Mencintai Pria Yang Sama

Mencintai Pria Yang Sama

Bab 1

Sebelum baca novel ini, baca terlebih dahulu novel "Hijrah Setelah Patah Hati" ini kelanjutan cerita di dalam novel itu dan kalian pasti bisa tau siapa Erisa dan Elisa sebenarnya.

.

.

Hari ini adalah hari terakhir masa orientasi siswa SMP Negeri 1 Pancasila, Erisa dan Elisa yang tidak satu kelompok setelah mendengar perintah dari ketua OSIS untuk berbaris segera berpisah dan berlari ke barisan kelompok mereka masing-masing. Erisa yang pemalu selalu memilih berbaris di bagian paling belakang sembari terus menundukkan kepalanya, Erisa berada di kelompok nomor satu sedangkan Elisa berada di kelompok nomor empat.

Ketua OSIS berbicara panjang lebar membuka acara dan menjelaskan kepada seluruh murid baru bawasan hari ini sudah tak ada kegiatan lagi melainkan untuk pembagian kelas dan tak lupa memberi tahu kalau nama seluruh murid baru telah di tempel di dinding depan kelas yang akan mereka tempati masing-masing.

Erisa berdoa dalam hati semoga satu kelas dengan saudara kembarnya meski dirinya sedikit ragu, Erisa belum ada satu pun akrab dengan murid lain hanya sekedar kenal dengan teman-teman kelompoknya apalagi Erisa yang pemalu tak begitu banyak bicara kecuali ada salah satu teman kelompoknya mengajak berbicara dan ada satu murid yang sangat Erisa kenal yaitu Rendi ketua kelompok mereka yang pernah tak sengaja bertabrakkan dengan Erisa waktu masa orientasi siswa hari pertama.

Semenjak kejadian itu dan pimpinan Rendi yang begitu terlihat berwibawa membuat Erisa diam-diam menyukai Rendi, meski Erisa merasa ini hanya cinta monyet tapi Erisa sangat bahagia bahkan Erisa pernah diam-diam mengambar wajah Rendi di diary miliknya yang memang Erisa begitu suka menulis segala aktivitasnya di diary miliknya yang hanya dirinya sendirinya yang tau kedua orang tuanya pun tak tau menau apalagi saudara kembarannya.

Seluruh murid akhirnya bubar dari barisan mereka dan bergegas ke arah kelas VII ingin mencari nama mereka masing-masing, Erisa yang malas berdesak-desakkan memilih untuk menunggu para murid selesai mencari nama mereka masing-masing. Setelah koridor sekolah terlihat sedikit sepi dan tinggal berapa murid Erisa baru berjalan mencari nama dirinya yang tak di sangka ternyata dirinya masuk kelas VII.1 namun tak satu kelas dengan saudara kembarnya karena saudara kembarnya masuk kelas VII.2.

Erisa melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruang kelas VII.1 dan mencari kursi kosong yang sepertinya sudah terisi penuh, Erisa yang tak tau harus duduk dimana masih berdiri di ambang pintu memperhatikan seluruh murid dalam kelas.

"Haii, sini duduk dengan aku saja" kata salah satu murid perempuan yang kelihatannya paling cantik dan modis di antara murid perempuan yang lain

"Kamu manggil aku?" tanya Erisa sembari menunjuk diri sendiri

"Iya siapa lagi kalau bukan kamu" kata murid perempuan itu sembari berdiri dan menghampiri Erisa

Erisa yang di tarik paksa mau tak mau menuruti murid perempuan tersebut yang di lihatnya nama murid perempuan itu di seragam putih birunya bernama Putri, Erisa berusaha tersenyum ramah karena telah di ajak duduk di kursi bagian depan bahkan sangat dekat dengan papan tulis.

"Namaku Putri, nama kamu siapa?" kata Putri sembari mengulurkan tangan kanannya

"Erisa" jawab Erisa singkat sembari membalas uluran tangan Putri

Erisa bukan cuek melainkan pemalu apalagi pakaiannya yang paling berbeda dari seluruh murid di SMP Negeri 1 Pancasila ini membuat dirinya semakin tak percaya diri, Erisa dari kecil sudah di ajari oleh kedua orang tuanya untuk memakai pakaian seperti muslimah yang telah di tetapkan dalam ajaran agama mereka serta yang telah tertulis di dalam al-quran.

Bahkan bukan hanya Erisa yang berpakai seperti ini Elisa pun sama hanya saja Elisa lebih sedikit modis jilbabnya terkadang masih suka dinaikkannya di pundak berbeda dengan Erisa yang benar-benar memakai jilbab hingga menutupi dadanya, Erisa tak mau membuat kedua orang tuanya masuk api neraka hanya karena dirinya tak menuruti peraturan yang di ajarkan dalam agama mereka.

Tak lama kemudian ruang kelas VII.1 yang tadi mulanya sangat berisik kini menjadi sepi sunyi setelah wali kelas mereka masuk, wali kelas VII.1 meminta satu persatu murid maju ke depan untuk memperkenalkan nama mereka serta lulus SD mana. Selesai perkenalan wali kelas VII.1 meminta murid untuk memilih calon ketua kelas dan wakil ketua kelas sekalian seketaris dan bendahara.

Seketaris di kelas VII.1 murid menunjuk Putri sedangkan bendahara seluruh murid kelas VII.1 menunjuk Erisa yang sebenarnya Erisa tak mau karena begitu besar tanggung jawab memegang uang kas kelas namun karena wali kelas menyetujui terpaksa Erisa pun harus setuju, sedangkan wakil ketua kelas yang di tunjuk adalah Adam dan ketua kelas adalah Rendi.

"Maaf Pak, saya gak bisa jadi ketua kelas. Soalnya mulai besok saya pindah sekolah, hari ini kakak saya sudah mengurus surat pindah sekolah saya" kata Rendi yang menolak menjadi ketua kelas

Erisa baru menyadari bahwa dirinya satu kelas dengan Rendi laki-laki yang diam-diam disukainya, namun Erisa begitu kecewa saat mendengar Rendi akan pindah sekolah sehingga mereka takkan pernah bertemu lagi tapi Erisa percaya jika mereka berjodoh pasti ada jalan yang membuat mereka akan bertemu kembali suatu saat nanti.

"Baiklah kalau begitu, kita gak usah ada wakil ketua kelas jadi Adam kamu jadi ketua kelas saja" kata Pak Hendri wali kelas VII.1

"Baik pak" jawab Adam dengan suara yang tegas

Karena hari ini belum memulai pelajaran jadi seluruh murid di minta untuk membersihkan ruang kelas mereka masing-masing serta halaman sekolah, setelah bersih-bersih seluruh murid boleh istirahat dan kemana saja asal jangan keluar dari halaman sekolah.

Erisa menghampiri Elisa yang saat ini tengah berbincang dengan teman-teman barunya, Erisa yang malu tak berani menyapa jadi hanya bisa menyolek lengan Elisa. Elisa yang tau bahwa ada saudara kembarnya dibelakangnya segera menoleh dan memperkenalkan kepada semua temannya bahwa Erisa adalah saudara kembarnya.

Semua teman Elisa tentu kaget mengetahui bahwa mereka kembar, apalagi wajah mereka yang sama sekali tak mirip itu seperti bukan saudara kembar ataupun saudara kandung. Namun Elisa menjelaskan bahwa mereka memang kembar tak identik sehingga siapa saja melihat mereka takkan pernah percaya bahwa mereka kembar, Erisa menyapa satu persatu teman kembarannya yang semuanya kelihatan modis.

"Erisa, aku cariin dari tadi ternyata disini. Ke kantin yuk" kata Putri yang datang-datang langsung menarik lengan Erisa

Elisa tersenyum senang melihat saudara kembarnya sudah memiliki teman meski hanya satu, apalagi selama ini saudara kembarnya selalu bergantung dengan dirinya yang membuat dirinya kasihan karena saudara kembarnya itu tak memiliki teman kecuali dirinya.

Terpopuler

Comments

Bilqies

Bilqies

Hay kak aku mampir yaa,
jangan lupa mampir juga di karyaku
"Mencintaimu dalam DIAM"

2024-04-16

1

amelia alfatih

amelia alfatih

maaf kak itu yg judul hijrah setelah patah hati itu yg mana

2023-06-10

1

Merpati_Manis (Hind Hastry)

Merpati_Manis (Hind Hastry)

aku mampir, Kak. semangat 💪

2023-01-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!