Bab 4 Awal Bertemu Atta dan Arumi

''Bisakah kau diam untuk sejenak, aku ingin memeriksa mu, bukan ingin menyiksamu,"ucap Arumi seraya menatap Atta dengan tajam, Karena Atta sangat melarangnya untuk menyentuhnya.

"Nyonya, tuan Atta keracunan, bisa kah aku lihat obat yang ia konsumsi setiap hari?'' tanya Arumi. pada neneknya Atta.

''Oh Tuhan, benarkah? mana bisa... setiap hari ada suster yang merawat Atta, Baiklah! biar ku ambilkan obatnya,'' ucap Nenek Moana setaya mengambil obat Atta yang berada di laci dan menyeragkan pada Arumi.

Jika di lihat dari wadahnya, Tidak ada masalah dengan obat nya, Arumi membaca setiao kandungan di botol obat itu, dan itu adalah obat yang benar, Arumi benar-benar heran.

"Apakah di kamar ini tidak ada CCTV, aku sangat yakin, ada yang tidak beres dengan tuan Atta," ucap Arumi dengan sangat yakin.

"Tuan, aku yakin, kau tahh sesuatu, bisakah kau katakan padaku, setidaknya berikan aku isyarat, apakah ada orang jangan menjahati mu?" tanya Arumi

"Beri aku isyarat lewat kedipan atau sebisamu, Tuan. Ayolah bekerja sama denganku," bujuk Arumi seraya menatap Atta dengan tatapan iba.

Atta menganggukkan kepaalnya pelan.

Arumi mengepal kan tangannya. Ia tak sengaja melepas kan botol obat itu hingga terjatuh.

''Aduh, Maaf Nyonya, Maaf tuan,'' ucap Arumi seraya mengambil obat yang tumpah, namun Arumi heran dengan bentuk obat di dalamnya.

''Apa ada obat lain, tidak mungkin hanya satu obat kan?'' tanya Arumi saat melihat obat yang terjatuh.

''Ah, Iya. ada tiga jenis obat yang setiap hari Atta konsumsi,'' ucap neneknya Atta seraya mengambil obat yang lainnya. Kini kecurigaan Arumi semakin yakin, bahwa ada yang tidak ingin Atta sembuh, sehingga menukarkan isi obatnya dengan yang palsu.

''Nak Arumi, apa yang terjadi sebenarnya?'' tanya Nenek Moana

''Rahasiakan ini dari siapapun, hanya aku dan Nyonya yang tahu, dan aku juga menemukan obat tetes, aku akan ke rumah sakit untuk mencari tahu tentang semua obat ini, dan aku juga yang akan membawa obat aslinya , Nyonya... ada yang sengaja menginginkan tuan Atta gak sembuh, '' ucap Arumi yang mana membuat Neneknya terkejut

''Oh Tuhan, siapa yang melakukan ini?'' ucap neneknya Atta

''Itu akan segera kita ketahui Nyonya, tolong percaya kan tuan pada saya, saya akan melakukan yang terbaik,'' ucap Arumi

''Arumi, lakukan apapun yang bisa menyembuhkan cucuku,'' ucap Nenek Arumi. Arumi tersenyum dan mengangguk kan kepalanya.

Lama mereka berbicara di kamar Atta kini Arumi. membawa Atta jalan-jalan keluar kamar, awalnya Atta menolak, tapi bukan Arumi namanya jika ia tak bisa.

''Tuan, bekerjasama lah denganku, bukankah tuan juga ingin sembuh?'' tanya Arumi seraya duduk dan memegang lutut Atta yang duduk di kursi roda.

''Aku Arumi, ingin tuan segera sembuh, '' ucap Arumi lagi seraya menatap mata Atta. Tatapan keduanya saling bertemu dan terkunci satu sama lain.

Mata Arumi seolah magnet yang bisa meluluhkan Atta.

Arumi tersenyum kala Atta sudah melunak.

Atta terlihat lemah namun ia bisa memberontak dengan cara tangan atau kakinya yang menendang secara asal.

Arumi pun membaww Atta keluar dari kamar, Di. kediaman Atta ada beberapa pembantu. Dua pembantu menatap sengit pada Arumi.

''Sebesar apapun usahamu, tuan Atta tidak akan pernah sembuh, jadi jangan buang-buang waktu dengan merawat tuan, semua yang merawat tuan Atta, tidak ada yang bertahan lama,'' ucap pembantu itu dengan tanpa ada rasa takut.

''Terimakasib atas nasehat dan keperdukian kalian, tapi aku akan berusaha lagi, agar tuan Atta merasa nyaman dalam perawatan ku,'' ucao Arumj ramah dan dengan senyuman yang begitu manis.

''Cih, kau sangat percaya diri sekali, tunggu saja sampai Nyonya Maya datang, kau tak akan betah disini,'' ucap pembantu itu

'Maya, siapa dia, apakah kekasihnya ataukaataukah istrinya?' bathin Arumi.

Arumi juga mengontrol setiap makanan yang akan di berikan pada Atta. ia bahkan rela memasak sendiri untuk pasien nya saat ini. entah kenapa Arumi merasakan ada yang aneh dengan seisi rumah ini.

Waktu berjalan dengan begitu cepat, kini tiba saatnya Atta akan makan malam dan meminum obatnya. Tentu Maya akan mengontrol Atta lewat pembantu nya.

''Tunggu, kau mah kemana?'' tanya Arumi. pada salah satu pembantu yang ingin menuju ke kamar Atta.

''Kini susah saatnya tuan Atta makan dan minjm, dan aku yang bertugas memberikan makan dan obatnya,'' ucap pembantu itu dengan berani.

''Lalu apa gunanya ada aku disini, akh adalah perawat Tuan Atta, jadi apapaun yang berhubungan dengan tuan Atta adalah tanggung jawabku, dan masalah makanan, aku punya makanan khusus untuk yuns Atta, jadi kau tidak perlu lagi melakukan tugas itu," ucap Arumi

''Memangnya kau siapa? yang memerintahkan akh disini adalah Nyonya Maya, jadi.. aku hamba kebun berhak atas merawat tuan Atta,''

'Tapi, disini. pemilik rumah ini, pemilik kuasa ini bukan Nyonya mu, tapi tuan Atta, dan... karena ditimilah, aku curiga, jabgan-janfan yang memberikan obat palsu pada tuan Atta adalah kau,? Aku. pastikan kau akan di bawa ke kantor polisi, untuk di periksa, '' ancam Arumi pada pembantu nya Maya.

Seketika pembantu itu terdiam, Wajahnya langsung pucat puas mendengar kata polisi di ucapkan.

''Kenapa kau malah membawa nama polisi, apa salahku disini, ?'' tanya Pembantu itu gugup

Arumi. melangkah mendekati pembantu itu

''Akh. menemukan fakta, bahwa Obta yang selama ini kalian berikan. pada tuan Atta, bukanlah obat yang sebenarnya, tapi obat yang kalian berikan adalah, obat untuk melumpuhkan semua saraf tuan Atta, dan sekarang kalian susab berhasil melakukan itu, Kesehatan tuan Atta, bukannya makin baik tapi semakin lemah, dan tentu, akh sudah punya bukti untuk membawa kasus ini ke rana hukum,'' ucapbArumi dengan seringai jahatnya

''Bukan aku, bukan aku yang melakukan nya, kau jangan asal menuduh ku, aku hanyalah pembantu yang hanya menjalani perintah saja," ucap ketakutan pembantu itu lalu pergi begitu saja dengan langkah yang cepat.

Arumi menghela nafasnya, Karena kininiantayi, semua juga dari. pembantu nya, Merka sysah di bayar oleh sosokbyang bernama Maya, dan Arumi penasaran dengan siapa Maya.

''Baiklah, Maya. Seperti nya kita belum ditakdirkan bertemu, '' ucap Arumi seraya menatap pintu kamar Atta.

Arumi pun dengan cepat membuatkan Atta makan malam dan memberikan obat padanya, karena ia sudah termasuk ketergantungan dengan obat yang salah.

''Yuan, aku tahu, kau tidak suka dengan pelayanan ku, tapi percayalah! bahwa aku inginn

yang terbaik untuk anda," ucap Arumi yang juga menatap dirinya, Atta terus menatap Arumi. lalu menyediakan matanya, tanda ia percaya dengan Arumi.

"Terimakasih tuan, aku akan melakukan yang terbaik, jangan telan apapun yang orang lain berikan, Oke!" ucap Arumi dengan senyumannya.

Terpopuler

Comments

Lina Susilo

Lina Susilo

semangat rumi dn terutama atta, semangat lah untuk sembuh ta

2023-01-25

0

🥰🥰 Si Zoy..Zoy..🤩🤩

🥰🥰 Si Zoy..Zoy..🤩🤩

Lihat di FB, langsung mampir Kak...🤗🤗🤗

2023-01-11

0

Sulistriawati

Sulistriawati

lm bngt klnjutny tor

2023-01-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!