“Aku ingin jadi kuat dan tidak membuat semua orang di desa khawatir " Haru melanjutkan latihannya dan menembakkan beberapa sihir seperti sihir air dan api berulang kali. Ia berencana menguatkan sihirnya yang lemah.
Tapi bagaimana Haru belajar sihir tersebut? Sebenarnya Haru sering melihat beberapa petualang menggunakan skill pedangnya dan beberapa sihir mereka. Haru mempelajari bagaimana mereka menggunakannya dan mempraktekkan apa yang dia lihat.
Umumnya itu sangat mustahil, tetapi mata Haru bisa melihat hal itu. Haru memiliki mata yang bagus. Apalagi karena ia tidak memiliki seseorang yang membimbingnya jadi ini jalan Haru satu-satunya.
———————————————————————
Sore telah datang tidak terasa Haru sudah berlatih sampai sore. Haru mulai mandi lagi dan segera pergi ke guild petualang untuk mengantarkan tanaman obat yang temukan tadi.
Haru masuk di dalam guild petualang, tampak banyak orang di dalam dengan baju dan peralatan yang berbeda sesuai dengan job nya.
Haru pergi ke salah satu resepsionis. Ia menyerahkan tanaman tersebut ke resepsionis... Resepsionis itu bernama Mei. Resepsionis Mei mengecek tanaman obat yang dibawa Haru dan konfirmasi.
“Dengan ini permintaan selesai..." Ucapan resepsionis sambil memberikan uang bayarannya.
”Terima kasih,“ ucap Haru senang
Resepsionis itu tersenyum dan ia berkata
”Oh iya aku lupa sebaiknya kamu, tidak pergi ke hutan besok karena ada laporan kalau hutan tampak sangat aneh "
"Baiklah “ ucap Haru
”apakah kamu yakin kamu mengerti, entahlah pokoknya kamu besok jangan pergi ke hutan mengerti"
Haru hanya mengangguk dan tersenyum kaku....
Dalam hati Haru harus pergi karena hanya ini yang pekerjaan satu satunya. Kalau ia tidak pergi besok nantinya makan apa. Dia tak ingin merepotkan orang lain.
Haru pergi dari guild dan makan di rumah makan pagi tadi. Setelah makan Haru kembali kerumahnya yang tampak petang itu. Haru mulai masuk rumah
“Aku pulang...” ucap Haru tampak kesepian di rumah tersebut.
Ia mulai menyalakan api dengan sihirnya.
“Ada untungnya belajar sihir...” ucap Haru menyalakan api di dalam rumah kecil itu.
Di rumah yang sepi itu mulai tiduran diatas jeraminya. Sama seperti di pagi Haru mengangkat tangannya ke atas dan mulai mengepal tangannya.
“Ibu, apakah aku bisa terus selalu tersenyum. Jika aku tidak bisa tersenyum nantinya aku minta maaf " Haru meneteskan air mata.
Kembali ke masa kecil Haru.
Tampak Haru yang terjatuh dari kursi dan mulai menangis. Ibu Haru memeluknya erat dan mengusap mata Haru kecil. Ibu Haru berkata
”Haru kamu harus selalu tersenyum untuk kuat seperti pahlawan emas. Karena ibu tidak bisa menjaga mu terus “ ucap ibu Haru menangis
Haru kecil tidak mengerti maksud ibunya saat itu dan sekarang ia mengerti apa maksud dari perkataanya. Haru menurunkan lengannya, ia menutup matanya menahan tangisan.
”Ibu aku rindu kamu...“
Haru lama kelamaan tertidur dengan tangisan sepanjang malam....
———————————————————————
Pagi harinya Haru memulai kembali kegiatan seperti biasa mulai dari mencuci muka dan segera pergi ke rumah makan untuk sarapan.
”Terima kasih atas makanannya, bibi "
“Hey tunggu sebentar... ” bibi menghadang Haru pergi.
“Bawa uangmu ini, sudah ku bilang tidak perlu membayar ” ucap bibi marah
“Hehe, maaf bibi ”
“Lagian kamu jangan pergi ke hutan. Aku dengar kalau ada yang aneh dengan binatang di hutan. Jadi aku ingin kau tinggal di sini sementara ” Bibi merasakan firasat yang buruk melihat awan hitam yang datang.
“Dengar... Kamu di sini bantu saja bibi cuci piring... ” Ucap Bibi menyuruh Haru
Tetapi saat Bibi mengalihkan pandangannya sebentar dari Haru. Haru sudah keluar dari tempat itu...
“Maaf Bibi, aku janji akan pergi di pinggir hutan saja " ucap Haru berlari dengan cepat
”Hadehhh, dasar anak itu tidak bisa diberitahu sedikitpun “
”Tapi semoga saja tidak terjadi apa-apa hari ini “
Bibi berdoa memandang langit penuh harap.
——————————————————————
Haru langsung pergi menuju ke arah hutan dan mulai mencari tanaman obat. Umumnya petualang harus mengambil quest terlebih dahulu sebelum berpetualang. Tapi untuk Haru, dia diberi wewenang khusus kalau ia bisa mengambil tanaman obat dahulu karena Haru masih dibawah umur yaitu berumur 10 tahun sedangkan untuk mendaftar harus berusia 12 tahun.
Jadi Haru tidak perlu bolak balik untuk mengambil quest dan melaporkan. Hal ini diberi izin oleh kepala desa dan kepala guild tersebut.
Haru mulai mencari tanaman obat di sekitar pinggiran kota. Tetapi entah kenapa Haru ingin mencari tumbuhan lebih dalam lagi. Tetapi ia ingat atas ucapan bibi dan resepsionis. Haru hanya mengambil yang ada di pinggiran kota, apabila tidak cukup ia akan masuk.
Tapi kemampuan Haru, tidak perlu waktu yang lama. Haru akhirnya mendapatkan tumbuhan dengan jumlah yang cukup. Itu karena pengalaman Haru yang terus mengingat tumbuhan-tumbuhan itu.
Seperti biasa setelah mendapatkan tanaman yang cukup, Haru beristirahat di pinggir sungai. Ia sesekali melirik ke hutan, Haru merasa ada yang aneh dengan kondisi hutan sekarang. Apalagi ada awan hitam dari arah hutan membuatnya semakin curiga.
Haru mencoba untuk tidak menggubris hal tersebut. Ternyata tidak bisa, Haru mencoba untuk fokus dalam latihan tapi pandangannya selalu diarahkan ke arah sana. Seolah ada yang memanggilnya.
Haru mengemas peralatan lebih awal dan berniat untuk pulang.....
Saat Haru mau berbalik pulang terdapat petir yang menyambar dari hutan dan ada sinar warna kuning dalam hutan. Selain itu Haru seperti mendengar sesuatu dari dalam hutan...
”Sebaiknya aku mengecek ke dalam hutan. Sepertinya ada seseorang di dalam....“ ucap Haru bertekad sekarang tidak mundur lagi.
———————————————————————
Di dalam guild sekarang...
Suasana seperti biasa ada banyak petualang yang mengambil quest dan mengajukan quest. Tapi suasana itu hilang karena ada 3 orang datang dengan tergesa-gesa. Dimana di salah satunya ada yang terluka dan teman nya itu membawa di punggungnya.
”Tolong cepat panggil guild master sekarang juga. Ada bencana besar di hutan...“ teriak petualang yang membawa teman nya terluka itu.
”Ada apa? Apakah temanmu terluka parah hingga harus memanggil guild master“ resepsionis Mei menghampiri dan beberapa orang di sekitar mulai berkerumun.
”Tidak temanku ini baik-baik saja dia hanya pingsan. Lukanya hanya perlu sihir penyembuhan biasa saja. Jangan khawatir, tapi yang perlu dikhawatirkan ada dalam hutan sana. “ucap petualang itu.
”Di dalam hutan beberapa kilometer terdapat gerombolan monster yang seolah datang menuju desa ini. “ ucap petualang itu mengejutkan semua
”Apa kamu yakin tanya? “ Tanya petualang lain enggak percaya.
”Aku yakin betul bahkan sihir pendeteksi ku tidak bisa menentukan dengan pasti jumlah mereka“ ucap petualang ketakutan.
Resepsionis Mei langsung pergi ke lantai 2 dengan cepat.
”Ini masalah darurat kita harus membicarakan ini“
Resepsionis Mei membuka sebuah pintu dan tampak ada seorang pria tua dengan dokumen di meja. Dialah sang guild master....
”Kepala guild, ini berita penting dan harus segera dibicarakan “ ucap resepsionis Mei tegas.
Tampak kepala guild tegang....
———————————————————————
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments