Chapter 01

Varya sedang berendam di bathtub. Ia menolak bantuan pelayan untuk memandikan nya. Sudah sejak seminggu Varya terus mandi sendirian. Ia menggosok seluruh tubuhnya dengan kuat namun tak sampai lecet. Ia melakukan hal itu dikarenakan masih dibayangi dengan darah di seluruh tubuhnya.

"Akhhh!" Teriaknya karena membenci hal yang ia lakukan.

Meski ia ingin membunuh lelaki itu tapi ia yang sekarang belum bisa apa-apa. Bayangan masa lalu masih menghantuinya. Bahkan sejak hari itu ia belum keluar kamar. Varya pun enggan bertemu kedua orang tuanya. Kejadian itu membuat Varya mengalami gangguan mental sekarang. Namun itu tak boleh dibiarkan lebih lama.

Demi mencapai tujuannya Varya harus bangkit sekarang. Semakin lama ia menundanya semakin dekat kehancuran itu datang. Varya bangkit dan memanggil pelayan untuk mendandani nya.

Hari ini ia memulai rencananya dengan mengawasi satu bibit masalah. Ia akan pergi ke kediaman Duke Lawrence untuk menghadiri undangan pesta teh dari anaknya. Hal ini pernah terjadi di masa lalu, dimana Varya hanya bisa diam dipermalukan di sana. Dan itu menjadi pesta teh terakhirnya. Seterusnya ia tak mau menghadiri undangan mana pun.

"Baiklah mari kita beri mereka pelajaran!"

________________

Suasana cukup riuh dengan obrolan para gadis bangsawan yang sudah hadir di pesta. Pesta teh itu begitu mewah, dengan dekorasi yang mahal serta furniture impor dari luar kerajaan.

Duke Lawrence salah satu dari 3 penguasa yang berpengaruh di kerajaan, maka dari itu mereka memiliki kekayaan di atas rata-rata. Duke Lawrence mempunyai seorang putri kesayangan dimana ia adalah anak tunggal. Ia bernama Grace Natalie Lawrence. Gadis berambut pirang yang mampu mengendalikan pergaulan kelas atas.

Namun, hari ini Varya bukan hanya ingin menghadiri pesta teh saja. Ia akan mulai menyelidiki dan menjatuhkan Duke Lawrence bagaimana pun caranya. Mengapa? Karena Duke Lawrence adalah pengkhianat yang bekerja sama dengan Dirto Axia, yaitu tunangan yang telah mengkhianati Varya serta kerajaannya.

TUK! TUK! TUK

Suasana menjadi sepi mendengar langkah gadis berambut dark blue itu menuju ke arah meja. Semua di sana tampak sangat kaget melihat gadis itu mengenakan gaun merah dengan atasan agak terbuka. Tidak seperti biasanya, yang dimana Varya selalu mengenakan gaun berwarna gelap. Hari ini pun ia memakai riasan yang agak mencolok membuat orang di sana merasa melihat orang yang berbeda.

SRET!

Varya menarik kursi kemudian duduk. Ia terkekeh kecil melihat hal yang sudah biasa terjadi. Tapi tentu saja hari ini perlu di ubah bukan?

"Apakah kalian mempunyai guru etiket? Bisa beritahu aku siapa namanya? Agar aku bisa memberikannya hukuman karena tidak memberitahukan etiket kerajaan kepada lady-lady ku yang manis"sindir Varya sambil memegang dagunya.

Semua sontak berdiri dan memberi hormat kepada Varya. Gadis itu menyeringai merasakan perasaan lama yang dia tahan kini lepas begitu saja.

"Kalian boleh duduk kembali!" Pinta Varya namun ada salah satu gadis yang sedari tadi tak bergeming.

"Ah~ Apakah suara ku terlalu kecil? Hingga Grace Natalie Lawrence tak mengerti apa yang ku katakan?" Varya memutar bola matanya. Ia tau bahwa Grace bukan lawan yang mudah untuk di kalah kan

"Maafkan saya Yang Mulia" Grace kemudian berdiri lalu memberi salam.

Varya tampak tak peduli hingga ia langsung menyesap kopinya tanpa menyuruh Grace untuk duduk.

"Maaf yang mulia? Apakah saya boleh duduk sekarang? Bukan kah hal ini kurang sopan untuk tuan rumah di acara hari ini?" Ucap Grace dengan nada yang sombong.

"Ah~ kurang sopan ya~ apakah aku harus menyuruh guru etiket ku untuk memberitahukan masalah kesopanan pada mu?" Varya menaruh cangkirnya dengan elegan.

Semua yang di sana berbisik-bisik melihat sikap Varya tak seperti biasanya. Varya mengerakkan jari telunjuk nya dari ke atas ke bawah yang berarti Grace boleh duduk kembali.

Varya sudah biasa direndahkan, ia bahkan diam tak berkutik disaat berbagai macam perkataan menghampirinya. Ia terlalu naif waktu itu yang mengira bahwa suatu saat orang-orang itu akan menyesal akan perbuatannya, namun apa yang ia terima? Sampai nafas terakhir nya ia hanya menerima pengkhianatan.

Tidak! Sekarang tidak ada lagi belas kasihan serta kepercayaan. Varya sudah menghapuskan itu dari kamusnya saat ia menghembuskan nafas terakhirnya saat itu. Kini sudah waktunya mereka mengenal calon pemimpin mereka di masa depan.

Acara dimulai dengan perkenalan teh serta camilan khusus yang diberikan Grace. Mereka kemudian mengobrol satu sama lain, Varya mulai merasa dikucilkan seperti biasa. Tapi ia tetap tenang, ia sudah melatih diri dan mentalnya seminggu, ia bukan orang yang lemah lagi. Ia perlu dihormati bukan disanjung, ia perlu dikenal langsung bukan secara rumor beredar.

"Ah~ saya mendengar bahwa Yang Mulia Putri akan segera menikah di musim dingin nanti. Yang Mulia pasti sangat beruntung memiliki tunangan seperti tuan Dirto..." Ucap Grace persis seperti ucapannya dimasa lalu.

Dulu di kehidupan sebelumnya, Varya sering mendapati Dirto bersama Grace. Varya pernah bertanya apa hubungan mereka. Dirto hanya menjawab mereka berteman. Varya dengan polosnya percaya hingga terbongkar di hari itu sebelum pesta pernikahan berlangsung ia melihat Dirto berciuman dengan Grace.

Saat Varya mencoba menenangkan dirinya di ruangan , ketika ia keluar semua sudah tergenang di lumuran darah. Dari sana lah Varya memutuskan untuk menjatuhkan Duke Lawrence terlebih dahulu.

"Ah~ terima kasih Lady Grace. Namun perlu kalian ketahui tunangan ku hanya mencintai diri ku. Buktinya hubungan kami di ketahui oleh semua orang di kerajaan. Padahal aku pernah menawari hubungan diam-diam karena masalah kedua kerajaan. Kau benar aku sangat beruntung bukan?" Grace langsung memasang wajah datar saat itu.

Suasana menjadi hening setelah itu. Varya tetap santai memang tujuannya kemari bukan untuk menjalin hubungan ke akraban dengan gadis bangsawan lainnya. Ia sudah terbiasa sendiri tak masalah jika itu terjadi lagi kali ini.

"Sepertinya gelas Yang Mulia sudah kosong. Saya akan menuangkan teh spesial khusus untuk anda yang Mulia" ucap Grace yang kembali memasang wajah ramahnya.

Grace bangun lalu menuangkan teh dari tekonya ke cangkir Varya. Warna teh itu keunguan, cantik saat dilihat oleh mata. Varya menatap tajam Grace yang telah duduk kembali di kursinya.

"Silahkan di minum Yang Mulia. Teh itu sangat enak dan mahal" Varya memasang wajah yang menakutkan sekarang.

Ia sudah tau bahwa itu bukan teh yang seperti dikatakan, teh itu sangat pahit dan mengandung zat yang dapat membuat sakit perut. Tentu saja Varya pernah meminum itu sebelumnya. Ia takkan melakukan hal bodoh untuk kedua kalinya.

"Benarkah enak? Ku rasa kau harus mencobanya lebih dulu Lady"

CURRR!

Teh itu sekarang mengalir dari kepala Grace membuat semua yang di sana terkejut. Grace tak menyangka bahwa Varya akan melakukan hal seperti itu padanya.

"Apa yang anda lakukan Yang Mulia?! Beraninya anda melakukan hal seperti ini kepada saya yang merupakan Putri Duke Lawrence!" Teriak Grace kesal. Varya menyeringai penuh kemenangan.

"Wah~ mengapa aku tidak berani? Kau saja sudah tak mengetahui posisi mu Lady Lawrance! Apakah kau mau dihukum karena meracuni anggota kerajaan? Aku tak tau maksud mu memberikan teh dari bunga beracun yang di awet kan. Apakah kau sengaja atau tidak?"

"A-apa tentu saja saya tidak tau Ya-yang Mulia! Ini pasti ulah seseorang saya akan mencari tau nya. Ini bukan kesalahan saya, saya mohon untuk tidak salah paham" Grace kini ketakutan, bagaimana Varya bisa tau rencananya.

"Baiklah aku akan mengampuni mu kali ini. Tapi ingat Lady hanya kali ini! Sekarang aku pamit!" Varya berjalan meninggalkan mereka yang sedang menatap dirinya.

Grace memasang wajah kesal dan malu. Ia akhirnya mengakhiri pesta lalu segera pergi untuk membersihkan dirinya.

"Sial*n kau Varya!"

__________________

Varya kini sedang duduk diruang kerja Ayahnya yang tak lain adalah Raja. Ia ingin membicarakan suatu hal yang penting. Ayahnya sangat senang karena Varya ingin menemui Ayahnya setelah beberapa hari ia tak ingin bertemu siapa-siapa.

"Bagaimana keadaan mu nak? Apakah kau sudah sehat?"

"Tentu ayah. Selama ayah dan ibu sehat aku juga akan sehat"

"Baguslah Varya. Kau membuat kami khawatir akhir-akhir ini. Apakah ada hal yang menganggu mu?"

"Ada Ayah, maka dari itu aku ke sini hari ini"

"Apa hal itu anak ku?"

"Aku ingin membatalkan pernikahan dan memutuskan pertunangan ku, serta Aku ingin menjadi pemimpin kerajaan ini, bukan suami yang aku nikahi nanti"

...To be continued ...

Terpopuler

Comments

Damar Pawitra IG@anns_indri

Damar Pawitra IG@anns_indri

jadi cewe badas.... mateb nih...

2022-12-24

2

Zahra Flo

Zahra Flo

lanjut ka

2022-12-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!