GRTD 3 : JANGAN BANYAK TANYA

Natahalie membuka mata dan memerjap berulang kali, badannya terasa ringan, tak sabar berjalan lagi. Dia memiringkan tubuhnya ke kiri akan mengulet tetapi diurungkan saat mendapati buket Tulip orange, kuning, merah, segar di meja.

Rasanya setiap melihat bunga ini, membuatnya semangat. James. Begitu saja pikirannya spontan teringat James.

Nathalie memalingkan  tubuhnya ke kanan hendak bangun. “Astaga,  Dr. Rick,” lirihnya pelan. Dilihatnya dokter dingin itu kepalanya tertidur di kasur tempat tidurnya.

Diamati lebih dekat lagi, mata tertutup dengan bulu mata lentik, alis tebal, rambut berantakan dan masih mengenakan kemeja saat tertidur. “Huh gimana bisa tidur seperti itu, apa tidak pegal,” batin Nathalie.

“Gimana mau punya pacar, kalau bentar-bentar cuma di rumah sakit, jelek kaga, cakep lumayan, tapi dinginnya itu siiih ih nyebelin minta ampun,” batinnya lagi.

“Hmm.” Nathalie penasaran hendak menyentuh rambut Dr.Rick, baru saja kurang lima senti-

“Nath.”

Tangan Nathalie membeku saat mata emas itu terbuka membuat Nathalie terlonjak dan ingin kabur tetapi tongkatnya jauh di sudut. Oh tidak.

“Mmm mau bangunin kamu.” Nathalie hendak menarik tangannya yang mendadak tremor tetapi tertahan  dan ditarik Dr.Ricky sampai menutupi mata pria itu dengan posisi kepala pria itu yang belum berubah.

“Dok-” Nadia melongo dan menahan nafas berusaha tetap tenang dari detak jantung yang berdebar kencang dan berbahaya.

“Kan sudah ku bilang panggil nama saja kan,” suaranya serak khas bangun tidur.

“Tapi-” Nathalie berusaha melepas tangannya tetapi justru semakin erat digenggam Ricky untuk tetap menutupi mata.

“Tidak pake tapi-tapian.”

Hembusan nafas Ricky terasa hangat di tangannya. Nathalie  yang akan bangun diurungkannya. Sangat disayangkan karena dia jadi  tidak bisa menikmati udara segar dari jendela.

Suara ketukan disusul pintu bergeser mengejutkan Nathalie yang sempat ketiduran, dia melirik ke arah keributan dan cepat menarik tangannya.

“Permisi, mengantar sarapan.” Petugas melongo ketika mendapati sikap Dr.Rick yang biasanya dingin bisa bertolak belakang. Mungkin ini yang dinamakan cinta, pikir petugas sambil menyunggingkan senyuman.

“Nggak enak  kan dilihat orang lain seperti tadi,” batin Nathalie dan melirik sudah jam 8, tetapi pria ini masih juga terlelap.

Kruyuk-kruyuk

“Kamu lapar?” Ricky membenarkan posisi duduk dan mendapati wanita itu tekikik dengan wajah memerah.

“Dasar perut sia..lan gak liat waktu dan tempat,” gerutu Nathalie.

“Apa?” Ricky menyipitkan mata emasnya.

“Nggak apa-apa, ada nyamuk ini.”

Ricky melirik lengan kanan-kiri Nathalie, tapi tidak ada hewan kecil itu. “Nyamuk? perlu disemprot ya.”

“Jangan! sudah hilang kok.”

Suara perut jahanam kembali meneror Nathalie. Ricky berjalan mengambil makanan, dan menaruh di dekat Nathalie dengan memparodikan  gerakan menyendokkan makanan ke mulut. Pria itu berjalan ke kamar mandi meninggalkan Nathalie yang duduk ternganga. Nathalie berpikiran mau disuapin, lantas dia menertawakan kebodohannya seraya mulai melepas plastik yang menutup baki makanaan.

Sementara  Ricky di dalam kamar mandi tak henti-hentinya menatap cermin, menarik nafas dalam-dalam, dan membuangnya kasar.

“Nath … Nath …. " Dia membasuh wajahnya dengan air dingin dan merasakan getaran ponsel lipat jadul. Dengan wajah masih basah, dia mengelap tangan dan dibuka lipatan ponsel, untuk membuka sebuah pesan masuk:

~Rick, sudah kutemukan. Dia adalah Paman Edward~

Sementara di belahan bumi lain, di London. Edward tengah duduk di ruangan full kaca hingga atapnya, ruangan berbentuk setengah lingkaran.

“Roman,” geram Edward.”Damit! berani-beraninya mengganggu wanitaku.”

Edward mengirim pesan: Kirim orang-orang terpilih, hancurkan anak buahnya.

Balasan: Baik Tuan, saya kerjakan.

“Roman Manson, apa rencanamu sebenarnya?” Edward berpikir keras. Lalu panggilan masuk dari Dr.Rick:

“Kapan kau balik, Hei?” Dr.Rick tanpa basa-basi.

“Beri waktu tiga hari.”

“Nathalie menunggumu. Kondisinya telah pulih lebih cepat. Kusarankan kamu ada untuknya besok, atau aku akan,” katanya terpotong.

“Besok, aku sudah di sana,” kata Edward tanpa pikir panjang. Berani kau macam-macam pada wanitaku, lihat saja akibatnya, Ricky Alexander! Bye.” Edward memegangi kepalanya dan menghembuskan nafas panjang

Pintu ruang kerja terbuka.

“Kak, sibuk nggak? aku masuk ya?” Isania Stuart memasuki ruangan tanpa persetujuan dan duduk di hadapan sang kakak yang fokus pada komputer. “Aku ikut ketemu Kak Nathalie, dong.”

“Kuliahmu?” Edward menoleh sebentar lalu menatap laptopnya kembali.

“Cuma sebentar, kan. Kangen sekali sama Kak Nath.” Isania merajuk.

“Tapi hanya seminggu dan harus ijin mami dan papi.”

“Yeah siap kak!” Isania tersenyum puas lalu mengecup pipi kiri kakaknya. Dia langsung pergi beberes. Sudah lama sekali sejak dia kuliah di Cambridge dirinya tidak pernah bertemu dengannya.

Edward membaca laporan di laptop dengan mengelus rahang , pada slide demi slide. “Sebenarnya, apa yang sedang kau cari, Rick? gerak-gerikmu sungguh mencurigakan. Orang-orang ini, kan .... ?"

*

Keesokannya,

"Haaaaaaaaah!" Nathalie menghela nafas panjang lalu memasukan udara ke paru-paru.

Wanita dengan gaun putih casual dibawah lutut itu menikmati sinar keemasan.

Sekarang seperti udara ini adalah kebebasan. Nadia merentang satu tangan dan mendongak tersenyum pada langit biru tanpa awan dan terpejam.

Ini beneran menyenangkan!!! "Luar biasa."

Ricky tersenyum, "indah."

Nathalie membuka mata dan kembali menunduk mengamati paving, dia sangat bersyukur masih bisa jalan sendiri, kembali berjalan secepat yang dia bisa menggunakan tongkatnya.

"Akhirnya aku keluar dari penjara rumah sakit!" teriaknya tanpa malu-malu, ini dunianya, dia menjadi diri sendiri. "Kebahagiaan sesungguhnya adalah kesehatan tanpa cacat!" ujarnya lagi sambil mangut-mangut. "Yah, ya, ya. Ayolah, Rick cepat!"

"Iya-iya." Ricky menggelengkan kepala dengan gemas dan mempercepat langkahnya karena teriakan manis itu, suaranya sangat bersih penuh kelembutan walau berteriak. "Aku menyukai suaranya."

Nathalie menunggu tanpa menoleh dan hanya mengedarkan pandangan ke sekitar, kemarin-kemarin dia selalu menatap tempat ini dengan penuh harapan cepat segera pulang. "Dan inilah harinya.

Nathalie tersenyum penuh dan menggandeng tangan Rick, tak sabar sambil bernyanyi kecil. Pria ini payah, padahal yang pakai tongkat saja bisa jalan cepat, tapi pria ini lambat. " Asik, sebentar lagi Nath bisa bertemu mereka, ya?" matanya berkaca-kaca dengan harap-harap cemas. "Rick?"

"Rick?" Nathalie berhenti mendadak dan ditatapnya pria itu lagi untuk memastikan.

"Tadi sepertinya Rick menghindari tatapanku, apa ada yang dia sembunyikan? atau hanya perasaanku, ya?" batin Nathalie mulai berdebar dan gelisah.

"Iya, Angsa kecilku."

"Apa Nath nggak boleh pulang ke rumah aja?" Nathalie dengan sorot mata memelas dan bibir tertekuk, padahal dia sangat merindukan rumahnya.

"Lebih baik kamu di rumah aku dulu, ya." Ricky membukakan pintu mobil untuk Nathalie, dan membantunya duduk, lalu mengamankan tongkatnya.

"Jangan banyak tanya," kata Rick dengan nada dingin di depan wajah Nathalie sambil jemarinya membelai wajah lalu rambut Nathalie. Wanita itu membeku dan wajahnya langsung menghangat, mengapa pria dewasa sangat berani.

Ricky tersenyum tipis sambil menggeser bahu Nathalie, untuk meraih sabuk pengaman dan memasangkannya dengan tetap menatap mata indah zamrud itu.

Klik. Bunyi safty belt terpasang dan pria itu berkedip empat kali seolah tak rela menjauh. Dia berdiri tegap dan menutup pintu mobil membuat Natahalie langsung menutup wajah dengan dua tangan sampai mulutnya ternganga. Apaan tadi, kenapa sampai menghirup aroma nafas Ricky! tidak boleh.

"Entah ya, kenapa si kalau Ricky berbicara itu seolah-olah aku harus nurut. Dia seperti banteng, galak Uhh. Kenapa aku nggak boleh pulang rumah!" batin Nathalie pasrah.

Terpopuler

Comments

Nurul Khomariyah

Nurul Khomariyah

ceritanya gimana sih kok bingung aku bacanya

2023-10-08

0

Wira Renaulty

Wira Renaulty

msh blm dpt niiii... 😜😝😛

2022-12-20

2

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 47 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!