat tak berdaya?" tanya ezio lagi

"tadi kami menyekapnya tuan dan sempat kami memukulnya di beberapa bagian tubuhnya. kami memukulnya dengan kayu tuan. dan yang jelas kami tak melecehkannya tuan!!" ucap anak buah ezio

"kenapa kalian memukul?" suara ezio sedikit meninggi dan dengan tatapan yang tajam ke arah anak buahnya

"bukan kah dia musuh kita tuan?" tanya salah satu dari mereka

"kapan ku katakan dia musuh kita?" bentak ezio. semua terdiam takut sepertinya mereka sudah salah sasaran.

"kenapa diam, jawab? siapa yang mengatakan bahwa dia musuh kita?" teriak ezio membuat ruangan itu sangat mencekam.

"tadi kami di perintahkan untuk menculik wanita itu, kami berpikir bahwa dia musuh kita tuan!!" ucap salah satu dari mereka

"kurang ajar kalian!!" bentak ezio marah, ezio menendang salah satu dari mereka sehingga tersungkur ke lantai.

menit berikutnya ezio kembali ke gudang tersebut, ia melepaskan ikatan tali yang mengikat pada tangan dan kaki gadis itu.

kini gadis itu sudah berada dalam dekapan ezio, ia langsung menggendong gadis itu keluar dari rumah markas tersebut.

aneka buahnya membantu ezio membuka pintu mobil ezio, dengan pelan ia menidurkan gadis itu di dalam mobil. ezio langsung membawa gadis itu ke rumah sakit.

tak lama kemudian ia sampai di rumah sakit, ezio Langsung di sambut oleh beberapa pasien.

"tuan tunggu di luar ya, kami akan periksa pasien!!" ucap seorang perawat kepada ezio

"baik!!" ucapnya duduk di kursi tunggu. ezio Sangat kesal dengan anak buahnya yang langsung mengambil tindakan yang tak baik.

entah kenapa saat ini ezio merasa panik dengan gadis yang ia belum kenal tapi ia sudah tau dulu namanya.

ezio menggerakkan kedua kakinya agar tidak terlalu khawatir terhadap gadis tersebut. beberapa menit kemudian seorang dokter keluar dari ruangan tersebut.

"bagaimana keadaannya dok?" tanya ezio yang langsung bangkit mendekati dokter tersebut.

"kami menemukan beberapa luka lebab dan luka di tubuhnya, apakah pasien mengalami kekerasan dalam rumah tangga?" tanya dokter itu menebak

bak bahwa ezio adalah suami pasien tersebut.

"hmmmmm ........bukan saya dok, dia adik saya yang mendapatkan kekerasan dalam rumah tangga!!!" ucap ezio mulai bingung

"waduh, kalau gitu harus di laporkan pak!!" ucap dokter itu

"pasti buk!!" ucap ezio bingung sendiri.

terima kasih udah mampir di novel author semoga ceritanya menarik perhatian teman teman ya 🤗

jangan lupa like vote dan komen ya biar author nya tambah semangat ni wkwkkwkw 🥴

_happy reading_

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!