“Kepala guild, ada masalah besar datang menuju desa kita ini ” Ucap resepsionis Mei
“Ada masalah apa, sampai-sampai membuatmu masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu ” ucap guild master meletakkan penanya.
“Maaf untuk hal itu, tetapi kita tidak bisa menunda lagi masalah ini. Pasalnya ada gerombolan monster akan menyerang desa kita kepala guild. ”
Kepala guild mengerutkan dahinya
“Tak kusangka, ternyata dugaan ku benar-benar terjadi. Keanehan dalam hutan beberapa hari ini, tetapi tidak ku duga akan secepat ini. ” guild master berdiri melihat keluar jendela mencoba memikirkan sesuatu.
“Kita sudah meminta bantuan pada pemimpin timur. Tapi jadwal mereka sampai ke desa adalah besok sore. Kita tidak menduga masalah ini akan terjadi. ”
Setelah beberapa menit berfikir, guild master langsung memberikan perintah untuk mengirimkan anggota tercepat desa agar meminta bantuan datang lebih cepat karena gerombolan datang tidak sesuai waktu perkiraan.
“Laksanakan perintah itu dan kumpulkan para anggota. Aku mau pergi ke kepala desa terlebih dahulu mendiskusikan ini. ” Guild master memakai jubahnya dengan terburu-buru
“Baik kepala guild, segera akan saya laksanakan”
———————————————————————
Di dalam hutan tempat Haru berada
Haru masih mencari tempat cahaya tadi berada, dia semakin masuk kedalam hutan. Cahaya emas itu terlihat dikit demi sedikit. Tandanya Haru makin dengan sumber cahaya itu.
“Jadi seperti ini dalam hutan, baru kali ini aku masuk ke tempat yang lebih dalam di hutan.”
Haru sampai di tempat cahaya tadi. Lokasi cahaya tadi berada di tengah hutan seperti lapangan yang hanya ditumbuhi rumput liar saja.
“Woahhh ” Haru terpana melihat ada sebuah tongkat panjang di depannya.
Yang memancarkan cahaya emas sangat terang. Haru perlahan mulai mendekat dan terus mendekat seolah tongkat emas yang sedari tadi memanggilnya. Haru menjulurkan tangannya, jarinya mencoba menyentuh tongkat emas itu dengan perasaan takut.
Saat jarinya menyentuh tongkat emas itu tiba-tiba tongkat itu mengeluarkan lingkaran sihir dan cahaya emas itu mengalir di tangan Haru. Seketika Haru langsung terdiam tidak bisa bergerak. Dia hanya bisa terdiam sambil menunggu tongkat itu melepaskannya.
———————————————————————
Di kediaman kepala desa sekarang
“Jadi begitu serangan yang tidak terduga...” Ucap kepala desa mencoba memikirkan sebuah cara.
“Sepertinya kita hanya bisa memilih jalan ini saja. Demi keamanan semua ” ucap kepala guild membujuk
“Iya, sepertinya tidak ada cara lain. Kita harus melakukan itu. Kita harus segera pergi.”
Kepala guild menyarankan kalau para penduduk harus segera dievakuasi soalnya tidak ada cara lain. Para petualang tidak bisa melawan gerombolan monster. Bahkan kalau bisa, mereka hanya bisa menahannya hanya sebentar. Selagi evakuasi mereka mencoba menahan gerombolan monster dan membiarkan penduduk kabur.
“Apa, anda akan ikut juga. Jangan tuan sebaiknya anda ikut evakuasi bersama penduduk. Ini berbahaya bagi tuan. ” kepala guild khawatir
“Aku tidak bisa melakukan itu, aku sebagai pemimpin desa ini. Aku tidak bisa berdiam diri saja mendengar para petualang mengorbankan diri mereka. Keputusan ini sudah bulat” ucap Kepala desa
“Baiklah jika tuan bilang begitu. Kita akan langsung melaksanakan perintah”
Mereka segera berangkat pergi untuk menyelamatkan penduduk.
———————————————————————
Setelah beberapa menit menyentuh tongkat emas itu. Cahaya emas itu mulai menghilang masuk dalam tubuh Haru.
Cahaya emas hilang, tongkat yang mengeluarkan cahaya emas mulai terlihat seperti tongkat biasa atau tongkat kayu. Haru terjatuh lemas, ada yang aneh dengan tubuhnya setelah menyentuh tongkat tersebut.
Haru mau berdiri, tapi tiba-tiba ada seseorang yang berada di depannya. Matanya merah menatap tajam Haru dan ada tanduk di kepalanya. Orang itu memiliki aura yang mencekam, membuat Haru terdiam untuk kedua kalinya.
(Walau aku tidak pernah melihat dan tidak tahu bagaimana bentuknya. Tapi aku yakin aura ini, tanduk di kepalanya, giginya yang tajam dialah iblis dari buku dongeng)
“Apa kau yang mengeluarkan sihir besar tadi? ” Tanya iblis itu menatap tajam.
Haru hanya bisa diam terpaku tanpa menjawab sepatah kata pun.
Iblis itu mengerutkan dahinya, menendang Haru dengan kencang. Membuat Haru terlempar cukup jauh, punggungnya menabrak pohon.
“Sepertinya bukan, mana mungkin kroco seperti mu mengeluarkan sihir tadi. Melihatku saja kamu ketakutan. Sepertinya tadi hanya kebetulan saja ada sihir besar yang meledak. ” ucap iblis itu mengoceh seorang diri
(Sakit, sakit sekali. Jadi inikah iblis mereka kuat sekali. Aku tidak bisa melihat gerakannya tadi...) Haru berbicara dalam hati sambil memegang lengannya yang kesakitan.
Saat Haru lengah, iblis dengan cepat berada didepan mukanya.
“Kamu... Apakah kamu melihat cahaya emas tadi. ”
Haru hanya bisa diam terkejut karena iblis itu sangat cepat hingga ia tidak bisa bergerak. Iblis menatap Haru yang lama tak menjawab.
“Sepertinya kamu tidak tahu ya... Percuma bertanya denganmu. Sial aku tiba duluan, karena merasakan sihir yang besar. Aku kira ada penyihir hebat yang datang dan menghancurkan rencana kita ”
(Apa yang dia bicarakan?...) Haru bertanya- tanya dalam hati.
“Sudahlah sekalian sudah sampai di sini. Apa aku perlu membuat keributan di desa terlebih dahulu ya... Sepertinya ini jadi hiburan yang menyenangkan melihat manusia menjerit kesakitan setelah sekian lama. Apalagi manusia tampaknya tahu kalau kita akan datang jadi mereka mau melarikan diri. ” ucap iblis itu menjilat bibirnya sendiri dengan penuh nafsu.
“Aku juga harus mencegah mereka melarikan diri. Tidak akan kubiarkan kau kabur manusia.... hahahahh” iblis itu tertawa keras.
———————————————————————
(Apa!!!! Dia akan pergi ke desa. Tidak, ia tidak boleh. Jika ia pergi bibi dan kakak resepsionis akan mati. Aku harus menghentikannya di sini ) Haru berdiri sedikit demi sedikit dengan gemetar.
Iblis itu menyadari Haru yang bangkit untuk berdiri.
“Apa yang kau lakukan? ” tanya iblis itu melihat Haru yang tetap berdiri walaupun sedang ketakutan.
“Kau, jangan menyakiti siapa pun di desa. ” Ucap Haru dengan napas yang tersenggal-senggal.
“Hmmphh, hahaha. Siapa Kau yang berani menentangku ” Ucap iblis itu menatap tajam Haru setelah tertawa lepas mendengar ucapan dari orang lemah.
Haru langsung terdiam. Seketika itu iblis sudah mendaratkan pukulan di perut Haru.
“Sepertinya kamu perlu mengetahui siapa aku dan siapa yang lebih kuat diantara kita. Sehingga kau tidak berani lagi mengatakan hal itu di depanku. ” Bisik iblis itu dengan pukulan yang masih di perut Haru.
Iblis menarik kerah Haru dan melemparkannya di udara. Iblis mengeluarkan beberapa sihir seperti fire ball kecil dan beberapa sihir lemah lainnya menuju ke Haru yang masih di udara.
“Kyahahhahaha, rasakan ini manusia lemah. Beraninya kau menyuruh ku, akan aku tunjukkan siapa yang terkuat. Hahahhaha ” Tawa iblis itu sambil mengeluarkan sihir berulang kali ke arah Haru.
Haru terjatuh dengan baju yang sudah compang camping akibat serangan si iblis tersebut.
“Bibi..." Ucap Haru dengan nada yang semakin lemah.
———————————————————————
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments