ch 4. hari keberangkatan

setelah selesai menandatangani beberapa kontrak berkas kerjasama Robert mengambil ponsel nya dan segera menelpon Jiang, "Jiang apa pesawat jet ku sudah siap"

"sudah tuan, tuan kalau mau berangkat sekarang semuanya sudah beres"

"baiklah Jiang kalau begitu tolong siapkan barang-barang ku dan masukan ke dalam pesawat" ucap Robert pada Jiang dan menutup panggilan telepon nya.

setelah itu Robert pergi ke parkiran mobilnya dan melajukan mobilnya, untuk pergi menjemput Tasya asisten pribadinya.

seperti biasa Robert memarkirkan mobilnya di ujung gang dan berjalan ke rumah Tasya, "permisi" ucap Robert saat sampai di rumah Tasya.

"iya siapa ya" ucap seorang ibu paruh baya yang ternyata adalah ibu yang tadi di tolong oleh Robert.

"eh ternyata kamu nak, terimakasih nak telah menolong ibu tadi" ucap ibu itu yang belum tau identitas Robert sama sekali.

"sama-sama Bu, kalau boleh tau Tasya nya ada gak Bu" ucap Robert dengan sopan.

"Tasya nya lagi memeriksakan Lulu adiknya yang mengalami sakit, kata Tasya tadi dia di kasih uang sama bos nya untuk memeriksakan keadaan Lulu" mendengar ucapan ibu nya Tasya, Robert sangat senang sekali karena Tasya melakukan apa yang di suruh nya.

"kalau begitu apa boleh saya menunggu nya Bu"

"boleh nak, ayo masuk-masuk nunggu nya di dalam aja sekalian ibu buatkan kamu minuman"

"terimakasih bu aku tunggu di teras saja" tolak Robert dengan sopan.

"baiklah nak tidak apa-apa, mau minum apa biar ibu buatkan"

"kopi hitam saja Bu" ucap Robert dengan sopan lalu duduk di bangku teras rumah itu.

'aku tidak tau ternyata itu ibunya Tasya' ucap Robert dalam hatinya.

"ini nak kopi nya silahkan di minum, ibu tinggal kebelakang dulu ya" ucap ibu Tasya setelah meletakkan kopi di meja teras.

"terimakasih bu"

setelah ibu Tasya sudah ke dalam Robert lalu menyesap kopinya dan larut dalam pikirannya, 'melihat kondisi Tasya dan lingkungannya mengingatkan ku untuk selalu bersyukur dan tidak berbuat semena-mena kepada orang lain'.

Robert berbicara sendiri di dalam hatinya yang di mana dulu dia selalu tidak mau tau urusan orang-orang yang ada di sekitarnya.

setelah menunggu kurang lebih 30menit tan Tasya akhirnya pulang serta membangunkan Robert yang ketiduran menunggu nya.

"tuan bangun" ucap Tasya sambil menepuk-nepuk pundak Robert.

Robert yang kaget karena di bangunkan Tasya langsung terperanjat, "hiat hiat, apa ada maling" melihat tingkah laku tuan nya Tasya tertawa sedikit.

'manis nya, tidak-tidak'..."maaf, Tasya segera bersiap kita akan segera berangkat nanti" ucap Robert sambil merapikan pakaian nya.

"baik tuan tunggu sebentar" ucap Tasya lalu masuk ke dalam bersama Lulu adiknya.

setelah menunggu lagi akhirnya Tasya keluar bersama ibunya, "hati-hati di jalan ya nak" ucap ibu nya pada Tasya.

"maaf tuan karena menyambut tuan dengan lancang tadi" ucap ibu Tasya dengan ketakutan.

"tidak apa-apa lagi pula aku tidak terlalu suka jika di sambut dengan formal, apalagi ibu, adalah seorang ibu sudah sepantasnya aku menghormati ibu karena dari rahim ibu lah aku lahir dan dari tangan ibu lah aku juga di besarkan, Tasya suruh ibu mu untuk berhenti berjualan tempe lagi pula kau sudah kerja bersama ku, sudah saat nya kau memuliakan ibu mu apalagi beliau sudah tua jangan seperti ku yang belum sempat memuliakan ibu ku" mendengar perkataan bos nya air mata Tasya mulai mengalir di pipi nya.

"ibu maaf atas kelakuan Tasya dulu yang selalu menyingung hati ibu, bahkan saat ibu menasehati Tasya, Tasya malah ngambek maaf ya Bu hiks, hiks" ucap Tasya dalam pelukan ibu.

Robert yang melihat pemandangan itu langsung memakai kacamata hitamnya, Robert tidak mau ada yang tau jika dia sedang bersedih.

"sudah-sudah ayo kita pergi" ucap nya lalu pamit pada ibu Tasya.

"hati-hati di jalan nak" ucap ibu Tasya.

******

"sudah jangan bersedih lagi, sebentar lagi kita akan sampai lebih baik hapus dulu air mata mu" ucap Robert dengan acuh tak acuh.

"hm"balas Tasya.

setelah memarkirkan mobilnya dan turun Robert sudah di sambut dengan pasukannya, "apa pesawat nya sudah siap" tanya Robert saat telah turun dari mobilnya yang di ikuti oleh Tasya.

"sudah tuan" balas Jiang pada Robert.

"kalau begitu ayo kita berangkat,... stev aku percayakan rumah padamu dan graham"

"baik aku saya lakukan dengan nyawa ku sendiri" balas steven

"bagus kalau aku dengar ada kabar yang tidak enak dari rumah, akan aku ledakan kepala mu"

"b-baik tuan" ucap Steven dengan bergidik ngeri.

"Tasya ayo kita pergi" ucap nya lalu masuk kedalam pesawat pribadi nya bersama Tasya serta Jiang dan juga beberapa pengawal nya.

di dalam pesawat sendiri Robert lebih memilih untuk mengurus pekerjaan nya, "tuan, tuan sejak tadi belum makan loh, tadi aku minta pramugari untuk menyiapkan makanan untuk tuan"

"ya nanti aku makan, lebih baik kamu makan dulu" ucap Robert yang masih fokus pada layar laptop nya.

"huft"

"Tasya kau kan lulusan busines manajemen, seharusnya kau paham dengan ini kan" ucap Robert lalu membalikkan laptopnya ke arah Tasya.

"tentu aku paham.....ah, tuan hanya perlu mengeluarkan uang segini dan sisanya untuk ini, untuk masalah harga kita ambil harga pasaran saja, jadi untuk pengeluaran tidak terlalu banyak gampang kan?" ucap nya lalu mengembalikan laptop Robert.

"harga pasaran ya ?... bukannya nanti usaha resto ku tidak untung"

"tentu tidak, kalau orang-orang nanti tau resto tuan berkualitas dan harga tidak terlalu mahal pasti semua jenjang elemen masyarakat akan datang ke resto tuan,bukan tidak mungkin lagi untuk menjalin kerjasama sama dengan orang-orang hebat dari kalangan bawah hingga atas" balas Tasya dengan tersenyum.

"begitu ya, baiklah setelah urusan kita di negara B selesai aku akan mengutus kan ini... dan juga aku berencana untuk membuka kedai coffe bagi kalangan anak muda dan atas, bagaimana menurut mu ?"

"tentu sangat bagus apalagi untuk anak-anak kuliahan, pasti nya mereka akan memilih coffe yang ramah kantong contohnya aku 😂"

"begitu ya, baiklah Tasya ayo kita makan dulu nanti kita lanjutkan lagi diskusi nya" ajak Robert lalu memesan makanan kepada pramugari nya.

setelah menunggu beberapa lama akhirnya hidangan yang di pesan Robert sampai, "ayo di makan jangan sungkan-sungkan" ucap Robert pada Tasya.

"e-e iya" lalu mereka berdua makan hingga selesai, setelah selesai mereka berdua lalu melanjutkan diskusi lagi.

"tuan aku rasa suasana kantor tuan harus di ganti" ucap Tasya pada Robert

"kenapa"

"ya karena untuk ukuran kantor tuan desain dan interior nya terlalu polos sehingga membuat pekerja cepat bosan" ucap Tasya pada Robert.

"terserah setelah kembali aku akan menghubungi seorang designer profesional, yang masih berteman dengan ku kau bisa berbincang-bincang dengannya nanti" balas Robert.

setelah selesai berdiskusi panjang lebar serta Tasya yang sesekali beradu argument dengan Robert, akhirnya mereka berdua tertidur.

Terpopuler

Comments

al-del

al-del

tidur yang nyenyak ya Tasya Robert....!

2023-01-30

0

Hielmeera🍒⃞⃟🦅

Hielmeera🍒⃞⃟🦅

hmmmm. gimana nih konsepnya...?

2023-01-30

0

@Risa Virgo Always Beautiful

@Risa Virgo Always Beautiful

Wah kebetulan banget Robert nolongin ibu dari Tasya

2023-01-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!