Bukk
Sebuah bantal mendarat di wajah Hendra. Pria itu bisa saja menghindari bantal terbang itu, atau menghalangi bantal itu mengenai wajahnya dengan tangannya. Namun Hendra memilih menerima bantal terbang itu mendarat di wajahnya agar Ella merasa puas.
Sedangkan Ella melakukan itu karena kesal, sejak tadi dia menyuruh Hendra pergi dan keluar dari kamarnya tapi pria itu sama sekali tidak bergerak sedikitpun dari tempatnya.
"Ck... keluarlah atau aku teriaki kamu pencuri!" gertak Ella pada Hendra.
"Teriak saja, kita lihat saja apakah ada yang percaya kalau pemilik kapal pesiar ini mencuri?" tanya Hendra yang semakin membuat Ella kesal.
Ella mengacak rambutnya karena kesal. Muka bantal dan rambut acak-acakan Ella itu malah semakin membuat Hendra terkekeh. Tentu saja melihat Hendra terkekeh seperti itu, Ella malah makin kesal.
Ella menyingkap selimut yang dia pakai, kau turun dari tempat tidur.
"Terserah, kalau kamu tidak mau keluar. Aku saja yang pergi!" seru Ella yang sudah sangat jengah.
Namun saat Ella akan berjalan keluar, Hendra terkekeh dan berkata.
"Setidaknya perhatikan penampilan mu saat keluar. Pakai celana yang benar!"
Ella langsung berhenti, di dekat pintu keluar ada kaca besar yang berada di samping pintu kamar mandi. Begitu Ella menoleh dan melihat dirinya sendiri di cermin.
"Agkh...!"
Pekik Ella yang langsung masuk ke dalam kamar mandi. Saat ini wajahnya benar-benar merona parah seperti tomat busuk. Bagaimana tidak, rambutnya acak-acakan dengan celana pendek di atas lutut yang merupakan setelan piyama pendek bergambar Spongebob Squarepants.
Sementara Hendra Adirja yang masih berdiri di ruangan itu hanya terkekeh. Sifat ceroboh Ella baginya masih sama seperti enam tahun lalu.
Hendra kemudian perlahan berjalan menuju ke tempat tidur Ella. Dia duduk disana dan memandang ruang kamar sempit yang di tempati Ella. Ada keinginan untuk memberikan kamar yang lebih besar dan ekslusif untuk Ella, tapi Hendra yakin kalau wanita itu akan menolaknya.
Hendra melihat ke arah meja kecil di samping tempat tidur Ella. Di sana ada dua figura foto. Yang satu adalah foto Ella bersama keluarganya. Hendra meraih figura kecil itu dan tersenyum melihat keluarga Ella yang dulu juga sempat menjadi orang-orang yang penting bagi Hendra. Mereka sangat baik dan hangat, mereka bisa menerima Hendra dengan baik kala itu.
Hendra meletakkan figura itu dan meraih figura yang satu lagi. Matanya menatap datar, memperhatikan foto pria dan wanita yang saling tukar cincin yang terpasang di figura kecil tersebut.
Tatapan datar itu berlangsung beberapa detik. Sampai pada akhirnya Hendra meletakkan kembali figura itu di tempatnya. Hendra lalu hanya duduk dan meletakkan kedua tangannya sebagai tumpuan di atas tempat tidur dan menengadahkan kepalanya ke arah atas, dia tidak tahu kalau semua akan seperti ini. Kebenarannya adalah setelah Hendra pergi dan menjalani operasi pencangkokan jantung, selama enam bulan dia harus istirahat total di villa keluarganya di luar negeri. Dia sama sekali tidak tahu apa yang terjadi pada Ella.
Saat itu Hendra memang harus operasi. Dan kedua orang tuanya memberi syarat agar Hendra memutuskan hubungan dengan Ella dan harus membuat Ella benar-benar menjauh darinya, setelah itu kedua orang tuanya tidak akan mengusik Ella. Karena Hendra tahu operasi dan pemulihannya akan memakan waktu yang sangat lama. Itulah kenapa Hendra menuruti semua keinginan orang tuanya dan menyakiti hati Ella. Semua itu dia lakukan untuk melindungi Ella. Dia tidak menyangka kalau kedua orang tuanya melakukan hal itu pada Ella.
Ceklek
Ella menyembulk4l kepalanya melihat ke kanan, pintu keluar masih terbuka. Lalu dia menoleh ke arah kiri. Dia melihat Hendra yang terlihat sangat lelah duduk di atas tempat tidur Ella.
"Hei, pergilah. Aku mau ganti baju!" seru Ella yang hanya menyembulk4l kepalanya di pintu kamar mandi.
Hendra lalu membuka matanya dan melihat ke arah Ella.
"Biasakan ganti baju di kamar mandi, siapa yang jamin ruang kamar ini tidak ada CCtv nya!" seru Hendra yang masih tetap duduk di tempatnya.
Sepertinya Hendra memang tidak ada niatan untuk pergi dari tempat itu. Ella makin mengernyitkan keningnya lalu melihat ke sekeliling ruangan itu. Melihat beberapa pojok atap dan terakhir dia memicingkan matanya pada Hendra.
"Kamu ini benar-benar menyebalkan ya! mana ada CCtv di ruang paling biasa begini. Cepat keluar, pakaian ku ada di lemari!" suara Ella makin meninggi.
Hendra hanya terkekeh pelan, kemudian dia berdiri dan berjalan menuju ke arah pintu kamar. Namun karena untuk menuju ke pintu kamar dia melewati pintu kamar mandi. Hendra pun berhenti tepat di depan pintu kamar mandi. Ella langsung menutup rapat pintu kamar mandi.
"Pergi!" pekik Ella dari dalam.
"Apa aku sudah pernah bilang padamu, kalau pintu kamar mandi bisa di kunci dari luar?" tanya Hendra.
Ella panik, dia langsung membuka pintu kamar mandi itu dari dalam agar Hendra tidak menguncinya dari luar. Karena bila itu terjadi, maka Ella tidak tahu bagaimana cara minta bantuan pada orang lain nanti. Karena Dinda dan teman-teman pasti baru akan menghampiri ke kamarnya itu saat makan siang.
Ceklek
"Jangan macam-macam ya!" kesal Ella.
Hendra malah makin terkekeh, dia benar-benar sangat menikmati mengganggu Ella dan membuat wanita yang masih dia cintai sampai saat ini itu kesal.
"Handuk mu hampir jatuh!"
Ucap Hendra yang langsung melangkahkan kakinya keluar dan menutup pintu kamar Ella. Ella yang refleks menutupi dadanya langsung mendengus kesal. Lagi-lagi dia terpengaruh pada Hendra, padahal dia tidak pakai handuk, dia pakai bathrobe.
Ella mengepalkan kedua tangannya di depan dadanya.
"Ugkhhh... manusia ngeselin!" teriak Ella frustasi pada kelakuan Hendra.
Sementara Hendra yang masih berada di depan pintu kamar Ella malah semakin terkekeh setelah mendengar teriak Ella yang kesal padanya dari dalam kamarnya.
Ella pun segera berganti pakaian, perutnya sudah terasa lapar. Tapi karena dia akan sarapan sendirian, dia jadi malas dan memilih untuk makan roti saja. Di lantai yang sama, kemarin dia melihat ada sebuah toko roti kecil.
Ella segera menuju ke toko roti itu, dia membeli beberapa roti isi coklat dan langsung menghubungi Dinda untuk bertanya mereka ada di mana.
*Dimana Din?
*Di lantai 10, kita lagi di traktir pesta koktail nih sama yang punya kapal. Sini El!
Ella langsung memutar matanya malas, dia tahu itu pasti ulah Hendra.
*Gak deh, enjoy ya.
Setelah menyimpan kembali ponselnya. Ella memilih untuk melihat pemandangan lautan yang luas dari salah satu pagar pembatas yang ada di lantai empat itu sambil memakan roti coklatnya.
Beberapa kali dia berusaha menghubungi Agra. Tapi nomer Agra tidak aktif.
'Ada apa ya? tumben nomer mas Agra gak aktif?' batin Ella bertanya-tanya.
***
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
kalea rizuky
agra selingkuh kayaknya
2025-03-27
0
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤
Agra kemana ya 🤔
2022-12-30
3
lina
waduuuh jgn2 lg wek2
2022-12-21
2