Ketiga teman Ella langsung saling pandang lalu melihat ke arah tour guide yang tadi menyebutkan nama Hendra Adirja dengan tatapan dan ekspresi wajah takjub.
"Memangnya siapa itu Hendra Adirja?" tanya Dinda kepo pada tour guide yang ada di sebelahnya.
"Pemilik kapal pesiar ini!" jawab tour guide cepat.
"Whooooaaahh!"
Semua bersorak, ketika mereka sadar apa yang mereka lakukan mereka langsung menutup mulutnya tak percaya. Bahkan Ella juga menunjukkan ekspresi wajah tak percaya itu pada tour guide.
"Ayo salah satu dari kalian bisa ke sana kan, untuk mengucapkan terima kasih. Ayo aku temani!" kata mbak tour guide yang matanya berbinar itu.
Dalam hatinya dia berkata.
'Kapan lagi bisa sedekat itu sama CEO tajir melintir yang punya kapal pesiar ini!'
Pasalnya sudah lebih dari tiga tahun dia menjadi tour guide di kapal ini, baru kali ini dia dapat rombongan yang begitu di spesialkan oleh Hendra Adirja sampai di traktir makan malam.
Ketiga teman Ella terlihat sangat antusias. Mbak Lusi yang paling dewasa dan punya attitude paling benar kelakuan nya pun di rekomendasikan oleh Dinda.
"Eh kok aku, kalau dia pakai bahasa Inggris gimana? aku kan gak bisa bahasa Inggris. Kamu aja Jack, kamu kan bisa bahasa Inggris!" kata mbak Lusi yang tangannya sudah dingin.
Mendengar kata pemilik pesiar, mbak Lusi jadi lemes sendiri. Mana berani dia berhadapan dengan orang penting macam itu.
"Eh gak mau, kita yang di kasih makan berempat, kenapa cuma aku yang bilang makasih?" tanya Jacky yang gayanya savage abis.
Tour guide itu sampai menepuk dahinya melihat rombongan yang ada satu meja bersama dengannya ini.
"Kalau rame-rame kesana, kesannya tuh kita kampungan banget tahu!" kata mbak tour guide yang memilih menggunakan bahasa yang mudah di mengerti oleh keempatnya.
Daripada pakai bahasa yang sopan tapi tak bisa di mengerti, dia memilih pakai bahasa apa adanya saja. Masalahnya dia juga sudah bersama mereka beberapa waktu, mereka memang orang yang apa adanya, ceplas ceplos dan gak jaim.
"Lah emang kita dari kampung!" celetuk Jacky yang memang orangnya tuh super swag.
Ketiga temannya langsung tepuk jidat mendengar pernyataan Jacky yang seperti mau ajak perang mbak tour guide yang bernama Dian itu.
Dan ketika mereka semua tengah sibuk menentukan siapa yang akan mewakili mengucapkan terima kasih pada Hendra Adirja bersama Dian. Seorang wanita yang ternyata manager restoran itu langsung menghampiri meja Ella dan teman-temannya.
"Permisi, mohon maaf apakah ada yang bernama nona Marcella di sini?" tanya manager restoran itu.
Ella langsung menoleh dengan tatapan tidak senang. Sementara ketiga temannya, dan juga Dian langsung membulatkan mata mereka dengan sempurna.
"Ini Ella, eh... maksudnya Marcella. Kenapa ya mbak?" tanya Dinda penasaran sambil menunjuk ke arah Ella.
Ella yang tidak senang di tunjuk seperti itu oleh Dinda, Ella langsung menggigit ujung jari telunjuk kanan Dinda.
"Aughk!" pekik Dinda langsung menarik refleks jarinya dan menjauhkannya dari Ella.
"El, kamu udah makan loh. Masih laper ya?" tanya Lusi yang tak habis pikir dengan kelakuan Ella.
Dari jauh, Hendra yang melihat hal itu malah terkekeh sambil memalingkan wajahnya ke arah lain.
"Udah kenyang, kesel aja lihat telunjuk nyasar. Nama saya Surti mbak!" jawab Ella sambil melihat ke arah manager restoran itu.
"Begitu ya, padahal kalau ada nona Marcella di meja ini. Maka selama dua puluh hari makan malam disini akan gratis dan bebas memilih menu apapun...!"
Manager wanita itu tak habis akal. Dan benar saja, perkataannya membuat Lusi, Dinda, Dian. bahkan Jacky langsung menunjukkan wajah takjub mereka.
"Dia Marcella mbak!" seru Jacky
"Iya benar, lihat aja KTP nya mbak. Namanya Marcella, panggilannya Ella, umurnya 24 tahun!" jelas Dinda.
Ella langsung melotot ke arah dua temannya itu.
"Iya mbak, nama teman kerja saya ini Marcella, Surti mah nama beken nya!" tambah Lusi.
Ella benar-benar di buat geleng-geleng kepala dengan kelakuan ketiga temannya itu.
"Emang kenapa sih mbak?" tanya Ella yang memilih pasrah saja karena membantah juga tidak ada gunanya lagi.
"Begini mbak, kami sedang mencari penumpang kapal ini yang bernama Marcella. Seorang pengunjung sedang kehilangan sesuatu yang berharga dalam hidupnya, dan yang mengambilnya adalah seorang yang bernama Marcella...!"
Belum selesai manager itu menjelaskan. Jacky lebih dulu menyela.
"El, kamu berubah profesi jadi maling?" tanya Jacky yang langsung membuat Ella menggertakkan giginya dan menepuk lengan Jacky yang duduk di sebelahnya dengan kencang.
Plakkk
"Enak aja tuh bibir kalau ngomong. Sembarangan!" kesal Ella.
"Mari saya antar bertemu dengan orang tersebut!" ajak manager itu.
Ella kemudian menoleh sekilas ke arah dimana meja Hendra Adirja berada. Dia lihat pria yang sangat dia benci itu masih ada di sana. Dia merasa kalau orang itu pasti bukan Hendra.
Saat Ella tengah berpikir, teman-temannya malah mendorongnya untuk mengikuti manager restoran itu.
"Ih kalian ini teman macam apa sih?" keluh Ella.
"Ayolah El, lumayan banget. Budget makan malam bisa buat beli oleh-oleh buat ayah, ibu sama adik-adik kamu kan?" tanya Jacky yang mode on staf perencanaannya.
Ella pun pergi mengikuti manager itu, dan mereka yang masih tinggal di meja itu pun masih mendebatkan masalah siapa yang akan menemui Hendra Adirja untuk menemani Dian mengucapkan terima kasih untuk makan malam gratis malam ini.
Setelah berdebat panjang akhirnya Jacky yang akan menemani Dian. Tapi baru mereka akan berdiri, mereka terkejut karena Hendra Adirja dan semua asisten pribadinya sudah tidak ada di meja yang tadi di tempati mereka.
"Loh, kemana tuan Hendra?" tanya Dian.
"Kelamaan berdebat sih, ilang kan tuh ikan kakap!" sindir Jacky yang tahu niat Dian sebenarnya dan membuat Dian mendengus kesal.
Sementara itu, di tempat lain setelah mengajak Ella naik ke lantai 9 menggunakan lift. Manager itu pun mengantarkan Ella ke depan sebuah pintu.
Tok tok tok
Seorang wanita dengan pakaian yang indah membuka pintu itu dan mempersilahkan manager itu dan Ella masuk.
Setelah berada di dalam ruangan, wanita cantik yang tadi mengajak manager itu keluar. Saat Ella ingin ikut, pintunya sudah tertutup dan tidak bisa di buka.
"Eh, apa-apaan ini?" pekik Ella kesal sambil terus mengetuk pintu dari dalam.
"Jangan takut, kamu tidak sendirian di ruangan ini!"
Ucap seseorang yang membuat mata Ella memicing dan menoleh ke arah sumber suara.
'Huh, dia lagi. Kok bisa sih, aku duluan pergi, dia duluan sampai di sini?' tanya Ella bingung.
"Kamu tuh kenapa sih? gak puas ya bikin hidupku berantakan?" tanya Ella yang sudah tak bisa menahan amarahnya pada Hendra.
***
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Anonim
wuuuaaahhhh Surtiiiiiiii🤣🤣🤣🤣
2023-01-21
1
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤
wah mantannya ternyata pemilik kapal pesiar 🤭
2022-12-30
3
lina
pasti hendra
2022-12-20
2