Bab 4.Pemilik Aturan

Setelah mendapatkan mainan yang di inginkan Key, mereka pun pulang ke rumah tepat waktu. Dara segera membantu Key membersihkan diri dan membiarkan bermain dengan mainan barunya di kamar, sedangkan dirinya masih harus mengurus Kayra. Melelahkan tapi Dara tak ingin mengeluh, ia ingin menebus kesalahannya pada anaknya dengan merawat key dan Kayra dengan sepenuh hati.

"Dara tunggu!" panggil Susi, saat Dara hendak pergi ke kamar .

"Iya, ada apa mbak?"

"Ini Obat key, kamu bisa kasih dia setiap malam sebelum tidur." Jelas Susi.

"Memangnya Key sakit apa Mbak? kok dia harus minum obat?"

"Jangan banyak tanya, itu hanya sejenis vitamin. Jangan lupa, kamu harus memberinya setiap malam sebelum tidur, paham."

"Iya mbak. Kalau begitu aku permisi dulu. Mau memberi Asi Kayra dulu."

Dara pun tak melanjutkan pertanyaannya dan memilih untuk melihat Kayra. Sambil duduk di balkon, Dara pun menyusui Kayra yang haus setelah bangun tidur.

"Setiap melihat Kayra, membuatku semakin merindukannya. Apa kabar kamu disana sayang, Kapan mama bisa menyentuhmu. Maafkan Mama yang tega menjual mu demi uang. Mama benar-benar menyesal dan tak tau bagaimana caranya mama menebus kesalahan mama yang sengat besar ini." Gumam Dara sambil meneteskan air mata.

Dara pun menatap bayi yang ada diperlukannya. Saat ini yang bisa aku lakukan hanya merawat Kayra dan menjaga Kayra dengan sepenuh hati, sebagai bentuk penebusan kesalahan.

"Aku janji Kayra, aku akan menjagamu dengan baik. Tak akan ku biarkan kamu merindukan ibumu yang tak mungkin kembali. Aku memang bukan siapa-siapa, aku hanya sekedar ibu susu, tapi untuk pertama kalinya saat aku melihatmu, aku menganggap mu seperti anakku sendiri," ucap Dara pada putri kecil Bisma.

Setelah bermain sebentar, Kayra pun kembali tidur, begitulah aktivitas bayi yang masih berusia satu bulan di tambah lagi kondisinya yang masih lemah, membuat Kayra kurang aktif di usianya.

Setelah meletakkan kembali Kayra di box ranjang bayi, Dara mencium bau alkohol yang cukup menyengat dan itu berasal dari ambang pintu. Dara bergegas menghampiri Bisma dan mendorong tubuhnya keluar dari kamar karya dan mencegahnya untuk melihat putrinya.

"Apa yang kamu lakukan, aku ingin melihat Kayra. Jadi minggir atau aku akan memecat mu,"ucap Bisma dengan kesal, karena Sikap dari yang sudah berani mengusirnya.

"Maaf, aku tidak bisa membiarkan Kayra mencium bau alkohol yang sangat menyengat dari tubuh bapak. Apa bapak lupa kalau Kayra sangat sensitif dan apapun bisa menjadi masalah buat kesehatan Kayra, jadi bukan maksud saya tidak mengizinkan bapak bertemu dengan putri bapak tapi ini demi kebaikan Kayra. Dan ancaman bapak ingin memecat saya, apa bapak lupa dengan perjanjian kontrak yang sudah bapak buat sendiri, atau perlu aku bacakan ulang mumpung masih ingat di benak ku." Ancam balik Dara sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Kamu... Berani sekali kamu balik mengancam ku. Aku yang menggaji mu jadi aku juga bisa membatalkan perjanjian itu dan mengusir mu dan apa kamu lupa dengan poin nomor tujuh." Serang balik Bisma sambil menyeringai.

Dara langsung membulatkan matanya, ia lupa kalau ada satu poin yang bisa merubah semua isi kontrak. Dara pun langsung menggaruk kepalanya bingung harus jawab apa. Tapi Dara tetap kekeh tidak mengizinkan Bisma menemui putrinya.

"Dasar wanita menyebalkan, satu dari sepuluh pengasuh yang pernah bekerja di sini, Baru kamu yang berani menentang ku." Dengan kesal Bisma pun meninggalkan kamar Kayra dan Dara langsung bisa bernafas lega, majikannya itu tak melanjutkan marahnya.

****

Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam, Setelah selesai memberi makan Key, Dara segera memberikan obat yang diberikan Susi untuk di minum Key sebelum tidur. Namun Dara sedikit ragu dengan obat tersebut, tapi ia tak punya alasan untuk tidak memberikannya pada Key.

"Nah, sekarang Key sudah minum obat, jadi sekarang Key harus tidur dan besok mainan lagi dengan mainan Baru Key. Key kan anak pintar. Kalau key pintar Key harus bisa mengendalikan amarah Key, biar papa makin sayang sama Key dan menuruti semua kemauan key,"ucap Dara dengan lembut sambil mengusap pucuk rambut Key yang sedang merebahkan tubuhnya.

Key tiba-tiba memeluk Dara dengan erat, mungkin dia sedang merindukan kasih sayang ibunya. Hati Dara langsung terenyuh melihat sikap key, anak seusianya yang masih membutuhkan kasih sayang kedua orangtuanya, namun yang ada saat ini, Key sendirian sang ibu sudah meninggal dan papanya selalu bersikap kasar padanya.

"Nanny..." ucap Key.

"Iya sayang. Nanny akan selalu ada buat Key. Sekarang Key tidur ya. Hari sudah malam."

Key pun mengangguk dan memejamkan matanya. Setelah menyelimuti Key dari segera meninggalkan key, tak lupa mematikan lampu di kamar dan membiarkan lampu tidur yang menemani tidurnya Key.

Dara yang baru menutup pintu kamar Key tanpa sengaja menabrak tubuh Bisma yang tiba-tiba saja muncul di depan kamar Key.

"Bapak ngapain disini?" tanya Dara.

"Ngapain kamu tanya? tentu saja aku ingin melihat putraku setelah seharian tidak melihatnya." Jelas Bisma.

"Maaf pak, Key sudah tidur, tolong jangan di ganggu. Lebih baik besok pagi saja kalau bapak ingin bertemu." Larang Dara membuat habis kesabaran Bisma sampai ia mengepalkan kedua tangannya penuh emosi bahkan wajahnya sampai merah saat Bisma menahan diri untuk tidak meluapkan kemarahannya.

Bisma memojokkan Dara dan menghimpitnya dengan kedua tangannya yang menempel ke dinding.

"Dengarkan aku baik-baik, Aku ini ayah dari Key dan Kayra. Jadi aku berhak menemui kedua anakku kapan saja. Aku di sini kepala rumah tangga, semua penghuni rumah ini mengikuti aturan yang sudah aku huat. Tapi semenjak kamu ada di rumah ini kenapa jadi kamu yang mengaturku. Ingat kamu disini hanya pengasuh kedua anakku, jadi jangan berharap kamu bisa menguasai anak-anakku . Paham!" ucap Bisma dengan penuh penekanan. Dara yang berada di dekat yang saat ini sedang dihimpit Bisma membuat detak jantungnya berdetak kencang.

"Bu-bukan maksudku begitu pak. Aku hanya melakukan tugasku. Jika bapak mengunjungi kedua anak bapak sembarang waktu dan membuat mereka terbangun, apa bapak bisa menidurkan mereka lagi? pasti bapak akan memanggil ku untuk menidurkannya lagi. Jadi pengasuh itu berat pak, penuh kesabaran agar anak yang di asuh menurut. Kalau bapak masih nekat ingin menemui Key dan membuatnya terbangun, bapak sendiri yang harus menidurkannya, jam kerjaku sudah selesai, waktunya aku istirahat pak, jadi tolong nanti jangan ganggu waktu istirahatku." Balas Dara lalu mendorong tubuh majikannya untuk menjauh. Setelah berhasil lepas Dari pun segera pergi dan membiarkan Bisma dilema dengan dua pilihan yang diberikan Dara.

Setelah berfikir, Bisma pun mengurungkan niatnya untuk melihat Key dan itu artinya Bisma seharian tidak bisa menemui Key dan Kayra, karena aturan baru yang dibuat Dara, sedangkan aturan yang sudah lama dibuat untuk para pengasuh sepertinya diputus oleh Dara begitu saja.

Kira-kira apa yang akan di lakukan Dara selanjut?

to be continued ☺️☺️☺️

Terpopuler

Comments

kezia desta

kezia desta

susi kerjasama neh ama anita wah penjahat juga neh para betina

2023-12-05

0

Tri Septi Suprihatini

Tri Septi Suprihatini

semoga dara cepat sadar obat yg diberikan adalah bukan vitamin

2022-12-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!