Luna Datang Ke Kantor

Tok...

Tok...

Tok...

Suara pintu ruangan Bram.

"Masuk" Ujar Bram.

"Maaf Pak di luar ada beberapa orang yang ingin bertemu dengan Bapak" Ujar Doni.

"Siapa Don" Tanya Bram penasaran.

"Katanya dari dealer mobil mau menagih cicilan mobil perusahaan Pak" Jawab Doni.

"Ya ampun apalagi ini, masalah perusahaan datang bertubi-tubi rasanya kepala saya mau pecah, kamu lihat kan Gibran perusahaan saya di ujung kehancuran semua ini gara-gara kamu, pokoknya kalau kamu tidak segera menemukan investor buat perusahaan saya, saya tidak akan segan-segan menuntut kamu dan memasukan kamu kedalam penjara" Bram mengancam dan mengarahkan telunjuknya ke wajah Gibran.

"Iya kak aku janji aku akan usahakan Kak, tolong jangan penjarakan aku, gimana nasib anak sama istri aku kalau aku di penjara aku mohon jangan ya" Ujar Gibran memohon dan sangat ketakutan.

"Ya kalau gitu kamu segera datangi teman kamu itu buktikan pada saya kalau tidak saya tidak akan segan-segan penjarakan kamu, saya tidak perduli kalau kamu itu adik dari istri saya, kamu harus bertanggung jawab atas semua yang telah kamu perbuat pada perusahaan saya" Tegas Bram.

"Iya kak kalau gitu aku pamit dulu, aku mau nemuin teman aku mudah-mudahan dia mau jadi investor di perusahaan ini" Ujar Gibran dan segera pergi.

****

Gibran tergesa-gesa mencari temannya yang bernama Roy pengusaha kaya itu untuk mencari jalan keluar dari masalah perusahaan Bram, hingga akhirnya Gibran menemukan salah satu cabang perusahaan milik Roy di jakarta.

"Selamat siang pak ada yang bisa kami bantu?" Salam staff perusahaan Roy.

"Siang mbak saya mau bertemu dengan Pak Roy Gunawantara pemilik perusahaan ini" Ujar Gibran.

"Mohon maaf Pak apakah sebelumnya sudah ada janji dengan beliau" Tanya staff.

"Belum mbak tapi saya adalah teman dari Pak Roy saya mohon pertemukan saya dengannya mbak, ada hal penting yang mau saya sampaikan kepada beliau" Ujar Gibran memohon.

"Maaf pak kalau belum ada janji silahkan buat janji terlebih dahulu " Ujar staff.

"Aduh gimana ya, gini aja mbak tolong hubungi Pak Roy dan bilang sama dia kalau ada orang bernama Gibran ingin bertemu dengan Bapak" Ujar Gibran.

"Iya tapi saat ini Pak Roy sedang ada meeting di luar pak, kalau bapak bersedia menunggu silahkan tunggu di ruang depan ya Pak" Jawab staff mempersilahkan.

"Iya iya saya akan tunggu Pak Roy, nanti kalau beliau sudah selesai meeting dan sudah sampai di kantor, tolong segera beri tahu pak Roy kalau saya menunggu di sini ya" Ujar Gibran.

"Iya Pak di tunggu ya" Jawab staffnya.

*****

Sementara itu Luna yang baru bubar dari kampusnya, dia berniat untuk nyamperin Papa nya ke kantor dan memberi kejutan dengan membawakan makanan kesukaannya.

Tok

Tok

Tok

Suara pintu ruangan Bram.

"Masuk" ujar Bram dari dalam ruangan.

"Hai Papa surprise" teriak Luna yang membuat Bram terkejut dengan kehadiran putrinya itu, pasalnya kenapa dia datang di saat situasi kacau seperti ini.

Tapi Bram harus berusaha tetap kelihatan seperti tidak ada masalah di kantornya.

"Eh Putri kesayangan Papa, tumben datang ke kantor nak" Tanya Bram.

"Papa pasti belum makan siang kan, ini aku bawain Papa makan siang kesukaan Papa" Ujar Luna dan langsung menyiapkan makanan di meja untuk Bram.

"Wah kebetulan sekali Papa belum sempat makan siang, makasih ya sayang kok kamu repot-repot sih bawain Papa makanan segala emangnya kamu udah selesai kuliahnya?" Tanya Bram.

"Udah dong pah, makanya Luna sengaja datang kesini soalnya Luna tahu kalau jam segini waktunya Papa makan siang" Jawab Luna.

"Ya ampun putriku yang satu ini emang sangat perhatian ya sama Papa, kalau gitu papa makan ya" Ujar Bram dan langsung melahap makanan yang dibawakan putri tersayang nya itu.

"Iya pah habiskan ya makanannya jangan di sisa-sisain pamali loh" Ujar Luna tersenyum melihat sang Papa melahap makanan nya.

"Iya sayang pasti Papa habiskan soalnya Papa lapar banget hehe" Ujar Bram yang memang tidak sempat untuk makan siang karena problem yang tidak henti-hentinya di kantor.

"Oh iya Pah sebentar lagi kan ulang tahunnya Kak Lisa, gimana kalau kita bikin pesta di rumah dan Luna mau mengundang teman-teman dekat Kak Lisa waktu kuliahnya dulu Pah biar surprise gitu, kalau Papa lagi sibuk gapapa biar Luna urus semuanya pokoknya kali ini Luna mau bikin pesta ulang tahun yang spesial buat Kak Lisa" Ujar Luna meminta persetujuan dari Bram.

Bram sangat kebingungan untuk menanggapi permintaan dari putrinya itu, pasalnya di tengah problema yang sedang di hadapinya sekarang ini tidak mungkin untuk memenuhi permintaan dari Luna.

Bram tiba-tiba tersedak mendengar permintaan dari putrinya.

"Yaampun Pah pelan-pelan dong makan nya, jadi tersedak kan" Ujar Luna khawatir dan langsung menyodorkan air putih kepada Bram lalu meminumkannya.

"Aduh gimana jawabnya ya, bikin pesta itu kan pasti membutuhkan banyak biaya sedangkan keuangan saat ini lagi gak memadai untuk membuat pesta tapi saya juga nggak mau mengecewakan Luna, apa yang harus saya lakukan" Batin Bram merasa bingung.

"Pah kok diem aja sih gimana Papa setuju kan?" Tanya Luna sambil mengelus punggung Bram.

"Iya sayang terserah kamu aja kamu urus pestanya sama Mama kamu ya" Jawab Bram yang tidak tahu harus menjawab apa hingga akhirnya dia mengiyakan permintaan Luna.

"Asik... Papa emang yang terbaik, Luna sayang banget sama Papa makasih ya Pah" Ujar Luna memeluk Bram.

*****

Setelah menunggu selama 2 jam akhirnya Roy kembali ke kantor dan bertemu dengan Gibran

"Maaf Pak, dari tadi ada seseorang yang menunggu Bapak di depan" Ujar staff kantor.

"Siapa?" Tanyanya.

"Gak tau Pak katanya teman Bapak ".

"Oh iya makasih" Ujar Roy dan langsung menghampiri Gibran ke ruangan depan.

Roy yang awalnya tidak mengenali Gibran dari belakang dan langsung menegurnya.

"Maaf dengan siapa ya, ada yang perlu saya bantu?" Tanya Roy menyapa.

Begitu mendengar suara dari belakang, Gibran pun langsung menoleh ke arah Roy dan dia langsung mengenali Gibran teman lamanya itu.

"Roy apa kabar Lo masih inget kan sama gue?" Tanya Gibran memeluk Roy.

"Ya ampun Lo Gibran kan teman gue waktu kuliah dulu" Jawab Roy membalas pelukan dari Gibran dan menepuk punggungnya.

"Iya ini gue Roy, ya ampun Lo udah jadi pengusaha sukses ya sekarang sampe pangling gue" Ujar Gibran menyanjung.

"Ya sebenernya gue cuman nerusin perusahaannya Bokap sih, oh iya Lo gimana sekarang? dari penampilannya sih kayaknya udah sukses juga ya" Ujar Roy yang seolah menatap Gibran dari ujung kepala hingga ujung kaki.

"Ah bisa aja Lo, gue sih di percaya sama kakak ipar buat ngejalanin perusahaan dia Roy" Jawab Gibran.

"Wih hebat dong, ngomong-ngomong perusahaan apa yang kamu pegang sekarang" tanya Roy.

Banyak sekali hal yang Gibran ceritakan kepada Roy sehingga Roy mulai mengerti dengan maksud kedatangan Gibran dan Roy pun meluangkan waktunya untuk mendatangi perusahaan Bram di hari itu juga.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!