Jo mampir ke resepsionis untuk menanyakan keberadaan bos besar Sebastian.
"Tuan ada di lantai 10. Di kolam renang."
"Oke, Terima kasih cantik.. " Jo mengedipkan satu matanya pada resepsionis itu, membuat wanita di depannya salah tingkah.
Ya, Jo memang senang menggoda wanita dalam taraf yang wajar. Ini semua karena sehari-hari dia hanya melihat Juna yang dingin dan juga tumpukan dokumen. Jadi setiap ada kesempatan, Jo selalu menggoda lawan jenis.
Ting.
Pintu lift terbuka dan segera menampakan pemandangan kolam renang indoor. Kolam renang itu sepi. Jo menengok kanan kiri mencari sosok bapak Tua yang mirip dengan Jackie Chan itu.
'Katanya disini' Gumam Jo dalam hati.
"Hai Jo.."
Jo menengok ke sumber suara. Entah darimana wanita itu muncul. Dia menelan ludahnya karena pemandangan kali ini menampakan body mulus orang yang memanggil Jo. Dia menggunakan baju renang two piece warna pink yang membuat semua nya tampak jelas.
"Nona.. Kenapa di sini?" Tanya Jo tanpa mengalihkan pandangannya.
"Tentu saja untuk kencan." Jawab nya santai.
"Sama siapa?"
"Sama kamu dong.." Cassie maju mendekat pada Jo. Dia meneliti wajah Jo yang sudah tampak memerah.
"Saya cuma, mau antar ini.. Nona.." Jo menghalangi wajah Cassie dengan paper bag yang di bawanya.
Cassie mengambil benda itu, lalu membukanya. "Hey, kamu itu bodoh ya.. Itu celana renang. Bukan roti." Jelas Cassie sambil cekikikan.
Jo merebut kembali paper bag di tangannya dan ternyata benar. Isinya celana renang warna pink.
"Sial." Jo mengumpat Juna. Dia kena jebakan Juna. Pantas saja Juna bilang untuk tidak terburu-buru.
Sekarang Jo harus menghadapi...
Jo tidak bisa berfokus untuk tidak melihat body Cassie. Jika Reno sampai tau, Jo bisa habis.
"Ayo.. Ganti.. Ajari aku berenang.. Juna bilang kamu jago berenang.." Cassie tersenyum, lalu dia memberikan ruang untuk Jo supaya dia bisa mengganti pakaiannya.
Jo yang sudah tidak berkutik segera pergi ke ruang ganti. Dia harus mengikuti apa yang Juna bilang jika dia tidak ingin dipecat. Lagipula hanya mengajari Cassie berenang. Itu bukan soal besar.
Setelah menunggu beberapa menit, Jo keluar dengan celana pink nya. Cassie tidak bisa menahan tawa karena Jo begitu lucu.
"Anda puas nona?" Ucap Jo kesal.
"Awal yang bagus.. kamu sangat menghibur.."
Cassie menarik Jo untuk segera masuk ke kolam dengan kedalaman 1,5 meter.
"Anda benar tidak bisa, berenang?" Tanya Jo bingung. Cassie suka travelling. Dia juga sering berfoto di kolam renang bersama dengan teman sosialita nya.
Cassie mengangguk. "Dad takut aku tenggelam. Tapi kalau ada kamu, aku ga mungkin tenggelam. "Kata Cassie senang.
Jo geleng-geleng kepala. Dia harus fokus untuk melatih Cassie berenang. Jo benar-benar menunjukan caranya berenang, dan dia menuntun Cassie dengan memegang kedua tangannya sewaktu Cassie berenang.
"Kaki nya lurus Cas.." "Ya.. Oke.. Bagus.." Jo berteriak sendiri karena Cassie sibuk berenang.
Pelan-pelan Jo melepaskan tangannya ketika Cassie sudah mulai lancar. Cassie memang gadis yang luar biasa. Dia bisa belajar dengan cepat. L
Cassie tampak senang. Dia bolak balik berenang sendiri, sedangkan Jo menunggu di pinggir kolam.
Baru 5 menit berenang, Cassie merasakan kakinya sakit.
"Jo.. Kaki ku kram.." Cassie berteriak sambil melambaikan tangannya.
Jo yang sedang melamun segera tersadar. Dia cepat-cepat berenang ke tengah. Jo memeluk Cassie lalu menarik nya ke pinggir.
Dia menggendongnya keluar, lalu membaringkan nya di pinggir kolam.
"Sakit.. " Keluh Cassie.
Jo memijit pelan kaki Cassie yang kram. Dia mengganjal nya dengan bantal yang ada di kursi.
"Bagaimana nona? Perlu saya panggilkan dokter?"
"Jangan Jo.."
Cassie hanya menatap langit-langit ruangan. Sesekali dia melihat Jo yang masih saja memijitnya dengan wajah cemas.
Jo sangat baik. Dia memang selalu sigap karena didikan dari Juna.
Apa Jo mau untuk bicara sama Dad? Pikir Cassie.
"Jo.." panggil gadis itu.
"Hmm.." Jo menatap Cassie dengan panik, takut gadis itu kesakitan atau ada terbentur.
"Soal yang tadi aku telepon.." Cassie berkata dengan ragu-ragu.
"Soal pacaran?"
Wajah Cassie memerah karena Jo jelas tau maksudnya.
"Anda kenapa nona? Apa ada masalah?"
"Ya, Dad mau aku nikah 2 bulan lagi. Dan aku tidak mau dijodohkan dengan pria yang tidak aku kenal."
"Jadi, apa harapan Anda kalau pacaran dengan saya?" Tanya Jo heran.
"Yaa... Pernikahannya batal. Kamu bisa bantu aku Jo?"
Cassie menempelkan kedua tangannya, memohon pada Jo.
"Lalu aku bagaimana?"
"Bagaimana apanya?" Tanya Cassie bingung.
"Anda bebas dari pernikahan, lalu saya akan jadi keripik kulit oleh Reno dan Pak Dimas."
Jo menggendong Cassie untuk memindahkannya ke kursi. Cassie hanya bisa memandang dada bidang Jo tanpa banyak protes. Jo memang orang biasa, tapi setidaknya Cassie mengenal dia sebagai orang yang baik dan setia. Tentu saja setia, karena Jo tahan kerja begitu lama dengan Juna.
"Anda bisa berkenalan dulu kan dengan calon Anda.. Siapa tau kalian cocok." Saran Jo.
Dia memberikan bath robe untuk Cassie supaya Cassie menutup badannya.
"Saya akan bilang pada pelayan nona Cassie supaya membawa nona ke rumah."
"Jo.. " Cassie memegang pergelangan tangan Jo.
"Panggil Cassie saja.. "
"Oke.. Cassie.." Jo menuruti permintaan Cassie.
"Terus kamu ga mau bantu aku nih?" tanya Cassie penuh harap.
"Soal itu saya tidak mau ambil resiko.. saya masih ingin hidup.." " Tapi kalau kita berteman, saya tidak masalah."
Jo membungkuk untuk pamitan pada Cassie sekaligus sebagai permintaan maafnya karena menolak permintaan Cassie.
Sedangkan Cassie hanya bisa menghela nafas panjang sambil memandang Jo pergi.
Bagaimana nasib Cassie setelah ini? Apa dia harus menerima tawaran Daddy nya atau dia harus mencari pria lain lagi?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments