NovelToon NovelToon

Rebirth To The Cupu Girl'S Body

Chapter : 1

Siapkan hati dan mental semoga kalian tidak menangis ataupun marah saat membaca chapter ini oke.

Plak ,,,,, Plak ,,,, Plak ,,,, Plak

Bugh ,,,, Bugh

Suara tamparan yang menggema di mansion yang sangat besar dan mewah, tamparan itu berasal dari Daddy 'ADHITAMA ELVAN SMITH' kepada putri tertuanya 'ARABELLA ASTHER SMITH'.

Tamparan serta pukulan tersebut membuat Bella tersungkur ke lantai dan mengenai sudut meja ruang tamu, darah keluar dari pelipisnya akibat benturan yang dikatakan cukup keras bisa dilihat bahwa tamparan pria paru baya yang terlihat tampan itu sangat kencang hingga sudut bibir Bella robek.

"dasar anak tidak tahu diri, saya membesarkanmu untuk menjadi orang berguna bukan jadi ******" teriak Daddy Adhitama kepada putri tertuanya.

"maksud Daddy apa? Aku tidak mengerti" Tanya Bella bingung sambil menahan rasa sakit yang sudah sering dirasakannya.

"jangan sok ga mengerti saya tahu kerajaanmu adalah ngeJALANG kan?" teriak Daddy kembali menggema di mansion.

"bukan Daddy, aku kerja yang halal bukan ngeJALANG" jelas Bella agar Daddynya tidak salah paham, kenyataannya memang Bella kerja halal di perusahaan miliknya sendiri.

"masih aja mengelak, terus ini siapa HAH!" teriak Daddy sambil melemparkan berapa foto, terlihat jelas kalo Bella sedang melayani lelaki hidung belang.

"ini bukan aku dad, ini editan jelas-jelas editan" jelas Bella sambil berdiri dan menjelaskannya secepatnya agar Daddynya tidak semakin salah paham.

"editan apa JELAS-JELAS ini kamu Bella ,,,Plak" teriak Daddy sambil menampar Bella lagi, membuat Bella kembali tersungkur.

Plak

"mommy kecewa sama kamu, ternyata kania lebih baik dari kamu" ucap mommy dengan isyarat kesedihan dan kekecewaan yang terlihat jelas di mata Bella.

Sakit, itu lah yang Bella rasain ketika sang mommy yang selalu menjadi harapannya menampar dengan isyarat kekecewaan dan kesedihan membuat hati Bella terasa nyeri dan semakin sakit.

"mommy serius in--" ucap Bella berusaha menjelaskan tapi terpotong dengan sebuah tamparan yang kembali melayang dipipi mulusnya.

Plak

Plak

"dasar ****** aku malu memiliki tunangan seorang ****** sepertimu" teriak Lelaki tampan dengan emosi yang sudah menggebu-gebu .

Lelaki tampan tersebut langsung menampar Bella, Bella yang melihat lelaki tampan yang begitu disayangi dan dicintainya menampar dirinya, membuat hati Bella seperti dihantam batu yang sangat keras.

"b bukan aku devon sungguh" ucap Bella berusaha meyakinkan orang didepannya, Ia tidak peduli jika Mommy yang diharapkannya menampar dirinya, tapi asal orang didepannya ini percaya akan dirinya, sambil memegang tangannya. Entah kenapa saat devon menampar dan meneriaki Bella air mata Bella tumpah, sedangkan sandari tadi Daddy dan Mommy memukul, memaki dan meneriaki Bella, tapi tak menangis sama sekali.

Bugh

Devon menghempas Bella membuatnya kembali terbentur di meja lagi dan itu makin membuat pelipis semakin sobek dan mengeluarkan begitu banyak darah yang mulai mengalir di pelipis hingga ke pipi, tapi Bella tidak merasakan sakit karena hatinya saat ini jauh lebih sakit dari rasa luka yang ia dapatkan.

"mulai sekarang kita batalkan pertunangan ini" perkataan devon sambil melempar cincin pertunangannya dengan Bella, Bella yang melihat semua itu seakan tidak percaya, hatinya semakin terasa sakit dan sesak air matanya semakin turun deras.

Mata Bella tidak sengaja melirik Kania yang berada dipojokkan dekat sofa sambil tersenyum licik dan itu tidak luput dari penglihatan Bella.

Bella yang melihat ekspresi dan senyum Kania yang licik, membuat Bella yakin bahwa semua ini rencananya, mata Bella memandang Kania dengan penuh kebencian

"sudah puaskan lo liat rencana busuk, yang lo susun telah berhasil" desis Bella sambil menyekat darah di bibirnya, lalu berdiri dan melirik tajam ke arah Kania.

"kakak ngomong apa, aku sungguh enggak mengerti maksud kakak" lirih kania yang berjalan ke arah Bella dengan ekspresi yang begitu menyedihkan seakan sangat teraniaya oleh Bella, Bella yang melihat itu semakin membenci Kania ‘cocok menjadi ratu drama’ batin Bella.

“lo cocok jadi ratu drama, drama lo basi” ucap Bella sambil mendorong bahu kania pelan, membuat Kania memanfaatkan hal tersebut berpura-pura kehilangan keseimbangan, sebelum terjatuh devon dengan sigap menangkap kania.

"apaan-apaan si lo Bella" bentak devon dengan nada marah, suara bentakan devon menggema di mansion besar tersebut, sungguh Bella tidak percaya bahwa tunangannya malah membela Kania.

"kamu bela dia von" Tanya Bella menahan rasa sakit dan rasa sesak dihatinya, seakan seperti sebuah belati menikam tepat dihatinya, bahkan Bella semakin tidak percaya saat Devon menggunakan kata lo dan gue.

"lo yang salah, kenapa lo malah menuduh dan menyalahkan kania, dia jauh lebih baik dari kamu makanya aku membelanya, dia lebih lemah lembut dan pemalu. Bukan seperti kamu yang seorang ******" seru devon sambil menatap Bella dengan tajam, Bella yang melihat tatapan tersebut hatinya semakin hancur.

Plak

Plak

Sebuah tamparan kembali mendarat di pipi Bella, sedangkan yang di tampar masih diam membeku tidak merasakan sakit sama sekali karena hatinya saat ini lebih sakit.

"dasar anak kurang ajar, kamu malah mendorong adikmu jelas-jelas kamu yang salah, kalo bukan karena ayah dan ibu saya yang sangat menyayangi kamu, sudah lama saya mengusir kamu dari sini, saya tidak sudi memiliki anak seorang ******" teriak Daddy yang sudah semakin emosi melihat putri kesayangannya didorong oleh ****** di depannya ini, jika bukan karena perjanjian dulu sudah lama dia melenyapkan orang didepanya.

Semakin hancur sudah hati Bella, mendengar kata-kata yang di ucapkan Daddynya, sungguh tidak dianggapkah dirinya di keluarga ini? Padahal dirinya putri mereka juga, bahkan sang tunangan tempat Bella bercerita keluh kesahnya, tempat ia mendapatkan kebahagiaannya, tempat dimana Bella bisa berbagi kesakitan yang diterimanya, sekarang tunangannya memutuskan pertunangannya dengan dirinya dan membela adiknya.

Sungguh saat ini Bella ingin bertanya ke sang pencipta seberapa tidak dirinya tidak diterima didunia ini, kenapa takdir selalu tidak berpihak kepadanya, kenapa seorang keluarga berperilaku seperti ini kepadanya, bahkan orang yang dicintainya, Bella rasanya ingin berteriak TAKDIR MACAM APA INI KENAPA INI TERASA TIDAK ADIL UNTUKKU. Tapi ia tidak bisa seperti itu karena dia harus kuat walaupun banyak badai yang menghantam dirinya.

"ha ha memang dari dulu Daddy dan Mommy tak pernah menyayangiku, kalian lebih sayang ke kania.

Kalian juga tak pernah mengasih aku uang saku sejak meninggalnya Grandma dan Grandpa, bahkan kalian selalu menyiksaku diruang penyiksaan bawah tanah mansion, kalian bahkan tak pernah menganggap aku anak kalian, kalian lebih perhatian ke kania.

Asal Daddy tahu aku bekerja susah payah untuk membiayai kuliahku, makanku, dan kebutuhan sehari-hariku padahal keluarga ini sangat kaya.

Aku iri kepada kania karena selalu disayang oleh kalian, apa pernah Daddy dan Mommy mengucapkan selamat ulang tahun untukku, bahkan Daddy dan Mommy tak pernah mengetahui kapan ulang tahunku, apakah kalian tahu warna kesukaanku, favorit Foodku , menanyai tentang sekolahku, mengambil rapot untukku, bahkan saat aku juara pertama kalian tidak senang dan kalo kania juara ke 2 kalian langsung mengajaknya makan-makan dan membelikannya hadiah, kalian juga selalu membanding-bandingkan Bella dengan Kania.

Bahkan saat aku sakit Daddy dan Mommy tak peduli denganku, kalian semua selalu menyiksa, memukulku, membiarkan aku kedinginan dan kelaparan diruang penyiksaan, Bella selalu menuruti perkataan Daddy dan Mommy tapi apa? Kalian tetap selalu menyiksa Bella.

Padahal Bella juga anak kalian, jika kalian tidak menginginkan Bella kenapa tidak membunuh Bella saja, dan kalo Bella tahu Daddy juga tak menginginkan Bella, mendingan Bella ikut Grandma dan Grandpa saja ke alam baka, jika bukan pesan dari Grandpa sudah lama aku pergi dan tidak akan melindungi keluarga ini" ucap Bella yang tidak bisa menahan emosi di dalam hatinya, Bella mengeluarkan semua emosi dan rasa sakit yang Bella rasakan selama ini.

"Dan untuk lo devon, lo malah asal menuduh gue tanpa tahu kebenarannya dan langsung menghakimi gue secara sepihak, gue sangat berterima kasih kepada tuhan karena telah menunjukkan sikap asli lo kaya gimana, setidaknya terima kasih karena pernah membuat gue bahagia sampai lupa sama beban yang menimpa diri gue." sambung Bella, air matanya kembali mengalir begitu deras meluapkan rasa sakit yang diterima dirinya, hatinya sangat sakit, batinnya sangat cape, fisiknya sangat lelah ia sudah terbiasa dengan ini semua tapi jujur ini lebih sakit dari biasanya.

Deg

Deg

Setelah mendengar perkataan Bella entah menganggap ada rasa sakit dihati kedua lelaki beda usia dan ada rasa penyesalannya juga, tapi mereka berdua berusaha tidak peduli akan ucapan yang dilontarkan dari mulut seksi Bella.

"sini ikut Daddy ke ruangan hukuman" ucap Daddy tanpa memedulikan Perkataan Bella, Daddy menyeret Bella ke ruangan gelap nan dingin yang di mana, didalam-Nya terdapat berbagai alat siksaan melengkapi ruangan yang disebut ruangan hukuman.

Mereka semua berjalan mengikuti Daddy/om Adit, Bella hanya bisa pasrah toh kalo dia melawan kagak ada gunanya karena dia sudah berjanji pada Grandpanya.

Mereka semua memasuki ruangan hukuman dan Daddy mengikat Bella seperti biasa menggunakan rantai yang sering dipakai oleh Daddy Adhitama untuk menyiksa putri tertuanya, dan berjalan ke arah meja lalu mengambil cambukkan.

Cetar

Cetar

Cetar

Cetar

"rasain ini anak tidak tahu diuntung" Desis Daddy sambil mencabukin Bella , suara cambukkan menggema di ruangan tersebut.

Rasa sakit dan kepedihan cambukkan dari Daddynya, Serta rasa sakit yang Bella terima di ruangan tamu tadi menjadi satu, Bella berusaha untuk tidak menangis merasakan sakit yang lebih pedih dari cambukkan yang dilayangkan Daddynya ke tubuh Bella, karena saat ini hatinya lebih sakit seperti ditikam berulang kali menggunakan belati tajam. Orang mengira Bella adalah sosok yang kuat ternyata tidak, sebenarnya Bella adalah orang yang rapuh tapi Bella berusaha menutupi itu semua dengan berpura-pura menjadi kuat di depan orang yang sangat disayanginya.

Mereka yang melihat Daddy Adhitama mencambuk Bella hanya menyeringai karena rencana mereka berhasil, Bella bisa melihat kelicikan di mommy, kania bahkan mantan tunangannya.

Tubuh Bella perlahan mati rasa, pelipisnya dibanjiri oleh darah segar yang telah mengering, tubuhnya yang masih dipenuhi luka cambukkan lusa kemarin harus merasakan cambukkan lagi hari ini, membuat Bella hanya bisa pasrah kepada tuhan.

"disini sampai besok pagi, dan merenungkan kesalahanmu" ucap Daddy Bella sambil melempar cambukkan dan berlalu pergi dengan yang lain meninggalkan Bella sendiri, sebelum keluar Daddy Adhitama berucap " jangan ada yang beri makannya tanpa seizinku" peringat Daddy kepada para pelayan yang menyaksikan Bella disiksa dari kejauhan.

"kalian semua akan menyesali perbuatan kalian, tugasku telah selesai sampai disini" lirih Bella lemah tapi mereka semua bisa mendengarnya.

Deg

Deg

Jantung mereka berdetak sangat cepat ketika mendengar ucapan Bella, mereka seperti memiliki firasat buruk akan kejadian yang akan menimpa mereka dikemudian harinya, tapi mereka juga berusaha menghilangkan pikiran tersebut dan berlalu pergi meninggalkan Bella yang telah lemah.

"Grandma, Grandpa ini yang kalian maksud keluarga yang menyayangiku, kalian lihat kan mereka seperti apa, tugas dan janjiku kepada kalian berdua telah usai tunggu Bella, Bella sebentar lagi akan menyusul Grandma dan Grandpa, Bella tidak akan merasakan sakit lagi" lirih Bella lemah, ia sungguh tak kuat lagi dengan rasa sakit yang ada, rasa kebencian kepada keluarga Smith sudah semakin mendarah daging, tapi Bella tidak bisa membalaskan dendam dan rasa kebencian ini karena waktu Bella sudah tidak lama lagi. Malam itu juga Bella pergi untuk selama-lamanya.

Mohon dukungannya, cukup dengan Like dan Komen dari kalian udah membuat author senang ko, Terimakasih.

Chapter 2.

Hallo para pembaca👋🏻

Jangan lupa like dan komen:)

Perkenalkan nama gue Arabella Asther Smith anak tertua dari keluarga smith.

Keluarga smith sendiri adalah orang terkaya no.3

Walaupun orang kaya sekalipun, aku tak pernah mendapatkan uang saku sejak meninggalnya grandpa dan grandma, bahkan aku membiayai kuliah dan kehidupan sehari-hari dengan cara berkerja part-time.

Aku lulus kuliah pada umur 15 tahun karena aku sangat jenius, kejeniusanku mengundang keirian hati adikku dan aku memulai membangun perusahaan sendiri pakai uang tabunganku, sekarang perusahaan yangku bangun susah payah dari nol.

Menduduki peringkat 2 sedunia, perusahaanku dan perusahaan 1 sedunia banyak yang bilang saling melengkapi, perusahaan 1 sedunia ceonya dijuluki Rajaa pembisnis kejam dan Ratu pembisnis berdarah dingin adalah julukan ceo perusahaanku yaitu aku.

Aku dan perusahaan terkaya no. 1 sudah berkerja sama sejak aku menduduki peringkat 2 dan kalo akan membahas kerja sama pasti selalu sekretaris yang membahas karena sudah saling percaya 1 sama lain.

Semua dunia tidak tau siapa pemilik perusahaan terkaya no. 2, dan lagi perusahan terkaya no.1 milik keluarga dawson, banyak yang bilang ceo dawson grup seorang hot daddy.

Nama perusahaanku A'A compony dan yang mengetahui aku punya perusaahan cuman sahabatku, dan orang terdekatku, yang mengurus perusahaan adalah orang kepercayaanku di organisasi Mafioso yang kubuat sendiri.

Dan aku adalah ratu dunia bawah, atau dunia para pembunuh mereka semua takut denganku, Mafiosoku bergerak membantu pemerintahan untuk menangani kasus yang tak bisa diurus kepolisian, kemiliteran dan TNI, serta membantu para pembisnis menghancurkan lawan bisnis yang mencoba menghancurkan bisnis mereka, sebab itu mafioso ini ditakuti dan disegani oleh semua orang bahkan perusahaan terkaya sedunia.

Aku dijuluki 'QUEEN OF DEATH' tidak ada yang tau mukaku selain tangan kananku, para jendral mafiaku, dan orang kepercayaanku Mafiosoku bernama 'MAFIA BLOOD RED ROSE'.

-Adhitama elvan smith ayahku

-Carlina asther smith ibuku.

-Kania asther smith adikku.

•DAVON MATTEO ALEXANDER mantan tunanganku dan anak ke 2 dari 3 bersaudara, kelurga alexander sendiri orang terkaya no 5.

•KARLINA EVELYN WILSON anak ke 3 dari keluarga wilson dan anak perempuan satu-satunya dikeluarga ini tapi sejak kehadiran bella, mereka telah menganggap bella putri mereka juga, apalagi setelah mendengar dari anak bungsu dan adik mereka bahwa hidup bella sulit dan rumit, seringkali keluarga ini menyuruh bella untuk tinggal dirumah ini.

Keluarga wilson sendiri keluarga terkaya no.4 sedunia, dan lina adalah sahabat sekaligus keluarga bagi bella, dia tau semua rahasia bella mempunyai perusahaan, organisasi mafia, dan masalah keluarga, tapi lina tidak tau kalau masih banyak hal yang disembunyikan oleh bella.

...

Kabar kematian anak tertua smith membuat sebagian merasakan kasihan dan iba, ada yang bilang kalo putri keluarga ini mencoba bunuh diri karena diputuskan tunangannya.

Tapi beda lagi bagi mereka yang mendengar kabar duka ini, salah satunya sahabat bella yaitu lina.

Saat pagi hari saat menonton tv tentang berita pagi, ketika ia mendengar berita tentang kematian sahabat sekaligus saudara dan twinsnya, lina seperti disambar petir disiang bolong, dunia merasa hancur ia seperti kehilangan separu dari dirinya, firasat semalam tentang bella menghantuinya

"Tidakkk" teriak lina megemah dimasion besar nan megah, maminya yang sedang menyiapkan sarapan, papinya yang sedang menikmati teh dan ke-dua kakaknya baru turun, langsung menghampiri lina ketika mereka mendengar teriakan putrinya dan adik kesayangannya kebetualan hari ini hari minggu.

Sesaat meraka sampai diruang keluarga, lina sudah terduduk dikarpet bulu sambil menangis histeris dan memegangi dadanya yang sakit.

Mereka binggung dan terkejut karena adiknya dan putri mereka jarang menangis seperti ini, mereka menghampiri lina.

"Ada apa sayang" ucap mami lembut dan khawatir.

"iya ada apaa de ko nangis, siapa yang nangisin kamu bilang sama abang" ucap arga anak tertua dikeluarga ini, sifatnya yang dingin dan cuek tapi kalo sudah menyangkut adik perempuannya dan bella pasti ia khawatir.

"benar ada apa princess papi?" ucap papi sambil mengelus pala lina.

"tumben nangis ada apa si nana" ucap arya anak kedua keluarga wilson, nana adalah panggilan sayang dari bella dan arya, sifatnya yang acuh tak acuh tapi arga dan arya sama kalo sudah urusan adik mereka dan bella berbeda.

"hiks mami bilang sama lina hikss itu berita boong ka mi" isak lina sambil menujuk ke layar tv berukuran besar.

Sontak semua keluarga wilson melihat berita yang ditunjuk lina.

Degg

Seketika jantung mereka berhenti sesaat dan langsung berdebar kencang sekali, mami fara langsung terduduk lemas, sedangkan kakaknya lina sama seperti lina mereka seperti disambar petir disiang bolong dan papinya lina juga shock melihat berita tersebut.

"itu tidak benar kan mi, pi, bang arga, bang arya bilang sama lina bahwa itu bohong ga mungkin bella meninggal, bella sangat kuat ga mungkin meninggal karena begitu" teriak lina makin histeris menyadarkan mereka dari shock akibat berita tersebut.

Mami fara langsung menangis, papi lina segera menelpon orang kepercayaan untuk memastikan berita tersebut, dan untuk pertama kalinya sejak 5 tahun yang lalu mereka berdua menangis melihat berita tersebut membuat mereka merasa kehilangan.

"berita itu benar" ucap papi dirga sedih dan meneteskan air mata setelah memastikan kebenaran berita tersebut, dia merasa kehilangan teramat.

Mendengar kepastian dari suami serta papi mereka membuat mereka semakin shock dan sedih, keluarga wilson merasa kehilangan bella.

...

Disebuah kamar yang terlihat sederhana dan tidak terlalu, terlihat seorang gadis berumur sekitar 17 tahun sedang tertidur nyenyak dan entah kapan akan terbangun.

Sudah 1 minggu gadis tersebut tidak sadarkan diri, dan ada dua sosok pemuda laki-laki berbeda umur yang satu berumur 22th dan satunya 19 tahun.

Hari ini seperti biasanya mereka mengunjungi gadis tersebut sebelum pergi berkerja dan kuliah, mereka berdua adalah kakak dari gadis yang masih setia dengan tidurnya.

Mereka berdua memandang wajah adik mereka yang tertidur dengan damai, mereka sangat menyayangi adik mereka ini.

"princess abang kapan bangun" ucap pemuda berusia 19 tahun dengan raut sangat sedih.

"iya benar kata arion, princessnya abang kapan bangun hm?" ucap pemuda berusia 22 sambil megelus puncak kepala gadis yang terbaring ditempat tidur selama 1 minggu.

"ugh" rintihan kesakitan dari gadis tersebut sontak membuat kedua orang itu bangun dari tempat duduk.

"princess bangun kenapa sayang" ucap arion cemas dan khawatir ia adalah pemuda berumur 19 tahun tersebut.

"hy princess bangun mananya yang sakit bilang sama abang" ucap Riko sangat cemas ketika mendengar rintihan kesakitan adiknya tersebut.

...

Bella berusaha membuka matanya setelah mendengar suara suara yang mengganggu pendengarannya, tiba-tiba saat akan mengerakan tubuhnya kesamping ia merasakan sakit yang ada diseluruh tubuhnya, apakah gue sudah mati dan kenapa badan gue masih sakit semua-batin bella.

Samar samar ia mendengar suara laki-laki yang berusaha membangunnya.

"bang kita panggil dokter aja" tanya pemuda tersebut cemas.

Perlahan bella membuka mata menyesuaikan cahaya yang masuk dipengelihatannya.

"dimana" ucap bella pelan, karena ia merasa asing ditempat ini dan lagi bella tak mengenal kedua orang didepannya ini.

Sontak pertanyaan bella membuat kedua pria didepannya langsung menoleh, terlihat diwajah mereka berdua senang, bahagia, sedih, legaa, dan khawatir.

"princess abang sudah bangun mana yang sakit bilang sama abang" ucap pemuda yang lumayan tampan dengan raut khawatirnya.

"haus" ucap bella karena tenggorokannya kering sekali.

Segera pemuda yang memiliki wajah tampan mengambil air dan pemuda yang satu lagi membantu bella duduk, sedangkan bella menerima minum dari pemuda tersebut dan bella juga masih binggung pada kedua pemuda berbeda usia didepannya dan salah satu diantara mereka bella merasa familiar.

Bella yang masih belum memahami apa yang terjadi dengannya dan kenapa dia ada disini.

"risa kamu gapapa princess" ucap pemuda tersebut cemas.

"siapa kalian, dimana aku, dan lagi namaku bukan risa" ucap bella datar, membuat mereka berdua terkejut.

"kamu ga inget sama ka riko sendiri risa, dan lagi namamu memang risa" ucap pemuda yang dipanggil riko, tunggu nama ini terdengar familiar-batin bella.

"ARGGHHHH"

Hallo semua jangan lupa like dan kasih dukungannya untuk author agar semangat hihi:))

Chapter 3.

Hi para pembaca👋🏻

°

°

°

°

°

"ARGGHHHH" teriak bella kesakitan, membuat kedua orang didepannya panik.

Bella memegangi kepalanya yang sakit, seketika ingatan seseorang yang asing memenuhi pemikirannyaa, ingatan itu berputar seperti film.

Tanpa sadar bella menangis, benci, marah, kesal dan emosi menjadi satu, saat melihat ingatan gadis ini.

Ternyata ia tidak mati? dan jiwanya malah bertrasmigasi ke tubuh gadis cupu berumur 17th yang bernama 'ANINDIRA CLARISSA RAYMOD' dan lebih parahnya lagi gadis ini berbaring ditempat tidur karena jadi korban bullyan, Whatt gue pindah ke tubuh gadis lemah yang sering Dibully?-batin bella tak percaya.

Dan dua orang didepan gue adalah RICHARDO FALEN RAYMOD adalah abang pertama dari pemilik tubuh ini, ia anak pertama dikeluarga raymod dan orang ini adalah direktur di A'A compony, salah satu orang kepercayaan gue dikantor.

Lalu satu lagi ARION KANZIE RAYMOD adalah abang kedua dari pemilik tubuh ini, dia kuliah sekalian kerja part time di salah satu kafe milik gue.

Sedangkan ibu dari mereka dan tubuh ini sedang dirawat dirumah sakit karena sakit kelenjar getah bening, sudah 1 bulan ibunya dirawat.

Dan ayah mereka bertiga sudah lama meninggal itulah yang ada diingatan gadis ini.

Diingatan gadis ini keluarganya sangat menyayanginya dan menganggap gadis ini sangat berharga seperti berlian, terkadang saking mereka menyayanginya membuat gadis ini menjadi pendiam, pemalu dan penyendiri jarang sekali ngomong makanya sering dibully disekolahnya.

Gadis ini sampai meninggal gegara dibully dan lagi sekarang jiwa gue berpindah ketubuh gadis cupu ini.

Astaga kenapa kaya jadi di novel bergenre berpindah jiwa atau time travel, untungnya masih dinegara serta dunia yang sama dan untungnya keluarga ini tidak seperti keluarga ******* itu.

"--sa"

"risaa" panggil dari rico dengan nada cemas karena adiknya dari tadi diam dong, membuat gue tersadar dari lamunan.

"ah iya" ucap gue.

"mana yang sakit bilang abang, kita kerumah sakit ya kamu harus mau kerumah sakit jangan keras kepala." ucap arion khawatir pasalnya adiknya selalu menolak jika diajak kerumah sakit.

Padahal gadis ini menolak karena tidak mau merepotkan kakak-kakaknya mereka sudah berkerja untuk biaya kuliah, biaya rumah sakit dan biaya kehidupan sehari-hari mereka ber3.

Tak membuat kedua orang didepannya patah semangat demi adik dan ibunya, bagi mereka ber2 ibu dan adiknya berharga.

Dan itu membuat bella sungguh tersentuh, dan iri akan kasih sayang yang didapatkan gadis ini.

"aku ga mau kerumah sakit, aku tidak apa-apa" ucap bella/risa lemah sekarang manggilnya risa saja oke.

"serius kau tak apa princess" ucap bang rico lembut.

"ia aku tidak apa bang, aku haus" ucap risa, sungguh ia tau betul kalo rico ini adalah orang datar, tegas dan dingin.

Sekarang rico didepannya berbeda banget dengan dikantor, kalo kalian tanya gue iri? Tentu, dan lagi kalo dia tau adiknya sudah meninggal dan digantikan jiwa ceonya, apa dia akan marah dan membenciku juga ya.

"bentar biar abang ambilkan" ucap rico langsung pergi keluar untuk mengambil minum, sungguh boleh kaga aku berbohong untuk merasakan kasih sayang mereka yang ada didepanku-batin risa.

"princess abang seriusan tidak apa-apakan" ucap arion sambil duduk dipinggiran tempat tidur dan membelai pala gue, baru kali ini diperlakukan layaknya keluarga.

Terimakasih tuhan, kau masih membiarkan aku hidup untuk bisa membalaskan dendam dan rasa sakit yang mendalam serta kebencian yang sudah mendarah daging bahkan setelah berpindah jiwa kebencian, niat balas dendam dan rasa sakit ikut berpindah malah bertambah mendalam.

Terimakasih juga telah memindahkan saya dikeluarga yang sangat menyayangi dan mencintai saya, tapi boleh kah saya berbohong kalo saya adalah adik mereka, padahal adik mereka sudah meninggal, boleh tidak aku sedikit egois? Aku benar-benar menginginkan kasih sayang keluarga.

Tapi bila mereka tau kalo aku bukan adiknya tak apa, mana ada orang yang mau menerima anak sialan dan kurang ajar sepertiku, itulah yang sering dibilang oleh keluargaku.

Lamunanku buyar ketika abang arion menciumin pipiku.

"hey princess kau kenapa diam?" tanya bang arion.

"tak apa bang aku merindukankanmu" ucapku manja sambil memeluk bang arion disampingku.

Arion terkejut pasalnya adiknya sangat berbeda dan lagi ini pertama kalinya adiknya bilang merindukannya dan bermanjaan begiini, jika ditanya senang atau tidak pasti jawabnya senang atas perubahan adiknya ini.

Bang arion terus mengusap rambut milik gue, dan gue mengeratkan pelukannya, sungguh hangat pelukan ini yang pengen sendari dulu guee harapankan dari keluarga gue.

"Ehemm" dehem bang rico menyadarkan mereka berdua, karena saat masuk kembali kekamar adiknya untuk mengambil minum melihat princessnya bermanjaan dengan arion membuat dia iri, dia juga mau dipeluk seperti arion.

"sama abang ga rindu" ucap bang rico sambil berjalan ke arah adik-adiknya membawa segelas air.

"rindu juga ko, sini peluk" ucap gue sambil melepaskan pelukan di bang arion dan merentangkan tangan.

Bang rico maju dan duduk disebelah gue membalas pelukan gue yang tak kalah erat, gue membenamkan kepala milik gue kedada bidang bang rico.

Sungguh hangat sekali, surai rambut hitam gue juga dielus kenyaman, perilaku mereka dan kasih sayang dari mereka berdua membuatku menangis.

Rico senang karena adiknya mau bermanja dan berbicara dengannya padahal dulu adiknya adalah pendiam dan jarang bicara dengannya, sungguh perubaham adiknya membuat ia senang, tapi ia terkejut karena merasakan basah dibajunya saat melihat ternyata adiknya menangis.

"hey princess abang kenapa menangis" ucap bang rico cemas melihat adiknya menangis.

Sungguh pemilik asli tubuh gadis ini bodoh karena mendapatkan kasih sayang, kkehangatan serta kenyamanan seperti ini malah disia-siakan dan malah lebih suka menyendiri serta pendiam.

"tidak apa bang, aku merindukan Mami bang" ucapku berbohong.

"ternyata merindukan mami, kalo begitu saat abang pulang kerja nanti kita menjenguk mami, pasti ia senang dijengukin putrinya" ucap bang rico sambil menghapus air matanya, sungguh perlakuan rico itu membuat gue makin menangis, padahal gue adalah orang yang kuat pinter sekali menyembunyikan masalah dan perasaan hati, tapi hari ini sungguh gue lemah banget didepan rico.

"hey kenapa makin kejar menangisnya" ucap bang rico sambil melepaskan pelukannya dan menghapus air mata.

"tak apa risa menyayangi kalian berdua" ucap gue sambil memeluk mereka berdua.

"abang juga sangat menyayangi adik Abang ini" ucap bang rico sambil membalas pelukan gue.

"iya abang juga sayang sekali dengan adik cengeng abang ini" ucap bang arion meledek sambil mencubit pipi gue gemas dan membalas pelukan gue.

"sakit abang" ucap gue sambil mengerucut bibir ke bang arion, ini adalah pertama kalinya gue bersikap begini ke keluarga.

"bang rico, abang arion mencubit pipiku jadinya merah ini" ucapku mengadu ke bang rico sambil menunjukan pipi chubbyku.

"arion kamu jangan isengin princess dia baru mendingan" tegur bang rico kepada adiknya, ia sungguh senang dengan perubahan adik perempuan ini, rico hanya bisa terkekeh melihat kelakuan adiknya.

"abisan pipinya chubby banget bang rico" ucap bang arion gemas seakan ingin mencubit dan mengigit pipi risa.

"ihh abang ion nii" ucap gue sebal.

"ion?" beo arion.

"iya panggilan sayang dari risa" ucapku polos sambil mengerjapkan mata bulatku membuat bang arion semakin gemas.

"aww sakit, bang ico liat tuh bang ion cubit pipi risa lagi" aduku ke bang rico.

"ico?" binggung rico juga.

"ihh bang rico nyebelin, itu panggilan sayang aku buat bang rico" ucapku sebal karena tak dibelain.

Membuat kedua abangku terkekeh geli akan perubahan drastis dari sifat risa.

"princess abang sedang sebal ya ama abang" goda bang rico.

"audah" ucapku pura-pura mengambek.

Mereka berdua yang melihat gue mengambek hanya tertawa kencang, sungguh adik mereka ini makin imut kalo sedang mengambek.

"sudah jangan marah dan mengambek sama abang, maapin abang ya nanti abang beliin es cream" ucap bang rico setelah selesai tertawa.

"really?" ucapku sambil berbinar senang.

"tentu, sekarang adik abang sudah pinter bahasa inggris ya" ucap bang rico sambil mengelus rambut adiknya.

"yeay makasih, abang ico paling baik" ucapku sambil memeluk.

"abang baik kaga?" tanya bang arion.

"kaga" ucapku spontan.

Membuat bang arion mengerucut bibir sungguh abang arion yang manis makin manis.

"abang ico ga berangkat kerja?, dan bang ion ko ga berangkat kuliah juga? " tanyaku melihat kedua abangku.

"ah iya abang berangkat kerja dulu ya sudah waktunya, kamu jangan lupa makan ya dan cepet sembuh princessku jangan sekolah kamu istirahat dulu" ucap bang rico melihat jam dipergelangnya, dan mencium kepalaku lalu pamit pergi.

"oh abang inget sekarang abang ada jam kuliah pagi" ucap bang arion sambil menepuk jidat, dan melakukan hal sama kaya bang rico.

"abang pergi dulu jaga kesehatan ya princess dan cepat sembuh sayangnya abang jangan lupa makan juga" ucap bang arion lagi sebelum pergi berlalu.

Dikamar hanya menyisahkan gue sendiri, sumpah gue dalam mood baik, gue juga memikirkan apa yang akan gue lakuin kedepannya untuk membantu keluarga baru gue.

Jangan lupa tinggalkan jejak ya:))

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!