Bab 2 Kelicikan Maya

Rasa amarah Atta semakin memuncak. kala ia melihat yang datang adalah kekasihnya, Kekasihnya dengan kekasih barunya. Beberapa hari yang lalu, Syifana datang dan meminta putus dari Atta. Selain Atta yang sudah lumpuh, Syifana juga sudah menemukan lelaki yang jauh lebih hebat dari pada Atta, yaitu sahabat Atta sendiri, Ridho.

''Hai Atta, bagaimana keadaan mu, aku harap kau sudah jauh lebih baik dan bisa kembali seperti dulu, " ucap Ridho seraya menatap Atta yang kini juga menatap nya dengan tatapan kebencian.

''Kau marah padaku karena Syifana, ayolah Bro... jangan marah, kau juga jangan egois, Syifana gak mungkin kan, pacaran dengan pria lumpuh, '' ucap Ridho dengan senyuman mengejek nya.

''Kalian memang sangat pantas dan serasi sekali, Dua pengkhianat yang kini sudah berkumpul, selamat untuk kalian, semoga... hubungan kalian bisa sampai ke jenjang pernikahan, dan untukmu Syifana, jaga kehormatan mu, karena jika kehormatan mu sudah terenggut, maka kau sudah tidak ada artinya lagi, kau sudah tahu jelas bagaimana sikap dan sifat Ridho, aku turut bahagia untuk kalian, '' Atta berusaha meredam amarah nya.

''Kau so sweet banget sih, Ta. Andaikan kau tak lumpuh, aku pasti masih setia denganmu, Tapi terimakasih atas nasehat mu, nasehat mu sungguh sangat berarti untukku, Kami kesini hanya ingin mengatakan itu, semoga kau segera sembuh, selamat siang Atta, '' ucap Syifana seraya melambaikan tangannya pada Atta yang terbaring dan mengabaikan mereka berdua, Atta lebih memilih menatap ke arah jendela, Tangannya mengepal, Ia tak menyangka akan mendapatkan kesialan ini bertubi-tubi, kehilangan orang tuanya, Kedua kakinya, dan sekarang kekasihnya yang berkhianat dengan sahabatnya. Sungguh komplit yang Atta dapatkan dalam bulan ini.

...----------------...

''Kau akan aku bayar dengan gaji dua kali lipat, Jika kau menuruti setiap apa yang aku perintah kan, dan jangan sampai itu di ketahui oleh siapapun, kau mengerti!" ucap Maya pada seorang Suster yang akan ia bawa ke rumah nya untuk mengurus Atta sang keponakan.

"Saya mengerti Nyonya, saya akan menuruti perintah anda, dan juga... jika saya sukses, Nyonya juga harus menambah bonus saya, " ucap suster itu

"Aku setuju, " ucap Maya, dengan senyum jahatnya ia memikirkan semua nya dengan matang, Ia akan membuat hidup Atta lebih menderita dari pada kematian.

Kebencian nya sangat mendarah daging pada Atta dan juga kakak kandungnya. Ia hingga nekat ingin menghabisi keluarga itu secara bersamaan, hanya saja Tuhan masih menjaga Atta saat ini.

...---------------...

''Arumi, Apakah kau akan mencari pekerjaan lain? Maksud kakak, bekerja di kota lagi?'' tanya Rendra

''Untuk saat ini, Arumi ingin menemani Ayah dan Ibu, Kak. Arumi ingin meskipun Arumi dapat kerjaan di kota, Arumi bisa bawa Ibu dan Ayah juga, biar gak jauh-jauh saat Arumi ingin berkunjung, '' ucap Arumi tersenyum pada Kakaknya.

''Kakak sendiri, Apakah akan kembali merantau?'' tanya Arumi

''Entahlah, teman kakak yang kemaren menghubungi kakak mengalami kecelakaan, orang tuanya meninggal dan dia saat ini sedang keadaan yang tidak stabil, Saat ini... aku ingin menjenguk nya,'' ucap Rendra pada Arumi

''Ya sudah, kakak jenguk dia kak, Lagian keadaan Ayah juga sudah sangat baik, '' ucap Arumi

''Kau yakin, tidak apa-apa jika kakak tinggal?'' tanya Kakaknya

''Yakin, Kak. lagian Arumi sudah besar dan juga ada Ayah dan Ibu, Apa yang harus Arumi takutkan, '' Ucap Arumi

''Ya, siapa tahu, saat malam... tiba-tiba ada hantu, '' goda Rendra

''Jaman gini masa iya masih ada hantu kak, yang ada setannya pada takut melihat manusia jaman sekarang, hahahahha'' tawa Arumi pecah kala mengucapkan kalimat yang sering ia baca di sosial media.

Disisi lain, Maya mendatangi kepolisian untuk menutup kasus yang di alami oleh saudaranya.

Tentu uang sudah bicara.

''Tapi Nyonya, kami menemukan keganjalan dalam kecelakaan itu, '' ucap salah satu polisi yang ikut menyelidiki kasus kecelakaan itu, tentu Maya langsung melihat kearah polisi nyang sudah ia bayar.

''Keluarganya sudah ingin menutup kasus ini, sebaik nya kita hormati keputusan keluarga, demi ketenangan mereka yang sudah meninggal, '' ucap polisi yang sudah di bayar oleh Maya.

''Tapi Pak?''

''Kepala disini adalah saya, dan keputusan berada di tangan saya, jadi kalau kau tidak ingin mendengar kan keputusan saya, kau bisa keluar dari tim saya, '' ucap kepala Polisi yang sudah menjadi orang nya Maya.

Seketika polisi muda itu terdiam dan tertunduk, Meski pun ia sudah menemukan banyak kejanggalan dalam kecelakaan itu, namun... kini ia harus diam.

''Baiklah, Pak. kalau begitu... saya permisi, dan terimakasih atas semua bantuan pak polisi selama ini, '' ucap Maya dengan raut wajah yang di buat sesedih mungkin.

''Baik, Nyonya. Semoga keluarga di beri ketabahan, '' ucap Kepala Polisi yang kini mengantarkan Maya hingga keluar dari kantor.

''Ini untukmu, pastikan tidak akan ada lagi yang membuka kasus ini, dan jika pengacara Humais datang, kau beri keterangan bahwa Anaknya lah yang menginginkan hal itu, kau mengerti kan!" ucap Maya

"Akan saya lakukan sebaik mungkn Nyonya, Terimakasih dan senang bekerjasama dengan Nyonya, " ucap kepala polisi yang bukan hanya di bayar dengan uang tapi juga dengan tubuh Maya. Karena itulah kepala polisi itu sanggup dengan permintaan Maya. Setelah urusannya selesai, Maya pun meninggalkan kantor polisi dengan begitu tenang dan senyuman yang menawan.

...----------------...

"Atta, makanlah Sayang, Ini nenek bawakan makanan kesukaan mu, " bujuk sang nenek saat membawakan makanan kesukaan cucunya.

"Atta tidak ingin makan nek, bawalah keluar lagi makanan itu, " Atta selalu menatap keluar arah jendela dengan tatapan kosong.

"Biar saya saja Nyonya, mungkin jika saya yang bujuk, Tuan mau makan, " ucap Suster yang merawat Atta.

"Aku tidak ingin di rawat oleh siapapun, Pergi. kalian dari sini!" teriak Atta

Prank...

Atta melempar nampan yang ada di dekat nakas. sehingga neneknya sangatlah terkejut.

"Atta, Nenek sayang kamu nak..., semua demi kesembuhan mu, Kasihan Papa dan Mama mu, Jika kau terus begini, " ucap sang Nenek dengan sedih, Namun setelah itu ia pun berlalu meninggalkan kamar sang cucu, Maya yang melihat tingkah Atta, merasakan sangat puas. Suster yang ia bayar, ternyata sukses melakukan tugasnya.

...----------------...

Waktu semakin berlalu semakin hari emosi Atta semakin tak terkontrol, Namun... hari ini, Atta terlihat begitu lemas.

"Maafkan saya suster, tapi saya rasa anda sudah tak bisa melanjutkan tugas anda dengan baik, Saya sudah menghubungi pihak rumah sakit untuk mengirimkan suster yang lain, " ucap sang Nenek.

Bukan tanpa sebab Neneknya memecat suster itu, Ia menemukan bukti bahwa Suster itu mengambil barang berharga milik Atta, sehingga Neneknya memberhentikan nya.

Terpopuler

Comments

Lina Susilo

Lina Susilo

kasihan atta, sungguh maya sangat kejam pada kluarga nya sendiri

2023-01-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!