Cinta 16 Hari Di Sweet Cruise

Cinta 16 Hari Di Sweet Cruise

Bab 1

"Wuahhhh!"

Kata yang menggambarkan kekaguman itu keluar begitu saja dari bibir seorang gadis cantik berusia 24 tahun. Namanya Ella, Marcella Wijaya. Saat berada di depan sebuah dermaga dan dia sedang memandang ke arah sebuah kapal pesiar besar, mewah dan indah di hadapannya.

Sambil memegang topi pantainya dia begitu antusias melihat kapal pesiar yang gagah bersandar di dermaga tersebut.

"Cubit aku Din, aku gak mimpi kan?" tanya Ella lagi pada teman satu perjalanan nya.

Dinda yang juga sama kagumnya pada kapal pesiar di depannya tidak begitu fokus mendengarkan apa yang dikatakan oleh Ella. Hingga Lusi yang ada di samping Dinda yang mencubit lengan Ella dengan kuat.

"Agkkh!" pekik Ella kaget dan merasa sakit sekaligus.

Ella mengusap-usap tangannya dengan terus menerus.

"Aduh mbak Lusi sakit tahu!" protes Ella sambil membangunkan bibirnya.

"Kan tadi suruh cubit!" bantah Lusi tak mau disalahkan.

"Iya, kan Ella nyuruhnya Dinda. Cubitan Dinda kan kayak di gigit semut. Kalau mbak Lusi kayak di gigit paus!" seru Ella kesal.

Lusi langsung melotot, bersamaan dengan itu terdengar tour guide mereka segera memberi instruksi agar mereka segera menuju ke barisan karena akan segera masuk ke dalam kapal pesiar.

Ella dan ke tiga temannya terpilih untuk liburan selama 20 hari di kapal pesiar dari perusahaan tempatnya bekerja karena penjualan produk mereka berempat telah melampaui target berturut-turut selama tiga tahun. Dan perusahaan memberikan perhargaan dan apresiasi pada Ella, Dinda, Lusi dan Jacky untuk liburan dengan kapal pesiar Sweet Cruise yang sangat fenomenal di kota itu.

Bersamaan dengan masuknya Ella dan rombongan ke dalam kapal pesiar. Di jalur lain seorang CEO muda juga tengah masuk ke kapal pesiar tersebut. Bersama asisten dan sekertaris nya dia akan melakukan perjalan bisnis ke beberapa destinasi yang akan di lalui oleh kapal pesiar ini.

Setelah tour guide mengantar mereka ke kamar masing-masing. Tour guide itu memberikan kebebasan mereka sampai jam tujuh malam nanti untuk makan malam bersama di restoran yang ada di salah satu lantai di kapal pesiar ini.

Tour guide itu juga sudah menentukan titik temu mereka. Setelah itu dia mempersilakan semuanya untuk istirahat di kamar masing-masing.

Ella masuk ke dalam kamarnya, dia masih tak menyangka. Kalau dirinya bisa berada di dalam sebuah kapal pesiar. Mimpi saja dia tidak berani. Karena Ella bukan wanita yang berasal dari keluarga kaya ataupun berada. Dia hanya anak seorang tukang bakso yang mangkal di depan sekolah SMA tempat Ella dulu bersekolah. Dia juga masih punya dua adik laki-laki yang harus berbagi apapun dengannya.

Tapi dia sekarang bisa naik kapal pesiar, keliling berbagai negara selama 20 hari tanpa biaya sepeserpun. Ini benar-benar seperti mimpi untuknya. Dan Ella sangat mensyukuri hal ini.

Sampai mau tidur siang pun rasanya dia tidak bisa. Apalagi setelah tahu kalau kapal ini sudah berlayar. Ella benar-benar sangat excited. Dia memutuskan untuk mandi lalu berjalan-jalan di luar. Toh, tanpa tour guide pun dia tak akan nyasar kan.

Setelah mandi dan berganti pakaian. Ella mengetuk pintu kamar Dinda. Tapi tak ada jawaban, Ella pikir pasti Dinda sedang tidur. Karena itu dia akhirnya memutuskan untuk berjalan-jalan sendiri saja. Dia ingat kalau kamarnya ada di lantai 4. Dia pun segera mencari lift dan masuk ke dalamnya. Setelah sampai di lantai paling atas, Ella pun keluar dari lift.

Dirinya sudah tidak sabar ingin melihat suasana laut dari lantai paling atas. Dan ternyata saat dia tiba di lantai paling atas, ada sebuah cafe yang sangat elegan dengan tatanan yang luar biasa rapi.

Di sana juga banyak orang asing dan beberapa warga lokal yang pakaiannya membuat Ella sedikit memalingkan wajahnya.

"Salah tempat nih kayaknya, turun aja deh!" gumam Ella lalu kembali menuju lift.

Ella pun masuk kembali ke dalam lift dan menekan tombol yang bertuliskan angka 9, di bawah lantai 10 yang merupakan lantai teratas untuk penumpang.

Ting

Begitu pintu lift terbuka, Ella segera keluar dari sana. Dan di lantai itu terdapat sebuah lorong yang ternyata adalah lantai dari beberapa ruang meeting, ballroom, ruang pertunjukan dan semacamnya.

"Ck... mungkin aku harus minta petanya pada mbak tour guide!" gumam Ella.

Ella pun memutuskan untuk kembali saja ke lantai 4. Dan istirahat untuk makan malam bersama. Karena ternyata jalan-jalan sendiri itu kurang menyenangkan. Dari tadi dia salah tempat. Yang dia tahu di lantai 5 dan 6 ada pusat perbelanjaan.

Ting

Pintu lift terbuka, Laela sedikit terkejut karena liftnya agak ramai kali ini. Tapi dia masuk dan mengambil tempat di sisi kiri.

Tanpa sengaja pandangan seorang pria tertuju pada Ella yang hanya sibuk memandangi sepatunya.

Ting

Lantai 7, dan beberapa orang turun. Seorang pria bertanya pada pria yang melihat ke arah Ella itu.

"Tuan, anda tidak keluar?" tanya seorang pria yang adalah asisten pribadi pria itu.

Tuan yang di tanya itu hanya menggelengkan kepalanya.

"Kalian keluar lah!" serunya pada dua orang di depannya.

Ella yang merasa suara dari pria itu sedikit familiar pun mencoba untuk menoleh ke arah pria itu.

Ting

Pintu lift kembali tertutup, seiring dengan kedua pasang mata yang saling menatap.

Deg

Ella langsung memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Aku tidak menyangka kita bertemu di sini, aku senang kamu baik-baik saja!" ucap pria itu dengan nada yang terdengar seperti sedih.

Ella memilih berbalik membelakangi pria itu dan memilih menatap pintu lift.

"Kamu masih marah padaku?" tanya pria itu.

Ella terlihat menahan air matanya, pria yang bicara padanya itu adalah pria yang tidak ingin dia temui lagi seumur hidupnya. Pria yang hanya menjadikan dirinya bahan taruhan, dan pria yang sudah pernah mengisi hidupnya dengan banyak cinta. Namun sekejap mata dia mengatakan kalau semua itu hanya pura-pura dan memilih pergi sangat jauh dari Ella. Bahkan memblokir nomornya dan juga semua akun media sosialnya.

Ting

Lantai 6, Ella benar-benar ingin cepat keluar dari lift itu. Apalagi setelah Ella mendengar langkah kaki yang mendekat ke arahnya.

'Ayolah, kenapa mendadak lift nya jadi lama banget sih!' kesal Ella dalam hatinya.

Ting

Lantai 5, pria tampan itu, Hendra Adirja hanya mampu melihat Ella dari arah belakang. Dia tak berani mendekat lebih dekat, karena dia sadar dia memang telah menyakiti hati wanita di depannya itu.

Ting

'Huh, syukurlah!' batin Ella lega yang segera meninggalkan lift itu dan berjalan dengan sangat cepat tanpa menoleh ke arah belakang.

Pria itu ikut keluar, dia ingin tahu ke arah mana Ella berlari.

"Aku sudah mencari mu kemana-mana, tak kusangka kita malah bertemu di sini!" gumam Hendra.

***

Bersambung...

Terpopuler

Comments

M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤

M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤

seperti apa rasanya naik kapal pesiar ya 🤭

2022-12-30

3

Embun Kesiangan

Embun Kesiangan

wkwkwk kereen Thor 😍🙏💪✍️

2022-12-19

2

Embun Kesiangan

Embun Kesiangan

duh babang Hen emang kebiasaan dimana-mana y😜👻

2022-12-19

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!