BAB 3

"Apa Mas? berarti sekarang Kelvin di Jepang?" Tanya balik Kinara masih tidak percaya dengan apa yang ia dengar.

"Iya, sayang. Kalau kamu berpikir aku bakal buat Kelvin jauh dari mamanya itu gak salah. Tapi alasan terbesar ku memindahkan Kelvin adalah agar ia berkembang. Dia potensial. sama seperti Airis adik sepupuku itu." jawab Rangga. Masuk di logika, ia tak mungkin asal menaruh orang di perusahan internasional Karena nama baiknya yang nantinya akan di pertaruhkan.

Untuk masalah keduanya memiliki hubungan sebelumnya, baik Kinara ataupun Rangga sama - sama tidak ada yang tahu karena keduanya sama - sama tinggal di Jepang, dan baru kembali beberapa bulan yang lalu. Itu juga karena mereka sudah menikah, kalau belum pasti mereka masih disana. Dan Rangga juga pasti masih menolak memimpin perusahan milik keluarga Anandito itu.

"Cuman mereka berdua?" Tanya Kinara penasaran. Sebagai wanita ia tentu saja tahu, bagaimana rasanya hanya di tugaskan berdua dengan lelaki, apa tidak akan menggangu konsentrasi keduanya kalau tiba - tiba di antara mereka terjebak rasa yang sulit di definisikan?

"Iya." Jawab Rangga singkat saja. Ia yakin istrinya paham, apa maksud dan tujuannya. Apalagi Kelvin yang merupakan adik tirinya itu juga butuh pekerjaan dan keahlian lebih agar masa depannya terjamin.

"Mas, kamu gak takut apa kalau tiba - tiba mereka jatuh cinta. Terus gimana coba kalau mereka gak konsentrasi dan gagal fokus sama tujuan awal kedatangan mereka kesana?" tanya Kinara. wajahnya kini terlihat serius dari sebelumnya.

"Aku pantau mereka, jatuh cinta kan lumrah. Nah kalau melebihi batas baru itu gak benar!" jawab Rangga tenang aja. Ia akan update informasi terbaru keduanya setiap hari lewat Pak Tamada seseorang yang ia percaya.

"Oh ya sudah, aku gak mau kalau Kelvin sampai bikin masalah." balas kinara nampak terlihat lebih tenang, tapi masih sedikit gusar dan khawatir. Apalagi jika semua orang sudah tahu kalau Kelvin adalah adik tirinya, dan mama tirinya pernah menampar Kelvin sampai wajahnya babak belur. Sungguh rumit memang keluarganya. Papanya dulu membuangnya bak anak tak berguna, mama tirinya sendiri yang menyiksanya lahir batin. Tapi tak hanya pada dirinya tapi juga Kelvin. Tapi yang memuat Kinara heran papanya bahkan selalu membela Kelvin tanpa di minta. Tak seperti dirinya, tak ada yang pernah dapat pembelaan. Bahkan papanya terlihat pasrah saja.

Hari demi hari terus beganti, kini tibalah saatnya Rangga bertemu dengan papa dan mama tiri Kinara. ia sebenarnya malas bertemu dengan mereka, tapi demi kedamaian perasaan calon mama dari anaknya itu. Ia akan melakukannya, walaupun Rangga tahu resiko apa saja yang nanti akan ia temui ketika bersama mereka.

Ia datang tak sedirian bersama Faris asisten pribadinya, serta pengacaranya yang bernama Pak Arjuna.

Seperti dugaan Rangga, Mama tiri Kinara langsung menodong dirinya dengan uang 1 M, katanya sebagai ganti rugi, atas jasanya yang telah membesarkan istrinya. Sungguh mata duitan.

Hal lain tenyata di tunjukan oleh papa Kinara, ia malah meminta di antar ke kantor polisi, untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya yang telah menyetujui istri keduanya yang tak lain adalah Mama tiri Kinara saat hendak membuat Mama Kinara meninggal di tempat karena di tabrak mobil.

"Saya akan mempertanggung jawabkan perbuatan saya. Saya titip Kinara dan Kelvin keduanya bukan saudara tiri, sebenarnya mereka sedarah hanya beda Ibu. Saya percaya sama kamu." Ujar lelaki itu dengan wajah sendu. Ia terlihat menitihkan air mata.

Rangga hanya menganguk singkat, masih tak percaya dengan apa yang ia dengar. Dua fakta kini terungkap jelas di telinganya. Kelvin adalah Adik Kinara sedarah tapi beda ibu, dan Papa kandung dan Mama tiri Kinara adalah otak di balik kecelakaan yang menewaskan Mama kandung Kinara. Sungguh kejam dan biadab.

Rangga tak mengantarkan lelaki paruh baya itu ke kantor polisi. Hanya Faris dan rekaman suara yang tadi sempat ia lakukan saat bersama keduanya menjadi bukti nyata dan akurat untuk menjerat keduanya. Mungkin akan ada kendala dalam penangkapan mama tiri Kinara, apalagi dia kini bersembunyi entah dimana.

"Faris terima kasih, kerja bagus." puji Rangga pada Faris yang memang cerdas mengatur siasat.

Setelah itu Rangga pulang dengan perasan lebih tenang dari sebelumnya. Tapi ia kini binggung menjelaskan semuanya pada istrinya.

"Ya Allah, apa reaksi Kinara kalau tahu papanya di penjara? dan apa reaksinya juga

kalau tahu Kelvin adiknya sedarah tapi beda ibu?" gumam Rangga pelan, saat melakukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju rumahnya.

****

Di Negara Jepang, tepatnya di kota Tokyo Airis dan Kelvin nampak sudah terbiasa dengan rutinitas harian mereka, Kerja - Pulang, Kerja - Pulang, bahkan keduanya kini sudah sedikit bisa bahasa Jepang, berkat tutor yang disediakan oleh perusahan tempat mereka sekarang bekerja.

Di Jepang, lebih banyak menggunakan bahasa asli, jarang sekali menggunakan bahasa Inggris, jadi mau tidak mau Airis dan Kelvin di paksa belajar agar menyesuaikan kondisi disana.

"Vin, elo kenapa sekarang jadi pendiam? biasanya Lo bawel kaya emak - emak komplek?" Tanya Airis, tak ingin peduli tapi nyatanya ia tidak bisa. Semakin diam perasaannya makin tidak enak, galau gegana rasanya.

"Gak usah kepo, bukan urusan Lo." jawab Kelvin sadis.

"Dasar kanebo kering. Di tanya baik - baik malah nyolot. Nyesel lahir batin kenal sama elo." jawabnya lalu beranjak dari tempat duduknya yang bersebelahan dengan tempat duduk Kelvin.

"Lo, mau pulang gak? Direktur aja gak sok sibuk kaya elo Vin. Ini elo malah sok sibuk!" cibir Airis lagi dan lagi. ini bukan yang pertama kalinya bagi Kelvin mendengar ceramah dari Airis, tapi sudah hampir seminggu semenjak mereka bekerja di Tokyo Software Inc perusahan software terbesar di Tokyo.

Di perusahan itu Rangga memiliki saham sekitar 15 %, cukup besar apalagi untuk perusahan berskala internasional. Dimana rata - rata investor lain hanya memiliki 5 - 10 % saham saja. Rangga mendapat prioritas 5% karena dulu mengabdikan diri sebagai manajer HRD selama 7 tahun. Cukup lama, bahkan sangat lama. Makanya mudah saja bagi dirinya untuk memindahkan Airis dan Kelvin ke perusahaan tersebut.

"Diam Ris, ngoceh Mulu kaya burung beo." jawab Kelvin Ketus saja. Ia lalu fokus kembali pada laptopnya.

"Ngatain lagi Lo, lama - lama gua laporin juga lo pada Kedubes Indonesia di Jepang." Balas Airis lalu memilih pergi dari pada makin kesal, dan naik darah sampai ubun - ubun.

"Suka - Suka elo deh. Sana pergi, ganggu aja." usir Kelvin pada Airis yang sudah berjalan menjauh dari mejanya.

Sudah jam 08.00 malam waktu Jepang, tapi Kelvin masih sok sibuk sendiri. Seakan tak ingin beranjak.

"Aku sebenarnya masih sayang, tapi kenapa kesal terus bawaannya ya Allah, kalau di dekat Airis. Sadar Vin, Sadar Vin, dia udah punya pacar." batinnya miris sendiri. Sedih sekali rasanya melihat wanita yang begitu ia cintai setiap malam video call dengan pacarnya. Sedangkan dia sendiri, hanya selalu menjadi pendengar gombalan receh dari pacar Airis itu. Kelvin jadi penasaran siapakah pacar Airis saat ini?

Terpopuler

Comments

Nurul2103

Nurul2103

ditunggu kelanjutannya kak ☺️ semangat 💪

2022-12-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!