Angelina POV
Tokk. tokk.. tok..
Suara ketukan pintu kamarku terdengar membuatku tersadar dari tidur indahku. Sialan, siapa yang berani menganggu tidurku.
Aku melangkahkan kaki ke arah pintu dan membuka pintu. Ah, ternyata yang mengetuk pintu adalah ayahku.
"Ada apa?." Tanyaku ketus.
"Bangun lah nak, malam ini kita akan makan malam bersama klien papa. Bersiap-siaplah yang cantik oke princess?." Katanya sambil mengelus dengan sayang kepalaku.
Aku hanya menganggukan kepalaku pelan sambil tersenyum tipis. Lalu berbalik kembali kedalam kamar dan mulai untuk bersiap-siap.
Jam sudah menunjukkan pukul 19.00, dan itu artinya klien papa sudah datang. Aku meneliti lagi penampilan ku di cermin, ah sudah cukup memuaskan. Gaun pendek hitam tanpa lengan dengan rambut yang ku gerai dengan polesan makeup tipis di wajahku. Setelah ku rasa cukup puas dengan penampilanku, aku melangkahkan kaki keluar dari kamar dan menuju ke ruang makan.
Dari atas aku bisa mendengar suara mengobrol yang cukup besar, ah itu suara mereka rupanya. Aku terus melangkahkan kaki dan sampai di ruang makan. Aku melihat di situ ada papa ku, ibu tiri ku dan dua orang lainnya yang tidak ku kenal yang sepertinya adalah klien papa.
"Apa ini anakmu Rian?." Ucap wanita paruh baya yang masih terlihat cantik di usianya yang tidak ku tau.
"Ya dia anakku. Ayo sayang duduk." Ucap papaku.
Aku hanya tersenyum kikuk tanpa bicara dan langsung berjalan untuk menduduki kursi yang kosong. Aku mengalihkan pandanganku ke arah ibu tiriku yang ternyata sedang menatap ku sambil tersenyum munafik. Dasar munafik...
"Anak mu sungguh cantik Rian. Tidak salah aku memilihnya." Ucap pria paruh baya itu sambil tersenyum bangga ke arahku. Dan aku pun tidak paham apa yang di katakan oleh pria paruh baya itu.
"Ya, dan dia pun pasti sangat cocok untuk anakmu, Clarie." Sambung ibu tiriku bangga.
Aku semakin bingung dengan apa yang mereka perbincangkan saat ini. Aku mengalihkan tatapan ku ke arah papa yang masih saja tersenyum kearah dua orang tamu nya.
"Ayo kita mulai makan malam ini, sepertinya anakku tidak bisa bergabung bersama kita malam ini." Ucap wanita yang baru ku ketahui namanya Clarie itu.
"Baiklah. Ayo silahkan di nikmati semoga makanan nya tidak mengecewakan." Ucap ibu tiriku.
Kami semua memulai makan malam dengan tenang di tambah beberapa obrolan ringan di antara mereka. Aku masih saja memikirkan ucapan mereka dan maksud dari acara makan malam ini. Sangat jarang papaku mengajak klien bahkan teman dekatnya untuk berkunjung ke rumah kami, terlebih seperti saat ini makan malam bersama.
Setelah selesai makan malam, suasana tegang menyelimuti kami. Aku melirik ke arah papa dan ibu tiriku, serta ke dua orang tamu kami malam ini.
Ada apa sih sebenarnya.. batinku..
"Jadi, kedatangan kami berdua malam ini kesini yaitu ingin menagih janji yang sudah kita sepakati sejak dulu. Janji untuk anak kita berdua." Ujar pria paruh baya itu sambil tersenyum manis ke arahku.
Sebenarnya apa yang sedang mereka rencanakan. Perasaanku menjadi tidak enak.
"Aku selalu mengingat nya Charles. Dan sepertinya ini saat yang tepat untuk papa beritahu kepadamu princess." Ucap papa.
"Sebenarnya ada apa pah?." Kataku tergesa.
"Baiklah. Sebelum ini papa ingin memperkenalkan kamu dengan mereka. Ini Charles dan istrinya, Clarie. Mereka klien bisnis papa dan juga sahabat dekat papa dari zaman SMA." Kata papa sambil menunjuk ke arah dua orang tersebut.
"Dan papa juga akan memberitahu kamu tentang perjanjian yang sudah kami buat sejak dahulu."
"Perjanjian apa papa? Dan apa ada kaitanya dengan ku?." Tanyaku cepat.
"Sangat berkaitan. Langsung saja perjanjian kami tentang akan menjodohkan kedua anak kami apabila terlahir berbeda kelamin. Dan ya, seperti pencipta juga mendukung semuanya kamu dan anak mereka berbeda kelamin alias laki-laki dan perempuan. Yang otomatis kalian akan dan harus siap di jodohkan." Ucap papa menjelaskan.
"What? Papa ga lagi bercanda bukan? Maaf papa, tapi aku benar-benar tidak ingin dijodohkan. Dan untuk Om dan Tante, aku benar-benar meminta maaf. Dan selamat malam, masih banyak tugas kampus yang menumpuk. Aku permisi." Kataku sambil bangkit menuju ke kamarku.
Aku tidak peduli panggilan papa dan ibu tiriku. Aku sungguh tidak menyangka kalau papa akan senekat ini menjodohkan ku. Bahkan dari sebelum aku hadir di dunia ini. Benar-benar bukan tipeku mencari pedamping hidup dengan di jodohkan. Yang benar saja.
Aku membanting pintu kamarku dengan keras. Dan langsung membuang diri diatas kasur empukku. Sial... Siapa sebenarnya anak dari mereka, dan apakah dia juga menyetujui perjodohan ini atau sama seperti ku yang sangat menolak hal ini. Aku harus mencari tau siapa yang di jodohkan denganku.
Telalu lelah berpikir akan hal yang tidak penting seperti itu, aku langsung saja memejamkan mata dan menuju ke alam mimpi...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Winda Sufandhy
Sahabat dari jaman sekolah. Tapi anak-anak beda usianya jauh banget
2020-01-14
6
Q_AINI_AFIFAH 96
bakal seru nih ceritanya.. semangat author
2019-12-10
1
Niiena Ismntoha Mamae Mirza
The xavier sdh umur 37th kan y?
2019-12-05
6