Awal Bertemu Dengan-nya

Tok

Tok

Tok

Suara pintu ruangan Bram.

"Aduh siapa lagi yang datang ya takutnya itu penagih hutang atau investor yang ingin membahas tentang perusahaan ini, sedangkan Luna masih di sini gimana ini" Batin Bram ketakutan.

"Masuk"Ujar Bram.

Dan ternyata Gibran dan Roy yang datang.

"Kak ini nih yang mau aku kenalin sama Kakak, namanya Roy dia teman kuliah aku yang sekarang udah menjadi pengusaha sukses" Ujar Gibran memperkenalkan temannya kepada Bram.

"Oh iya perkenalkan saya Bram Pratama Kakak iparnya Gibran, pemilik perusahaan ini" Ujar Bram menyodorkan tangannya kepada Roy

"Saya Roy Gunawantara " jawab Roy berjabat tangan.

"Pah kalau gitu Luna mau pulang dulu ya, kayaknya Papa juga lagi sibuk, takutnya Luna ganggu di sini" Ujar Luna berpamitan.

Pandangan Roy beralih tertuju pada Luna.

"Oh my God cantik banget cewek ini, polos lagi mukanya, huuchh kok tiba-tiba dada gue degdegan gini ya cuman gara-gara lihat mukanya" Batin Roy terpesona "apa ini yang dinamakan cinta pada pandangan pertama".

"Oh iya sayang kamu hati-hati ya" Ucap Bram.

"Iya Pah, om Gibran Luna pamit ya asalamualikum" Ujar Luna mengucap salam dan langsung pergi dari kantor.

"Waalaikumsalam" jawabnya serentak.

Roy diam-diam memperhatikan Luna, dia terus memandanginya sampai Luna menutup pintu dan hilang dari pandangannya.

"Pak Roy saya sangat senang sekali karena Bapak mau menyempatkan waktu untuk datang ke kantor saya" Ujar Bram.

"Oh iya Pak Bram kebetulan pekerjaan saya sudah selesai di kantor dan tadi itu saya juga tidak menyangka akan kedatangan tamu spesial ke kantor, saya senang bisa bertemu lagi dengan teman seperjuangan saya dan Gibran juga sudah menceritakan semuanya kepada saya tentang perusahaan Pak Bram, saya turun prihatin ya Pak" Ujar Roy.

"Iya Pak Roy, yang namanya musibah itu datang kapan saja, saya juga tidak menyangka musibah seperti ini akan menimpa perusahaan saya" keluh Bram.

"Yang sabar ya Pak kegagalan dalam berbisnis itu hal yang biasa, saya bisa seperti ini pun tidak selalu mudah dan lancar, saya juga sering menerima kegagalan, kekecewaan, bahkan hampir putus asa, mungkin karena saya masih belajar ya Pak, kalau Bapak mungkin hanya kali ini saja mendapatkan musibah seperti ini ya" Ujar Roy memberi support.

"Iya begitulah Pak Roy, dari jaman ayahku dulu masih ada, perusahaan ini begitu tertata rapi tidak pernah ada kendala sedikitpun tapi semenjak saya percayakan orang lain memegang perusahaan ini, langsung kacau semuanya" Ujar Bram melirik Gibran dengan penuh intimidasi.

"Iya Pak saya mengerti atas kekesalan Bapak tapi Bapak jangan menyalahkan Gibran sepenuhnya karena ini adalah musibah yang mungkin dibalik musibah ini akan ada hikmahnya" Ujar Roy sedikit menyadarkan Bram.

"Iya Pak Roy terimakasih atas nasehat Bapak dan sedikit menenangkan pikiran saya" Ujar Bram.

"Iya pokoknya Pak Bram jaga kesehatan dan jangan di bikin stres ya Pak! semoga kedepannya kita bisa bekerja sama" Ujar Roy mencoba menasehati Bram.

Tidak semudah itu Roy memberikan bantuan kepada Bram untuk perusahaannya, dia harus membicarakan semua kepada Gunawan (Papa nya)

dan di sisi lain Roy juga meminta agar dikenalkan dengan Luna.

Roy adalah tipe orang yang tidak mudah tertarik dengan perempuan tapi entah kenapa dengan pesona Luna membuatnya merasa langsung jatuh cinta pada pandangan pertama.

"Mohon maaf Pak Bram kalau boleh tahu yang tadi itu anak Bapak?" Tanya Roy.

"Oh Luna maksudnya? itu anak bungsu saya Pak, dia masih duduk di bangku kuliah" Jawab Bram.

"Oh gitu, kalau boleh saya ingin kenal lebih dekat dengan Luna anak bungsu Pak Bram, itu juga kalau di izinkan, kalau Bapak keberatan ya saya nggak akan maksa" Ujar Roy.

"Iya tentu saja boleh kok nanti Pak Roy boleh datang ke rumah saya dan saya akan memperkenalkan Pak Roy dengan Luna anak saya" Ujar Bram dengan senang hati.

"Iya terimakasih Pak Bram dan mohon maaf saya harus pamit sekarang juga karena ada urusan penting yang harus saya kerjakan, nanti kita atur jadwal untuk bertemu kembali" Ujar Roy berpamitan.

"Iya Pak Roy terimakasih karena sudah meluangkan waktu untuk menemui saya dan saya harap Pak Roy bisa membantu saya untuk mengatasi masalah perusahaan saya ini"Ujar Bram dengan penuh harapan.

"Iya Pak soal itu gampang, nanti saya akan hubungi Bapak kembali, kalau gitu saya mohon pamit" Ujar Roy menyodorkan tangannya.

"Kalau gitu biar gue antar Lo ke depan ya" Ujar Gibran.

Roy pun keluar dari ruangan Bram dan menuju lobby untuk pergi dari kantor itu, selama di perjalanan menuju lobby, perbincangan Roy dan Gibran adalah tentang Luna, Roy meminta sedikit bantuan kepada Gibran agar bisa segera di perkenalkan dengannya.

****

"Sepertinya Roy suka sama Luna, kalau gitu Luna adalah penyelamat perusahaan ini Kak, kita bisa memanfaatkan Luna supaya Roy bisa segera menginvestasikan sahamnya ke perusahaan kita dan perusahaan kita bisa bangkit kembali kak" saran Gibran dengan penuh harapan.

"Maksud kamu apa, kamu mau menjadikan Luna anak saya sebagai alat demi menyelamatkan perusahaan saya begitu" tanya Bram tidak terima.

"Iya tapi semua ini juga demi menyelamatkan perusahaan ini Kak dan saat ini harapan kita satu-satunya adalah Roy, hanya dia yang bisa membantu kita Kak, tolong pikirkan lagi sebelum dia berubah pikiran Kak" Ujar Gibran berusaha meyakinkan Bram.

Bram bukannya setuju apabila Luna dimanfaatkan demi perusahaannya tapi saat ini Luna adalah jalan satu-satunya untuk keluar dari masalah ini.

"Ya sudah kalau begitu kamu harus bisa membujuk Luna agar dia mau diperkenalkan dengan Roy, pokoknya semua ini gara-gara kamu dan kamu yang harus bertanggung jawab sampai perusahaan saya normal kembali tanpa ada masalah sedikitpun" Tegas Bram.

"Iya siap kak, akan aku usahakan" ujar Gibran.

"Tapi kalau Luna nggak mau kamu jangan pernah paksa dia, kamu cari cara lain untuk menyelamatkan perusahaan ini" tegas Bram.

"Iya Kak aku janji gak akan ada paksaan dalam hal ini" jawab Gibran.

****

Begitu sampai di rumah, Luna langsung menemui Mama nya untuk membicarakan tentang pesta ulang tahun Lisa yang sedang ia rencanakan.

"Asalamualikum Mah Luna pulang" ujar Luna mengucap salam.

"Waalaikumsalam" ujar Sinta menjawab salam sembari memegang sapu ditangannya.

"Mama lagi ngapain, kok nyapu nya sama Mama emang kemana bi Inah" tanya Luna heran.

"Enggak Mama cuman lagi bosen aja, oh iya kamu udah makan siang belum? kalau belum kamu makan ya biar Mama siapin" ujar sinta.

"Udah kok Mah, tadi pas pulang kuliah Luna makan dulu di restoran terus mampir deh ke kantor Papa, Luna bawain makan siang buat dan ternyata Papa emang belum makan Mah, kasihan banget Papa kayaknya sibuk banget deh sampai-sampai nggak sempet buat makan" Ujar Luna gak tega.

Sinta sangat terkejut ketika Luna bilang kalau dia pergi ke kantor Papanya.

"Apa, kamu datang ke kantor Papa, mau ngapain?" Tanya Sinta dengan sangat khawatir karena takut Luna mengetahui tentang masalah perusahaan.

Terpopuler

Comments

Mawar Berduri💕

Mawar Berduri💕

semangat berkarya Thor.

2022-12-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!