Di lain tempat, Aura sedang menemani klien nya di sebuah resort mewah. Kliennya bernama Andrew, ia seorang pengusaha kaya raya dan sudah memiliki istri. Namun, istrinya terlalu sibuk dengan pekerjaan hingga Andrew selalu diacuhkan. Padahal apalagi yang wanita itu cari, Andrew bisa memberikan segalanya untuk wanita itu.
"Kau sudah terlalu lama berenang, lebih baik naik dan keringkan tubuhmu," ucap Aura yang mendekat ke kolam renang sambil memegang sebuah handuk.
Andrew pun bergegas ke tepian dan mengambil handuk tersebut. Ia pun duduk di tepian sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk itu.
"Au, tolong keringkan rambutku!" pinta Andrew yang merasa malas mengeringkan rambutnya setelah ia coba.
"Baiklah," jawab Aura lalu duduk di samping Andrew.
Tiba-tiba saja, Andrew meletakan kepalanya di bahu Aura. Ia mencurahkan isi hatinya tentang sang istri.
"Menurutmu apa yang harus aku lakukan? Ternyata punya banyak uang tidak menjamin hidup kita bahagia. Aku memiliki segalanya. Hanya saja aku tidak pernah mendapat perhatian dari istriku. Bukan hanya aku, bahkan anakku yang masih SMP saja jarang sekali ia urusi. Setiap ada pertemuan wali murid, selalu aku yang datang. Sebenarnya aku tidak mempermasalahkan itu, tapi tidak bisakah dia meluangkan waktunya untuk keluarga? Kalau uang yang ia cari, uangku sangat berlimpah. Aku bingung, aku selalu mencoba mengajaknya bicara akan tetapi ia selalu beralasan cape dan ingin istirahat. Jika dipikir begitu, aku juga cape. Cape fisik dan batin malah. Aku sampe selalu kesal dan marah-marah padanya. Hingga berujung aku pergi dari rumah. Untung saja,, anakku tidak banyak bertanya."
"Aku mengerti perasaanmu. Tapi aku juga mengerti perasaan istrimu. Sepertinya ia mengejar impiannya. Ia memang salah karen telah mengacuhkan suami dan anaknya. Tapi, apa kau pernah sekali saja, memuji apa yang istrimu lakukan? Menanyakan apa yang ia lakukan dan menanyakan apa yang ia rasakan. Terkadang wanita itu, butuh pengakuan, pujian dan juga kehadirannya ternyata diharapkan. Bicaralah dengan suasana hati yang tenang. Jangan bicara dengan nada kesal dan marah. Itu justru akan membuatnya semakin menjauh dari keluarga. Meski aku tidak mengerti bagaimana itu hubungan pernikahan, tapi aku tahu bagaimana indahnya kehangatan dalam sebuah keluarga. Kau harus pandai-pandai mengontrol emosimu," jawab Aura menanggapi.
"Pantas saja, banyak orang yang menyewa mu, Au. Mendengar jawaban darimu, hatiku rasanya tenang. Mungkin kau benar, karena selama ini, aku mudah sekali marah dan kesal padanya. Sampai-sampai aku tak pernah menanyakan perasaannya sama sekali. Yang aku pikirkan selalu perasaanku saja. Terima kasih Au."
Aura pun mengangguk.
Hari sudah semakin sore, Aura pun keluar dari resort yang disewa kliennya. Tanpa sengaja pandangannya tertuju ke depan resepsionis. Ia melihat Rendra sedang berbicara dengan karyawan resepsionis itu.
"Laki-laki keras kepala itu sedang apa disini?" gumam Aura.
Lalu Aura melangkahkan kakinya lagi hendak keluar, hanya saja langkahnya terhenti karena tangannya tiba-tiba ditarik oleh seseorang.
"Heh! J*lang! Dimana kau sembunyikan suamiku, hah?! Kau pasti mengincar harta suamiku, kan? Jawab! Berani sekali kau mendekatinya!" teriak seorang wanita yang tidak dikenal oleh Aura.
Hal seperti ini sudah sering Aura terima. Malah Aura sudah kebal dan seakan tidak peduli dengan rumor dan berita buruk tentangnya. Percuma saja ia mengelak, karena orang yang sudah membenci tidak akan mudah percaya semudah itu.
"Kenapa diam?! Padahal kau punya mulut!" teriak wanita itu lagi.
Karena suara wanita itu yang terlalu keras, semua pengunjung yang ada disana pun tertuju pada Aura dan wanita itu. Tak terkecuali Rendra, ia pun ikut melihat adegan tersebut.
"Apa suamimu adalah Andrew?" tanya Aura memastikan.
"Andrew, Andrew, memangnya kau siapa hah? Beraninya hanya memanggil namanya saja, seharusnya kau memanggilnya Tuan!" teriak wanita itu lagi.
Aura dapat menyimpulkan bahwa wanita inilah istri dari Andrew, kliennya yang menginap di resort ini. Ia pun tersadar, sepertinya ia salah memberikan masukan tadi pada Andrew. Jika wanita bermulut kasar dan sembarang ini dihadapi dengan lembut, bisa saja ia akan semakin membangkang. Aura hanya bisa menghela napas saja. Merasa bersalah ada Andrew atas masukan yang ia berikan tadi.
"Dia ada di dalam resort ini, tepatnya di unit paling ujung. Aku kasihan sekali dengan suamimu. Ia begitu kesepian dan butuh kasih sayang. Istrinya selalu mementingkan dirinya sendiri jadi aku tadi menemaninya dan memberikan perhatian padanya," ucap Aura dengan lantangnya.
Hawa-hawa mengerikan tiba-tiba saja muncul di raut wajah istrinya Andrew. Ia merasa kesal dan marah mendengar jawaban Aura.
Plak!
Plak!
Pipi aura ditampar dua kali, kanan dan kiri. Aura tak sempat menghalangi tangan itu untuk tidak menampar pipinya karena gerakannya terlalu cepat. Ia meringis sambil memegang pipinya.
"Tamparan itu memang pantas untukmu! Wanita tidak tahu diri! Tidak punya harga diri! Murahan! J*lang! Dasar p*l*cur!"
Wanita itu menumpahkan kekesalan dan amarahnya lagi dengan ingin menampar Aura kembali. Ketika akan menyentuh pipi Aura lagi, sebuah tangan mencekal tangan wanita itu.
"Jika tante hanya ingin membuat keributan disini, lebih baik tante pergi saja!"
"Huh!" Wanita itu mencoba melepaskan cekalan tangan Rendra.
"Aku bisa melaporkanmu atas tindakan tidak sopan mu padaku ke mamamu, Rendra. Jangan halangi aku untuk memberi pelajaran ke wanita j*lang ini!"
"Aku tidak merasa apa yang aku lakukan tidak sopan. Justru Tante lah yang sudah tidak sopan dan keterlaluan," jawab Rendra.
"Dengan cara kekerasan? Menampar orang dengan seenaknya hingga pipinya memerah dan sedikit darah di ujung bibirnya?"
Ucapan Rendra itu, membuat Aura kaget dan menyentuh ujung bibirnya. Benar saja ada darah yang keluar dari sana.
Wanita itu terdiam dan tidak bisa berkutik.
"Apa yang sudah Tante lakukan tadi sudah terekam cctv. Jika wanita ini mau, dia bisa saja menjebloskan Tante ke penjara dengan perbuatan kekerasan yang Tante lakukan."
Mendengar ucapan Rendra, membuat wanita itu sedikit takut dan was-was. Ia justru malah menatap tajam ke arah wanita yang ia sebut j*lang.
"Kali ini kau bisa aman karena Rendra menolong mu. Tapi, suatu hari nanti, aku tidak akan membiarkanmu hidup tenang setelah membuat suamiku selalu pergi dari rumah," ucap wanita itu kemudian berjalan keluar dari resort.
"Haaah ... " Aura bernapas lega setelah wanita garang itu pergi. Rasa perih dan sakit akibat tamparan itu mulai terasa, apalagi di bagian ujung bibirnya, rasanya ngilu.
"Aw ... " Aura meringis.
"Jadi, pekerjaan seperti ini yang mau kau tunjukkan padaku? Dengan mendapatkan perlakuan buruk dari istri dari klien mu? Haaah! Sepertinya aku salah agak sedikit tertarik dengan tawaranmu semalam. Bukannya percaya ada cinta, aku justru malah akan semakin membencinya."
*
*
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
LENY
MAAF YA THOR WANITA BAYARAN DISINI APA SAMA DGN PELACUR MAAF BANGET YA KONOTASINYA JELEK BANGET
2023-11-21
0
Retno Anggiri Milagros Excellent
Rendra salah pajam ya.. 😂😂
2023-08-05
0
Lina Susilo
kau salah sangka ren
2023-03-26
0