TUK! TUK!
Suara ketukan pintu terdengar dari kamar Varya. Ia menyuruh pelayannya untuk membukakan pintu itu. Lalu nampak lah seorang pelayan pria yang melaporkan bahwa ada tamu untuknya.
Varya yang mengetahui siapa tamu tersebut, bergegas untuk menemuinya. Sesampainya di sana, Varya segera memerintahkan pelayan untuk jangan membiarkan siapapun untuk masuk. Pintu ruangan itu terbuka menampilkan lelaki berambut hitam itu yang sedang meminum secangkir teh yang telah disediakan.
Menyadari kehadiran Varya, laki-laki itu langsung bangkit dari duduknya. Lalu membungkuk hormat.
"Salam untuk Yang Mulia Putri Varya de Astra" Varya mempersilahkan lelaki itu untuk duduk kembali setelah salam.
"Terima kasih, telah menjawab permintaan ku. Tuan Finix"
"Saya merasa sangat terhormat Yang Mulia, tolong maafkan sikap saya tempo hari yang tak mengenali Yang Mulia" Varya menyeringai, ia tak menyangka Finix cepat mengetahui identitasnya.
"Ah~ Mari kita lupakan kejadian itu. Aku tidak suka basa-basi, aku sudah mengatakan hari itu tujuan ku mengundang mu ke sini bukan?"
"Tentu saja Yang Mulia. Sebenarnya saya hanya rakyat biasa, saya hanya memiliki kelebihan sedikit di mata anda. Saya merasa tak pantas untuk mengajari putri Kerajaan. Terlebih lagi nanti anda akan banyak mengalami luka saat pembelajaran, ini bukan lah suatu ilmu yang mudah Yang Mulia..." Jelas Finix, Varya tau bahwa dia akan berkata seperti itu. Sekarang belum ada wanita yang memegang pedang dengan telapak tangan yang penuh luka.
"Aku sudah siap untuk resiko apapun itu. Dan tenang saja Finix, kita akan melatih ini secara diam-diam. Aku tak kan memberitahu orang tua ku, karena kau pasti tau bagaimana reaksi mereka. Aku sudah menyiapkan rencana dan tentu saja aku akan menggaji mu dengan sangat cukup bahkan mungkin lebih. Apakah kau punya pekerjaan saat ini?"
"Saya hanya bekerja sebagai penjual kayu bakar Yang Mulia" jawab Finix seadanya, meski Varya ragu akan hal itu. Tetapi ia telah menggali informasi, benar Finix hanya penjual kayu bakar. Yang kadang mengikuti kompetisi berpedang untuk uang sampingan.
"Baguslah, karena kau akan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik sekarang. Kau akan menjadi pengawal pribadi ku. Berkemas lah segera karena kau akan tinggal di tempat yang sudah ku sediakan." Finix cukup terkejut untuk sesat, dari yang ia dengar, Varya hanya Putri pengecut dan kutu buku saja. Ia tak menyangka gadis itu memiliki kharisma yang besar sekarang.
"Bagaimana apakah kau tetap tidak mau? Aku akan menaikkan upah mu. Kau cukup mengajari ku selama 5 bulan saja. Setelah itu kau boleh kemanapun sesuka mu, ini dia kontraknya. Jadi kau tak perlu takut, kau hanya perlu menjalankan apa yang aku perintahkan" Finix membaca kertas yang di berikan oleh Varya. Ia tersenyum setelah melihat jumlah koin emas yang banyak di sana.
"Ah~ saya tidak bisa menolaknya Yang Mulia." Finix kemudian bangun menghampiri Varya yang berada di depannya. Ia menunduk dan menarik pelan tangan Varya.
CUP!
"Saya Finix Erdian akan bersumpah setia kepada Permata kerajaan ini yaitu Varya de Astra. Seluruh hidup saya persembahkan untuk Yang Mulia" ucap Finix setelah mengecup punggung tangan kanan Varya.
Itu adalah sumpah kesatria kepada majikannya, hal itu wajib dilakukan oleh setiap kesatria yang siap mengabdi pada tuannya.
Varya tersenyum, ia sudah melangkah lebih maju sekarang. Ia akan membalas apa yang terjadi padanya di masa lalu. Dan pastinya ia akan melindungi kerajaannya dengan kekuatan yang akan ia peroleh mulai dari sekarang.
________________
Malam ini Varya bersama keluarganya duduk bersama untuk makan malam. Ini terjadi 3 hari sekali, agar mereka dapat berkomunikasi setelah banyaknya tugas kerajaan.
"Varya, ayah mendengar bahwa kau baru saja mengangkat pengawal pribadi baru mu. Apa itu benar?" Tanya Raja setelah mereka menyelesaikan makan malam nya.
"Itu benar ayah. Aku memilihnya karena aku mendengar kemampuan berpedang nya sangat hebat. Dia pasti akan melindungi diri ku dengan baik" ucap Varya dengan percaya diri.
"Syukurlah kau akhirnya memilih pengawal pribadi mu nak, dari dulu kau selalu menentang pengawal yang mengikutimu kemana-mana. Ibu merasa lega sekarang" ucap Ratu dengan senyum lembutnya.
"Ibu mu benar, ayah juga merasa lega sekarang. Tapi Varya bagaimana dengan pertunangan mu? Ayah belum memberitahu Dirto masalah itu. Apakah kau yakin akan membatalkan pertunangan mu?" Suasana yang tadi hangat tiba-tiba hening.
Varya menghembuskan nafas panjang. Ia harus menuntaskan masalah ini dengan cepat.
"Ayah, ini pilihan putri mu... Aku sudah memikirkannya baik-baik. Dan aku memilih untuk tak melanjutkannya. Aku berharap ayah dan ibu mengerti."
"Ayah mengerti nak, tetapi ini masalah dua kerajaan tentu saja akan sulit untuk memutuskannya." Ucap Raja yang nampak memelas.
Varya merasa tak enak sekarang. Ayahnya benar ini bukan hal yang mudah, tetapi ia tak boleh mundur.
"Bagaimana jika kau berdiskusi dulu dengan Dirto? Katakan saja apa yang kau rasakan, dia pria yang baik. Ibu rasa dia akan memahami mu lebih baik dari kami" saran Ratu. Varya yang mendengarkan hal itu, langsung merasa mual.
Ia membayangkan dirinya bertemu dengan lelaki br*ngsek itu. Mungkin dirinya akan pingsan saat itu juga. Melihat anaknya yang sudah pucat, Raja menyuruh pelayan untuk membawa Varya ke kamarnya.
"Ku harap anak itu baik-baik saja..."
__________________
Di tempat lain di sebuah ruangan yang di penuhi pemuda yang sedang bermain kartu, tibalah laki-laki yang membuat mereka semua berdiri lalu menunduk hormat.
"Rey, ikut aku!" Pinta lelaki itu,pada seorang lelaki berambut pirang.
Mereka masuk ke ruangan yang remang-remang. Lelaki berambut hitam itu duduk di kursinya. Ia melihat lelaki yang telah di panggil nya tadi.
"Rey, kau akan menjadi ketua sementara untuk 5 bulan ini. Aku ada urusan bisnis yang penting, jadi jangan pernah mencari ku mulai esok hari"
"Boss, apa maksud mu? Kau akan pergi kemana? Apakah kau marah kepada kami? Tolong jangan tinggalkan kami Tuan Finix"rengek Rey, pada lelaki itu yang tak lain adalah Finix.
Finix sebenarnya adalah ketua dari guild pembunuh bayaran. Ia sengaja memalsukan pekerjaan, agar ia tak tertangkap oleh pihak kerajaan. Ia sudah lama melakukan hal ini sejak umurnya 15 tahun. Tak heran jika ia memiliki julukan Pedang Pembunuh di kalangan pembunuh bayaran.
Ia sangat menutupi jati dirinya, guild nya pun tak menerima sembarang tamu yang datang untuk membunuh seseorang. Ini adalah pekerjaan yang kotor namun itu tak masalah baginya selagi ia bisa bertahan hidup.
"Aku mendapatkan tawaran untuk bekerja yang upahnya sangat tinggi. Tak mungkin aku akan menolak uang yang menghampiri ku. Jadi Rey aku serahkan posisi ku sementara pada mu, katakan pada yang lain untuk tak mencari ku atau pun menyapa ku sekarang saat berpas-pasan di jalan. Kau mengerti?"
"Tentu saja boss! Jika itu keinginan anda maka tak ada alasan bagi kami menentangnya. Semoga anda berhasil dan segera kembali"
"Ya, aku juga sangat menantikan pekerjaan yang menarik ini. Aku pergi dulu, sampai jumpa 5 bulan kemudian" Finix melompat dari jendela, itu hal biasa yang ia lakukan jika ingin pergi kemanapun tengah malam.
Finix mempercepat langkahnya, ia harus tiba pagi hari nanti di Astra. Guild nya terletak sangat jauh dari sana, itu sangat melelahkan namun demi uang ia tak kan sungkan.
......To Be Continued ......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Mei Shin Manalu
Aku mampir lagi Kak, smangat
2023-01-17
1
Wichan606
up
2022-12-19
0