Bab 4 - Pesta Perayaan

Mereka akhirnya tiba di tempat pesta diadakan. Jian Chi memang melihat banyak murid disini, dia jarang datang ke acara seperti ini, terakhir kali dia datang ke acara seperti ini adalah setahun yang lalu saat sekte merayakan sesuatu.

Anak-anak muda yang ada di sana berhenti mengobrol dan melihat ke arah mereka berdua.

Bai Lin memperkenalkan Jian Chi pada mereka.

"Ini Kakak Senior Jian...? Dia terlihat sangat berbeda dari Kakak Senior Bai"

"Aku pernah mendengar pepatah 'Burung dari bulu yang sama berkumpul di dahan yang sama' tapi mereka tidak terlihat seperti itu"

"Kakak Senior Jian memang tampan seperti yang dirumorkan"

Anak-anak muda ini kembali berdiskusi, kali ini mereka berdiskusi tentang penampilan Jian Chi, sebagian besar dari mereka memang belum pernah melihatnya.

"Yo Jian Chi, kau pasti merasa sangat hebat dan membuat kami menunggu lama" Ye Feng mencelanya.

Jian Chi hanya melirik Ye Feng dan mengabaikannya.

"Kau mengabaikan aku..? Kau benar-benar menjadi sombong hanya karena menjadi pendekar sejati" Ye Feng terus mengkritiknya.

Jian Chi terus mengabaikannya tapi Bai Lin tidak, Bai Lin menghampirinya dan berdiri dihadapan Ye Feng dengan dagu terangkat.

"Kau bisa mengatakan itu saat kau mencapai tingkat pendekar sejati" Bai Lin membalas perkataannya.

Murid-murid lain mulai menyaksikan mereka dengan tatapan tertarik.

"Ini hanya tingkat pendekar sejati, dia mungkin merusak tubuhnya untuk mencapai itu hanya karena ingin pamer" Ye Feng tidak terlalu mempedulikan tingkat pendekar sejati.

"Kau tidak bisa melakukannya dan mencela Jian Chi karena iri" Bai Lin mengejeknya.

"Aku tidak iri, aku bisa dengan mudah mengejarnya nanti" Ye Feng terlihat percaya diri, dia memang memiliki bakat lebih baik dari Jian Chi dalam hal tenaga dalam, meridian miliknya adalah salah satu yang terbaik di sekte ini dan yang terbaik di generasi ini.

"Kau bahkan belum mencapai pendekar sejati dan berlatih tenaga dalam dan hanya bisa membual tentang bakat mu, sesuatu mungkin terjadi padamu sebelum kau bisa berlatih tenaga dalam dan bakat mu hanya sia-sia" Bai Lin menanggapinya dan tertawa.

"Apa yang kau tertawakan, kau hanya antek Jian Chi dan mengadakan acara ini untuk menjilatinya, kau mempermalukan nama murid utama" hina Ye Feng.

Jian Chi muak dengan Ye Feng dan menghampiri mereka.

"Pergi dari sini jika kau hanya ingin membuat masalah" Jian Chi mencoba mengusirnya dan menatapnya dengan tajam.

"Apa yang memberi mu hak untuk mengusir ku" Ye Feng membalas tatapan Jian Chi.

"Aku hanya mengatakannya sekali lagi, pergi dari sini atau sesuatu mungkin benar-benar terjadi padamu" ancam Jian Chi, dia mulai menarik pedangnya.

"Kau mengancam ku, aku akan melaporkan ini pada aula disiplin" Ye Feng sedikit takut, dia tidak terlalu mengenal kepribadian Jian Chi. Ye Feng takut Jian Chi benar-benar akan melakukannya.

Ye Feng pergi dan melirik Jian Chi sekali lagi, bakatnya adalah hal yang paling berharga baginya, dia tidak ingin mengambil resiko sekecil apapun, dia akan menyesalinya bahkan jika sekte mengeksekusi Jian Chi setelahnya.

"Heh, pengecut sombong, dia melarikan diri hanya karena sedikit ancaman" Bai Lin tertawa terbahak bahak.

"Ini adalah kesalahanku, aku seharusnya tidak mengundangnya" lanjut Bai Lin dengan nada menyesal.

"Kalian pasti menikmati pertunjukan yang bagus, aku akan mengulang kembali perkenalannya" Bai Lin menepuk pundak Jian Chi, "Dia adalah Jian Chi, dia berusia empat belas tahun dan sudah mencapai tingkat pendekar sejati, kalian bisa melihat sendiri wajahnya dan dia belum memiliki kekasih" perkenalannya cukup aneh.

"Kalian bisa berbicara dengannya dan mencoba mengenalnya sendiri" kata Bai Lin saat dia mulai menjauh dari Jian Chi untuk memberi ruang pada murid lain.

Beberapa murid mendatangi Jian Chi ingin mengobrol dengannya.

"Kakak Senior Jian, apakah kau tidak merasa lelah saat kau terus berlatih...?" Seorang murid laki-laki bertanya padanya.

"Aku hanya merasa senang saat berlatih dan tidak merasa lelah" Jian Chi menjawabnya.

Melihat Jian Chi menjawab pertanyaan, murid-murid lain mulai mengajukan pertanyaan.

"Kakak Senior Jian, bagaimana kau bisa mencapai pendekar sejati secepat ini...?"

"Seperti yang aku katakan sebelumnya, aku senang berlatih dan terus berlatih dan mencapainya begitu saja" jawaban Jian Chi terdengar sedikit sombong, tetapi dia tidak menyombongkan dirinya dan hanya mengatakan yang sebenarnya.

Saat ini, lebih banyak murid mengerumuni Jian Chi.

"Kakak Senior Jian, aku mendengar kau belum memiliki kekasih, aku bisa menjadi kekasihmu jika kau menginginkannya, aku tidak keberatan berbagi dengan beberapa wanita lain" seorang gadis yang terlihat berani mengatakan ini, gadis ini sedikit lebih tua dari Jian Chi dan kira-kira seusia Bai Lin.

Jian Chi tidak bisa berkata-kata, dia masih berusia 14 tahun dan belum memikirkan hal ini, dia tidak berencana memikirkannya bahkan jika dia lebih tua dari sekarang.

Melihat ada melihat murid perempuan yang agresif membuat beberapa murid perempuan lain mendapatkan keberanian.

"Kakak Senior Jian, kau mengatakan kau bahwa senang berlatih, bisakah kita berlatih bersama dan mengajariku beberapa hal" ujar salah satu murid perempuan.

Jian Chi kebingungan, dia melihat sekelilingnya mencoba mencari Bai Lin untuk membantunya mengatasi hal ini, dia melihat Bai Lin sedang tertawa di sudut ruangan, dia memanggilnya tapi Bai Lin tidak menanggapinya.

"Hehehe Jian Chi, aku memberikan hadiah yang bagus untukmu" Bai Lin tertawa senang saat melihat Jian Chi, dia merencanakan hal ini dan mengatakan kepada murid-murid perempuan bahwa Jian Chi sedang mencari calon istri.

Bai Lin melihat seorang gadis sedang memikirkan sesuatu dan tidak bergabung dengan murid lain yang berkerumun disekitar Jian Chi.

"Hadiah terbaik akan datang di saat berikutnya" Bai Lin bergumam dan dia berjalan ke arah gadis itu.

Xiao Yun masih memikirkan cara menyapa Jian Chi, 'Kakak Jian lama tidak bertemu, apa kabarmu' 'Ini terlalu kaku, aku tidak bisa mengatakan hal ini' 'Aku merindukan mu, kau tidak pernah mengunjungi ku' 'Ini tidak benar, kami tidak sedekat itu' Xiao Yun terus membatin.

"Xiao Yun, apa kau sedang memikirkan Kakak Jian mu" suara Bai Lin memecah lamunannya.

"Aku tidak sedang memikirkannya..." suara nya sangat lembut seolah sedang berbisik.

"Kau tidak bisa menipuku, kau terus melihat Jian Chi saat kau sedang berpikir" Bai Lin menunjuk ke arah Jian Chi yang sedang dikerumuni murid perempuan, "Kakak Jian mu mungkin akan diambil orang lain dan kau tidak mendapatkan apa-apa"

"Kakak Bai, Aku..." Xiao Yun kembali berbisik.

"Katakan dengan jelas, aku tidak mendengar mu" goda Bai Lin.

"Aku..." suara Xiao Yun masih terdengar seperti berbisik tapi lebih keras dari sebelumnya.

"Aku mengerti, aku akan membantumu" Bai Lin mengangguk dan berjanji padanya.

Di sisi lain, Jian Chi terlihat sedang kewalahan dan memanggil Bai Lin berulang kali tapi Bai Lin seolah tidak mendengarnya, Jian Chi tidak bisa pergi karena murid-murid ini mengerumuninya.

Terpopuler

Comments

Pixel 3

Pixel 3

gak jelas alur ceritanya mau dibawa kemana. cersil jaman old tapi dicoba mau dibuat jaman now,. sekarepe pengarang aja ,semoga langgeng gak.kaya yg lain pada nganu2

2022-12-21

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!