Berangkat Bersama

Di sinilah Giesel berada. Di dalam mobil Vioms, duduk dengan wajah menekuk.

Tanpa bisa di bantah dan dengan ancam mengusir dari rumah. Vioms berhasil mengalahkan Giesel.

Giesel menoleh kesamping, menatap betapa angkuhnya pria itu.

Awas saja, setelah semua nya terungkap. Gue akan pastikan Lo mendekam di penjara.

"Kenapa menata Ku?" tanya Vioms dingin.

Giesel langsung mengalihkan pandangan nya.

"Tidak ada" balas nya singkat.

Mobil Vioms melaju membela jalanan yang mulai ramai. Tidak ada percakapan di antara mereka.

Giesel lebih memilih menatap ke luar mobil. Berharap perjalanan ini berlaku dengan cepat. Dia merasa dada nya sesak jika berlama lama berada di dekat pria itu.

Cittt...

Mobil sport hitam berhenti di depan gerbang sekolah. Tanpa perintah dari pemilik nya, Giesel langsung membuka pintu. Kemudian menutupnya dengan hempasan kuat.

Dengan cepat, Giesel masuk ke dalam pekarangan sekolah. Samar samar Giesel mendengar geraman dari pria itu. Dia bodo amat, tidak peduli dengan apa yang pria itu katakan.

Sekolah tampak sepi, Giesel melangkah menuju ke kelasnya.

"Huh..Rekor ni. Giesel datang sangat awal" ujar salah satu teman sekelasnya saat melihat sosok Giesel memasuki kelas.

"Diem Lo" sungut Giesel kesal.

Gio, pria teladan dan memiliki wajah tampan memperhatikan arlogi nya.

Masih ada sekitar 25 menit lagi menjelang bel masuk berbunyi.

Dia cukup terkejut melihat perubahan Giesel. Gadis yang menjadi idaman hatinya.

Sambil berjalan menghampiri Giesel, Gio mengeluarkan coklat dari dalam saku baju nya.

"Pagi Gie, turut berduka atas kepergian nyokap Lo" ucap Gio sembari memberikan coklat kesukaan Giesel.

"Thanks" jawab Giesel mengambil coklat itu, kemudian memasukkan nya ke dalam tas.

Gio menatap nanar coklatnya, ini selalu terjadi. Giesel memang tidak menolak pemberian nya, tapi dia juga tidak langsung memakan coklat yang dia berikan.

Apapun itu, Giesel selalu memberinya dan juga menyimpan nya.

Semua orang tahu, jika Gio menyukai Giesel. Semua itu juga tahu, jika Giesel Merupakan gadis kutub.

Dia tidak terbuka sama sekali pada teman teman nya.

Pintar, cantik, body gitar biola, namun sayang dia sangat dingin dan jutek.

Tidak ada yang berani mendekatinya, kecuali Gio.

"Kenapa gak di makan? itu coklat kesukaan Lo" ucap Gio.

"Gue kenyang" jawab Giesel seadanya.

"Giesel!" panggil seseorang kaget melihat Giesel sudah datang.

Dia adalah Sara, satu satunya cewe yang dekat dengan Giesel.

Sara mendekati Giesel, dia duduk di samping Giesel. kebetulan mereka teman sebangku.

Sara memeluk Giesel, dia tahu sahabatnya ini masih dalam kondisi berduka.

"Gie, ini pasti berat bagi Lo" ucap Sara melepaskan pelukan nya. Dia menatap wajah Giesel yang terlihat semakin tirus.

"Udah sar, gue gak mau bahas ini. Gue memiliki masalah yang lebih serius" gumam Giesel dengan nada lesu.

"Apa itu, katakan sama gue. Siapa tahu gue bisa membantu Lo" sahut Sara.

Giesel menghela nafas berat, kemudian merebahkan kepalanya di atas meja.

"Nanti deh, setelah jam istirahat gue ceritain. Sekarang gue mau tidur" ucap nya sembari memejamkan mata.

Sara hanya bisa pasrah, dia menatap iba pada sahabat nya itu.

...----------------...

Sementara di dalam ruangan kerja nya. Vioms menatap tajam pada Farhan.

"Maaf Vioms, tapi aku tidak setuju untuk pergi meninggalkan Giesel!" ucap Farhan menolak permintaan Vioms.

"Sayang nya, ini bukan pilihan. Ini adalah perintah!" tegas Viom.

Farhan ingin membantah lagi, namun Vioms mengangkat sebelah tangan nya. Membuat Farhan tidak berani membuka mulut.

"Ingat posisi mu Farhan. Tugas mu hanya membuat harta itu menjadi milik ku, Setelah itu kamu harus pergi dan membiarkan aku mengurus gadis manja itu!"

Farhan menghela nafas lagi, dia tidak bisa berbuat apa apa.

"Di sini pun ,kamu tidak bisa membantu Giesel. Dia juga sudah kecewa pada mu!" tambah Viom, membuat mulut Farhan semakin tertutup rapat.

"Baiklah, aku akan pergi. Tapi kamu harus mengusir kutu kutu yang akan menyakiti Giesel!" pinta Farhan.

Kutu kutu yang Farhan maksud adalah keluarga Giesel. Bibi dan paman nya. Mereka hanya ingin mengincar harta milik Giesel.

"Kau tidak perlu mengajari ku, aku tahu apa yang harus aku lakukan!" jawab Vioms.

Cukup lama mereka berdebat, kemudian akhirnya Farhan mengalah dan kembali ke ruangan nya.

Farhan adalah kakak angkat Vioms. Dia sengaja Vioms utus untuk mendekati Keluarga Giesel.

Setelah semua nya selesai, kini Farhan tidak perlu ikut campur. Dia cukup mengelola perusahaan milik Vioms di luar negeri.

Entah apa rencana pria itu, hingga dia ingin turun tangan sendiri pada Giesel.

...----------------...

Kring!!!!!!

Bel tanda jam pertama dan kedua selesai pun berbunyi.

Murid murid yang menantikan suara itupun langsung berhamburan keluar setelah guru mereka keluar.

Termasuk siswa siswi di kelas Giesel. Mereka bertaburan seperti lebah yang di pukul sarang nya.

"Yuk Gie, kita ke kantin" ajak Sara.

Giesel pun mengangguk, kemudian mengikuti Sara ke kantin.

Saat di lorong kelas 1, seseorang dengan sengaja menubrukkan tubuh nya pada Giesel.

Bruk.

Giesel terhenyak di lantai, dia meringis kesakitan di bagian pantatnya .

"Giesel!" pekik Sara.

"Ups..Gak sengaja" ucap orang itu, kemudian di ikuti oleh tawa keras bersama teman teman nya.

Giesel mendongak, dia segera berdiri dan menatap tajam kearah Siska dan teman teman nya.

"Siska, Lo apa apaan sih. Nabrak Giesel kaya gitu!" serga Sara.

"Aduh sara, kenapa sih Lo belain dia Mulu. Padahal dia belum tentu seperti itu sama Lo"

Plak!

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Siska.

"Lo gak bosen apa, gangguin gue terus. Entah apa masalah nya, gue gak ngerti" ucap Giesel.

Siska memegangi wajahnya, dia melirik pada semua anak anak yang melihat pertengkaran mereka.

"Lo berani nampar gue?" bentak Siska marah. dia sangat malu di perlakukan seperti itu oleh Giesel.

"Kenapa Giesel gak berani nampar Lo! " jawab Sara.

Perdebatan kian memanas, Sara dan Siska terus beradu mulut. Bahkan mereka juga beradu fisik.

Siswa siswi yang lain mulai mengerumuni mereka. Tidak ada satupun dari mereka yang berani melerainya.

Plak!

Siska menampar Sara, lalu mendorong nya hingga terjatuh.

"Sara!" Pekik Giesel.

Dia berbalik, menatap marah pada Siska dan juga teman teman nya.

Bug!

Bug!

Giesel langsung menghajar Siska. Teman teman Siska berusaha menolong nya, tapi mereka malah ikut di pukuli oleh Giesel.

Melihat hal itu, Sara segera bangkit dan langsung menarik Giesel menjauh dari Siska yang sudah babak belur.

"Susah Gie, berhenti" cegah Sara memeluk sahabatnya.

"Lepas Sar, gue akan membuat gadis ini tidak bisa bicara lagi" ucap Giesel berusaha melepaskan pelukan Sara. Namun, sara berusaha kuat agar Giesel tidak menyerang Siska lagi.

"Jangan, kita bisa masuk ruang BK jika Lo terus hajar dia" bisik Sara.

Sedangkan Siska, dia terduduk di lantai dengan wajah memar. Semua siswa siswi menatap nya ngilu.

Hal ini bukan lagi pertama kali terjadi. Bahkan hampir setiap hari Siska di hajar oleh Giesel.

Bukan hanya Siska dan geng nya. Tapi, anak anak lain yang iri dengan kecantikan dan kepintaran Giesel juga.

Terpopuler

Comments

🥳Lana🥳

🥳Lana🥳

nanti suruh ganti lohh kalau pintu rusak

2022-12-19

3

🥳Lana🥳

🥳Lana🥳

kurang p

2022-12-19

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!