Bab 5 Arumi dan Maya ( Rencana Arumi)

Saat nafas berhenti di. situlah harapan kita masih ada, seperti Atta yang awalnya kehilangan semangat kini Arumi. datang untuk memberinya semangat

Sedangkan disisi. lain, Maya terlihat begitu marah, mendengar informasi dari salah satu pelayan nya di rumah, Jika Atta saat ini memiliki perawat baru.

'Siapapun yang nerawatmu, dia pasti akan menjadi orang ku Atta, aku tidak akan membiarkan kau sehat kembali,' bathin Maya

''Ada apa sayang, Kenapa mau terlihat begitu kesal,?'' tanya sosok yang kini memeluk Maya dari belakang.

''Kau tahu keponakan ku tersayang itu, sampai saat ini ia masih bertahan, kenapa sulit sekali membuatnya mati,!" cebik Maya dengan kesal

"Kenapa, meskipun dia begini, dia juga gak akan membuat masalah denganmu kam, kau masih penguasa hartanya," ucap sosok itu

"Jadi kapan kau akan membalik nama semua aset milik kakakku menjadi milikku," ucap manja Maya seraga membalikkan tubuh nha dan memgalungkan kedua tangan nya di leher sosok ith yang ternyata adalah pengacara Ayahnya Atta.

"Kaj harus sabar, semua aset ternyata susah di pindah atas nama Istrinya, tuan Humais begitu mencintai istri dan anaknya, sehingga semua aset atas nama mereka, dan aku masih belum punya cara untuk mengelabuhi pengacara Nyonya Humais, kau tahu sendiri kan, bagaimana pengacara itu, dia tipe pengacara yang sok tak butuh duit, '' ucap kesal sosok yang kini memeluk Maya dari belakang.

''Kau juga jangan tergesa-gesa, jika kau gegabah.... maka semuanya akan terbongkar, dan kau bisa di penjara seumur hidup sayang, '' ucapnya lagl seraya mencium cengkeruk leher Maya.

''Kau benar, apalagi orang tua itu masih kekeh untuk mengobati Atta, aku harus berjuang lagi memberikan oat padanya, huffff ... baiklah, aku penasaran perawat seperti apa yang saat ini orang tua bawa, apa dia belum menyerah juga, jika semua perawat yang ia pilih selalu ada dalam genggamanku,'' ucap sisnis Maya

Hingga terjadilah hubunga terlarang antara Maya dan sosok itu, yang ter nyata dia sudah punya seorang istri.

******

Harta yang mereka inginkan bukanlah hak mereka namun mereka menggunakan segala cara untuk mendapatkannya hingga tega menghabisi nyawa orang lain.

''Tuan, minumlan obatnya,'' ucap Maira seraya duduk agar Atta dapat melihat wajahnya, Ia tersenyum pada tuannya itu, Meski tanpa senyuman dan expresi, Atta membuka mulutnya dan meminun obat yang Arumi berikan.

''Kau tahu tuan, anda masih beruntung memiliki nenek yang begitu menyayangi anda, saya tidak tahu apa yang terjd pada anda, tapi saya yakin... anda adalah pria yang kuat, dan penuh semangat, '' ucap Arumi berusaha meng-akrab kan diri dengan Atta.

''Mari kita berteman, agar pengobatan tuan tidak begitu membosankan, anda bisa menjadi kan saya teman, bisa menjadi kan saya Mama anda, bisa menjadi kan saya pembantu, atau terserah anda menjadikan aku apa," ucap Arumi tersenyum pada Atta, namun Atta masih abai dengan tanpa Expresi.

...----------------...

Tiga hari berada di kediaman Humais, Arumi benar-benar memperhatikan keadaan Atta. ia juga melarang siapapun masuk ke kamar Atta tanpa ada pemberitahuan darinya, tentu Atta tersentuh dengan keberanian Arumi.

''Kau sama dengan kami, hanya pembantu, jadi jangan sok memberi kami perintah, lagian Nyonya tidak melarang kamu keluar masuk ke kamar tuan Atta, kenapa kau yang melarang nya, '' ucap pembantu rumah Atta

''Saya baru tahu, jika ada pembantu yang sangat lancang keluar masuk kedalam kamar manjikan yang sedang sakit, apakah kalian percaya jika aku bisa melapor kan kamu dan teman-temanmu yang lain ke kantor polisi, dengan tuduhan pencurian dan percobaan pembunuhan,'' ucap Arumi tenang namun... penuh dengan ancaman.

Sesaat pembantu ith terdiam, terlihat jelas ketakutan di wajahnya, Namun... ia berusaha sok berani agar Arumi tidak bisa membuktikan jika ia bersalah.

''Jangan asal bicara kamu, akmu tidak punya bukti aku bisa lapor lan kamu atas pencemaran nama baik," ucapucap pembantu itu dengan berani, Namun Arumi membungkam mulutnya dengan sebuah Vidio yang mana menunjukkan dirinya masuk dan mengambil jaket Atta, yang Arumi yakini itu adalah jaket yang mahal.

Seketika pembantu itu membulat kan matanya.

''Aku yakin, jIka selama ini... sudah banyak. kecurangan yang kalian lakukan pada pria malang itu, Apakah kalian masih punya hati, tidaklah kalian berfikir jika itu ada di posisi kalian?'' ucap Arumi seraya mengitari tubuh pembantu itu.

"Aku yakin, keluarga tuan Atta adalah keluarga yang baik, Kau bekerja disini sudah hampir 7 tahun, tapi kau tega mengkhianati tuanmu, Nyonya Maya bukanlah majikanmu, tapi Nyonya Humais majikanmu, Sampai saat ini, kau di gaji oleh tuan Atta, bukan Nyonya Maya seperti yang kalian katakan, Ingat! satu kali lagi aku melihat kecurangan diantara kalian, maka vidio kalian akan sampai ke tangan polisi, " ucap Arumi penuh dengan ancaman, tentu Atta tersenyum mendengar dan melihat semua itu, Ia pura-pira tertidur saat melihat Arumi mengontrol dirinya dan memergoki salah satu pembantu yang hendak masuk ke kamar Atta.

"Aku pengasih disini, aku juga tidak ada hak untuk memecat kalian, tapi kita sesama manusia, bukankah sudah kewajiban ku untuk mengingatkan kalian, Kasihani tuanku, jangan lagi mendukung hal yang salah, Karena kita bekerja untuk keluarga, ingat! karma itu ada dan sudah pasti akan ada,'' ucap Arumi, setelah itu, bia pun berlalu meninggalkan pembantu itu dengan wajah pucat nya.

...----------------...

Pagi telah tiba, namun hari ini langit sedang mendung, Matahari seolah enggan menampakkan cahaya nya, Ia hanya bersembunyi di balik gelapnya awan.

Setelah sarapan pagi dan meminum obat, Arumi membawa Atta berjalan-jalan ke taman, Arumi dengan sabar mendorong kursi roda Atta.

Sambil berjalan, Arumi berceloteh tentang kehidupannya, meskipun tidak ada tanggapan dari Atta, tapi Arumi tahu... jika Atta pasti mendengarkan ceritanya. Hingga tanpa Arumi sadari ada sebuah mobil yang berhenti tepat di hadapannya.

''Begitulah kisahku, tuan. Bukankah mereka tidak adil pada saya, tapi biarlah... Tuhan pasti akan memberikan jalan yang lain untuk saya mencari rezeki, iya kan tuan, ?" tanya Arumi seraya memiringkan sedikit tubuh ny, sehingga ia dan Atta bisa sama-sama saling melihat.

"Tunggu!" ucapan seseorang mampu membuat Arumi berhenti. Sosok itu berjalan dengan anggun ke arah nya, tentu Arumi tahu siapa orang itu, Karena ia pernah melihat nya di dinding kamar Atta.

"Mau di bawa ke mana keponakanku, hah!" bentak Maya seraya menjauhkan tangan Arumi dari kurai roda Atta.

"Maafkan saya Nyonya, saya ingin membawa tuan Atta jalan-jalan saja, menghirup udara pagi sangat lah bagus untuk kesehatan, dan saya adalah pengasuh atau perawat nya Nyonya, jadi saya memiliki tanggung jawab untuk kesembuhan Tuan Atta," ucap Arumi dengan membalas tatapan Nyonya Maya.

"Tapi kau sudah membuat semua orang melihatnya, apa kau tahu akibatnya itu !" bentak Maya pada Arumi, Namun... Arumi tidaj terlihat takut sama sekali.

" Cepatlah kembali dan temui aku di ruangan ku nanti, kau masih baru... aku memaklumi itu, " ucap Maya dengan kesal lalu meninggalkan Arumi dan Atta, Benar saja ia menjadi pusat perhatian warga sekitar.

Terpopuler

Comments

Lina Susilo

Lina Susilo

dasar mak lampir kamu maya

2023-01-25

0

🥰🥰 Si Zoy..Zoy..🤩🤩

🥰🥰 Si Zoy..Zoy..🤩🤩

Lagi Kak...😁😁

2023-01-11

0

Ratna Dewi

Ratna Dewi

lanjutttttt

2023-01-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!