3

Xavier POV

Hari ini sungguh melelahkan di tambah si wanita jalang itu bertandang ke kantor ku membuat semua hari ku semakin buruk.

Aku melihat ada banyak sekali panggilan masuk di handphone canggihku... 27 panggilan tak terjawab dari mommy dan 3 pesan dari daddy.. Ah benar, aku baru mengingat nya kalau malam ini ada makan malam bersama teman atau klien daddy..

Sudahlah, hari ini cukup melelahkan dan aku memilih untuk kembali ke apartemen sekedar melelahkan rasa lelah dan capekku..

Aku melajukan mobil mahalku dengan kecepatan sedang sambil menikmati kegelapan malam yang cukup menyejukan. Tiba-tiba aku terpikir akan gadis itu, gadis yang belum ku ketahui namanya. Sialan, lama sekali Adreas mencari tahu tentangnya.

Aku mengambil handphone dari saku celanaku dan langsung menekan nomor telepon Adreas.

Terdengar bunyi sambung lalu muncul lah suara Adreas.

"Apa?." Jawabnya membuka percakapan.

"Bagaimana hasil pencarianmu tentang gadis itu. Sudah cukup waktu ku berikan untuk mu." jawabku.

"Sudah ku dapatkan. Tapi aku lupa mengirimkan nya untukmu. Akan ku kirim sekarang." Katanya dan langsung menutup telepon.

Cihh.. dasar manusia datar.. bisa bisanya dia mematikan telepon dariku terlebih dahulu..

Setelah itu handphone ku kembali berdering. Tanda email masuk. Dan dengan segera aku melajukan kecepatan mobilku menuju apartemen. Aku ingin segera melihat laporan yang di berikan Adreas.

Setibanya di apartemen aku langsung saja duduk di sofa panjang berwarna hitam dan masih menggunakan jas aku langsung mengotak atik handphone canggih ku untuk melihat email masuk.

Laporannya hanya berisi nama dan data keluarganya serta beberapa foto nya dari masih kecil hingga sekarang.

Hemm,,, Angelina Clarzie.. Aku seperti pernah mendengar nama keluarga Clarzie... Ya keluarga yang lumayan kaya dan terpandang di negara ini. Ibunya telah meninggal saat dia masih di bangku SD dan ayahnya telah menikah lagi dua tahun yang lalu. Well, lumayan menarik cerita hidupnya..

Ku pandangi fotonya lekat.. Sungguh cantik sekali kamu Angelina.. Kamu harus menjadi milikku.. Ujar ku penuh janji di dalam hati.

Bunyi deringan telepon membuat pikiran ku buyar.. Aku melihat nama penelpon ahh ternyata Mommy ku tercinta.

"Hallo Mom." Sapaku terlebih dahulu.

"Kamu benar benar keterlaluan ya Xavie. Mommy sudah menelponmu berulang kali untuk ikut makan malam dirumah sahabat daddy mu tapi kamu tidak mengangkatnya." Omel mommy panjang lebar.

"Maaf kan aku mom. Aku benar benar sibuk hari ini. Banyak urusan yang harus kuselesaikan."

"Dasar workaholic mau sampai kapan kamu seperti itu. Sudah saatnya kamu untukk men.." Ucapan mommy terputus disaat aku langsung saja mematikan panggilannya.

Shitt.. tiada hari tanpa kata perintah untuk menikah..

Aku memilih untuk bangun dan membersihkan diri lalu segera tidur..

*****

Aku terbangun karena gedoran pintu terdengar dari depan pintu kamarku..

Sialan siapa yang berani menganggu tidurku. Demi dewa dewi hari ini adalah hari libur.. Aku mengangkat badanku malas menuju pintu dan membukanya..

Dan ternyata yang menganggu tidurku adalah mommy dan daddy.

"Kalian menganggu tidurku saja." Ucapku ketus.

"Dasar anak kurang ajar. Kamu kemarin mengabaikan telepon kami, menutup telepon dari ku tanpa kau rasa menyesal sedikitpun." Omel mommy sambil menjewer telingaku..

"Please mom, lepasin. Aku sudah bilang kemarin sangat sibuk dan untuk sikap kurang ajarku yang menutup telepon darimu, aku minta maaf. Aku sungguh muak mendengar kata menikah yang selalu kalian lontarkan."

"Sudah sudah, ayo kita duduk disana. Ada yang ingin kami bicarakan denganmu, Son." Ucap Daddy.

Kami pun duduk berhadapan disoffa tenggah apartemenku.

"Apa yang ingin kalian bicarakan. Demi Tuhan aku benar-benar lelah dan ingin kembali tidur." Omelku.

"Baiklah kalau kamu sendiri ingin cepat mendengarnya. Tapi ini bukan sesuatu yang hanya kamu dengar tapi juga harus kamu lakukan. Kami tidak menerima penolakan terlebih kamu sudah bersikap kurang ajar terhadap orangtuamu sendiri." Ujar Mommy mengejek kepadaku.

Aku hanya memutar bola mata ku malas lalu menganggukan kepalaku.

"Kamu akan kami jodohkan dengan anak teman ku. Kami tidak menerima penolakan. Dan hari ini, pergi temui gadis itu di rumahnya dan cobalah untuk mengenalnya lebih lagi. Ini alamatnya. Dan jangan coba-coba kau membohongi kami. Kamu tahu sifatku kan Xavie. Aku akan benar-benar murka kalau sampai kamu tidak mengikuti kemauanku." Ucap Daddy sambil menatapku tajam.

"Shitt.. mom dad tapi ini tidak adil. Aku tidak ingin di jodohkan terlebih dengan perempuan yang tidak ku cintai dan ku kenal sama sekali." Ucapku memelas.

"Itu salahmu sendiri. Kenapa semalam tidak ikut kami pergi menemui keluarga calon jodohmu itu." Sambar Mommy cepat.

"Dadd, pleasee.."

"Tidak son. Sekarang cepat bersiap-siap dan pergi menemui nya. Aku sudah menelpon sahabatku untuk menyuruh putri nya bersiap-siap dan bertemu denganmu juga." Ucap Daddy tak terbantahkan.

"Ckkk.. Baiklah. Berikan aku alamatnya. Aku akan menemui nya tapi bukan berarti aku sudah menyetujui perjodohan konyol ini." Ucapku sambil berlalu tanpa peduli dengan mereka.

"Mommy yakin kamu akan menyukainya Xavie. Dia benar-benar tipemu." Ujar mommy sambil tersenyum genit kepadaku.

Sialan, siapa sebenarnya gadis itu.. Aku langsung saja bersiap-siap dan pergi ke alamat yang sudah di berikan Daddy kepadaku.

*****

Author POV

Dikediaman Clarzie terjadi pertengkaran sengit antara Angelina dan Papa nya. Di pagi hari setelah sarapan papanya memberitahu kepadanya untuk bersiap-siap dan menemui calon tunangannya.

"Aku sudah bilang papa. Aku tidak mau di jodohkan." Ucap Angelina membela diri.

"Maafkan papa sayang. Ini sudah perjanjian kami dari dulu termaksud perjanjian yang disetujui oleh mama mu juga nak." Ucap Rian, ayah Angelina.

"Tapi pa, aku sungguh tidak ingin hidup dengan orang yg tidak ku kenal dan yang tidak aku cintai."

"Please princess lakukan ini demi kami atau demi mama mu."

"Tapi pa. . . Baiklah aku menerima perjodohan ini. Dan katakan di mana aku harus menemui nya sekarang." Putus Angelina.

"Terima kasih princess. Ahh. Dia yang akan menjemput mu disini. Sebentar lagi akan sampai."

"Baiklah Pa. Aku bersiap-siap dulu." Kata Angelina dan langsung menuju kamarnya untuk bersiap-siap...

Terpopuler

Comments

Susan Manatar

Susan Manatar

seru ceritax

2020-02-19

1

Arum

Arum

akhirny

2019-11-20

1

Naomi Kim

Naomi Kim

Bgus bgus 👍👍👍

2019-11-16

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!