Hari H
Cassie menatap dirinya di cermin. Saat ini dia tampil begitu sempurna dengan gaun pengantin dan juga make up yang natural. Cassie tidak membutuhkan banyak make up karena pada dasarnya dia sudah cantik.
Cassie tidak percaya jika hari ini akhirnya datang juga. Dalam sekejap dia akan mengakhiri status lajang. Rasanya seperti baru kemarin Cassie bersenang-senang dengan teman-temannya. Sekarang dia harus menjadi seorang istri dari orang asing bernama Romeo.
"Cass.." seseorang masuk ke dalam ruangan.
Cassie melihat dari cermin sosok pria itu. Reno Sebastian yang sudah berganti nama menjadi Reno Tan.
"Ren..." Cassie berdiri dan segera memeluk Reno sambil menangis.
"Aku tidak tau kalau kamu akan menikah secepat ini." Reno mencoba menenangkan Cassie dengan menepuk punggungnya.
"Ini gara-gara kamu, Ren." protes Cassie. Seandainya saja Reno tidak kembali pada keluarga aslinya, maka Cassie tidak perlu mengalami ini semua.
"Ya, ini pilihan yang sulit, Cas.. Sekarang bahkan Aeris kabur dan menghilang." curhat Reno.
"Hilang?" Cassie terkejut mengetahui pacar Reno menghilang. Pantas saja Reno jarang menghubunginya. Cassie juga selalu sibuk memikirkan cara lepas dari perjodohan ini sampai dia tidak tau berita ter update dari kakak angkatnya itu.
"Maaf aku tidak bisa membela kamu dari Dad. Tapi, aku janji untuk tetap jadi kakak yang baik untuk kamu." ucap Reno sambil menghapus air mata yang sudah membasahi wajah Cassie.
"Thanks, Ren." Sekali lagi Cassie memeluk Reno singkat.
"Kamu perbaiki dulu make up nya, dan cepat turun. Semua sudah menunggu di ballroom."
Para make up artist yang mendengar Reno segera meminta Cassie duduk untuk sedikit memperbaiki make up nya. Cassie harus tampil sempurna hari ini, karena ini adalah hari yang spesial untuk keluarga besar Sebastian.
Sesuai dengan permintaan Romeo, pesta pernikahan mereka hanya diadakan secara privat antara dua keluarga besar saja. Tapi, Cassie tidak melihat tamu dari Romeo satu pun. Romeo hanya membawa kedua walinya saja. Sedangkan sisa meja di penuhi oleh anggota besar keluarga Sebastian dan teman-teman Reno.
"Keluarga Romeo ada di LA semua. Mereka tidak bisa hadir." bisik Dimas yang seolah tahu apa yang mengganjal dalam benak Cassie.
Cassie menarik nafas panjang. Romeo sudah menatap nya sejak tadi. Dia juga tampil sempurna dengan setelan jas putih yang tampak mahal.
Dimas memberikan Cassie pada Romeo. Cassie menerima uluran tangan Romeo. Dia merasa begitu canggung, karena tangan Romeo begitu erat menggenggamnya, tapi wajahnya tampak sangat datar dan tidak menunjukan ekspresi bahagia.
"Kita begitu menyedihkan." ucap Cassie lirih.
"Diam lah. Nanti orang lain dengar." balas Romeo sambil menengok ke arah Cassie.
Acara di mulai. Semua menyaksikan dalam hening ketika Romeo dan Cassie mengucapkan janjinya.
"Selamat Kalian resmi menjadi suami istri.." ucap MC ketika mereka selesai mengucapkan janji dan memasang cincin pada jari masing-masing.
Cassie hampir saja pingsan ketika mendengar kata suami istri. Tapi, Romeo dengan sigap merangkul pinggang Cassie supaya Cassie tidak terjatuh.
"Kita akan wedding kiss ya.." ucap MC sambil menenangkan para tamu.
Apalagi ini? Cassie tidak membaca ada acara seperti ini. Cassie menalan ludahnya ketika lagu romantis melantun memenuhi ruangan.
Romeo menghadapkan Cassie ke arahnya. Tangan Romeo yang masih berada di pinggang Cassie memudahkan dia untuk mendekatkan istrinya yang mungil itu.
Jantung Cassie berdegub dengan kencang. Alasannya jelas karena ini yang pertama untuk Cassie dan juga Pria di depannya kini menatap Cassie dengan intens. Dia seolah mengunci mata Cassie sehingga Cassie tidak dapat menengok ke arah lain.
Perlahan Romeo memiringkan kepala nya, lalu dia menyentuh bibir tipis milik Cassie. Romeo hanya menempelkan saja, karena dia tahu jika dia melakukan lebih, Cassie akan mendorongnya.
Tepuk tangan penonton mulai membahana. Ini pertunjukan yang mereka nantikan selain mencicipi makanan.
Setelah cukup lama, Romeo melepaskan Cassie. Cassie harus mengumpulkan jiwa nya kembali dengan berpegangan pada Romeo. Baru mendaratkan ciuman saja membuat Cassie pusing. Dia tidak bisa membayangkan lebih daripada yang tadi mereka lakukan.
"Cassie, selamat ya.." Dimas memeluk Cassie dengan erat. Dia mengusap punggung anak gadisnya yang kini sudah menjadi milik orang lain.
Rasanya Cassie ingin berteriak dan protes, tapi semua sudah terlambat. Dia sudah menikah dan harus menjalani pernikahannya. Cassie hanya berharap jika Dimas memilihkan suami yang tepat untuknya.
"Romeo, jaga Cassie dengan baik. Dia sedikit manja, tapi Dad yakin dia bisa jadi istri yang baik." Dimas beralih pada menantunya.
Romeo menjawab dengan sebuah anggukan.
"Cass,, kamu harus belajar jadi istri dan ibu yang baik." kini giliran Siska yang memberi pesan untuk anaknya.
"Rom, kamu harus setia pada pasangan mu. Sayangi Cassie dan jangan buat dia terluka." Siska memberi pesan yang lebih berat pada Romeo. Setiap ibu pasti menginginkan anaknya mendapatkan yang terbaik dari pasangannya. Siska juga takut jika Romeo akan tergoda wanita lain, karena menantu nya itu ternyata begitu tampan.
Lagi-lagi Romeo hanya menjawab dengan anggukan.
"Baik lah, kita sampai pada acara yang di tunggu-tunggu. Silahkan para tamu untuk menikmati makanan yang sudah di siapkan oleh Romeo dan Cassie." ucap MC yang beralih ke acara selanjutnya.
Cassie tidak berniat makan sama sekali. Dia memikirkan nasibnya bagaimana dengan malam nanti setelah acara ini berakhir.
*
*
*
Imajinasi Visual dulu ya gaes...
Cassie Sebastian
Romeo Smith
Jo
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments