4

Xavier POV

Aku melajukan mobil mahalku dengan kecepatan sedang menuju alamat yang sudah di berikan daddy padaku. Beberapa saat kemudian sampailah aku di perumahan yang sangat elit. Well, tidak heran sudah pasti orang tuaku tidak akan menjodohkan ku dengan gadis biasa-biasa saja.

Aku melajukan mobil ke alamat yang lebih tepat sesuai dengan nomor rumah. Sampailah aku dialamat yang tepat dan benar. Aku menarik nafas dalam dan langsung saja memarkirkan mobilku depan pagar rumah ini.

"Maaf Tuan, ada yang bisa saya bantu?." Ujar satpam yang berdiri dekat pintu masuk.

"Aku ingin bertemu dengan Mr Rian." Ujarku singkat.

"Oh mari saya antar. Kunci mobilnya bisa diberikan kepada saya untuk saya parkirkan didalam." Katanya padaku dan langsung saja aku memberikan kunci mobilku.

Aku mengikuti langkah kaki satpam tersebut sampai masuk ke dalam kediaman Mr Rian. Tepatnya di bagian teras rumah tersebut.

"Permisi Tuan dan Nyonya. Ada tamu yang ingin bertemu dengan Tuan." Kata satpam itu sopan. Dan aku bisa mendengar suaranya dari tempatku berdiri.

"Persilahkan dia masuk Ucok." Aku mendengar suara balasan mungkin dari Mr Rian. Suaranya terdengar bass dan sedikit memerintah.

Aku melihat satpam itu berjalan kearahku dan langsung mempersilahkan aku masuk. Aku berjalan memasuki kediaman tersebut dan langsung saja bertemu dengan dua orang, yang ku ketahui adalah Mr Rian dan seorang wanita yang sudah pasti istrinya.

"Selamat pagi." Ujarku sopan.

"Selamat pagi, pasti kamu adalah anak dari Charles bukan? Kalian terlihat mirip." Ujar Mr Rian.

"Well, tebakan anda benar Mr. Dan aku kesini di suruh oleh Daddy dan Mommy ku untuk bertemu dengan putri anda."

"Yaa, silahkan duduk dulu Xavier." Ujar Mr.Rian. Sepertinya aku tidak perlu mengenalkan namaku lagi. Mr Rian terdengar sudah sangat mengenalku.

"Duduk sebentar, aku akan memangilkan Angelina untuk segera turun." Ujar wanita yang adalah istri Mr Rian sambil tersenyum dan langsung berjalan meninggalkan kami.

Angelina?.. Kesialan atau keberuntungan apa ini? Putri mereka pun bernama Angelina.. Tapi nama Angelina sangat banyak, mungkin saja. Dan semoga tidak seperti bayanganku sekarang.

Aku berbincang ringan dengan Mr Rian sambil menunggu kedatangan putri nya yang menurutku sangat membosankan. Aku sangat benci menunggu terlebih sekarang menunggu orang yang tidak ku kenal. Sialan,, Aku menahan geramanku dalam hati.

*****

Author POV

Dua puluh menit kemudian...

Terdengan suara langkah kaki berjalan ke arah ruang tamu. Dan itu menyita perhatian Xavie yang langsung saja berbalik melihat ke arah sumber suara tersebut..

Seperti tersambar petir dan memenangkan jackpot bernilai fantastic, Xavier tersenyum setan di dalam hati. Well ini sungguh di luar kendalinya. Angelina yang di jodohkan oleh orangtuanya adalah Angelina yang sama yang ingin dia dapatkan. Dan Angelina, bersiaplah untuk tidak dilepaskan lagi oleh olehku, ucap Xavie dalam hati.

Disisi Angelina, dia pun terlihat kaget dengan lelaki yang katanya akan di jodohkan dengannya adalah lelaki yang sama yang dia temui di Caffe dan yang juga membuatnya sampai berpikiran kotor. Apa ini kesialan atau keberuntungan, ya Tuhan? Jerit Angelina dalam hati..

"Kemarilah nak, kenalkan ini Xavie anak teman papa yang akan di jodohkan denganmu. Tampan bukan? Papa tau seleramu sepertinya kan?." Ujar Mr Rian menggoda putrinya.

"Well, cantik sekali putri mu Mr Rian. Awalnya aku tidak setuju dengan perjodohan ini tapi melihat tampang putri mu membuatku langsung ingin segera menikahinya." Ujar Xavie sambil melirik tajam ke arah Angelina.

Angelina yang mendengar pujian serta nada bicara Xavie yang menurutnya masih sangat sexy itu, tanpa sadar kedua pipi nya memerah. Oh ayolah Angelina kamu seperti perempuan yang tidak pernah di puji saja, rutuknya dalam hati.

"Wah berarti bisa dong perjodohan ini kita percepat?." Ujar wanita yang baru Xavie ingat identitasnya. Menurut laporan yang di berikan Adreas, Angelina memiliki ibu tiri karena ibu kandungnya sudah meninggal sejak lama. Dan ini Ibu tirinya..

Xavie melirik ke arah Angelina yang memandang datar ke arah ibu tirinya. Got it, ternyata ada ketidakcocokan antara mereka berdua. Terlihat jelas sekali mereka seperti musuh, pikir Xavie.

"Baiklah, tidak usah berlama-lama. Aku meminta ijin darimu Mr Rian. Aku akan membawa putri mu sementara waktu untuk kami saling mengenal. Tapi apakah boleh mulai sekarang aku membawanya dan dia tinggal bersamaku?." Ujar Xavie yang langsung di tanggapi pelototan oleh Angelina. Tapi Xavie tidak peduli, sekali dia meminta itu artinya harus dia dapatkan.

"Tapi Tuan, ini tidak termaksud dalam perjanjiannya. Kita belum bertunangan dan baru juga direncanakan. Aku tidak bisa tinggal bersama mu Tuan." Ujar Angelina menahan kesal.

"Aku bertanya kepada ayahmu cantik, bukan kepadamu. Bagaimana Mr Rian?."

"Pah, pleasee." Ujar Angelina pelan dan memelas ke arah Mr Rian. Mr Rian yang melihat itu pun bingung ingin menjawab apa. Disatu sisi dia tidak setuju karena semua ini baru direncanakan, tapi disisi lain dia juga senang ada seseorang yang dengan senang hati menerima putrinya dan langsung ingin memilikinya.

"Baiklah Xavie. Kamu boleh membawa putriku. Tapi tolong jaga dia dan jangan sakiti dia. Biarkan dia juga berkunjung kemari sesuka hatinya. Dan secepatnya bicara acara pertunangan kalian karena tidak baik tinggal bersama disaat belum ada ikatan."Ujar Mr Rian panjang lebar.

"Akan aku ingat Mr Rian. Kami permisi." Ujar Xavie cepat dan langsung menarik tangan Angelina tanpa peduli Angelina yang sedang merontak meminta di lepaskan.

Tega sekali Papa memberikanku secara cuma-cuma kepada lelaki ini, papa sungguh tega. Ujar Angelina dalam hati sambil memandang kebelakang melihat ayah nya yang sedang tersenyum dan ibu tirinya yang sedang tersenyum meremehkan ke arahnya..

*****

Angelina POV

Aku melirik kesal kearah lelaki disampingku. Saat ini kami berada di dalam mobilnya yang melaju entah akan kemana. Sialan, dipandangi dari dekat seperti ini sungguh mengagumkan cipataan ini.

"Apa?." Ujar lelaki yang ku ketahui namanya Xavie.

"Aku ingin bertanya Tuan. Untuk apa kamu harus langsung membawaku untuk pergi dan tinggal bersamamu, kita belum bertunangan Tuan."

"Itu hakku. Dan kamu hanya harus menurutinya." Jawabnya sombong.

"Yang benar saja, aku disini merasa sangat dirugikan. Aku tidak ingin tinggal bersamamu sebelum menikah." Jawabku tak kalah sengit.

"Diamlah baby. Jangan memancingku atau kamu benar-benar tau siapa aku sebenarnya." Ujar lelaki itu yang langsung membuatku bungkam. "Ahh dan satu lagi jangan memanggilku tuan, aku bukan tuanmu dan kamu juga bukan pelayanku." Ujarnya menambahkan.

Aku yang mendengar itu dan di padangi sengit olehnya hanya bisa menganggukan kepalaku tanda paham. Ya ampun, lelaki seperti apa dia? Dia terlihat kejam terlebih auranya sekarang yang sangat berbeda semejak cuma ada kami berdua.

Tanpa terasa perjalanan kami sudah sampai ditempat tujuan yang dipilih oleh Xavie. Oh, ternyata dia membawaku ke sebuah rumah ah lebih tepatnya mansion. Mansion siapa ini? Tanyaku dalam hati.

"Ayo turun baby, sampai kapan ingin kamu pandangi mansion ini dari dalam sini." Ujarnya yang tanpa ku tahu dia sudah turun dan membukakan pintu untukku. Uhh, sungguh manis.

"Ah yaa. Apa ini mansion mu?." Tanyaku takut sambil turun dari mobil.

"Apa kamu takut terhadapku baby?." Bukannya menjawab pertanyaanku tetapi dia malah balik bertanya.

"Ehmm... akuu sepertinya .. " Sebelum jawabanku sempat ku lontarkan dia malah menarikku mendekat kearahnya lalu memeluk pinggangku erat.

"Jangan takut oke baby? Aku tidak akan menyakitimu. Tetapi, kamu pun jangan berani melawanku karena aku tidak suka hal seperti itu. Paham?." Ujarnya memerintah sambil mengelus wajahku.

"Uhmm baiklah."Kataku gugup terlebih dengan posisi kami yang terlihat sangat intim. Setelah mendengar jawabanku, dia mengecup bibirku lama dan itu membuatku kaget.. Astagaaaa,,, itu ciuman pertamaku.

"Ayo masuk." Ujarnya lalu menarik tanganku masuk...

Aku merutuki nya yang seenak saja menciumku tetapi tidak bisa ku lampiaskan. Aku masih sayang terhadap diriku sendiri dan takut akibat ucapannya barusan. Ucapan yang seperti nada ancaman di telingaku...

Terpopuler

Comments

Sudirman Sudirman

Sudirman Sudirman

bkn main si babang main nyosor aja 😁😁😁

2022-02-04

0

Aisyah Muhammad

Aisyah Muhammad

jangan negatif dulu.. lagian ini hanya sebuah cerita..

2020-02-21

1

waserrr

waserrr

ini latarnya dimna??? klo indonesia,kumpul kebo tidak sesui budaya kitalah

2020-02-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!