Bab 3 Arumi dan Nenek Atta

Rendra yang ingin berkunjung ke kediamna sahabatnya kini sudah sampai, Ia menatap rumah mewah sang sahabat, Ia berharap, jika sahabat nya itu sudah jauh lebih baik.

''Cari siapa Den?'' tanya satpam

''saya temannya Tuan Atta, Saya kemaren dapat telfon darinya untuk datang kemari, '' ucap Rendra yang mana Atta memang menyuruhnya membuat alasan seperti itu jika ingin berkunjung.

"Oh, mari silahkan den, '' ucap satpam itu dan membawanya masuk kedalam kediaman Atta yang mewah. Ia melihat ke sekeliling, sungguh bagaikan istana. Banyak pelayan yang mondar-mandir, padahal Rendra tahu jika yang tinggal di kediaman ini tidak lah banyak. Ini lebih tepatnya... kediaman para pembantu rumah tangga . Rendra tersenyum dengan pemikiran nya.

''Ini kamar Tuan Atta,'' ucap salah satu pembantu yang membawa Rendra ke kamarnya Atta.

''Terimakasih, '' jawab Atta sopan.

Setelah itu Rendra pun mengetuk pintu kamar Atta. Beberapa saat menunggu, akhirnya handle pintu itu pun berputar, lalu ruangan itu terbuka, Rendra melihat sosok seorang suster yang membukakan pintu untuk dirinya.

"Jika berbicara dengan Tuna Atta, jangan kabarkan apapun padanya, agar kesehatannya tidak buruk,''ucap Suster itu yang merasa takut jika temannya Atta akan mengetahui apa yang sudah ia lakukan.

"Anda tidak perlu cemas Sus, Kalau begitu... saya masuk dulu, "Rendra seraya masuk ke dalam kamar Atta.

Terlihat Atta yang duduk di kursi roda, tubuhhya sedikit membungkuk.

" Atta, Aku datang, " ucap Rendra saat berada di belakang tubuh Atta, Atta tak menanggapi karena ia memang hanya bisa mendengar kan tanpa bisa melakukan apapun. Rendra berjalan mengitari Atta, da berhenti tepat di hadapannya.

"Kanapa malah seperti ini," ucap Rendra duduk mensejajarkan diri dengan Atta.

"Aku seperti tak punya tenaga, Ren. Aku seakan seperti mayat, aku merasakan lelah yang tak berujung, " ucap nya dengan tatapan kosong, tentu Rendra mengerti ada yang aneh dalam diri Atta.

"Aku berjanji akan membantumu, Aku akan kembali dengan seseorang yang akan membantumu kembali pulih, " ucap Rendra seraya menggenggam tangan Atta.

"Terimakasih Ren, di saat yang lain menjauh dariku, kau malah datang dan perduli denganku, semua sudah mengkhianati ku, tapi aku tidak bisa melakukan apapun pada mereka, Ridho dan Syifana, mereka kini menjadi pasangan yang serasi, aku sudah tidak berguna Ren, " ucap Atta

"Atta, kau jangan memikirkan apapun lagi, pikirkan kesehatan mu dan hanya kesehatan mu,"

"Kau tidak akan meninggalkan aku kan? " tanya Atta dengan tatapan kosong

"Kau berteman denganku tanpa melihat status ku yang dari kalangan rendahan, Mana mungkin aku akan meninggalkan sahabat sebaik kamu, sekarang... kau fokuslah dalam kesehatan mu, semuanya tergantung dari semangat mu kawan, " ucap Rendra.

Setelam lama berbincang, Rendra pun pamitan untuk kembali, dan dia berjanji akan datang nanti di lain hari.

...----------------...

Disisi lain, Neneknya Atta sudah berada di mana ia mendapat kan kabar tentang tangan ajaib, yang mampu menyembuh kan sakit seseorang dengan ketelatenan nya.

Waktu berjalan seolah sambaran pedang bagi Atta, Karena setiap saat yang ia rasakan hanyalah rasa sakit di sekujur tubuhnya, Tubuh nya terasa semakin hari semakin lemas dan tak bertulang. Kemaren yang lumpuh hanyalah kedua kakinya, Tapi saat ini ... ia merasa seluruh tubuh nya sudah tak berfungsi.

'Apa yang terjadi padaku sebenarnya, Bukankah aku sudah rutin minum obat? Kenapa bukan tambah sehat ini semakin lemah ku rasa, ' bathin Atta setelah ia sudah tak bisa bicara apapun.

Pengasuh bukan hanya 1 atau dua kali yang diganti, tapi sudah berulang kali, Namun... Atta bukannya membaik malah makin memburuk.

''Bagaimana keponakan tante tersayang, Apakah kau sudah merasa baikan?'' tanya Maya saat masuk kedalam kamar Atta. Atta menatap Tante nya dengan tajam, ia marah bukan tanpa alasan, ia marah karena baju dan perhiasan yang ia kenakan adalah milik sang Mama.

''Kenapa kau menatap tante seperti itu, Oh.. kau marah, Kenapa? bukankah... Mamamu sudah mati, jadi... tidak apa-apa dong, Apa yang menjadi milik Mama mu, saat ini menjadi milik tante, iya kan... ?'' ucap Maya seraya menyentuh wajah Atta dengan jari telunjuknya.

''Baiklah... tante rasa, kau payah sekali, sudah bebarap bulan kau tetap saja seperti ini, buang-buang uang, Bukankah tante sudah menjadi tante yang sangat baik untukmu?'' tanya Maya dengan senyuman liciknya, setelah itu ia pun berlalu meninggalkan Atta dengan kemarahan nya.

...----------------...

''Nyonya, menurut informasi, alamat wanita itu adalah gang ini, '' ucap sopir Neneknya Atta.

''Baiklah, Seperti nya mobil tidak bisa masuk, kalau begitu... saya akan turun dan jalan kaki, '' ucap Neneknya Atta seraya turun dari mobilnya, Langsung saja sopir itu bergegas mengambilkan payung untuk Nyonya besarnya.

Banyak mata yang menatap ke arah Neneknya Atta, mereka menjadi pusat perhatian warga kampung. Selain karena mobil yang mewah, wanita yang rambutnya sudah berubah semua itu masih terlihat mempesona.

''Boleh bertanya, Apakah kalian ada yang kenal dengan wanita ini, maksud saya, suster Arumi, '' ucap Neneknya Atta.

''Oh, Nak Arumi. Itu rumahnya, Bu'' ucap ibu-ibu yang ada di dekat rumah Arumi.

''Terimakasih, Bu. Kalau begitu saya permisi'' ucap ramah Neneknya Atta.

Saat kepergian Nenek Atta, banyak perbincangan tentang Arumi. Arumi wanita yang banyak di idolakan sebagai menantu idaman di kampung nya, tentu mereka berharap yang baik untuk Arumi.

Tok... Tok... tok...

''Sebentar'' suara seseorang

Pintu itupun terbuka, terlihat sosial wanita muda yang begitu cantik dan memiliki kelembutan dalam pandangan nya.

''Cari siapa Nyonya, '' ucap Arumi

''Saya mencari mu, Arumi Bachtiar, '' ucap Neneknya Atta, Arumi terkejut namun... suara Ibunya membuat ia sadar.

''Siapa nduk, ?'' tanya Ibunya Arumi.

''Ah, silahkan masuk Nyonya, '' ucap Arumi mempersilahkan Neneknya Atta masuk.

Neneknya Atta pun melihat keseluruh sudut ruangan.

''Saya moana, Panggil saja Nenek mOana,'' ucap Neneknya Atta, lalu ia menceritakan tujuannya datang jauh-hauh dari kota. Ibunya Arumi menatap kearah Arumi dan menganggukkan kepala nya.

''Saya tidak sehebat itu, Nyony. '' ucap Arumi

''Saya akan menggaji mu 3x lipat dari tempat kau bekerja, Kau Satu-satunya harapan ku, '' ucap Nenek Moana.

Dengan izin dari orang tuanya dan juga kakak nya, Arumi pun ikut dengan Nenek Moana.

Selama dalam perjalanan, Nenek Moana banyak menceritakan tentang perkembangan kesehatan Atta, yang mana bukannya membaik, malah bertambah buruk, dan itulah yang membuat Arumi menjadi penasaran akan penyakit itu, Jika hanya lumpuh karena kecelakaan, tidaklah mungkin sampai separah itu.

Tapi, betapa terkejut nya Arumi saat melihat langsung keadaan Atta, Ia sampai menutup mulutnya karena saking terkejut nya.

Lelaki yang memiliki wajah tampan dan tubuh yang atletis kini keadaannya sungguh sangat menyedihkan, Saat Arumi ingin melihat bola mata Atta, Atta menepis tangan Arumi, Namun Arumi tak menyerah hingga ia menemukan fakta baru.

Terpopuler

Comments

Lina Susilo

Lina Susilo

semoga atta bisa membaik di tangan arumi

2023-01-25

0

Nurul Indarti

Nurul Indarti

kok lama amat up-nya.....apa aku hapus aja dulu....sungguh mengecewakan

2022-12-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!