Setelah dari kantin Vita dan kedua sahabatnya memutuskan untuk menunggu Pak Bagas sang dosen killer di depan ruangannya,agar tak ada drama lagi seperti tadi pagi.
Kesibukan pun terlihat di ruangan CEO yaitu Alexander Abraham,sang Putra tunggal dari Keluarga Abraham.Dia membantu sang Papa menjalankan Perusahaan keluarga mereka.Karena Papa nya belum mau melepaskan semua tanggung jawabnya ke Alex karena masih melihat kinerja anaknya itu.Walaupun tak di pungkiri selama Alex bergabung di Perusahaan dan menjabat sebagai CEO,perkembangan Perusahaan berkembang cukup pesat.
"Rendra ke ruangan ku sekarang",titah Alex melalui sambungan telepon.
"Baik tuan."
Tok..Tok...tok...
"Masuk."
"Duduk."
"Ada apa tuan memanggil saya ?,ada yang anda butuhkan?,"tanya Rendra.
"Kira-kira kemana ya Karin pergi?",kenapa dia tiba-tiba menghilang begini.Sudah hampir enam bulan dia gak ada kabar."Keluh Alex.
"Lagian loe bro kenapa sih masih mikirin si Karin,Move on bro.Berarti Karin bukan cewek yang pantas buat loe.Buktinya dia tiba-tiba menghilang tanpa kabar begini".jawab Rendra.Sebenarnya Alex dan Rendra mereka berdua bersahabat dari jaman di sekolah SMA sampai mereka masuk di bangku kuliah.
Kalau sudah membahas masalah pribadi berarti mereka sedang dalam kondisi santai tidak formal.Dan begini lah bahasa yang mereka gunakan.
"Tapi kan loe tau sendiri gue tuh cinta banget sama Karin.Apa ini semua ada hubungannya dengan mama ya ren ?.Loe tau sendiri kan gimana mama gue,dari awal gue jalin hubungan sama Karin mama gak suka banget sama si Karin.Padahal Karin itu orangnya baik,sopan,tutur bahasanya juga lembut gitu."
"Itu menurut kacamata loe si Karin baik,sopan,tutur bahasanya lembut."
"Jadi maksud loe Karin gak baik gitu."Marah Alex tak terima.
"Eits sabar dulu bro,namanya juga setiap orang itu punya penilaian masing-masing kan.Tapi gak mungkin deh Tante Rebecca berbuat yang aneh-aneh ke Karin.Dia itu walaupun gak suka sama Karin tapi gak larang loe buat tetap jalin hubungan sama Karin kan"lanjut Rendra.
"Bener kata loe,mama gak larang gue jalan sama Karin,walaupun setiap gue bawa Karin ke rumah,mama selalu menghindar dan menyapa Karin pun sekedarnya aja gak pernah ajak ngobrol."
"Gue yakin pasti ada alasan tersendiri kenapa Tante Rebecca seperti itu."ucap Rendra
"Dari pada loe galau begini, mending kita jalan sekarang saja ke restoran,sambil cuci mata di mall.Takut nanti waktu jam istirahat jalanan macet."Lanjut Rendra.
Flashback
Tiga tahun yang lalu saat acara bakti sosial yang di adakan oleh Abraham Corporation.Acara ini di hadiri oleh berbagai kalangan.Bakti sosial ini banyak menarik perhatian publik baik dari para pejabat,anggota legislatif,para sosialita dan lain-lain.Mereka berlomba-lomba memberikan dana terbaik untuk bakti sosial ini tak hanya untuk menyumbangkan harta mereka tapi juga untuk menarik simpatik para masyarakat sekitar.
Dan disinilah Alek dan Karin pertama kali bertemu.Di saat itu Karin di tugaskan oleh Perusahaanya sebagai panitia penyelenggara bakti sosial.Masyarakat yang di undang pun sangat antusias menyambut acara tersebut.Ada pula berbagai panti asuhan yang di undang.Semua berbaur menjadi satu.
Kala itu Karin,sedang bermain bersama anak-anak panti.Karin dan anak-anak panti bercanda dan tertawa bersama,membuat orang di sekitar mereka mengalihkan pandangannya tak terkecuali Alex.
Alex di buat terpana oleh sikap Karin yang begitu lembut juga keibuan.Ini lah awal mula Alex tertarik dengan Karin.
Alex pun mulai mendekati Karin saat acara sudah selesai,mereka berkenalan dan mengobrol.Di akhir pertemuan mereka pun saling menyimpan no hp.
Satu bulan kemudian mereka pun menjalin hubungan berpacaran.Hubungan mereka pun berjalan lancar-lancar saja.Di bulan ke tiga mereka pacaran,Alex membawa Karin ke rumahnya untuk di perkenalkan kepada orang tua nya.
Papa Abraham menyambut Karin dengan baik,tapi tidak dengan Mama Rebecca.
Mama Rebecca terlihat cuek dan biasa saja,tapi dia tidak menunjukkan secara langsung bahwa dia tidak menyukai Karin.
"Pa,Ma kenalkan ini Karin pacarnya Alex."
"Karin Om,Tante."Karin memperkenalkan dirinya.
"Silahkan duduk,"ucap Papa Alex.
"Sudah lama kenal dengan Alex,"Mama Alex bertanya to the poin.
"Belum terlalu lama Tante,kurang lebih tiga bulan,"jawab Karin.
Obrolan santai pun mengalir begitu saja.Tetapi Mama Rebecca lebih banyak diam,dia lebih banyak berbicara dengan Papa dan asyik main Hp.
"Pa,Ma aku pamit antar Karin pulang dulu yaa."pamit Alex.
"Om,Tante Karin pamit pulang dulu ya."
"Iya hati-hati di jalan ya,Alex jangan ngebut-ngebut bawa mobilnya."hanya papa yang menanggapi.Sedangkan mama hanya diam.
"Sepertinya mama tidak suka dengan Karin,"tanya Papa Alex saat Alex dan Karin sudah keluar dari rumah.
"Entah lah Pa,mama hanya punya firasat kalau Karin buat perempuan baik-baik buat Alex."Sahut mama Alex.
Papa Alex pun tak menanggapi lagi,biar lah waktu yang menjawab semuanya.
Setelah Alex mengantar Karin pulang,Alex pun langsung menemui Mama nya yang sedang berada di ruang tengah.
"Ma ada yang ingin aku tanyakan dengan mama."tanya Alex.
"Tanyakan saja Lex."jawab mama Rebecca acuh karna sudah paham apa yang akan di tanyakan oleh Alex.
"Apa mama tidak suka aku berhubungan dengan Karin,?karena aku lihat mama seolah acuh saat Karin ada disini tadi."
"Mama hanya merasa Karin tidak baik untukmu nak."Ucap mama Rebecca jujur.
"Ma,Karin perempuan yang baik.Alex paham betul sifat Karin bagaimana."
"Kamu belum lama kenal sama dia, nak.Tapi ya sudah lah mama tidak mau ribut denganmu hanya karena masalah ini.Kamu yang menjalankan hubungan ini.Mungkin ini hanya perasaan mama saja.Mama hanya berharap agar pilihanmu tak salah."ucap mama Rebecca sambil berlalu dari hadapan Alex.
Dari semenjak itu setiap Karin datang ke rumah,sikap mama seperti acuh.Hanya sekedar tegur sapa lalu pergi.
Tiga tahun berlalu,hubungan Alex dan Karin semakin dekat.Alex pun berencana ingin melanjutkan hubungan ini ke jenjang yang lebih serius.Akan tetapi Karin selalu saja ada alasan saat Alex membicarakan tentang pernikahan.
Seperti malam itu,malam terakhir mereka bertemu.Alex sudah menyiapkan makan malam yang romantis, sekaligus untuk membicarakan status hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius lagi.
"Bagaimana Karin,kapan kamu siap aku lamar?.Aku ingin cepat-cepat meresmikan hubungan kita."tanya Alex.
"Kenapa sih di bahas terus,aku kan sudah sering bilang,aku belum mau menikah.Aku masih mau menikmati masa-masa bekerja dan mengejar karir sebelum menikah denganmu.Tolong mengerti aku Alex,kalau begini terus aku merasa tidak nyaman,karena kau selalu membahas tentang pernikahan."Jawab Karin dengan nada sedikit melemah.
"Maaf Karin,aku membuatmu tidak nyaman.Baiklah aku tidak akan menanyai hal ini lagi.Sudah jangan cemberut gitu dong,nanti cantiknya hilang."Rayu Alex.
Karin pun mengangguk dan tersenyum.
Esok harinya Alex pun menghubungi Karin sampai puluhan kali tapi nomor Karin selalu tidak aktif.
"Kemana kamu Karin,kenapa nomor mu tidak aktif dari pagi,aku harus menemui mu di apartemen pulang dari kantor."Gumam Alex.
Sepulang kantor Alex pun melajukan mobilnya ke apartemen milik Karin.Sesampainya Disana ternyata kata sandi nya sudah di rubah,Alex pun tidak bisa masuk ke dalam apartemen Karin.
Alex pun turun ke loby untuk menanyakan ke resepsionis.
"Ada yang bisa di bantu tuan?"tanya resepsionis tersebut ramah.
"Kenapa Apartemen milik pacar saya tidak bisa di buka ya.Padahal saya memasukkan kata sandi seperti biasa."
"Maaf Apartemen milik siapa tuan biar kami cek terlebih dahulu."
"Atas nama Karina Anastasya."
"Maaf Tuan, Nona Karina sudah meninggal kan Apartemen ini pagi tadi dan Apartemen ini sudah di sewakan kembali dengan orang lain."jelas resepsionis.
"Di sewakan,?bukannya apartemen itu milik Karina kenapa di sewakan ?".
"Maaf tuan ,Nona Karina hanya menyewa unit Apartemen yang ada disini bukan membelinya."Alex kaget kemudian berlalu begitu saja setelah mendengar penjelasan dari resepsionis tadi.
Padahal setahu Alex, Karina pemilik Apartemen itu bukan sekedar menyewa.Alex mengusap wajahnya kasar hingga berkali-kali.
Dengan langkah gontai dia masuk ke dalam mobilnya,dia pukul setir kemudi mobil itu.Bingung,kecewa,marah semua menjadi satu.Entah dia mau mencari kemana lagi,ke kantor tempat Karina kerja pun ternyata wanita itu sudah mengundurkan diri sejak 3 hari yang lalu,tanpa Alex ketahui.
Terdiam sejenak sambil memikirkan salah apa yang telah dia perbuat,hingga wanitanya pergi meninggalkannya tanpa sebab.
Flashback off
Di kampus, Vita tersenyum lega karena bimbingannya berjalan lancar dan dia bisa wisuda bulan depan.
"Akhirnya gue sudah terbebas sama Pak Bagas si Dosen Killer.ha ha ha."Vita tertawa bahagia.
"Pelanin suara loe Vit,bisa berabe kalo Pak Bagas denger."Gea mengingatkan.
"Ups,gue kelepasan guys."jawab Vita sambil nyengir.
"Kuy lah kita nonton,tapi sebelum itu kita makan dulu yaa,gue udah lapar lagi nih."
"Gila loe Vit bukannya belum lama udah makan bakso di kantin,udah lapar lagi aja."sahut Dila sambil geleng-geleng.
"Tenaga Gue terkuras tadi waktu bimbingan sama Pak Bagas,jadi sekarang udah lapar lagi.Udahlah kali ini gue yang bayarin,gue pengen makan di restoran Jepang."
"Gas lah kalo di bayarin mah."Jawab Dila semangat dan langsung dapat sorakan dari Vita dan juga Gea.
Alex dan Rendra sudah tiba di Mall untuk mengadakan pertemuan dengan klien nya.Berhubung masih ada waktu lumayan lama dari waktu yang di tentukan, jadi mereka memutuskan untuk berkeliling terlebih dahulu.Lebih tepatnya Rendra yang memaksa Alex agar mau menemaninya untuk sekedar cuci mata.Sambil berjalan Alex terus saja menggerutu kepada Rendra,karna jalan-jalan gak jelas begini.
"Santai bro, hilangkan penat bekerja,sebentar saja kita nikmati ini.Liat tuh karyawannya beuh cantik dan juga seksi-seksi bro."Rendra terus saja mengoceh.
"Biasa aja,"jawab Alex cuek.
"Susah sama Loe mah yang paling cantik di mata loe cuma Karin doang."
"Itu tau,"
"Gak asyik loe bro."
Mereka masih saja berdebat tentang hal yang gak penting.Lalu tiba-tiba mata Alex teralihkan dengan gadis yang tadi pagi di lihatnya di lampu merah yang sedang menolong nenek-nenek menyebrang jalan.
"Gadis itu lagi,ternyata kalau dia senyum manis juga."gumam Alex sambil menyunggingkan senyum tipis.
Ternyata gumaman Alex masih terdengar oleh Rendra.
"Siapa bro yang manis",tanya Rendra penasaran.
"Bukan siapa-siapa,udah ayo kita langsung ke restoran saja."Alex langsung berlalu begitu saja.
Sementara itu tiga gadis tersebut sebelum masuk ke restoran mampir terlebih dahulu untuk melihat-lihat.Mereka bercanda dan tertawa seolah tak ada beban.
Tak lama setelah itu,Vita melihat seorang ibu yang kesusahan membawa belanjaannya yang lumayan banyak,hingga ada yang jatuh.Dengan sigap Vita menghampiri ibu yang di perkirakan usianya hampir sama dengan mamanya.
"Saya bantu Tante,"ucap Vita sambil membereskan belanjaan yang terjatuh.
"Terima kasih nak,"jawab ibu itu yang ternyata Rebecca mamanya Alex.
"Banyak sekali belanjaannya Tante,sini saya bantu bawakan agar Tante tak kerepotan membawanya,"ucap Vita sambil mengambil separuh yang di pegang Rebecca.
"Tidak usah nak merepotkan,"jawab Rebecca tidak enak.
"Tidak apa-apa Tante,mobilnya sebelah mana.?"
"Sopirku sedang mengambilnya mungkin sebentar lagi dia menyusul ke dalam,biasanya saya belanja dengan asisten rumah tangga atau dengan anak saya tapi berhubung tadi sekalian keluar jadi sekalian belanja bulanan." ucap Rebecca sambil terus berjalan.
"Nah itu sopir Tante,"sambil menunjuk laki-laki yang berjalan mendekati mereka.
"Terima kasih ya nak,sudah di repotkan,kalau boleh tau nama kamu siapa nak.?"
"Tidak apa-apa Tante saya tidak merasa di repotkan.Nama saya Vita Tante,"jawab Vita.
"Kenalkan nama Tante Rebecca."
"Salam kenal Tante,kalau begitu saya kembali sama teman-teman saya ya Tante,permisi Assalamu'alaikum."ucap Vita lalu mencium tangan Rebecca.
Rebecca pun terbengong melihatnya sambil menjawab salam Vita,karna sudah sangat jarang anak muda yang seperti itu.
Gadis yang baik dan juga sopan, cocok jadi mantu dan istri untuk anakku Alex.Duh mana lupa minta no hp nya lagi.gumam Mama Rebecca.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Neneng cinta
ketemu camer masa depan tuh vit...🤗
2023-05-31
0