1

Angelina POV

Satu kata yang menggambarkan perasaanku disaat bertemu dengan cowok dewasa beberapa menit lalu di caffe tempat langganan ku adalah WOW.

"Sial.. dia sungguh sexy." Pikirku kotor.

Hais, gara-gara di telepon oleh ibu tiri tidak berperasaan aku harus segera melangkahkan kaki untuk pulang ke rumah bak neraka.

Aku menaiki mobil mini copper ku yang berwarna biru dan langsung melajukan perlahan menuju ke rumah.

Setelah beberapa saat menekuni jalanan yang penuh dan macet di siang hari aku langsung turun dan masuk kedalam rumah.

"Dari mana saja kamu anak sialan?". Itulah kalimat sambutan pertama yang aku terima dari ibu tiriku.

"Bukan urusanmu Ibu Tiri." Balasku menahan emosi.

"Tidak ada sopan santun ya kamu, pantas saja tidak pernah sedikit pun kamu memiliki teman di luaran sana. Sikapmu sungguh liar." Katanya sambil memandang sinis ke arah ku.

Cukup sudah kesabaranku selama ini. Aku melangkahkan kaki menuju ke arahnya yang sedang memandang antisipasi kepadaku.

"Ku peringatkan kau Ibu Tiri. Jangan pernah coba-coba membahas sesuatu yang bukan urusanmu. Urus saja hidupmu yang sungguh tidak bermakna seperti sekarang ini yang hanya duduk dan menghabiskan uang Papaku saja. Dasar munafik." Kataku kasar sambil berlalu menuju kamarku.

Aku bisa mendengar suara teriakan Ibu Tiri ku itu yang sedang berteriak frustasi akibat ucapanku beberapa saat yang lalu.

Sesampai di kamar aku memilih mengistirahatkan tubuhku yang kerdil ini. Sangat lelah dan butuh tidur..

Kasurr aku datang....

*****

Xavier POV

Otakku masih memikirkan wajah serta tingkah gadis mengemaskan yang ku temui di caffe tadi.

"Aku harus mendapatkannya."Ujarku tanpa pikir. Ya, aku merasa sangat jatuh hati terhadap nya. Disaat melihat tatapan matanya yang teduh dan sikapnya yang sangat cuek menambah kesan sexy bagiku.

"Sial hanya melihat dan memikirkan nya saja membuatku panas dingin seperti ini." Kataku gusar.

Aku mendial salah satu nomor di handphone canggihku. Nomor telepon orang kepercayaanku atau bisa di sebut sahabat dekatku. Adreas Coldie.

"I need your help, Bro." Kataku membuka percakapan saat terdengar suara diseberang sana.

"What?."Jawabnya datar.

"Cari tau tentang gadis yang ku temui siang tadi di caffe langgananku. Infokan secepatnya." Ucapku sambil menutup telepon.

Entah ini obsesi atau aku benar benar sudah jatuh ke dalam perangkap pesona gadis kecil itu. Ah, tidak peduli apa kata orang kalau tau ternyata aku menyukai gadis kecil yang belum ku ketahui dengan jelas asal usulnya.

Tok.. tok... tok..

"Masuk." Ujarku.

"Selamat siang Tuan, di depan ada seseorang yang ingin bertemu dengan anda." Ujar Joe, Sekertaris pribadi ku.

"Suruh masuk." Jawabku singkat.

"Baik Tuan." Katanya sambil berlalu keluar.

Terdengar suara ketukan sepatu seirama langkah kaki yang mendekat ke dalam ruanganku.

Aku mengangkat kepala ku untuk melihat siapa sebenarnya tamu yang hari ini datang berkunjung ketempatku. Dan ternyata.... DIa.. Xiela .. Saudara mantan tunanganku.

"Mau apa kau kesini?." Kataku kasar.

"Wow easy babe. Aku ke sini ingin meminta uang lagi, karena uangku sudah habis demi membeli segala keperluanku yang membeludak di bulan ini." Katanya tanpa tau malu.

Dasar jalang sialan... Pikirku dalam hati.

"Kau memiliki otak dan fisikmu tanpa cacat. Pergunakan itu untuk mendapatkan uang. Aku bukan bank atau atm berjalanmu. Dan satu lagi jangan coba-coba memerasku karena aku selama ini memberikan mu kesempatan mengemis uang kepadaku, Bitch." Ucapku emosi.

"Apa kau lupa Xavie, kau penyebab kakak ku meninggal. Dan aku memiliki seluruh bukti yang bisa menjebloskan mu kedalam penjara." Katanya sambil tersenyum miring ke arahku.

"Coba saja kalau kau bisa Xiela. Aku tidak akan pernah lari dan takut. Sekarang keluar dari ruanganku dan berusahalah untuk tidak menampakan secuil wajahmu didepanku. Atau kau pun akan bernasib sama seperti kakak jalangmu itu." Usirku sambil menyeretnya keluar dari dalam ruanganku.

"Sialan kau lepaskan aku brengsek." Katanya memaki ku. Tapi aku menulikan pendengaranku dan tetap menyeretnya keluar.

"Jangan ada yang pernah menerima perempuan jalang ini untuk sekedar masuk dan menghirup udara di dalam kantor ini." Kataku di hadapan beberapa karyawan yang terlihat didepan pintu ruanganku.

Aku melihat Xiela memandang sinis kepadaku dan langsung berbalik melangkahkan kakinya keluar dari tempat ku.

Dasar bitch...

Terpopuler

Comments

Sudirman Sudirman

Sudirman Sudirman

baru baca sepertinya seru ....

2022-02-04

0

Yulia Lestari

Yulia Lestari

baru baca kok aku suka ya.... secepat itukan aku jatuh hati thorrrr???hahahahahha

2020-01-18

6

Dede Rina

Dede Rina

baru baca aku langsung sukaaaa👍😘😘

2019-12-25

5

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!