Rebirth To The Cupu Girl'S Body
Siapkan hati dan mental semoga kalian tidak menangis ataupun marah saat membaca chapter ini oke.
Plak ,,,,, Plak ,,,, Plak ,,,, Plak
Bugh ,,,, Bugh
Suara tamparan yang menggema di mansion yang sangat besar dan mewah, tamparan itu berasal dari Daddy 'ADHITAMA ELVAN SMITH' kepada putri tertuanya 'ARABELLA ASTHER SMITH'.
Tamparan serta pukulan tersebut membuat Bella tersungkur ke lantai dan mengenai sudut meja ruang tamu, darah keluar dari pelipisnya akibat benturan yang dikatakan cukup keras bisa dilihat bahwa tamparan pria paru baya yang terlihat tampan itu sangat kencang hingga sudut bibir Bella robek.
"dasar anak tidak tahu diri, saya membesarkanmu untuk menjadi orang berguna bukan jadi ******" teriak Daddy Adhitama kepada putri tertuanya.
"maksud Daddy apa? Aku tidak mengerti" Tanya Bella bingung sambil menahan rasa sakit yang sudah sering dirasakannya.
"jangan sok ga mengerti saya tahu kerajaanmu adalah ngeJALANG kan?" teriak Daddy kembali menggema di mansion.
"bukan Daddy, aku kerja yang halal bukan ngeJALANG" jelas Bella agar Daddynya tidak salah paham, kenyataannya memang Bella kerja halal di perusahaan miliknya sendiri.
"masih aja mengelak, terus ini siapa HAH!" teriak Daddy sambil melemparkan berapa foto, terlihat jelas kalo Bella sedang melayani lelaki hidung belang.
"ini bukan aku dad, ini editan jelas-jelas editan" jelas Bella sambil berdiri dan menjelaskannya secepatnya agar Daddynya tidak semakin salah paham.
"editan apa JELAS-JELAS ini kamu Bella ,,,Plak" teriak Daddy sambil menampar Bella lagi, membuat Bella kembali tersungkur.
Plak
"mommy kecewa sama kamu, ternyata kania lebih baik dari kamu" ucap mommy dengan isyarat kesedihan dan kekecewaan yang terlihat jelas di mata Bella.
Sakit, itu lah yang Bella rasain ketika sang mommy yang selalu menjadi harapannya menampar dengan isyarat kekecewaan dan kesedihan membuat hati Bella terasa nyeri dan semakin sakit.
"mommy serius in--" ucap Bella berusaha menjelaskan tapi terpotong dengan sebuah tamparan yang kembali melayang dipipi mulusnya.
Plak
Plak
"dasar ****** aku malu memiliki tunangan seorang ****** sepertimu" teriak Lelaki tampan dengan emosi yang sudah menggebu-gebu .
Lelaki tampan tersebut langsung menampar Bella, Bella yang melihat lelaki tampan yang begitu disayangi dan dicintainya menampar dirinya, membuat hati Bella seperti dihantam batu yang sangat keras.
"b bukan aku devon sungguh" ucap Bella berusaha meyakinkan orang didepannya, Ia tidak peduli jika Mommy yang diharapkannya menampar dirinya, tapi asal orang didepannya ini percaya akan dirinya, sambil memegang tangannya. Entah kenapa saat devon menampar dan meneriaki Bella air mata Bella tumpah, sedangkan sandari tadi Daddy dan Mommy memukul, memaki dan meneriaki Bella, tapi tak menangis sama sekali.
Bugh
Devon menghempas Bella membuatnya kembali terbentur di meja lagi dan itu makin membuat pelipis semakin sobek dan mengeluarkan begitu banyak darah yang mulai mengalir di pelipis hingga ke pipi, tapi Bella tidak merasakan sakit karena hatinya saat ini jauh lebih sakit dari rasa luka yang ia dapatkan.
"mulai sekarang kita batalkan pertunangan ini" perkataan devon sambil melempar cincin pertunangannya dengan Bella, Bella yang melihat semua itu seakan tidak percaya, hatinya semakin terasa sakit dan sesak air matanya semakin turun deras.
Mata Bella tidak sengaja melirik Kania yang berada dipojokkan dekat sofa sambil tersenyum licik dan itu tidak luput dari penglihatan Bella.
Bella yang melihat ekspresi dan senyum Kania yang licik, membuat Bella yakin bahwa semua ini rencananya, mata Bella memandang Kania dengan penuh kebencian
"sudah puaskan lo liat rencana busuk, yang lo susun telah berhasil" desis Bella sambil menyekat darah di bibirnya, lalu berdiri dan melirik tajam ke arah Kania.
"kakak ngomong apa, aku sungguh enggak mengerti maksud kakak" lirih kania yang berjalan ke arah Bella dengan ekspresi yang begitu menyedihkan seakan sangat teraniaya oleh Bella, Bella yang melihat itu semakin membenci Kania ‘cocok menjadi ratu drama’ batin Bella.
“lo cocok jadi ratu drama, drama lo basi” ucap Bella sambil mendorong bahu kania pelan, membuat Kania memanfaatkan hal tersebut berpura-pura kehilangan keseimbangan, sebelum terjatuh devon dengan sigap menangkap kania.
"apaan-apaan si lo Bella" bentak devon dengan nada marah, suara bentakan devon menggema di mansion besar tersebut, sungguh Bella tidak percaya bahwa tunangannya malah membela Kania.
"kamu bela dia von" Tanya Bella menahan rasa sakit dan rasa sesak dihatinya, seakan seperti sebuah belati menikam tepat dihatinya, bahkan Bella semakin tidak percaya saat Devon menggunakan kata lo dan gue.
"lo yang salah, kenapa lo malah menuduh dan menyalahkan kania, dia jauh lebih baik dari kamu makanya aku membelanya, dia lebih lemah lembut dan pemalu. Bukan seperti kamu yang seorang ******" seru devon sambil menatap Bella dengan tajam, Bella yang melihat tatapan tersebut hatinya semakin hancur.
Plak
Plak
Sebuah tamparan kembali mendarat di pipi Bella, sedangkan yang di tampar masih diam membeku tidak merasakan sakit sama sekali karena hatinya saat ini lebih sakit.
"dasar anak kurang ajar, kamu malah mendorong adikmu jelas-jelas kamu yang salah, kalo bukan karena ayah dan ibu saya yang sangat menyayangi kamu, sudah lama saya mengusir kamu dari sini, saya tidak sudi memiliki anak seorang ******" teriak Daddy yang sudah semakin emosi melihat putri kesayangannya didorong oleh ****** di depannya ini, jika bukan karena perjanjian dulu sudah lama dia melenyapkan orang didepanya.
Semakin hancur sudah hati Bella, mendengar kata-kata yang di ucapkan Daddynya, sungguh tidak dianggapkah dirinya di keluarga ini? Padahal dirinya putri mereka juga, bahkan sang tunangan tempat Bella bercerita keluh kesahnya, tempat ia mendapatkan kebahagiaannya, tempat dimana Bella bisa berbagi kesakitan yang diterimanya, sekarang tunangannya memutuskan pertunangannya dengan dirinya dan membela adiknya.
Sungguh saat ini Bella ingin bertanya ke sang pencipta seberapa tidak dirinya tidak diterima didunia ini, kenapa takdir selalu tidak berpihak kepadanya, kenapa seorang keluarga berperilaku seperti ini kepadanya, bahkan orang yang dicintainya, Bella rasanya ingin berteriak TAKDIR MACAM APA INI KENAPA INI TERASA TIDAK ADIL UNTUKKU. Tapi ia tidak bisa seperti itu karena dia harus kuat walaupun banyak badai yang menghantam dirinya.
"ha ha memang dari dulu Daddy dan Mommy tak pernah menyayangiku, kalian lebih sayang ke kania.
Kalian juga tak pernah mengasih aku uang saku sejak meninggalnya Grandma dan Grandpa, bahkan kalian selalu menyiksaku diruang penyiksaan bawah tanah mansion, kalian bahkan tak pernah menganggap aku anak kalian, kalian lebih perhatian ke kania.
Asal Daddy tahu aku bekerja susah payah untuk membiayai kuliahku, makanku, dan kebutuhan sehari-hariku padahal keluarga ini sangat kaya.
Aku iri kepada kania karena selalu disayang oleh kalian, apa pernah Daddy dan Mommy mengucapkan selamat ulang tahun untukku, bahkan Daddy dan Mommy tak pernah mengetahui kapan ulang tahunku, apakah kalian tahu warna kesukaanku, favorit Foodku , menanyai tentang sekolahku, mengambil rapot untukku, bahkan saat aku juara pertama kalian tidak senang dan kalo kania juara ke 2 kalian langsung mengajaknya makan-makan dan membelikannya hadiah, kalian juga selalu membanding-bandingkan Bella dengan Kania.
Bahkan saat aku sakit Daddy dan Mommy tak peduli denganku, kalian semua selalu menyiksa, memukulku, membiarkan aku kedinginan dan kelaparan diruang penyiksaan, Bella selalu menuruti perkataan Daddy dan Mommy tapi apa? Kalian tetap selalu menyiksa Bella.
Padahal Bella juga anak kalian, jika kalian tidak menginginkan Bella kenapa tidak membunuh Bella saja, dan kalo Bella tahu Daddy juga tak menginginkan Bella, mendingan Bella ikut Grandma dan Grandpa saja ke alam baka, jika bukan pesan dari Grandpa sudah lama aku pergi dan tidak akan melindungi keluarga ini" ucap Bella yang tidak bisa menahan emosi di dalam hatinya, Bella mengeluarkan semua emosi dan rasa sakit yang Bella rasakan selama ini.
"Dan untuk lo devon, lo malah asal menuduh gue tanpa tahu kebenarannya dan langsung menghakimi gue secara sepihak, gue sangat berterima kasih kepada tuhan karena telah menunjukkan sikap asli lo kaya gimana, setidaknya terima kasih karena pernah membuat gue bahagia sampai lupa sama beban yang menimpa diri gue." sambung Bella, air matanya kembali mengalir begitu deras meluapkan rasa sakit yang diterima dirinya, hatinya sangat sakit, batinnya sangat cape, fisiknya sangat lelah ia sudah terbiasa dengan ini semua tapi jujur ini lebih sakit dari biasanya.
Deg
Deg
Setelah mendengar perkataan Bella entah menganggap ada rasa sakit dihati kedua lelaki beda usia dan ada rasa penyesalannya juga, tapi mereka berdua berusaha tidak peduli akan ucapan yang dilontarkan dari mulut seksi Bella.
"sini ikut Daddy ke ruangan hukuman" ucap Daddy tanpa memedulikan Perkataan Bella, Daddy menyeret Bella ke ruangan gelap nan dingin yang di mana, didalam-Nya terdapat berbagai alat siksaan melengkapi ruangan yang disebut ruangan hukuman.
Mereka semua berjalan mengikuti Daddy/om Adit, Bella hanya bisa pasrah toh kalo dia melawan kagak ada gunanya karena dia sudah berjanji pada Grandpanya.
Mereka semua memasuki ruangan hukuman dan Daddy mengikat Bella seperti biasa menggunakan rantai yang sering dipakai oleh Daddy Adhitama untuk menyiksa putri tertuanya, dan berjalan ke arah meja lalu mengambil cambukkan.
Cetar
Cetar
Cetar
Cetar
"rasain ini anak tidak tahu diuntung" Desis Daddy sambil mencabukin Bella , suara cambukkan menggema di ruangan tersebut.
Rasa sakit dan kepedihan cambukkan dari Daddynya, Serta rasa sakit yang Bella terima di ruangan tamu tadi menjadi satu, Bella berusaha untuk tidak menangis merasakan sakit yang lebih pedih dari cambukkan yang dilayangkan Daddynya ke tubuh Bella, karena saat ini hatinya lebih sakit seperti ditikam berulang kali menggunakan belati tajam. Orang mengira Bella adalah sosok yang kuat ternyata tidak, sebenarnya Bella adalah orang yang rapuh tapi Bella berusaha menutupi itu semua dengan berpura-pura menjadi kuat di depan orang yang sangat disayanginya.
Mereka yang melihat Daddy Adhitama mencambuk Bella hanya menyeringai karena rencana mereka berhasil, Bella bisa melihat kelicikan di mommy, kania bahkan mantan tunangannya.
Tubuh Bella perlahan mati rasa, pelipisnya dibanjiri oleh darah segar yang telah mengering, tubuhnya yang masih dipenuhi luka cambukkan lusa kemarin harus merasakan cambukkan lagi hari ini, membuat Bella hanya bisa pasrah kepada tuhan.
"disini sampai besok pagi, dan merenungkan kesalahanmu" ucap Daddy Bella sambil melempar cambukkan dan berlalu pergi dengan yang lain meninggalkan Bella sendiri, sebelum keluar Daddy Adhitama berucap " jangan ada yang beri makannya tanpa seizinku" peringat Daddy kepada para pelayan yang menyaksikan Bella disiksa dari kejauhan.
"kalian semua akan menyesali perbuatan kalian, tugasku telah selesai sampai disini" lirih Bella lemah tapi mereka semua bisa mendengarnya.
Deg
Deg
Jantung mereka berdetak sangat cepat ketika mendengar ucapan Bella, mereka seperti memiliki firasat buruk akan kejadian yang akan menimpa mereka dikemudian harinya, tapi mereka juga berusaha menghilangkan pikiran tersebut dan berlalu pergi meninggalkan Bella yang telah lemah.
"Grandma, Grandpa ini yang kalian maksud keluarga yang menyayangiku, kalian lihat kan mereka seperti apa, tugas dan janjiku kepada kalian berdua telah usai tunggu Bella, Bella sebentar lagi akan menyusul Grandma dan Grandpa, Bella tidak akan merasakan sakit lagi" lirih Bella lemah, ia sungguh tak kuat lagi dengan rasa sakit yang ada, rasa kebencian kepada keluarga Smith sudah semakin mendarah daging, tapi Bella tidak bisa membalaskan dendam dan rasa kebencian ini karena waktu Bella sudah tidak lama lagi. Malam itu juga Bella pergi untuk selama-lamanya.
Mohon dukungannya, cukup dengan Like dan Komen dari kalian udah membuat author senang ko, Terimakasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
@R⃟• ͢Δ ᷤмᷱ ⷷαⷷ ᷮηͤ ͬ∂α
polbek😭😭
2021-07-18
3
Anggita Putri
gw kok mewek
Bella. koe transmigrasi ke gw aja. gwe yg gantikan buat blas dendam ke kluarga loe. boleh gk Thor😁
2021-06-01
0
Haruno SYakura
baru baca udah emosih .keluarga kejam
2021-06-01
0