Hueekkk
Angela tidak percaya kalau ia akan mengalami mabuk kendaraan, sekarang ini merupakan persinggahan ketiga mereka selama perjalanan, ditambah dengan gaun ketat yang ia pakai membuatnya semakin tidak nyaman. Perjalanan menuju Akademi Sihir memakan waktu dua belas jam. Tidak tau sampai kapan Angela akan bertahan dengan semua ini.
"Nona, lebih baik kita mencari penginapan saja." Yang berbicara sekarang bernama Robert, ia yang mengenadarai kereta kuda. Angela baru mengetahui kalau Robert ternyata bukanlah orang biasa. Ia merupakan salah satu pasukan Elit yang ayah latih di istana kerajaan dan sekarang diminta untuk menjaga Angela dalam perjalanan menuju Akademi Sihir.
"Tidak perlu, ini sudah ketiga kalinya kita singgah. Kalau sampai menginap aku tidak akan bisa ikut upacara penerimaan murid baru besok."
"Tapi tuan telah memerintahkan saya untuk mejaga nona dengan baik. Bagaimana bisa saya tetap mengendarai kereta kuda dengan keadaan nona yang seperti ini."
Baiklah ini adalah kali pertamanya Angela benci jadi Sofia, ternyata keadaan fisik Sofia lebih lemah dari yang ia kira. Bahkan ia harus menaham malu karena munta dihadapan Robert. Ketika sudah sampai Akademi Angela akan mulai mencari tau dengan tubuh Sofia ini, banyak hal yang aneh dan tak masuk akal.
"Kita harus melanjutkan perjalanan. Bisakah kau mencarikan sesuatu untuk aku jadikan bantal dan selimut yang bisa aku gunakan untuk tidur selama perjalanan?" Angela terpaksa memaksa untuk melanjutkan perjalanan.
Sebenarnya tidak apa-apa bagi Angela untuk tidak mengikuti upaca tersebut, hanya saja saat upacara setiap orang akan di tes jenis sihirnya. Jenis sihir dibagi menjadi enam yaitu Cahaya, Hitam, Tanah, Tumbuhan, Air, dan Api. Pada saat itulah Bella akan diketahui memiliki kekuatan langka dan Angela tidak ingin melewatkan kejadian yang bersejarah seperti itu.
"Haah.. Baiklah saya akan mencarinya, Nona duduk lah dulu di bawah pohon ini. Saya akan segera kembali." Robert membalas dengan helaan nafas berat dan ia segera pergi setelah menyelesaikan kalimatnya.
Angela duduk dibawah pohon yang sungguh besar di tengah padang rumput itu. Angin berhembus dari arah timur menerpa wajah putih pucatnya, rambut emas Angela berkibar begitu indah ditambah sinar matahari yang membuat penampilannya semakin terang. Ia menutup matanya dan mencoba untuk menikmati keadaan tenang ini.
Rasa kantuk menyergap Angela, jika terus seperti ini maka ia akan tertidur. Kapan Robert akan datang?, ia pun tak tau sudah berapa lama Robert meninggalkannya sekarang. Ketika Angela ingin tertidur suara Robert memecahkan ketenangan.
"Siapa anda?! Apa yang anda lakukan pada Nona?!" Robert berdiri tidak jauh dari Angela sembari menghunuskan pedang.
Angela membuka matanya dan ia melihat seorang pria tampan dengan rambut dan mata emas menatapnya dengam intens. Tangan pria itu mengarah dan menyentuh dahi Angela. Rasa hangat mengalir dalam seluruh tubuhnya dan rasa mual pusing hilang begitu saja. Ia juga melihat seseorang berambut hitam dengan kulit agak kecoklatan berdiri dengan postur kuda-kuda bela diri tidak jauh di belakang pria tampan ini.
Mungkin orang itu adalah pengawalnya.
"Aku hanya ingin menyembuhkan Nona mu. Sepertinya ia mengalami mabuk kendaraan." Suaranya begitu berat dan juga tajam, namun Angela tau masih ada kelembutan dibalik suaranya itu.
Robert masih memperhatikan dengan teliti dan menganalisa segala bentuk sihir yang ada di sekitarnya. Seorang dengan tingkat sihir tinggi memang bisa membaca sihir di sekelilingnya, maka orang menggunakan kekuatan itu akan tahu apakah sihir yang digunakan ini adalah sihir yang dapat mencelakakan seseorang atau tidak. Robert hanya khawatir kalau pria ini akan berbohong dan mencelakakan Angela. Setelah beberapa saat, pedang Robert kembali dimasukkan kedalam sarung kemudian ia membungkukan tubhnya sembilan puluh derajat sembari berkata.
"Terimakasih atas pertolongan anda."
"Tidak masalah. Dee ayo kita pergi." Pria tampan itu berucap sembari mengalihkan pandangan dari Angela.
"Baik Pangeran." Pria berkulit coklat yang ternyata bernama Dee itu kembali pada posisi biasa. Setelah ia menjawab mereka tiba-tiba hilang begitu saja sebelum Angela mengucapkan terimakasih.
Pangeran?
"Nona apa anda baik-baik saja? Apa ada yang terluka?" Angela kembali tersadar dari lamunannya.
"A-aku baik-baik saja Robert. Ayo, lebih baik kita lanjutkan perjalanan sebelum sore tiba." Ujar Angela sembari masuk ke dalam kereta kuda.
Selama perjalanan Angela hanya memikirkan kedua pria yang menolongnya tadi. Ia juga begitu takjub dengan sihir yang digunakan oleh pria itu. Dengan sekali percobaan semua rasa tidak mengenakkan yang dialami Angela hilang begitu saja. Sudah pasti sihir yang digunakan pria itu bukanlah sihir biasa. Angela pernah membaca di sebuah buku kalau seseorang yang menggunakan sihir untuk menyembuhkan biasanya memerlukan sebuah media seperti kapsul, buah, obat, tongkat dan lain-lain. kecuali mereka yang sudah menjadi level empat atau lima.
Bahkan pria tadi tidak menggunakan tongkat sama sekali.
Apa ia adalah seorang keluarga kerajaan?. Tunggu, jelas-jelas Angela mendengar kalau salah satu pria itu menyebutkan pangeran. Yang ia ingat di dalam novel tidak ada pangeran berambut emas seperti orang tadi. Atau ia melewatkan sesuatu saat membaca novel True Love. Sungguh pikiran ini membuatnya pusing. Angela hanya takut kalau perbuatannya akan membuat alur sesungguhnya dari novel akan berubah begitu saja. Ia hanya berharap semua masih saja sama.
"Lebih baik aku tidur saja." Angela pun mengambil bantal dan selimut yang telah dibawa Robert tadi kemudian jatuh tertidur dengan nyenyak.
***
"Kita sudah sampai nona."
Sebuah gerbang bersar terbuka dengan lebar. Di sekitaran jalan di luar gerbang itu terlihat banyak kereta kuda sedang singgah. Termasuk kereta kuda Angela. Laki-laki dan perepuan masuk ke dalam melewati gerbang mebawa barang bawaan mereka sendiri-sendiri. Ada yang diantarnya masuk setelah memeluk kedua orangtuanya, ada yang hanya sendiri, dan ada yang hanya bersama pengawal mereka.
Dengan berat hati Robert memberikan koper berisikan perlengkapan Angela. Sesungguhnya koper ini tidaklah di isi dengan begitu banyak baju karena ketika di Akademi semua baju kecuali baju pesta sudah tersedia dengan lengkap. Sehingga Angelapun membawa dengan santai.
"Terimakasih telah mengawalku sampai sini Robert." Angela ternsenyum berterimakasih pada Robert.
"Ini adalah tugas saya. Anda harus berhati-hati. Tuan dan Nyonya juga berpesan untuk selalu menjaga kesehatan dan jangan lupa untuk membeli obat kalau obat anda sudah habis."
Angela terkekeh mendengar penjelasan lebar dari Robert, "Kau begitu cerewet, sama seperti ayah, ibu dan juga Lia,"
"Itu untuk kebaikan anda Nona."
"Baiklah baiklah.. aku akan selalu melakukan semua nasehat dari kalian. Aku akan baik-baik saja dan kau berhati-hatilah ketika dalam perjalan pulang."
"Terimakasih atas perhatian anda Nona."
"Kalau begitu aku akan masuk, sampai jumpa lagi Robert."
Angela melangkah masuk dengan antusias yang sangat besar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Nadin Kabir
bagus thor
2021-08-25
0
lya yaya
thor jujur gua suka cerita lo tapi part bella jadi tokoh utama agak membingungkan thor sebab tak dapat fokus mana tokoh utamanya
2021-06-29
7
Alan Andreva
Siapa kAh pangeran td..Lanjut membca..
2020-09-21
3