Aku janji

Sepulang sekolah Anaya pergi ke rumah Gino dengan membawa makanan yang ia beli dari MCD, "Permisi," Anaya mengetuk pintu rumah tersebut.

Tak lama kemudian Gea adiknya Gino membukakan pintu, "Mau ke kak Gino?" tanyanya.

"Iya," Anaya mengangguk dengan cepat.

"Kak Gino nya lagi gak ada di rumah, tadi sih katanya mau ngajar les."

"Oh ya udah gak papah, boleh masuk gak? Aku bawa makanan sayang kalau aku buang."

"Masuk aja," Gea mempersilahkan Anaya masuk.

"Boleh liat kamarnya kak Gino?" tanya Anaya yang entah mengapa ia begitu penasaran dengan kamar Gino.

"Boleh yuk."

Sebelum ke kamar Gino, Anaya menyimpan makanan yang ia bawa di ruang tengah lalu mulai berjalan mengikuti Gea ke kamarnya. Saat masuk terlihat kamar itu sangat sederhana namun sangat rapih dan semua barang-barang yang ada di sana tersusun dengan indah.

Anaya menghampiri setumpuk kan buku di meja belajar, di depan meja belajar itu juga terdapat banyak catatan beserta rumus-rumus. Anaya tersenyum, "Kakakmu rajin belajar yah."

Gea duduk di kasur Gino, "Kakak punya cita-cita jadi orang kaya, makannya kakak bersikeras belajar untuk mengejar cita-citanya."

Anaya langsung menatap Gea, "Kita makan yuk, kamu udah makan belum?" tanya nya.

"Belum sih."

"Ya udah yuk kita makan, kebetulan aku bawa makanan untuk kalian semua."

Mereka berdua keluar dari kamar, "Kamu di rumah sendirian?" tanya Anaya yang sadar tidak ada siapa-siapa lagi rumah ini.

"Ibu sama bapak lagi jaga toko."

"Punya toko?"

"Punya orang lain, ibu sama ayah cuman jagain doang."

"Kalau boleh tau dimana toko nya yah?"

"Mau kesana?"

"Boleh."

"Mau sekarang atau nanti?"

"Gimana kalau sekarang aja, kita makan bareng-bareng di sana."

"Ya udah yuk."

Mereka berdua segera pergi ke toko dimana orang tua Gino berada, orang tua Gino menjadi penjaga di toko sembako yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah mereka. Sesampainya di sana Anaya di sambut hangat oleh ibunya Gino, kini mereka sedang bersiap-siap untuk makan.

Mereka makan dengan lahap, karena bagi mereka untuk makan dengan ayam adalah sesuatu yang jarang. Tidak cukup uang untuk membelinya, saat sedang makan tiba-tiba Mawar datang dengan membawa sesuatu di tangannya.

Ia mematung di pintu masuk saat melihat ada Anaya di sana, Nia yang mengetahui Mawar datang langsung memanggilnya dan memintanya untuk menghampiri mereka yang sedang makan.

Anaya sedikit kesal dengan kedatangan Mawar, namun ia harus tetap berusaha untuk tidak memperlihatkannya.

"Tante aku bawa kue bikinan aku," Mawar menyodorkan kotak makanan yang ia bawa.

"Makasih yah, makan bareng yuk. Gak papah kan Mawar ikut makan?" Nia menatap ke arah Anaya.

Dengan terpaksa Anaya tersenyum, "Gak papah kok."

"Gak usah tante aku udah makan tadi, lanjutin aja aku udah kenyang."

Di tempat lain Gino baru saja selesai menjadi guru les, kini ia sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya. Saat sampai di rumah pintu rumahnya terkunci, ia yakin kalau orang rumah sedang di toko jadi ia berjalan ke toko untuk mengambil kunci rumah.

Sesampainya di toko ia harus melihat Anaya dan Mawar yang berada di sana, Gino sedang dengan keberadaan Mawar. Namun agak tidak suka saat melihat Anaya ada di sana, Gino langsung menghampiri ibunya.

"Gino," panggil Anaya yang segera berdiri di hadapan Gino.

"Apaan sih? Ngapain lagi ke sini?"

Mawar hanya menatap mereka dari kejauhan.

"Kenapa gak boleh? Hidup-hidup gue, jadi terserah gue mau ada dimana pun."

"Ya udah minggir," Gino menggeser tubuh Anaya.

Anaya memasang wajah cemberut karena ia di geser oleh Gino, Gino berjalan ke arah ibunya, "Bu kunci rumah, aku mau pulang mandi sebelum pergi ke supermarket."

Tiba-tiba sebuah mobil pajero berwarna putih berhenti di depan toko tersebut, Anaya yang mengenali mobil itu segera keluar.

"Mengapa kau ada di sini?" bentak ayahnya Anaya yang turun dari mobil tersebut.

"Aku-aku."

"Jangan banyak alasan, kenapa juga kamu tidak pergi les? Kamu mau nilai kamu jelek? Saya tidak mau anak saya punya nilai yang jelek."

"Kita bicarakan di rumah aja yuk."

"Siapa mereka?" Ayahnya melihat ke dalam toko lewat kaca.

"Mereka cuman pemilik toko ini, aku ke sini cuman mau beli sesuatu aja kok."

"Jangan bohong kamu, itu pasti pria yang sudah membuat kamu seperti ini. Harus saya kasih pelajaran," Ayahnya hendak masuk ke toko tersebut, Namun tangannya di tahan oleh Anaya.

"Bukan, mereka sama sekali tidak ada hubungannya denganku. Kita pulang sekarang kita lanjutkan di rumah," Anaya menggelengkan kepalanya sambil menatap ayahnya dengan tatapan cemas.

"Ekspresimu yang seperti ini malah menyakinkan ku, bahwa mereka memang terlibat."

"Tidak, kita pulang saja."

Ayahnya akhirnya setuju untuk pulang ke rumah, tetapi dalam hatinya ia akan tetap memberikan keluarga Gino pelajaran untuk menjauhi Anaya.

Selama perjalanan pulang keduanya saling terdiam, sampai puncaknya ketika di rumah. Anaya di seret masuk ke rumah lalu di dorong ke lantai, "Dasar anak tidak tau diri, sudah saya kasihani tapi tetap saja tidak mau nurut. Mau kamu apa sih sebenarnya?"

"Pa, aku minta maaf aku gak akan ngulang lagi.

"Bohong, ini sudah ke sekian kalinya kamu berbuat seperti ini."

Ayahnya mengambil sebuah tongkat lalu hendak memukul Anaya, untungnya Amar datang dan segera menutupi tubuh Anaya menggunakan tubuhnya.

"Awas minggir kamu," ayahnya menarik Amar agar menjauh dari Anaya.

"Pa cukup, Anaya tuh anak perempuan jangan di pukul. Kalau mau pukul aku aja," Amar tetap kembali menutupi tubuh Anaya.

"Sialan, kalian berdua sama saja," kemudian ayahnya mereka yang marah membuang tongkat tersebut ke sembarang arah dan pergi.

Anaya memeluk Amar, "Sakit yah?" Amar sempat terpukul.

"Gak papah kok."

"Aku janji, aku gak bakal lakuin ini lagi. Aku gak mau kakak yang kena, maafkan aku yah kak."

"Gak usah minta maaf, ini udah jadi keharusan untuk nolong kamu."

"Aku beneran gak bakalan lakuin ini lagi," Anaya menangis di pelukan Amar.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!