ch 2. bertemu

keesokan harinya Robert berangkat ke kantornya untuk mengurus beberapa hal dan juga penerimaan karyawan baru.

"selamat pagi tuan Robert" sapa karyawan nya di kantor.

"pagi" jawab Robert dan langsung pergi menuju ruang kerjanya.

setelah sampai di ruangan kerjanya Robert lalu menelpon karyawan nya yang memegang HRD.

Tut, Tut

"hallo, apa pegawai baruku sudah ada" tanya Robert ketika sambungan teleponnya di angkat.

"sudah tuan, sesuai kriteria tuan tidak terlalu tinggi dan besar"

"suruh dia kemari" ucap Robert lalu menutup telepon nya.

selang beberapa menit masuklah seorang perempuan muda cantik, wajahnya yang indah serta rambutnya yang hitam panjang mampu memikat laki-laki yang ada sekitarnya, tinggi nya sekitar 168cm tubuh nya yang ramping serta buah dadanya yang pas di pegang membuatnya semakin manis dan cantik.

"nama" tanya Robert yang fokus pada laptopnya dan tidak melirik ke arah perempuan tersebut.

"Tasya rosmana"

"umur"

"26 tahun"

"lulusan universitas"

"business manajemen"

"bersuami atau sigle"

"e-h kenapa tuan menanyakan hal itu" tanya Tasya karena tersentak mendapati pertanyaan Robert.

"jawab saja" balas Robert yang masih fokus pada laptopnya.

"belum masih sigle tuan" jawab Tasya sambil memainkan jarinya.

"oke kamu di terima, dan bisa mulai hari ini bersama ku" ucap Robert lalu menutup laptopnya, saat Robert melihat wajah Tasya pertama kali dia seperti melihat seorang bidadari yang jatuh dari surga.

"tuan" ucap Tasya sambil melambaikan tangan nya.

"ehem maaf, sekarang kau boleh kerja sebagai asisten pribadi ku"

"eh"

"kenapa keberatan kalau begitu kau pulang saja" ucap Robert dengan mengayunkan tangan kanannya yang mengisyaratkan untuk segera keluar.

"bukan begitu tuan tapi ini terlalu mendadak dan tidak sesuai dengan penjelasan dari pihak HRD"

"ini kantor ku apa kau ingin menolak" tanya Robert sekali lagi.

'demi ibu dan adik ku aku pasti akan melakukan apapun apalagi adik ku menderita sakit parah' .... "baik tuan aku terima jadi tugas hari ini apa ?" tanya Tasya sambil menundukkan kepalanya.

"angkat kepala mu aku tidak mau ada seorang yang menundukkan kepalanya hanya karena segan, tundukkan kepala mu hanya untuk orang tua mu dan orang yang lebih tua darimu, sekarang tugas mu siapkan barang mu nanti sore kita akan berangkat menemui teman ku sekaligus bisnis"mendengar perkataan Robert, Tasya kini sudah bisa mendongak kan kepala nya dan tersenyum manis pada Robert.

"baiklah tuan kalau begitu aku pergi pulang dulu ya" ucap Tasya lalu melambaikan tangan nya dan pergi keluar.

klek

setelah keluar Tasya keluar Robert langsung berucap sendiri, "kenapa dengan ku, aku setiap hari selalu bertemu dengan perempuan yang cantik tapi kenapa kali ini perasaan ku berbeda dengan nya, sungguh aku tidak mengerti" ucap nya sambil memijat keningnya yang terasa pusing.

di siang hari Robert menerima daftar list dari adiknya, "ini dia mau menghabiskan uang ku atau apa, banyak sekali oleh-oleh yang dia minta" ucap Robert yang melihat daftar yang sangat panjang sekali di kertas robekan.

lalu Robert menelepon Tasya sudah siap atau belum, Tut,Tut... "iya tuan ada apa".

"apa kau sudah menyiapkan semua kebutuhan mu kalau sudah nanti akan aku jemput kamu" ucap Robert langsung mematikan telfon nya.

di sisi lain Tasya sedang mengumpati bos nya, "huff punya bos gini amat, terlalu cuek" .

"Jiang!! siapkan jet pribadi ku, seluruhnya harus sudah siap dan keamanan sudah terjamin" ucap Robert sedikit membentak.

"siap! laksanakan, Steven dan Graham akan ikut bersama mu jadi tuan tenang saja aku dan Kris akan melindungi rumah tuan" balas Jiang dengan hormat.

"aku percaya kepada mu Jiang apalagi kita sudah mengalami asam manis, di dunia hitam ini yang sangat kejam" ucap nya lalu menepuk pundak Jiang dan melenggang pergi ke garasi mobil nya.

saat sedang berjalan ke arah garasi mobil nya Robert melihat Kris yang tampak kusut wajahnya seperti belum di setrika, "oi Kris" ucap Robert lalu menghampiri Kris.

"ah tuan Robert" dia adalah Kris berumur 25 tahun masih muda tapi dia sudah menjadi ketua geng motor yang di segani di wilayahnya, wajah nya tidak terlalu putih dan rambutnya yang di semir berwarna merah serta jaket kulit yang selalu ia kenakan menambah ke kerenan nya.

"kau kenapa tumben sekali, ayo lah cerita anggap aja kita keluarga di sini hihi" ucap Robert sambil melihatkan gigi nya.

"jadi begini tuan di geng eagle red, geng yang aku ketua sendiri saat ini sedang tertekan karena perebutan wilayah dengan geng cobra, tentu saja sebagai ketuanya aku memikirkan mereka, apalagi aku di sana sudah sangat lama dan kami semua sudah seperti saudara dan keluarga, kalau tuan izinkan aku berencana ingin menyelesaikan masalah yang di alami oleh saudara ku" ucap Kris dengan wajah yang tertunduk.

"aku izinkan dan juga aku sudah mentransfer uang sebesar 500 jt ke akun mu, itu untuk saudara mu di sana, aku juga titip salam jika mereka mau bergabung dengan klan ku pintu nya akan selalu terbuka, ingat ya Kriss" ucap Robert yang langsung pergi ke arah garasi mobilnya nya.

"terimakasih tuan Robert aku akan selalu setia menjadi pengawal mu"

setelah masuk ke mobil BMW nya Robert mulai mengingat-ingat wajah Tasya yang sangat imut dan manis itu, "tidak-tidak, Robert tenang kan pikiran mu" ucap nya lalu mulai men starter mobil nya.

"tunggu dulu, kenapa aku malah menyalakan mobil ku, ah benar juga aku kan harus menjemput Tasya... tapi aku baru ingat bahwa aku tidak memiliki alamatnya" entah ada apa di pikiran Robert hingga dia menjemput asisten nya sendiri, terlebih lagi Robert bahkan tidak sekalipun pernah menjemput mantan asisten nya yang dulu.

"masa bodo" ucap Robert lalu membuka ponsel nya dan meminta alamat Tasya pada karyawan yang mengurus HRD.

setelah mendapatkan alamat tersebut Robert langsung menancapkan gas nya dan menuju ke rumah Tasya.

setelah mengarungi jalan yang mancet dan ramai Robert akhirnya sampai di alamat yang ia tuju, apalagi saat melihat jalan rumah nya yang berada di antar gang sempit, sehingga Robert harus berjalan kaki untuk menuju ke rumah Tasya.

saat hampir sampai di rumah Tasya, Robert melihat Tasya yang sedang bersama seorang perempuan yang memakai kursi roda, bahkan rumah nya sangat sederhana di sekali di bandingkan rumah-rumah milik tetangganya.

melihat pemandangan tersebut membuat hati Robert tersentuh, bagaimana tidak seorang wanita yang barusan ia terima ternyata seorang wanita pekerja keras, bahkan ia rela menerima pekerjaan apapun demi keluarganya.

setelah agak lama berdiri agak jauh dari rumah Tasya, Robert lalu melangkahkan kakinya untuk menuju rumah Tasya, "permisi nona" ucap Robert ketika sampai di depan rumah Tasya.

"e-eh tuan muda, maaf menyambut seperti ini, kenapa tuan muda tidak memberitahu sebelumnya jika ingin kesini" ucap Tasya sambil merapikan baju nya.

"tidak masalah Tasya lagi pula ini tidak di kantor... eh ada gadis cantik, kenalan dong nama kakak Robert" ucap nya lalu mengulurkan tangannya dan Robert juga jongkok untuk langsung bisa berkenalan.

"nama ku Lulu kak umur ku 17 tahun dan bulan depan umurku genap 18 tahun" ucap perempuan berambut hitam lurus dan manis seperti kakak nya.

"kebetulan kakak juga mempunyai adik yang umurnya sebaya dengan mu, kapan-kapan mampir ya untuk main bersama elena adik kakak" ucap Robert sambil mengelus kepalanya Lulu.

melihat sikap bos nya yang tidak memandang kasta membuat hati nya tersentuh dan entah kenapa ada perasaan tersendiri saat Tasya dekat dengan bos nya.

"Tasya adik mu memang sakit apa harus memakai kursi roda" tanya Robert.

"ceritanya panjang saat Lulu berumur 14 tahun dia mengalami gejala panas aku dan ibu berpikir dia hanya mengalami panas biasa, hingga satu Minggu baru kami bawa ke dokter dan saat itu juga kami terkejut bahwa Lulu mengalami sakit yang langka, sebenarnya Lulu bisa sembuh tapi biayanya sangat mahal aku dan ibu tidak sanggup untuk membawa Lulu berobat jadi ya seperti itu" ucap Tasya yang tak terasa air matanya menetes.

"memang kamu butuh biaya berapa" ucap Robert sambil mengelap air mata Tasya dengan tangannya.

"50juta"

"ambil ini, ini check uang sebesar 500ribu dollar kau pakailah untuk berobat adik mu dan sisanya untuk keperluan kalian, Tasya nanti aku akan datang kemari lagi untuk menjemput mu....Lulu kakak pulang dulu ya" ucap Robert lalu pergi meninggalkan rumah itu.

'terimakasih tuan Robert'..." kak, kak Robert baik ya" ucap Lulu dan di balas dengan senyuman oleh kakak nya.

"iya kak Robert memang baik"

Terpopuler

Comments

al-del

al-del

Duit nya banyak banget Thor 🤩🤩🤩

2023-01-30

0

Hielmeera🍒⃞⃟🦅

Hielmeera🍒⃞⃟🦅

wow. fantastis

2023-01-30

0

@Risa Virgo Always Beautiful

@Risa Virgo Always Beautiful

Robert senang banget karena baru pertama kali melihat bidadari jatuh dari surga yaitu wajahnya Tasya

2023-01-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!