5. Permintaan maaf

"Sayang, kamu apa kabar?" Sebuah pesan dari seseorang bernamakan Belahan Jiwaku. Ketika ku baca pesan itu, aku tersenyum kecil di bibirku.

Mungkin kalian, berpikir kalau aku adalah wanita yang tidak baik. Karena memiliki belahan jiwa yang lain selain Mas Zaka. Namun, Belahan Jiwaku yang sebenarnya bukanlah laki laki selingkuh atau laki laki lain yang aku cintai. Tapi, dia adalah ibuku. Orang yang merawat aku dari aku kecil hingga dewasa dan menikah dengan Mas Zaka. Dia adalah ibu angkat ku, namanya Bu Endang.

Ting!

Sebuah pesan kembali masuk ke ponselku. Ku baca lagi pesan itu.

"Sayang, Mama ke rumah kamu ya? Mama rindu sekali dengan kamu," tulis Belahan Jiwaku dengan menambahkan emoj sedih dan berkaca kaca.

"Kapan Mama akan kemari?" Jawabku dengan pesan suara.

"Besok." Tulis Belahan jiwaku. Setelah ku terima pesan itu, aku tersenyum dan ku taruh ponselku atas meja di dekat tas hitam.

Aku berjalan perlahan mendekati Mas Zaka yang saat itu sudah tidur pulas di atas tempat tidur. Ku hentikan langkah ku di samping tempat tidur dan ku duduk di samping Mas Zaka yang sudah tenggelam dalam mimpinya. Ku belai lembut pipinya yang halus. Ku dengar setiap dengkuran lirih yang keluar dari mulutnya dan ku dekatkan bibirku ke arah pipi laki laki yang sangat aku cintai itu.

Ketika bibirku sudah sangat dekat dengan pipi Zakaria. Secara tiba tiba, ia berpaling dan membelakangi ku. Ia seperti sadar kalau aku mendekati dirinya dan ingin mencium pipinya.

Menyadari hal itu, ku tegakkan tubuhku yang saat itu sedikit menunduk. Kulihat laki laki yang berada di atas tempat tidur itu dengan sedih. Mataku tiba tiba meneteskan air mata dan di sertai dengan isak tangis lirih.

Mendengar isakan itu, Zakaria yang berpura pura tidur langsung membuka matanya lebar lebar. Ia terlihat ikut sedih dengan apa yang sudah ia lakukan kepada ku. Tapi apa boleh buat, Zakaria melakukan hal itu karena dia kecewa denganku yang terus memikirkan orang lain tidak dengan dirinya.

"Mas Zaka ... Maafkan aku. Aku tahu aku salah, aku seharusnya tidak terus menerus memikirkan anak itu. Aku benar benar minta maaf," ucapku dengan air mata berderai dan kepala yang tertunduk.

Saat itu, Mas Zaka masih diam dengan berpura pura tidur. Melihat hal itu, ku dekatkan diri ku dan ku duduk di belakang Mas Zaka. Ku pegang salah satu lengan Mas Zaka dengan meminta maaf.

"Aku tahu Mas Zaka belum tidur, aku mohon Maaf maafkan aku." Air mataku terus mengalir ketika aku tidak mendapatkan maaf dari Mas Zaka. Tak henti hentinya aku memohon kepada Mas Zaka atas permintaan maaf. Lama kelamaan, Zakaria pun akhirnya luluh. Ia berbalik dan melihat ke arah Natasya dengan keadaan berbaring di atas tempat tidur.

Menyadari hal itu, aku menyeka air mata ku. Ku lemparkan senyuman kepada laki laki yang sudah mau menatap aku.

"Makasih, Mas. Maafkan aku, karena aku bersikap tidak peduli dengan kamu setelah bertemu dengan anak itu."

Saat itu, Zakaria hanya menatap ku. Dia tidak mengatakan sepatah katapun. Ia hanya tersenyum lalu mengerakkan tangannya dan memegangi tanganku.

"Kenapa kamu bisa sangat dekat dengan anak itu? Padahal, kalian bertemu hanya hari ini!" Ucap Mas Zaka dengan heran, lalu ia duduk dan menyadari tubuhnya ke bahuku.

"Aku juga tidak tahu Mas Zaka. Entah, apa yang sebenarnya terjadi dengan ku? Aku merasa ada ikatan dengan anak itu. Tapi aku tidak tahu ikatan apa ini. Aku merasa ... Dia adalah anakku." Mataku kembali meneteskan air mata. Senyum bahagia setelah mendapatkan maaf dari Mas Zaka tiba tiba sirna menjadi derai air mata yang mengalir membasahi pipiku.

Menyadari itu, Mas Zaka menghapus air mataku. Ia membetulkan posisi duduknya agar saling berhadapan dengan ku. Ketika aku dan Mas Zaka sudah saling berhadapan. Ia menggerakkan kedua tangannya mendekati kedua pipiku. Ia memegangi pipiku dengan lembut dan penuh kasih sayang. Matanya terus menatap mataku tanpa berkedip sekalipun.

"Kenapa kamu menangis lagi? Jangan lakukan itu. Aku janji dengan kamu, besok aku akan ambil cuti dan kita cari anak itu. Sekarang kamu jangan sedih lagi, " ucap Mas Zaka.

Mendengar hal itu, ku tarik nafas dalam dalam dan dengan perlahan ku keluarkan. Ku lakukan itu beberapa kali hingga aku tenang.

Ketika aku sudah tenang, ku peluk erat Mas Zaka yang saat itu duduk di samping ku. Ku sandarkan tubuhku ke detak jantungnya yang berdetak dengan kencang ketika ku mendengarnya.

"Makasih Mas, karena Mas Zaka masih memberi aku kesempatan untuk bersandar dan mendengarkan detak jantung Mas Zaka." Ucapku dan ku peluk Zakaria dengan semakin erat.

Zakaria yang menyadari hal itu, ia membalas pelukanku dengan lembut. Setelah itu ia tersenyum kepada ku dan sesekali ia mencium kening ku.

Malam hari tiba, terlihat Natasya dan Zakaria tidur di atas tempat tidur dengan saling berpelukan satu dengan yang lain. Mereka terlihat sangat nyaman antara satu dengan yang lain. Namun, kenyamanan itu seketika hilang ketika Natasya mendengar bahwa pintu kamarnya di ketuk oleh seseorang.

Tok... Tok... Tok...

"Natasya, bangun. " Sebuah suara wanita terdengar samar samar di telinga Natasya.

Tok .. Tok ... Tok ..

Suara pintu di ketuk kembali terdengar, Natasya yang saat itu setengah sadar mau tak mau haru membuka pintu kamarnya dan melihat orang yang menganggu dirinya di tidur nyenyak bersama sang suami.

"Iya Mama, ada apa?" Tanyaku setelah kulihat kalau wanita yang mengetuk pintu kamarku beberapa kali itu adalah ibu mertuaku.

"Mama minta maaf karena menganggu tidur kamu dengan Zakaria. Mama hanya ingin memberi tahu kamu, kalau di rumah tamu ada ibu kamu."

Aku yang mendengar hal itu langsung tercengang, mulut dan mataku terbuka lebar. Aku benar benar tidak percaya karena ibunya akan datang secepat ini.

"Apa!? Ada Ibu?" Jawabku dengan terkejut. Setelah itu ku kembali masuk ke dalam kamar untuk mengambil ikat rambut berwarna hitam dan ku ikat rambut panjang ku yang ku gerai.

Melihat sikap ku yang secara tiba tiba berubah. Ibu mertuaku tampak terlihat sangat heran dan kebingungan. Ia bertanya tanya kepadaku, namun karena saat itu aku tidak konsentrasi akhirnya aku tidak mempedulikan apa yang di tanyakan oleh ibu mertuaku dan aku bergegas menghampiri ibu angkat ku yang  duduk di sofa ruang tamu.

Ketika aku sampai di ruang tamu, ku lihat Bu Endang memang benar sudah berada di rumah. Ia duduk di sofa dengan di dampingi oleh tas hitam yang aku pikir berisi pakaian milik Bu Endang.

Di saat itu aku benar benar terkejut. Mataku terbelalak dan aku hanya bisa mematung melihat kedatangan ibu angkat ku yang secara tiba tiba.

Episodes
1 1. Awal pertemuan
2 2. Awal pertemuan 2
3 3. Ceritaku
4 4. Makan siang
5 5. Permintaan maaf
6 6. Kedatangan Ibu angkat Natasya
7 7. Flashback
8 8. Kepikiran
9 9. Memulai
10 10. Natasya mengetahui
11 11. Pembelaan
12 12. Perdebatan
13 13. Ceritaku 2 dan Vira Sakit
14 14. Masuk rumah sakit
15 15. Perdebatan dan pengusiran
16 16. Pergi
17 17. Masuk ke rumah sakit
18 18. Ajakan pulang
19 19. Di rumah dokter dan Tasya di ingatkan
20 20. Menanamkan perasaan curiga
21 21. Sikap Sarah
22 22. Penjelasan dan permintaan maaf
23 23. Sikap Sarah 2
24 24. Kondisi
25 25. Akan Pergi
26 26. Perdebatan dan Mulai curiga
27 27. Mencari Tahu
28 28. Pertemuan
29 29. Zaka dan Sarah
30 30. Zaka dan Sarah 2
31 31. Zaka dan Sarah 3
32 32. Terungkap
33 33. Sarah dan Zaka 2
34 34. Pergi
35 35. Pencarian
36 36. Di rumah Dokter Afridi
37 37. Mengalah
38 38. Menemui
39 39. Tasya dan Sarah
40 40. Sikap Zaka
41 41. Kecelakaan dan Koma
42 42. Di rumah sakit
43 43. Sarah Dan Kakaknya
44 44. Makan malam
45 45. Tasya pulang ke rumah
46 46. Lahir
47 47. Melahirkan
48 48. Cemburu
49 49. Keinginan untuk menenangkan diri
50 50. Membutuhkan
51 51. Membutuhkan
52 52. Tak Tahan
53 53. Pencarian dan kecelakaan
54 54. Kesedihan
55 55. Zaka meninggal
56 56. Sarah Datang
57 57. Setelah Pemakaman
58 58. Kedekatan
59 59. Huda dan Fian
60 60. Identitas Habib
61 61. Pertemuan
62 62. Tasya dan Sarah
63 63. Bujukan
64 64. Pengakuan dan pengantaran
65 65. Pertemuan Huda dan Tasya
66 66. Keamanan
67 67. Penculikan
68 68. Mengeluarkan
69 69. Melamar dan Di tolak
70 70. Akhir
71 Terikat Tanpa Hubungan 2
72 2. Kos kosan
73 3. Mencari pekerjaan
74 4. Pengunduran diri dan rencana licik
75 5. Di terima dan Tidak sengaja
76 6. Hari pertama kerja
77 7. Berangkat Bersama
78 8. Berhenti
79 9. Di terima
Episodes

Updated 79 Episodes

1
1. Awal pertemuan
2
2. Awal pertemuan 2
3
3. Ceritaku
4
4. Makan siang
5
5. Permintaan maaf
6
6. Kedatangan Ibu angkat Natasya
7
7. Flashback
8
8. Kepikiran
9
9. Memulai
10
10. Natasya mengetahui
11
11. Pembelaan
12
12. Perdebatan
13
13. Ceritaku 2 dan Vira Sakit
14
14. Masuk rumah sakit
15
15. Perdebatan dan pengusiran
16
16. Pergi
17
17. Masuk ke rumah sakit
18
18. Ajakan pulang
19
19. Di rumah dokter dan Tasya di ingatkan
20
20. Menanamkan perasaan curiga
21
21. Sikap Sarah
22
22. Penjelasan dan permintaan maaf
23
23. Sikap Sarah 2
24
24. Kondisi
25
25. Akan Pergi
26
26. Perdebatan dan Mulai curiga
27
27. Mencari Tahu
28
28. Pertemuan
29
29. Zaka dan Sarah
30
30. Zaka dan Sarah 2
31
31. Zaka dan Sarah 3
32
32. Terungkap
33
33. Sarah dan Zaka 2
34
34. Pergi
35
35. Pencarian
36
36. Di rumah Dokter Afridi
37
37. Mengalah
38
38. Menemui
39
39. Tasya dan Sarah
40
40. Sikap Zaka
41
41. Kecelakaan dan Koma
42
42. Di rumah sakit
43
43. Sarah Dan Kakaknya
44
44. Makan malam
45
45. Tasya pulang ke rumah
46
46. Lahir
47
47. Melahirkan
48
48. Cemburu
49
49. Keinginan untuk menenangkan diri
50
50. Membutuhkan
51
51. Membutuhkan
52
52. Tak Tahan
53
53. Pencarian dan kecelakaan
54
54. Kesedihan
55
55. Zaka meninggal
56
56. Sarah Datang
57
57. Setelah Pemakaman
58
58. Kedekatan
59
59. Huda dan Fian
60
60. Identitas Habib
61
61. Pertemuan
62
62. Tasya dan Sarah
63
63. Bujukan
64
64. Pengakuan dan pengantaran
65
65. Pertemuan Huda dan Tasya
66
66. Keamanan
67
67. Penculikan
68
68. Mengeluarkan
69
69. Melamar dan Di tolak
70
70. Akhir
71
Terikat Tanpa Hubungan 2
72
2. Kos kosan
73
3. Mencari pekerjaan
74
4. Pengunduran diri dan rencana licik
75
5. Di terima dan Tidak sengaja
76
6. Hari pertama kerja
77
7. Berangkat Bersama
78
8. Berhenti
79
9. Di terima

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!